ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.
Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan

Hari yang Cerah

Hari ini kumulai dengan ceria
Senyum sapa kepada semua orang
Kuucap salam untukmu teman-teman
Oh.. semoga rahmat dan berkahNya
Terlimpah untuk semua…
 

Sampai di kantor pukul 06.30, yups… hari ini ada senam pagi! Tapi berhubung para “pasukan” (sohib-sohib) di Direktorat Impor belum pada datang, akhirnya melototin layar komputer dulu. Sejenak menuliskan inspirasi pagi ini.
Oh ya, pagi ini mentari bersinar begitu cerahnya. Masuk melewati jendela-jendela kaca di lantai 9 Kementerian Perdagangan ini. Hmm… terbias cerah sampai di tempatku menulis.
Hmm… hari yang cerah!!!!
Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang bersinar terang atau udara yang sejuk, melainkan dari hati dan pikiran yang segar. Kecerahan suatu hari dimulai dari diri sendiri. Kita tahu bahwa sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan. Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah modal besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula. Bagaimana memulai hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita. Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari dengan cerah.

1.Pada malam hari, beristirahatlah sebaik-baiknya.
Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam harinya. Bila masih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk menyelesaikannya lebih baik lagi. Dan yakinlah, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Ingat bahwa “di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan.”
2.Bangun lebih pagi
Bangunlah di sepertiga malam terakhir…. Jumpai keheningan dan kesunyian. Jangan lupa sholat tahajud ya… Sepertiga malam adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai dalam diri.
3.Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa
Jangan terburu-buru melakukan aktivitas. Resapi sebentar suasana pagi yang damai ini. Bila bisa, lakukan ‘kontemplasi’ barang sejenak. Sampaikan syukur pada Allah SWT atas hidup yang masih diberikan pada kita.. Bertekadlah bahwa hari ini harus LEBIH ISTIMEWA dari kemarin.
4.Segarkan tubuh.
Minum air.. Berjalan-jalanlah ke luar. Hirup udara pagi yang menyegarkan. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga ringan. Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Nikmati semua ini, dan jangan terburu-buru. Berpakaianlah dengan baik. Bercerminlah sambil mengepalkan tangan dan tersenyum manis “HARI INI SANGAT LUAR BIASA!!!!”
5.Sarapan secukupnya.
Isi perut secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.
6.Dengarkan musik yang disukai
Cerahkan suasana dengan musik yang digemari. Mendengarkan Murottal atau nasyid-nasyid inspiratif akan membuat lebih bersemangat lho!!!
7.Sapa dan tebarkan senyum
Tebarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung….
Karena senyummu akan mengubah dunia… ^^v

Mulailah dari diri sendiri…
Mulailah dari yang kecil…
Mulailah dari sekarang!!!

HAVE A WONDERFULL MORNING!!!!

Jakarta, 160410_07.00
Aisya Avicenna


(Tulisan ini diposting pada bulan April 2010 di blog sebelumnya)

Aisya Avicenna

Reportase Kuliah Dhuha (Part 2)

Reporter : Aisya Avicenna
Narasumber : K.H. Abdullah Gymnastiar
Lokasi : Masjid Istiqlal
Hari, Tanggal : Ahad, 11 April 2010
Waktu : 09.00-12.00 WIB
Topik : Menjaga Kebersihan Hati
***
Inilah impian ke-47yang terwujud => “BERTEMU AA’ GYM”
***
Berkah adalah kekayaan yang tidak ada bandingnya. Kekayaan tak semata-mata dinilai dari banyaknya harta yang dimiliki, tapi kekayaan sejatinya adalah kekayaan dalam jiwa yang tercermin dalam ketenangan batin.
Kenikmatan hidup dapat diraih dengan ibadah dan taat kepada Allah SWT. Ada 4 hal yang dapat mendatangkan kebahagiaan hidup, diantaranya :
  1. Istri yang sholihah
  2. Anak-anak yang berbakti
  3. Teman-teman yang sholih dan sholihah
  4. Rezeki di negeri sendiri.
Hidup kita akan nikmat jika kita taat pada Allah dan mengamalkan sunah Rasulullah SAW.
“Ya Allah, kami mohon kepada Engkau kesehatan dalam bertaqwa, panjang umur dalam taat padaMu. Ya Allah, kami berlindung dari bala bencana dan fitnah dan berikanlah rezeki di mana rezeki itu tidak menyiksa kami.”
Akhir-akhir ini musibah kerap melanda kita. Musibah bisa terjadi karena :
  1. Kelalaian manusia;
  2. Penghianatan manusia pada agama;
  3. Hukum telah diinjak-injak
  4. Umat Islam jauh dari para ulama dan ahli agama
***
K.H. Abdullah Gymnastiar menyampaikan…
Tidak ada yang kecil dalam pandangan Allah.
Tidak ada yang remeh dalam penglihatan Allah.
Sekecil apapun perbuatan, tidak akan luput dari perhitungan Allah.
Sekecil apapun perbuatan, tidak akan luput dari balasan Allah.
Aa’ Gym pun bertanya :
“Ada yang ingin ke surga?”
“Ada yang ingin punya uang?”
“Surga benar ada ga sih?”
“Sebenarnya, antara kita dengan Allah, siapa yang lebih menginginkan surga?
“Siapa yang lebih menyayangi kita?”
“Siapa yang menutupi aib dan dosa kita?”
Memang, Allah lebih menginginkan kita selamat dan masuk surga daripada diri kita sendiri.
Tiba-tiba Aa’ Gym mengetahui kalau ada yang memotret… kemudian beliau pun memperingatkan agar jangan memotret saat pengajian sedang berlangsung. Waktu yang motret diminta berdiri, eh… tidak ada yang mengaku…
Lantas Aa’ Gym berujar, “Ya seperti itulah saat kita berbuat salah. Rasanya gelisah dan tidak mau dilihat orang lain.”
Lanjut…
Kalau kita sengsara, kita tidak boleh menyalahkan siapaun kecuali diri kita sendiri.
Imam Ibnu Taimiyah berkata, “Barangsiapa yang tidak mendapat surga dunia, dia tidak akan mendapat surga akhirat.”
Nah, apakah yang dimaksud dengan surga dunia itu?
Surga dunia adalah HATI YANG SAKINAH. Hati yang tenang, buah dari tunduk dan patuh pada Allah SWT. Allah tidak menciptakan kebahagiaan lewat pangkat, harta, dst… Bahagia itu berada pada satu tempat yakni di HATI yang diimplementasikan dengan keyakinan dan keistiqomahan pada Allah SWT.
Jangan silau pada orang kaya, orang yang berpangkat, orang yang popular,
Orang yang bahagia adalah seorang “ahlul yaqin” dan “ahlul istiqomah”, kedua sifat ini datangnya dari “qalbun salim” (hati yang bersih). Salah satu kucni memiliki hati yang bersih adalah : tidak ragu pada janji dan jaminan Allah SWT.
Makin tertutup mata, makin susah yakin.
Makin banyak dosa, makin susah yakin juga.
Yakinlah bahwa diri kita adalah milik Allah.
Jangan lakukan apapun yang membuat hati kotor, lakukan apapun yang membuat hatii bersih.
Tinggalkan obrolan yang membuat hati kotor!!! Lebih baik DIAM daripada berbicara yang tidak bermanfaat.
Tinggalkan makanan yang membuat hati kotor!!! Pilih makanan yang halal… halal mendapatkannya dan halal substansinya.
PERIKSA HATI KITA SETIAP SAAT!!!
Banyak-banyaklah ISTIGHFAR!!!
MIlikilah hati yang BERSIH!!!
STOP!!! Jangan banyak memikirkan sesuatu yang tidak wajib dipikirkan!
Jangan sungkan untuk melepaskan apapun yang dapat mengotori hati.
Kebersihan hati akan menimbulkan rasa yakin dan keyakinan akan membawa kita pada kebahagiaan.
Izzah/kehormatan kita akan turun dengan menghinakan diri kita jika kita mengharap rezeki dari makhluk. Ingat, rezeki itu datangnya dari Allah SWT. Barangsiapa yang hatinya tawakkal pada Allah, maka Allah akan mencukupinya. Allah lebih tahu kebutuhan kita daripada diri kita sendiri.
Jaga jarak dengan siapapun yang merusak hati kita!!!
Hati ibarat intan, perhiasan yang berharga!!!!
Ada orang yang bisa membuat hati bersih? Dekati! Tidak harus dekat secara fisik, tapi dekati ilmunya, keyakinannya… Pandai-pandailah memilih teman, bacaan, dll yang bisa membuat hati kita bersih!
Jangan biarkan ada sesuatu yang menodai hati!
Dihina orang itu tidak bahaya, yang berbahaya itu adalah menghina orang! Rasulullah SAW dihina, difitnah, dan dicaci maki.. tapi beliau tetap mulia.
Rezeki dan kemuliaan itu datangnya dari Allah SWT.
Tolaklah keburukan dengan kebaikan!!!
Hati adalah asset penting yang harus dijaga.
Menjaga diri dari perbuatan maksiat akan lebih mendekatkan kita pada pertolongan Allah.
Di sela-sela ceramahnya, Aa’Gym memang banyak menyampaikan joke-joke…
Misal nih : “Ada nih ikhwan yang ketika ketemu akhwat langsung konsleting…”. Gerr… riuh tawa pun memenuhi lantai 1 Masjid Istiqlal. Tidak sedikit ikhwan yang “patah hati” saat lamarannya ditolak akhwat… Tidak sedikit pula akhwat yang gundah gulana saat ‘pangeran impian’ tak kunjung datang.
Untuk ikhwan, santai saja… stok akhwat masih banyak…
Untuk akhwat, tenang saja… stok ikhwan juga masih melimpah…
(hehehe…. Pada ketawa semua…)
Kemudian Aa’ Gym bertanya lagi, “Siapa yang datang ke sini tadi dengan pacarnya?”
“Nanti pulang sendiri-sendiri aja… ga usah boncengan! Kalau boncengan, pakai hijab dengan tripleks…”
(sontak kami semua tertawa lagi dengan guyonan Aa’ Gym)
Hmmm, lanjutkan!!!
Orang yang hatinya bersih, bicara pakai hati, masuk ke dalam hati, otak cerdas, gagasan brilian, akhlak jadi bagus sendiri…Itulah HADIAH dari Allah.
Allah yang membolak-balikkan hati kita. SO, JAGALAH HATI!!!
Kita tidak pernah sendirian, karena ada Allah yang mengawasi dan ada 2 malaikat yang mencatat setiap amal kita.
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (Yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikay pengawas yang selalu hadir.” (Q.S. Qaf : 16-18)
Lakukan yang terbaik, jangan berharap apapun selain dari Allah SWT!
Cukuplah Allah sebagai saksi!!!
Cukuplah Allah sebagai penolong!!!
Semua perbuatan akan kembali kepada pembuatnya. Lakukan amal sholeh sebaik-baiknya, pasti akan datang balasan yang tepat menurut Allah. Allah Maha Tahu yang terbaik buat kita. Allah Maha Tahu isi hati kita…
Setiap kejadian harus membuat kita bisa mengevaluasi diri. Senantiasalah husnudzon pada rahmat Allah.
ALLAH MAHA BAIK!!!
Allah bisa mengampuni orang tanpa orang tersebut harus taubat, jika Allah menghendaki…
***
Menutup reportase ini dengan nasyid JAGALAH HATI… dan nantikan Reportase Kuliah Dhuha edisi berikutnya…
Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya Ilahi

Bila hati kian bersih
Pikiranpun akan jernih
Semangat hidup nan gigih
Prestasi mudah diraih

Namun bila hati keruh
Batin selalu gemuruh
Seakan dikejar musuh
Dengan Allah makin jauh

Bila hati kian suci
Tak ada yang tersakiti
Pribadi menawan hati
Ciri mukmin sejati

Namun bila hati busuk
Pikiran jahat merasuk
Akhlak kian terpuruk
Jadi makhluk terkutuk

Bila hati kian lapang
Hidup sempit terasa senang
Walau kesulitan datang
Dihadapi dengan tenang

Tapi bila hati sempit
Segalanya jadi rumit
Terasa terus menghimpit
Hidup makin terasa sakit


Jakarta, 140410_03:13
Aisya Avicenna

(Tulisan ini diposting pada bulan April 2010 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Eh, Ada Ustadz Yusuf

Saturday, March 06, 2010


Sabtu, 6 Maret 2010 menjadi weekend tak terlupakan buat Aisya Avicenna.
08.00-09.30
Aisya bersama beberapa sahabatnya datang di “kampus”nya yang baru. Sebuah kampus yang cukup terkenal di sebuah kawasan di Jakarta! Angkatan 33! Pagi ini memang agendanya masih orientasi (pengenalan “kampus” dan proses “kuliah”nya). Kuliah apa sih??? Ehm, insya Allah ini adalah sebentuk ikhtiar yang dilakukan Aisya Avicenna untuk mewujudkan salah satu impiannya. Impian apakah itu??? Baca kembali tulisannya yang berjudul “Sensasi Akhir Februari” di bagian “Sensasi Dhuha di Masjid Raya”. Hmm…bikin penasaran saja ya!
10.00-12.00
Aisya dan beberapa sahabatnya tidak bisa mengikuti orientasi di kampus mereka sampai selesai. Alhamdulillah diizinkan meninggalkan acara karena memang agenda yang satu ini harus diprioritaskan.
Ehm… sebuah pertemuan dalam naungan cintaNya… bertemu dengan saudari baru, punya “ummi” baru, dan sistem yang baru juga. Insya Allah lebih berbobot dan semoga bisa menjadi BENTENG PERTAHANAN DIRI untuk Aisya Avicenna. Akselerasi nih!!!
13.00-17.00
Pukul 13.00, bersama seorang sahabat yang kebetulan satu kost, Aisya berangkat menuju Gelora Bung Karno dengan bus Jepang bernomor 921. Ehm… bus tua impor dari Jepang yang satu ini memang sudah jarang beroperasi di Jakarta, jumlahnya memang sudah minim. Alhamdulillah, dapat tempat duduk meskipun di atas papan yang berada di samping sopir. Duduknya membelakangi sopir, menghadap ke arah belakang (menghadap penumpang lainnya). Hihi!
Cuaca ibukota cukup membuat butiran-butiran keringat mengucur deras. Aisya menikmati perjalanan itu dengan membaca buku merahnya yang berisi catatan inspiratifnya. Dia membaca ulang inspirasi yang ia dapatkan waktu mengikuti seminar kepenulisan di Bogor dua pekan yang lalu.
Setelah menyusuri jalanan ibukota yang siang itu cukup padat merayap, akhirnya bus 912 berhenti di tempat Aisya dan sahabatnya turun.
JAKARTA ISLAMIC BOOK FAIR 2010!!!
Ehm, Aisya pun tenggelam di samudera buku di Gelora Bung Karno. Subhanallah, banyak sekali penerbit yang turut meramaikan JIBF 2010 kali ini. Aisya langsung hunting buku yang sudah ia rencanakan untuk dikawankan bersama koleksi di perpus pribadinya, AL FIRDAUS!
Saat sedang asyik hunting buku, Aisya diberitahu oleh salah seorang penjaga stand buku bahwa ada Ustadz Yusuf Mansur di stand itu. Ternyata memang benar. Aisya surprise sekali. Lantas ia dan sahabatnya membeli sebuah buku karya beliau dan berniat meminta tanda tangannya. Saat sudah berada di depan Ustadz Yusuf Mansur, Aisya memperkenalkan dirinya. Ustadz menuliskan nama Aisya (ditulisnya untuk ETIKA gitu lah…bukan AISYA…hehe) di buku barunya yang berjudul “Surat Terbuka untuk Para Ayah dan Ibu”, lantas Ustadz Yusuf Mansur menandatanginya. Setelah itu, dengan PD-nya Aisya berkata, “Ustadz, mohon doanya ya moga cepet nikah.” [hehe… ^^ dasar Aisya!!!]. Ustadz Yusuf tersenyum dan mengamininya. Lantas memberikan nasihat, “Rajinlah sholat dhuha 8 rekaat.” Kemudian beliau menyampaikan tentang “Riyadhoh” 40 harinya. Aisya manggut-manggut (sebenarnya Aisya sudah bertekad menjalankan riyadhoh 40 hari itu sejak tanggal 1 Maret, tapi karena satu dan lain hal, akhirnya diundur sampai batas waktu yang akan segera ditentukan dengan cara seksama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya ^^v. Sebelum berpisah dengan Ustadz Yusuf Mansur, Aisya sempat bertanya lagi, “Ada tips yang lain tadz?”. Dengan supelnya beliau menjawab, “Udah, satu aja dulu, dhuha 8 rekaat itu aja dikerjakan yang istiqomah” begitu pesan beliau. Hmmm…. Subhanallah walhamdulillah, Allah mempertemukan Aisya dengan Ustadz Yusuf Mansur… inspirACTION!!! Unforgetable deh…
Dhuha… sebentuk sedekah pada diri kita sendiri!!! Tapi juga jangan lupa sedekah dalam bentuk yang lain…
Pas banget, waktu nulis ini winamp sedang menyenandungkan nasyidnya Opick yang berjudul SEDEKAH…. Simak dulu yuk, sambil merenungkannya…
alangkah indah
orang bersedekah
dekat dengan Allah
dekat dengan surga

takkan berkurang
harta yang bersedekah
akan bertambah
akan bertambah

Allah Maha Kaya
yang Maha Pemurah
yang akan mengganti
dan membalasnya
Allah Maha Kuasa
yang Maha Perkasa
semoga kan membalas surga

oh indahnya
saling berbagi
saling memberi
karna Allah

oh indahnya
saling menjaga
saling mengasihi
karna Allah
Allah.. Allah.. Allah.. Allah..
Allahu ya Rahman
Berikut ini sedikit gambaran Riyadhoh 40 hari ala Ustadz Yusuf Mansur (sumber : www.wisatahati.com).
Jaga Shalat Tahajjud 8 Rakaat + Witir 3 Rakaat.
Jaga Shalat Shubuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. (Khusus soal shalat, terkandung di dalamnya menjaga berjamaah, di masjid, lengkap dg qabliyah dan ba'diyahnya. Juga Sunnah Tahiyyatul Masjid, sbg tanda kita dtg sebelom wktnya azan/pra-ontime).
Jaga Waaqi'ah sesudah shubuh atau sesudah ashar (boleh pilih).
Jaga Shalat dhuha 6 Rakaat. Yang kuat, 12 rakaat.
Baca zikir usai shalat, plus yaa fattaah yaa rozzaaq 11x, plus ayat kursi, plus qulhu 3x. Ini setiap usai shalat.
Khusus usai shalat shubuh dan ashar, ditambah 4 ayat terakhir surah al Hasyr.
Jaga setiap hari membaca 300x laa hawla walaa quwwata illaa billaah. Boleh 100x. Dan boleh dibagi-bagi di 5 waktu shalat.
Jaga setiap hari baca Istighfar 100x.
Jaga setiap hari baca subhaanallaahi wabihamdihi subhaanallaahil 'adzhiem 100x pagi dan 100x sore. (Boleh habis dhuha dan habis ashar/jelang maghrib).
Jaga setiap hari baca Yaasiin (bebas waktunya kapan saja, yg penting 1hr 1x).
Tutup malam dg shalat sunnah 2 rakaat; baca Qulyaa di rakaat pertama, Qulhu di rakaat kedua. Setelahnya baca salah satu dari as Sajdah, Tabaarok, atau ar Rohmaan.
Jaga ini selama 40 hari. Berjuang ya. Terutama shalat tepat waktu, di masjid, plus qabliyah ba'diyahnya. Barengi dengan Puasa Daud supaya enteng.
Semoga Allah menyegarkan badan kita semua, menyehatkan kita semua. Yah, dihitung-hitung daripada lembur ga keruan, kerja rodi ga keruan dlm mencari rizki, dan daripada berobat ke rumah sakit. Mending ngelakuin riyadhah dah. Ampuh banget-banget. Kepada Allah dan untuk Allah kita lurusin niat kita ya. Amin
LET’S MOVE!!!
***
Ending : Lari-lari sore mengejar bus 912 dengan tas punggung penuh buku inspiratif… ^^v
UNFORGETABLE DAY!!!!
***
Alhamdulillah, pekan ini ada 15 "penghuni baru" di perpus Al FIRDAUS-nya Aisya Avicenna. Semoga semakin menambah khazanah ilmu dan menjadi "sahabat setia" dalam menjalani hari-hari yg penuh inspirasi. Seneng bgt krn berhasil mendptkan buku "BERCERMIN DI TELAGA CINTA SANG GURU" (Mengenang KH Rahmat Abdullah). Sip, akhirnya menemukan yg slama ini dicari..^^
***
TARGET 2010 :
Minimal 1000 buku di PERPUS AL FIRDAUS!!!
Minimal 100 buku yang dibaca!!!
PASTI BISA KOK!!!
***
Jakarta, 060310_21:43
Aisya Avicenna

(Tulisan ini diposting pada bulan Maret 2010 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Bukan Sekedar Curhat


Jakarta, 311009_00:11 Mata belum mau terpejam, kantuk juga masih belum menghadang.. Habis chatting dengan seorang “mbak” yang bertemu atas izinNya di FB ini.. Bertanya tentang masa depan... berbagi kisah dengannya.. sampai akhirnya beliau men-tag sebuah catatan berjudul “CINTA SUCI MENUJU PERNIKAHAN” (baca aja..so inspiring 4 me!!!) Jazakillah khoir mbak.. Duh..kok backsongnya malah “Nantikanku di Batas Waktu” to?? Bentar..bentar..ganti dulu! Ehm..sekarang dah ganti “Bulan Bintang”nya Saujana...dah lama banget saya nyari ni nasyid. Alhamdulillah ketemu juga di laptop ini. 


Bulan..cahayanya menawan 
Menerangi kegelapan malam 
Bebintang.. sinar berkelipan.. 
Menghiasi cahya rembulan 
Bulan dan bintang menjadi saksi Kebesaran Ilahi... 
Bintang-bintang bertaburan 
Di angkasa..angkasa raya 
Panduan mereka yang berkelana 
Perjalanan oh rembulan 
Merentasi cakrawala 
Petunjuk perkiraan tahunan 
Bulan dan bintang menjadi saksi
Kebesaran Ilahi 
Sinaran mentari menyinari 
Bumi Tuhan ceria kembali 
Awan berarak bebasnya
Memayungi alam semesta 
Tunduk dan syukur pada Ilahi 
Kurniaan abadi... 

Sebenarnya sekarang saya sedang menulis sebuah cerpen yang berjudul “ROMANTIKA PERJUANGAN”, tapi terpending, baru sampai halaman ke-4, karena saya teringat akan janji pada beberapa teman yang meminta saya untuk sharing tentang pengalaman saya mengikuti psikotes dan tes wawancara sampai akhirnya lolos tes CPNS Departemen Perdagangan RI. Backsongnya sekarang T4-Shaffix 

Ayunkan langkah kaki 
Jangan pernah kau ragu.. 
Hadapi hari dengan penuh keyakinan.. 
Karena masa depan 
Penuh dengan rintangan 
Halangan dan cobaan yang selalu menghadang 
Ya..seperti penggalan nasyid di atas lah yang membuat saya semakin semangat menaklukkan tantangan di hari bersejarah itu, 13-14 Oktober 2009 

13 Oktober 2009 
Setelah dinyatakan lolos tes tertulis pada tes CPNS Departemen Perdagangan RI, akhirnya saya diberiNya kesempatan untuk mengikuti tes tahap III yaitu psikotes dan tes wawancara. Pukul 08.00 saya dan Izzah (sahabat saya) berangkat menuju lokasi tes di daerah Sawangan, Depok. Dengan berbekal selembar peta, kami pun menuju tempat tersebut. Benar-benar menggelikan sekaligus petualangan yang seru!!! (kayak di film-film aja.. :D). Sampai di terminal Pulogadung, kami pindah naik angkot kecil warna biru. Sambil menyusuri gambar peta di dalam angkot, akhirnya sekitar pukul 10.30, kami sampai juga di daerah Wates, Sawangan, Depok. Ternyata lokasinya sunyi (tidak begitu ramai). Dari tempat turun, kami masih harus berjalan sekitar 300 meter menuju kantor DIKLAT DEPDAG. Sampai di depan kantor DIKLAT, kami dihadang oleh dua orang security yang langsung bertanya, “Mau psikotest ya Bu? Gelombang pertama apa kedua?”. Walah, manggil saya “ibu”..ck..ck...ck..protes saya dalam hati... :D. “Gelombang kedua, Pak!”. “O..kalo gelombang kedua, baru boleh masuk nanti jam 12.00.” kata Pak Security.


Walah..trus?? akhirnya saya dan Izzah bertanya pada security itu, di mana lokasi masjid terdekat. Beliau menunjuk ke selatan. Akhirnya, saya dan Izzah menuju masjid itu. Emm..ternyata lokasinya tak sedekat yang kami bayangkan. Kami harus berjalan sekitar 300 meter juga...untungnya kami sudah terbiasa jalan kaki, maklum laskar PKS je!! PKS=> Pejalan Kaki Sehat! :D.

Sesampai di masjid, kami berdua duduk santai di serambinya. Ternyata masjidnya dekat dengan TK, dan kala itu sedang istirahat. Jadi banyak anak kecil yang bermain-main di halaman masjid. Lucunya..!!!

Ada sekitar 3 pedagang kaki lima yang mangkal di situ. Akhirnya, saya dan Izzah membeli segelas dawet ayu banjarnegara pada seorang bapak tua. “Segelas aja Tik, takut ga habis.” Kata Izzah. Emm..akhirnya kami meminum dawet itu segelas berdua di bawah pohon rindang..sambil menikmati sepoi angin... A beautiful friendship! :D. Setelah dawet habis, kami kembali duduk di serambi masjid. Anak-anak Tk sudah kembali masuk kelas, tinggal para ibunya yang sibuk “arisan”. Di serambi itu, Izzah memutuskan untuk membaca “Quantum Tarbiyah”nya, sedangkan saya mengambil mushaf merah saya di tas. Saya putuskan untuk melanjutkan tilawah saya 2 halaman, setelah itu saya memilih untuk membaca ayat cinta favorit saya, Q.S. Ar Rahman. Selalu ada rasa yang berbeda tatkala saya membaca surat ini..

Saya melirik bapak tua penjual dawet tadi. Beliau sedang berjuang keras memanggul dagangannya. Mungkin, beliau akan berkeliling lagi. “Ayo Pak, semangat!!! Jangan menyerah!!!!“ teriakku sambil mengepalkan tangan kala itu.. (tapi ya gak keras-keras...Cuma Izzah yang denger.. :D)

Pasca tilawah, ada seorang mas-mas yang mendatangi kami. Beliau bertanya, apakah kami juga ikut psikotes. Saya jawab iya..dan beliaupun pinjam pisau silet saya untuk menajamkan pensil. Setelah silet kembali, dan waktu menunjukkan pukul 11.00, kami-pun meninggalkan masjid setelah “berkunjung” sebentar ke salah satu tempat di masjid itu.. Berjalan kaki lagi. Sebenarnya ada angkot yang lewat, tapi ternyata waktu itu ga lewat-lewat..ya sudahlah...Rencana kami selanjutnya : MAKAN SIANG!!! Izzah pengin makan mie ayam, saya sih oke-oke saja asalkan pakai nasi. Akhirnya kami menemukan warung bakso dan mie ayam, tapi ternyata sang penjual tidak menyediakan nasi.. Ga jadi deh! Sesampainya di dekat kantor DIKLAT, kami menemukan warung soto Lamongan. Akhirnya, kami membeli makan di situ. Setelah makan, kami menuju kantor DIKLAT. 

Kami diperbolehkan masuk halaman, tapi belum boleh masuk ke ruangan dalam. Akhirnya, kami duduk di belakang tempat parkir bersama beberapa peserta tes lainnya. Saya mencoba memulai percakapan dengan dua mbak-mbak yang duduk di sebelah kanan saya. Mbak yang satunya sedang hamil..Subhanallah... Saat sedang asyik bercakap-cakap ada suara pesawat terbang yang lewat di atas kami... Langsung naluri “fotografer” yang saya miliki keluar.. Cepret!! Sebuah foto tersimpan di memory eksternal Nokia 5300 saya. Lumayan juga hasilnya. Tampak sebuah pesawat melintas di atas kepala saya..hiihii :D. Mbak di sebelah kanan saya sedang mengecek perlengkapan tesnya. Eh, ternyata dia tidak membawa pensil HB. Alhamdulillah, benar dugaan saya. Dulu,sewaktu saya membeli pensil HB di sebuah toko alat tulis di belakang UNS, saya memutuskan untuk membeli 2 buah. Buat cadangan dan kali aja ada yang membutuhkan. Akhirnya, satu pensil HB saya berpindah pemilik. Semoga bermanfaat!

Pukul 12.15, para peserta baru boleh memasuki ruangan. Dengan sedikit buru-buru, kami menuju mushola. Kemudian melaksanakan sholat Dhuhur berjamaah dengan Izzah (tapi sholatnya ga buru-buru lho). Pukul 12.30, saya menuju ke meja registrasi, sedangkan Izzah menunggui saya di taman. Jazakillah khoir ya friend!!! Saat saya memasuki ruangan tes dan duduk sesuai dengan tempat yang telah disediakan,ada SMS masuk dari Izzah. Dia menunggui saya di mushola. Test dimulai pukul 13.00. ...
Sebelum test dimulai, semua peserta diminta mengisi lembar biodata dan 5 lembar kuesioner yang berisi pertanyaan “study kasus” (lembar LCQ katanya...saya lupa singkatannya..yg jelas Q-nya Question..hihi).

Dalam LCQ itu ditanyakan mulai dari : apa pencapaian yang sudah didapat dalam waktu dua tahun terakhir, penyikapan atas suatu kasus, sampai gaji dan tunjangan yang ingin didapatkan. Waktu ngisi LCQ ini, saya lebih banyak memberi jawaban berdasarkan pengalaman saya semasa di kampus. Bagaimana kuliah saya, organisasi saya, dll. Akhirnya LCQ pun dapat saya jawab. Ehm, semakin menyadari bahwa “NGAMPUS ITU JANGAN HANYA SEKEDAR KULIAH” (jadi inget bukunya Ustadz Hatta dan istrinya, “AGAR NGAMPUS GAK HANYA STATUS”). Bagi yang masih ngampus, optimalkan waktu untuk mengasah potensi yang dimiliki. Memang, tujuan perdana kita menjadi “penghuni kampus” adalah untuk menjalankan amanah orang tua, kuliah yang rajin dan tidak neko-neko. 

Yez, that’s a good vision! Tapi kalau ngampus cuma kuliah (duduk anteng di kelas), ke kantin, dan ke kost doang (istilah kerennya 3K)..ya jadi hambar dung! Saya semakin merasakan manfaat berorganisasi ketika memasuki dunia pasca kampus, lebih tepatnya waktu memasuki dunia kerja. SIP POKOKNYA!!! GA NYESEL bisa ikut beberapa organisasi.. ^^v

Lanjut ke cerita tentang psikotes. Dari tim penguji (kayaknya para psikiater), membagikan beberapa buku yang berisi soal-soal psikotes. Ada beberapa soal yang sudah cukup familiar karena sering ditampilkan di buku-buku psikotes (tidak ada salahnya bagi yang mau psikotes untuk membaca dan mencoba contoh-contoh soal di buku-buku psikotes yang beredar di pasaran). Ada soal yang mengurutkan gambar, membentuk bangun tiga dimensi, sampai soal tentang studi kasus juga (kita diminta mengurutkan solusi dari yang paling penting sampai tidak penting). Salah satu tes yang membuat saya agak “tuing-tuing” namanya tes PAULI. Peserta dibagikan gulungan kertas besar ukuran A3 (kayaknya) yang berisi deretan angka yang dicetak bolak-balik. 

Wuih... so amazing! Kita diminta menghitung dari atas ke bawah. Menjumlah dua angka ke bawah dan menuliskan jumlahnya di sebelah kanannya. Kalau jumlahnya di atas 10, kita hanya diminta menulis angka satuannya. Tim penguji memberikan batasan waktu dan berkata “garis” setiap beberapa menit sekali dan peserta diminta memberi garis di bawah angka saat ada aba-aba dari tim penguji. Tes PAULI ini bertujuan untuk menilai “ketahanan kerja” kita. Alhamdulillah, sampai batas waktu berakhir, saya berhasil menghitung sampai tinggal satu deret terakhir. Melelahkan, menguras otak dan tenaga, tapi menantang. Asyik juga!!! Hal yang paling menyenangkan adalah waktu tes menggambar. Maklum, salah satu hobby saya kan menggambar. Peserta diminta menggambar manusia lengkap. Cling!!! Akhirnya saya mendapat ide untuk menggambar ayah saya. Tidak mirip sih, tapi gambar itu menjadi cerminan motivasi saya mengikuti tes CPNS di Dept. Perdagangan RI.

Pukul 17.00, alhamdulillah psikotes selesai. Langsung saya kabur ke mushola. Izzah masih setia menanti. Jazakillah khoir ya!!! Lanjut sholat ashar. Terdengar guntur menggelegar di langit. Kata Izzah, tadi habis hujan deras dan angin kencang. Tapi alhamdulillah, sekarang sudah reda. Akhirnya kita pulang... Jalan kaki menuju tempat naik angkot, terus naik angkot menuju stasiun Depok Baru. Di stasiun Depok baru, kami sempat kebingungan mencari kereta... hihi.. Di stasiun itu, banyak “pemandangan” yang cukup menarik perhatian saya. Saya mencoba mencari inspirasi di balik apa yang saya lihat, dengar, dan rasakan. Mulai dari deretan ibu-ibu pengemis yang duduk berjajar di lorong stasiun, orkestra jalanan, sampai seekor kucing yang membuat saya sangat iba karena kaki kanan depannya buntung, terluka. Dia berjalan terhuyung-huyung dengan ketiga kaki lainnya yang masih normal. Wajahnya mirip banget dengan almarhum Ipul (kucing kebanggaan keluarga saya yang meninggal beberapa bulan yang lalu). Kasihan sekali kucing itu.. Entahlah, apa, siapa, bagaimana, mengapa, kapan, di mana dia menjadi menderita seperti itu. JANGAN MENYERAH PUS!!! (Teriak saya dalam hati). Menjelang Maghrib, kereta ekonomi non AC jurusan Jakarta tiba. Kami-pun menaikinya. Ada banyak inspirasi di kereta (selengkapnya nanti saya ceritakan di cerpen “ROMANTIKA PERJUANGAN” saja..).... kisah hari ini cukup sekian...
Keesokan harinya..

14 Oktober 2009.
Berangkat dari kos sekitar jam 9 lebih. Sampai di sana, singgah ke warteg dulu, makan siang. Sampai di kantor DIKLAT DEPDAG, alhamdulillah langsung boleh masuk. Sholat di mushola, langsung menuju ruangan tempat peserta berkumpul sebelum wawancara. Seperti kemarin, Izzah menunggu di mushola. Sebenarnya jadwal saya wawancara pukul 14.00-14.30, tapi baru sekitar pukul 15.30 saya memasuki “ruang eksekusi”.

Sang eksekutor adalah seorang bapak paruh baya, dengan perawakan sedang dan ramah sekali. Pertanyaan demi pertanyaan pun menghujani saya. Alhamdulillah, sudah “sedia payung sebelum hujan”. Maksude, alhamdulillah bisa menjawab dengan lancar dengan suasana wawancara yang tidak menegangkan, malah terkesan seperti curhat seorang anak kepada ayahnya. Berikut ini beberapa pertanyaan yang ditujukan pada saya
1. data pribadi (asal, keluarga, riwayat pendidikan, dll)
2. alasan masuk jurusan matematika
3. motivasi ikut tes CPNS
4. karakter positif dan negatif (bagaimana menyikapi karakter negatif)
5. prestasi yang pernah dicapai (diminta menceritakan kronologis pencapaiannya => motivasi, cara mencapai,dll)
6. masalah kepemimpinan (bagaimana jika dihadapkan pada pemimpin yang tidak sesuai dengan keinginan kita, dll)
7. kerja dalam tim (diminta menceritakan dengan contoh yang pernah dialami)
8. cita-cita

Semuanya mengalir begitu saja, tak terasa hampir setengah jam kami berdialog. Jujur, kebanyakan jawaban yang keluar dari mulut saya adalah menceritakan pengalaman pribadi saya saat di kampus. Hampir 75 % saya menceritakan “kisah” saya saat terlibat dalam beberapa organisasi di kampus. Alhamdulillah...

Beberapa tips menghadapi wawancara versi saya :
1. Perhatikan penampilan (pastikan penampilan Anda mencerminkan bahwa Anda sudah siap bekerja),
2. Sebelum berangkat wawancara, sempatkan untuk sholat Dhuha, tilawah, sedekah, dan amalan yaumi lainnya.. (ruhiyah harus terjaga dengan OKE!)
3. Kalau suka mendengarkan musik, dengarkan lagu-lagu yang mampu membangkitkan semangat (nasyid haroki, we are the champions, hero, eyes of the tigers, final countdown, sang pemenang, jangan menyerah, dll).
4. Yakinkan diri sendiri... PASTI BISA!!! PASTI BERHASIL!!! PASTI SUKSES!!! Lakukanlah dialog dengan diri sendiri. Bersahabatlah dengan diri Anda sendiri. Tanamkan fikiran, perasaan, dan sikap POSITIF pada diri Anda. OPTIMISLAH!!!
5. Hubungi orang tua dan keluarga terdekat Anda, minta doa restu dan semangat dari mereka. Hal ini akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Anda.
6. Jangan lupa berdoa dan serahkan semuanya pada Yang Maha Berkehendak, Allah SWT.
Pulang dari kantor DIKLAT, menuju ke stasiun Depok Baru dan bertemu kembali dengan kucing malang itu... dan banyak lagi inspirasi lain yang tak dapat saya tuliskan satu persatu di sini. Lain waktu saja ya...
Ya, itulah sedikit “curhatan” dari saya. Kalau ada banyak kekurangan, itu murni datangnya dari saya. Kalau ada manfaat dan kebaikan yang bisa didapatkan, itu semata-mata datangnya dari Allah SWT.

Jakarta, di Penghujung bulan Oktober , 311009_13:13
Backsong : AYUMI-nya GREEEN (lagu Jepang yang sangat inspiratif!!!)

Hidup pada dasarnya seperti menata perjalanan

Selangkah demi selangkah...

merangkak...berjalan... kemudian berlari...

Tak jarang suatu saat harus dihadapkan pada rasa lelah...letih...

Harus dihadapkan dengan keras dan beratnya jalan yang dilalui...


Hidup adalah sebuah perjalanan..

Yang akan terus mengembara tanpa henti...

Pengembaraan untuk selalu mencari kemenangan...

Pengembaraan untuk selalu menjadi PEMENANG!!!

Pengembaraan itu akan terus berlanjut..

Sampai Sang Pangeran waktu memutuskan untuk...

Menghentikan langkah demi langkah kehidupan..


Maka...bagi siapa yang tiada sanggup...

Untuk mengawali... lalu mengakhiri perjalanan ini...

Mereka akan hancur lenyap...

Bagai besi rapuh karena teteasn air..

Seperti kayu yang menjadi abu...karena bara...

Itulah waktu...

Itulah waktu yang selalu berputar...

Dan kembali seperti semula...


Ada pertemuan... pasti akan diakhiri perpisahan...

Ada hidup...pasti akan didampingi kematian...

Ada kejayaan.. pasti akan dihiasi oleh wangi kegagalan...

Ada kebaikan... sewajarnya akan diikuti keburukan...


Itulah hidup...

Itulah hidup yang selalu berdampingan...

Dan tak akan kekal abadi...

Ada dosa... akan dilawan dengan pahala...

Ada kelemahan... akan dilawan dengan kekuatan...

Ada pengkhianatan... akan dilawan dengan pengabdian...

Ada perjuangan...pasti akan diakhiri KEBERHASILAN....!!!!!!!!!!


Alwayz think and feel positive !!!
Layaknya kucing yang berpikir bahwa dirinya sehebat SINGA!!!


(Tulisan ini diposting pada bulan Oktober 2009 di blog sebelumnya)

Aisya Avicenna

Sembilan Aspek Tarbiyah

Tak ada guru sehebat Nabi Muhammad Shalallaahu 'alaihi wa sallam, dan tak ada murid sehebat para shahabat Radhiallaahu 'anhum. Ummat ini tidak akan menjadi baik kecuali dengan apa yang telah membuat baik generasi pertamanya itu. Nabi sebagai guru terbaik tidak berkata-kata, bersikap, dan bertindak kecuali dengan bimbingan dari Allah Subhaanahu wa ta'ala. Sedangkan para shahabat mengisi hari-harinya selama lebih 20 tahun dengan semua keteladanan gurunya itu secara kreatif dan independen.
Berbagai usaha dilakukan para ulama dari berbagai zaman untuk menggali dan merumuskan manhaj Rasulullah serta tahap-tahapnya mendidik Muslimin generasi pertama menjadi manusia-manusia unggulan sepanjang masa. 

Di antara para ulama agung itu adalah Ibnu Qayyim al-Jauziyah (lahir di Damaskus 691H). Hasan bin Ali Hasan al-Hijazy merangkum pemikiran Ibnu Qayyim yang tersebar itu dalam sebuah disertasi doktornya di Fakultas Ilmu-ilmu Sosial jurusan Tarbiyah Universitas Imam Muhammad bin Su'ud, Arab Saudi (Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim, penerbit al-Kautsar, Jakarta, Pebruari 2001).

Di bawah ini adalah tips melaksanakan 9 jenis tarbiyah yang digali Ibnu Qayyim rangkuman Dr Hasan al-Hijazy itu.


1. Tarbiyah Imaniyah (mendidik iman)
Ada tiga sarana (wasilah) untuk mendidik iman. Pertama, selalu mentadabburi (mengamati, mempelajari, menghayati) tanda-tanda kekuasaan Allah Dzat Pencipta serta keluasan rahmat dan hikmah perbuatan-Nya. Tadabbur itu bisa dilakukan dengan penglihatan biasa (bashirah), bisa pula dengan penalaran akal sehat, dengan mentadabbur kekuasaan Allah, hasil-hasil ciptaan-Nya, gejala-gejala alam, kesempurnaan penciptaan manusia, juga ayat-ayat al-Qur'an.
Kedua, selalu mengingat kematian yang penuh kepastian.
Ketiga, mendalami fungsi semua jenis ibadah ibadah sebagai salah satu cara mendidik iman. Caranya dengan banyak mengerjakan amal shalih yang sendi utamanya adalah keikhlasan; juga memperbanyak doa dan harapan kepada Allah semata; menghindari riya' dalam berkata dan bertindak; mencintai firman Allah; berkeyakinan bahwa kelak akan berjumpa langsung dengan Allah; terakhir, melanggengkan rasa syukur dalam keadaan apapun.


2. Tarbiyah Ruhiyah (mendidik ruhani)
Ibnu Qayyim mencatat 7 cara melakukan tarbiyah ruhiyah, yaitu: memperdalam iman kepada hal-hal (ghaib) yang dikabarkan Allah seperti azab kubur, alam barzakh, akhirat, hari perhitungan; memperbanyak dzikir dan shalat; melakukan muhasabah (introspeksi diri) setiap hari sebelum tidur; mentadabburi makhluk Allah yang banyak menyimpan bukti-bukti kekuasaan, ketauhidan, dan kesempurnaan sifat Allah; serta mengagungkan, menghormati, dan mengindahkan seluruh perintah dan larangan Allah.


3. Tarbiyah Fikriyah (mendidik pikiran)
Kegiatan tafakkur (merenung/berkontemplasi) menurut Ibnu Qayyim adalah menyingkap beberapa perkara dan membedakan tingkatannya dalam timbangan kebaikan dan keburukan. Dengan tafakkur, seseorang bisa membedakan antara yang hina dan yang mulia, dan antara yang lebih buruk dari yang buruk. Kata Imam Syafi'i, "Minta tolonglah atas pembicaraanmu dengan diam dan atas analisamu dengan tafakkur." Ibnu Qayyim mengomentari kalimat itu dengan berkata, "Yang demikian itu dikarenakan tafakkur adalah amalan hati, dan ibadah adalah amalan jawarih (fisik), sedang kedudukan hati itu lebih mulia daripada jawarih, maka amal hati lebih mulia daripada amal jawarih. Di samping itu, tafakkur bisa membawa seseorang kepada keimanan yang tak bisa diraih oleh amal semata." Sebaik-baik tafakkur adalah saat membaca al-Qur'an, yang akan mengantar manusia kepada ma'rifatullah (mengenal Allah).


4. Tarbiyah 'Athifiyah (mendidik perasaan)
Naluri (insting), kesedihan, kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan cinta merupakan perasaan-perasaan utama yang selalu mendera manusia. Sedangkan cinta adalah perasaan yang bisa menjadi motivasi paling kuat untuk menggerakkan manusia melakukan apapun. Maka Ibnu Qayyim memberi 11 resep mendudukan perasaan cinta, yaitu: menanamkan perasaan yang kuat bahwa seorang hamba sangat membutuhkan Allah, bukan yang lain; meyakinkan diri sendiri bahwa satu hati yang menjadi milik manusia harus dipenuhi hanya oleh satu cinta; mengokohkan perasaan bahwa pemilik segala sesuatu di dunia ini Allah semata; beribadah kepada Allah dengan nama-namanya Yang Maha Awal, Maha Akhir, Maha Zhahir, dan Maha Bathin demi menumbuhkan rasa fakir (butuh) kepada Allah; bersikap tegas bahwa tak ada yang lebih tinggi dan mulia kedudukannya sesudah Allah; menanamkan ma'rifat tentang betapa banyak nikmat Allah dan betapa banyak kelemahan kita; menanamkan ma'rifat bahwa Allah-lah yang telah menciptakan semua perbuatan hambanya dan telah menanamkan iman di dalam hatinya; menanamkan perasaan butuh pada hidayah Allah dalam setiap detik kehidupannya; serius memanjatkan doa-doa yang meminta pertolongan Allah dalam menghadapi apapun; menanamkan kesadaran penuh akan nikmat dan karunia-Nya yang begitu banyak; serta, menanamkan ilmu bahwa cinta kepada Allah merupakan tuntutan iman.


5. Tarbiyah Khuluqiyah (mendidik akhlaq)
Misi utama Rasulullah di muka bumi untuk menyempurnakan akhlaq manusia. Contoh-contoh utama akhlaq mulia yang diharapkan dari seorang Muslim adalah sabar, syaja'ah (keberanian), al-itsar (mendahulukan kepentingan orang lain), syukur, jujur, dan amanah. Cara mendidikkan aklaq yang mulia itu adalah: pertama, mengosongkan hati dari iktikad dan kecintaan kepada segala hal yang bathil; kedua, mengaktifkan dan menyertakan seseorang dalam perbuatan baik (al-birr); ketiga, melatih dan membiasakan seseorang dalam perbuatan baik itu; keempat, memberi gambaran yang buruk tentang akhlaq tercela; dan kelima, menunjukkan bukti-bukti nyata sebagai buah dari akhlaq yang mulia.
6. Tarbiyah Ijtimaiyah (mendidik bermasyarakat)
Pendidikan kemasyarakatan yang baik adalah yang selalu memperhatikan perasaan orang lain. Seorang Muslim dalam masyarakat tidak dibenarkan menyakiti saudaranya walaupun hanya dengan menebarkan bau yang tidak enak. Bahkan Ibnu Qayyim berpendapat, tidak cukup hanya tidak menyakiti perasaan, seorang Muslim harus mampu membahagiakan dan menyenangkan hati saudara-saudara di sekitarnya.


7. Tarbiyah Iradiyah (mendidik cita-cita)Tarbiyah iradiyah berfungsi mendidik setiap Muslim untuk memiliki kecintaan terhadap sesuatu yang dicita-citakan, tegar menanggung derita di jalannya, sabar dalam menempuhnya mengingat hasil yang kelak akan diraihnya serta melatih jiwa dengan kesungguhan dalam beramal. Tanda-tanda iradah yang sehat adalah kegelisahan hati dalam mencari keridhaan Allah dan persiapan untuk bertemu dengan-Nya. Seseorang yang iradah-nya sehat juga akan bersedih karena menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak diridhai Allah. Sedangkan iradah yang rusak akan lahir dalam bentuk penyakit ilmu, pengetahuan, dan keahlian yang berlawanan dengan syari'ah Allah.


8. Tarbiyah Badaniyah (mendidik jasmani)
Seorang Muslim harus secara terprogram memperhatikan unsur badan, menjaganya dan memenuhi hak-haknya secara sempurna. Perhatian yang demikian akan mengantarkan seseorang pada ketaatan penuh dan kesempurnaan dalam menjalankan semua yang diwajibkan Allah kepadanya. Tarbiyah badaniyah ini meliputi: pembinaan badan di waktu sehat; pengobatan di waktu sakit; pemenuhan kebutuhan gizi; serta olah raga (tarbiyah riyadhah).


9. Tarbiyah Jinsiyah (pendidikan seks)
Insting seks merupakan sesuatu yang diciptakan Allah, yang segera diwadahi oleh satu-satunya lembaga halal yaitu pernikahan. Faedah dari seks (jima') menurut Ibnu Qayyim adalah: pertama, menjaga dan melestarikan kehidupan manusia; kedua, mengeluarkan sperma yang jika tertimbun terlalu lama dalam tubuh akan membahayakan kesehatan manusia; dan ketiga, wasilah untuk memenuhi hajat seksual dan untuk meraih kenikmatan batin dan biologis.
Tarbiyah jinsiyah bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: memperbanyak pembicaraan tentang bahaya-bahaya zina dan berbagai kerusakan yang ditumbulkannya, termasuk ancaman terhadap dosa zina; menyebarluaskan peringatan dan penjelasan tentang bahaya serta kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan perilaku homoseksual; menjadikan kebiasaan untuk membatasi pandangan mata sebagai kebudayaan di tengah masyarakat; tidak berkata-kata maupun melangkahkan kaki kecuali kepada hal-hal yang pasti mendapat pahala dari Allah; menyatakan perang terhadap semua bentuk nafsu dan keinginan yang buruk; meniadakan waktu yang kosong; memperbanyak ibadah sunnah; melarang anak-anak bergaul dengan teman yang buruk akhlaqnya; melarang anak-anak dengan keras untuk mendekati khamr (minuman keras); serta melindungi anak dari penyimpangan fitrah kelaminnya.·


Tarbiyah bukan segala-galanya, tapi segalanya bisa bermula dari Tarbiyah

(Tulisan ini diposting pada bulan Juli 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna