ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.

PERTAMA KALI KE LUAR NEGERI


Selalu ada hal istimewa pada tiap pengalaman pertama. Seperti halnya saat saya pertama kali ke luar negeri. Alhamdulillah, akhirnya salah satu impian saya kembali terwujud dengan cara-Nya yang tak terduga.

Saya dan 2 rekan didaulat pimpinan untuk melakukan survei ke Vietnam pada 18-21 Mei 2016. Vietnam dipilih karena negara ini menjadi salah satu negara asal impor semen clinker terbesar waktu itu.

Saya menjadi satu-satunya karyawati yang ditugaskan. Meskipun begitu, di Vietnam akan ada rekan wanita juga untuk mendampingi saya dan tim. Saya sangat antusias dengan penerbangan perdana ke luar negeri. Paspor yang sudah lama dibuat tapi belum dipakai, akhirnya terpakai juga. Alhamdulillah...

Kami berangkat sore itu dengan pesawat Vietnam Airlines. Berbeda dengan penerbangan domestik, kalau kita melakukan penerbangan internasional maka harus melalui proses pemeriksaan imigrasi. Setelah check in di counter maskapai, kami menuju tempat pemeriksaan imigrasi untuk cek identitas dan paspor. Petugas juga akan membubuhkan cap di paspor kita. Nah, bagian ini yang saya suka karena akhirnya lembar kosong di paspor saya terisi juga. Hehe.

Setelah pemeriksaan selesai baru kami bisa melenggang ke ruang tunggu dan lanjut boarding. Kami menempuh perjalanan sekitar 6 jam dari Bandara Soekarno Hatta, akhirnya kami tiba di Bandara Tan Shon Nat, Ho Chi Minh City.

Berhubung kami sudah makan di dalam pesawat (makanannya sudah ada info label halal), jadi kami langsung diantar menuju hotel. Kami menginap di salah satu hotel bintang 4 yang telah dipilihkan oleh tim survei dari Vietnam. Saya mendapatkan kamar yang sangat besar seperti tipe suite di hotel Indonesia. Bagi saya kamar itu terlalu lebar dan mewah jadi berasa sepi saja karena sendiri di kamar. Apalagi ada aroma dupa yang khas sehingga membuat sedikit kurang nyaman. Alhamdulillah, karena terlalu lelah akhirnya bisa tidur juga.

Esok harinya, 19 Mei 2016, saya memilih sarapan dengan bekal roti yang saya bawa dari Indonesia. Ternyata teman-teman juga demikian.

Agenda hari ini adalah rapat di kantor surveyor Vietnam dan survei ke pelabuhan. Kami dijemput oleh tim surveyor Vietnam untuk menuju kantor mereka. Saya menikmati perjalanan itu dengan menyaksikan kondisi kota Ho Chi Minh City dan aktivitas penduduknya. Satu hal unik adalah bentuk helm yang mereka gunakan, ternyata masih sederhana dan belum standar seperti helm ber-SNI di Indonesia.

Saat di kantor tersebut, kami diskusi tentang banyak hal terutama yang berkaitan dengan proses impor semen clinker dari Vietnam ke Indonesia.

Rapat berlangsung sekitar 2 jam, setelah itu kami menuju kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di daerah Ho Chi Minh City 18, Phung Khac Khoan, Distrik 1 untuk mengurus administrasi perjalanan. Setelah urusan selesai, kami diajak ke restoran halal, jadi insya Allah semua menunya aman.


Setelah makan, kami diantar ke Indian Jamia Moslem Mosque. Masjidnya cukup be
sar tapi ternyata jamaah wanitanya cuma saya dan seorang nenek. Beliau begitu ramah meski saya tidak bisa Bahasa Vietnam. Beliau bertanya, "Malaysia?". Saya jawab bukan.

Yap, biasanya muslimah berjilbab di sini disangka dari Malaysia. Setelah salat, saya dan beliau juga sempat berfoto bersama.

Kemudian kami melanjutkan survei ke pelabuhan. Perjalanan menuju pelabuhan menghabiskan waktu sekitar 2 jam, lalu kami naik perahu boat kecil. Sampai di dekat sebuah kapal besar, kami berpindah ke kapal tersebut dengan naik tangga. Mentari sudah bersinar sangat terik. Kami pun masuk ke dalam kapal besar tersebut untuk bertemu kapten kapalnya dengan penuh perjuangan. Ternyata kami harus naik tangga sampai lantai 4 kapal. Setelah bertemu dengan sang kapten, kami pun terlibat diskusi seru dengan bahasa Inggris tentunya, terkait verifikasi data-data impor semen clinker serta belajar proses importasi semen clinker dari Vietnam.

Kami juga menyaksikan langsung bagaimana proses muat semen di kapal tersebut sebelum dikirim ke Indonesia. Tentu sangat menarik karena selama ini kami hanya sekadar verifikasi data secara tertulis saja.

Setelah hari mulai sore kami kembali lagi ke penginapan. Hari itu cukup melelahkan karena survei lapangan memang menguras tenaga. Bisa dibilang kerjaan hari ini sudah selesai dan berjalan lancar. Besok tinggal menyelesaikan kerjaan administratif lalu jalan-jalan. Hehe..

Salam motivatrip,

Etika Aisya Avicenna


0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna