ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.
Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan

Ramadhan Segera Tiba, Saudaraku!

Jum’at pagi..di suatu tempat (disensor nih).. dalam sebuah lingkaran cinta yang selalu kurindukan.. Diskusi penuh semangat pagi ini membahas tentang bulan agung yang tak lama lagi akan kita jumpai (semoga ada kesempatan untuk memperbaiki Ramadhan tahun ini…AMIN!!!).
Beberapa tips menjelang kedatangan bulan Ramadhan :
1. Melunaskan hutang puasa bulan lalu
2. Menanamkan kerinduan kepada Rasulullah SAW
3. Melakukan muhasabah terhadap Ramadhan tahun lalu
4. Melakukan persiapan fisik
5. Menyelenggarakan tahrib Ramadhan
6. Membenahi sikap terhadap puasa Ramadhan
7. Berdoa ketika melihat hilal
8. Meluruskan niat puasa


Hikmah puasa : dapat menyehatkan jiwa dan raga
Puasa => ISTIRAHAT


Faktanya, dalam kondisi normal, proses peredaran sari makanan dalam pencernaan berlangsung selama 14 jam. Akan tetapi, saat hari-hari biasa, sekitar 7 jam (pukul 06.00-13.00), perut kita sudah terisi makanan lagi. Pada saat puasa, ternyata akan sama dengan kondisi normal, yaitu pencernaan kita tidak kemasukan makanan selama 14 jam (puasa kan kurang lebih dari pukul 04.00-18.00)


Siklus organ pencernaan :
04.00-12.00 : pembuangan
12.00-20.00 : pencernaan
20.00-04.00 : penyerapan


Manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan antara lain :
1. Pencernaan -> untuk mengistirahatkan system pencernaan kita.
2. Puasa membuat otak kita sehat, karena
a. Tidur kita berkualitas, karena ketiak kita tidur ada dua perbaikan yang terjadi, yaitu perbaikan tubuh dan memori otak. Tidur berkualitas tidak harus lama.
Lima tahap siklus tidur antara lain :
1.) Tahap I dan II : Pengantar tidur
2.) Tahap III dan IV : Tidur tanpa mimpi (deep sleep), berlangsung selama 60-70 menit tergantung kualitas tidurnya. Disebut juga tidur nyenyak (non rapid eue movement). Tidur ini untuk memperbaiki memori.
3.) Tahap V : mimpi (rapid eye movement). Mimpi itu penting, mimpi merupakan 25% dari bagian tidur kita.
Puasa membuat tidur kita lebih berkualitas, karena kita bisa bangun di sepertiga malam
3. Peningkatan MagnesiumMagnesium berfungsi untuk melindungi jantung (kardiak protective)
4. Meningkatkan hormon pertumbuhan
Fungsi hormone pertumbuhan bagi orang dewasa : untuk meningkatkan metabolism dalam tubuh kita, membakar lemak (mengambil cadangan makanan dari lemak).
5. Meningkatkan enkefalin dan endofhin
Enkefalin dan enkefalin dan endorfin merupakan zat alami dalam tubuh yang dihasilkan kelenjar hipofisis yang berfungsi layaknya morfin, yaitu untuk menenangkan dan menghilangkan rasa sakit.
Seorang hamba berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas karena Allah SWT, ia akan diberikan oleh Allah SWT tujuh perkara
a. Akan dicairkan daging haram yang tumbuh dari badannya
b. Rahmat Allah akan senantiasa dekat padanya
c. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal
d. Dijauhkan dari rasa lapar dan dahaga
e. Diringankan baginya siksa kubur
f. Diberikan cahaya selamat dalam menyeberangi titian Sirathal Mustaqim
g. Allah akan memberikan balasan di surga!!!

MAU JADI PENGHUNI SURGA?? PUASA YA!!!
RAMADHAN SEGERA TIBA!!! PERSIAPKAN KONDISI TERBAIK KITA!!!

SAMBUT KEDATANGANNYA DENGAN PENUH CINTA!!!

(Tulisan ini diposting pada bulan Juni 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Akhwat Demonstrasi? It's OK!

Demonstrasi (aksi) tak lepas dari keterlibatan massa, baik laki-laki maupun wanita (akhwat,-pen). Trus, apa hukumnya akhwat ikut berdemontrasi?? Lepas dari hukum demonya, namun keluarnya para wanita keluar rumah dan tampil di publik diatur oleh Islam batas-batasnya. Semua itu tidak lain demi menjaga kehormatan dan martabat para wanita Islam yang mulia dan terhormat.

Antara lain yang perlu diperhatikan adalah :
1. Menutup aurat secara sempurna hukumnya adalah wajib. Sedangkan aurat muslimah yang wajib ditutup adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Dalam kondisi sekarang dimana tidak ada lagi larangan menutup aurat, memakai jilbab di kantor-kantor atau kampus maka tidak ada alasan darurat untuk membuka aurat.

2. Menjaga batas-batas atau adab Islam, yaitu tidak ikhtilath (berbaur antara lelaki dan perempuan), tidak membuka aurat, tidak berkholwat (berdua dengan lelaki) dan terhindar dari fitnah.

3. Dalam kondisi normal, yang seharusnya tampil di depan umum yang terdiri dari kaum lelaki dan kaum wanita adalah orang laki-laki. Dalam kondisi tertentu, yakni adanya kebutuhan obyektif baik dalam sekala umum atau dalam ruang lingkup khusus dan tidak ada yang dapat melakukannya selain wanita yang bersangkutan , ia boleh tampil di depan umum untuk menyampaikan da'wah atau memberikan pelajaran dengan memperhatian ketentuan-ketentuan Islam, yaitu :

Mengenakan Pakaian yang Menutup Aurat
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-oarang beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka (QS Al Ahzaab:27).

Tidak Tabarruj atau Memamerkan Perhiasan dan Kecantikan“Janganlah memamerkan perhiasan seperti orang jahiliyah yang pertama” (QS Al Ahzaab:33)

Tidak Melunakkan, Memerdukan atau Mendesahkan Suara"Janganlah kamu tunduk dalam berbicara (melunakkan dan memerdukan suara atau sikap yang sejenis) sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik� (QS Al Ahzaab:32).

Menjaga Pandangan.
"Katakanlah pada orang-orang laki-laki beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya,dan memelihara kemaluannya yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya ........" (QS An Nuur:30-31)
Aman dari Fitnah.


Demonstrasi (Aksi)??? It’s OK..asal tetep SYAR’I.


Akhwat kalo aksi pake slayer ya!!! ^_^ (biar tidak terekam kamera...)

Wallahu A`lam Bish-shawab

(berbagai sumber)

(Tulisan ini diposting pada bulan Mei 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Bagaimana Muslimah Memilih Suami?

Islam dengan syari’atnya yang sempurna lagi tinggi telah menetapkan beberapa kaidah dan hukum bagi setiap pria dan wanita. Apabila mereka menerapkan kaidah dan hukum tersebut dan berjalan sesuai aturannya, niscaya mereka akan hidup dalam kebahagiaan. Selain itu, mereka akan sampai ke jenjang pernikahan yang disyari’atkan Allah SWT.
Apabila seorang wanita menginginkan seorang suami yang shalih, maka dia dan keluarganya harus mengikuti arahan Rasulullah SAW. 


Beliau bersabda :
”Apabila datang menemui kalian orang yang kalian senangi akhlaq dan agamanya, maka nikahkanlah dia (dengan putrid kalian). Jika kalian tidak melakukannya, niscaya akan terjadi fitnah yang meluas di muka bumi. (HR. Trimidzi dan Ibnu Majah)


Inilah kriteria calon suami yang disetujui Rasulullah SAW sebagai suami wanita muslimah. Apabila calon suami memiliki akhlaq dan agama yang baik, maka Rasulullah SAW bersabda :”maka nikahkanlah dia.”


Jika Allah mengirimkan seorang pria yang memiliki akhlaq dan agama yang baik untukmu, maka ketahuilah bahwa Allah menginginkan kebaikan untukmu, sebab pria yang memiliki akhlaq dan agama yang baik akan menuntunmu kepada keridhaan Allah SWT dan selanjutnya engkau akan menjadi istrinya di dalam surga.


Oleh karena itulah, setelah memerintahkan orang tua untuk segera menikahkannya, Rasulullah SAW melanjutkan :”Jika kalian tidak melakukannya, niscaya akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar di muka bumi.”


Fitnah (bala) pada agama, pendidikan, dan akhlaq apa lagi yang lebih besar daripada terjebaknya seorang wanita muslimah di antara pria hidung belang atau suami yang tidak peduli terhadap kehormatan wanita yang beriman kepada Allah, menjaga harga diri dan kemuliaan, juga penuh perhatian? Fitnah apalagi yang lebih besar bagi wanita shalihah itu daripada dia terjatuh dalam pelukan suami yang tidak punya rasa cemburu lagi fasiq, memaksanya untuk membuka aurat dan bergaul bebas, memaksanya untuk minum khamr dan berdansa dengan para pria, atau memaksanya meninggalkan agama dan moral?


Berapa banyak wanita yang dalam keluarganya menjadi contoh penjagaan diri dan kesucian, namun ketika pindah ke rumah suami yang tidak punya rasa cemburu lagi fasiq, dia menjadi wanita yang tak tahu mal
u dan kotor, dan tidak lagi memperhatikan nilai moral atau kemuliaan diri sedikit pun‼! (Tarbiyatul Aulaad dil Islaam, karya ‘Abdullah Nashih ‘Ulwan)

Allah SWT berfirman melalui lisan putri Nabi Allah Syu’aib :
“Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” (Q.S. Al-Qashshash : 26)


Orang yang dimaksudkan oleh putri Nabi Syu’aib itu adalah Nabi Musa as. Kriteria utama bagi suami yang baik adalah TAAT dan TERPERCAYA. Khadijah ra sendiri mau menikah dengan Nabi SAW karena beliau terkenal sebagai seorang yang jujur lagi terpercaya.
Beruntunglah bagi setiap wanita yang dikaruniai Allah seorang suami yang taat menjalankan ajaran agama dan memiliki akhlaq mulia, di samping memiliki kekuatan, kejujuran, dan amanah, sebab semua itu merupakan sifat-sifat suami yang shalih.

Sumber : buku “Wahai Saudariku Inilah Surga” karya Mahmud Al-Mishri
Semoga akupun menjadi wanita muslimah yang BERUNTUNG itu.. AAMIIN‼!


(Tulisan ini diposting pada bulan April 2009 di blog sebelumnya)

Aisya Avicenna

Woman Scientist Wanna Be

Memang tidak bisa dipungkiri ketika sejarah dunia mencatat bahwa jumlah ilmuwan wanita di dunia jauh di bawah ilmuwan pria, terutama dalam segi kepopulerannya untuk diakui sebagai ilmuwan yang berpengaruh dalam kehidupan manusia. Meskipun ilmu tidak pernah memilih jenis kelamin, akan tetapi faktanya masih didominasi kaum adam.

Beberapa studi telah sering diutarakan bahwa sebenarnya kecerdasan otak wanita tidak kalah dari pria, bahkan cenderung lebih tinggi. Namun, kenyataan bahwa wanita lebih emosional dibanding pria yang berpola logis, menjadikan suatu kelemahan dan kelebihan tersendiri yang harus diatasi dahulu oleh seorang wanita sebelum mengambil keputusan dan berkarya.


Oleh karena itu, kita sebagai calon-calon ilmuwan harus dapat mengembangkan potensi dan karakter untuk menjadi sebuah kelebihan yang memacu semangat kita dalam meraih cita-cita.
Berikut beberapa hal yang sebenarnya menjadi potensi kita, namun terkadang belum digunakan secara maksimal, di antaranya:
a. RAJIN
Kata ini sangat identik dengan wanita, dengan sifat rajin yang dalam artian menjalankan sesuatu dengan runtut, sesuai prosedur, dan kontinu.
b. DRAMATISASIBiasanya tanpa sadar kita sering melakukannya dalam menghadapi persoalan. Jika hal ini diderivasikan menjadi sikap yang sungguh-sungguh, tidak setengah-setengah atau totalitas dalam menjalankan kewajiban, tentu akan sangat berguna.
c. EMOSIONAL
Dalam menghadapi persoalan, tak jarang wanita masih mengikutkan emosi, seperti perasaan suka tidak, layak tidak, dll. Hal ini dapat dijadikan suatu dasar agar dalam mengambil keputusan harus penuh perhitungan dan melalui pola pikir yang cerdas.
d. SULIT MELUPAKAN HAL-HAL YANG TELAH LALUBahkan terkadang hal yang sepele saja di masa lalu dapat mempengaruhi kehidupan yang sedang dijalani. Hal ini dapat menjadi berguna jika dapat mendasari sikap selalu mengevaluasi diri, menelaah kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi dan bertekad tidak mengulanginya.


Demikian, secara garis besar sikap yang pada umumnya melekat pada diri wanita namun belum dapat dimaksimalkan menjadi sebuah kelebihan. Dengan pengembangan sikap-sikap tersebut diharapkan mampu mewujudkan sebuah jiwa ilmiah untuk bekal menjadi seorang ilmuwan wanita yang hebat.


(Artikel ini pernah diterbitkan di majalah dinding Kabinet MIPA Bersatu BEM FMIPA UNS, tulisan Kadeputi Keilmiahannya..hihihi)

(Tulisan ini diposting pada bulan April 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Jadi Muslimah Prestatif, Yuk!

Selalu dengan semangat ala PKS (Pejalan Kaki Sehat), kudatangi sebuah zona keteduhan yang selalu aku rindukan, karena di sinilah ruh ini menemukan siraman kesejukan. Masjid Nan Hijau… NH! Seperti halnya agenda tiap kamis pagi, hari ini di beranda selatan masjid agung UNS ini kembali digelar Kajian Muslimah (KaMus). Awalnya dapat info kalau temanya tentang Fiqh Thaharah..ternyata Muslimah Kontemporer. Ga papalah..yang penting ESENSI-nya!!

Topik kajian yang disampaikan oleh Ukhti Septi PH ini tentang “Muslimah Harus Cerdas”. Berikut isi kajian yang sempat terekam dalam “Agenda Shalihah”-ku. Simak ya!!!
Sebelum Islam hadir, banyak perspektif yang muncul tentang wanita. Kedudukan wanita saat itu sangat direndahkan. SO BAD!!! SO SAD!!!
1. Menurut orang-orang Yunani, mereka menganggap wanita sebagai barang dagangan, bisa ditukar dan diperjualbelikan. Wanita dianggap seperti najis dan kotoran.
2. Menurut orang-orang China, wanita bisa diperjualbelikan.
3. Menurut orang-orang Hindu, eanita yang ditinggal wafat suaminya, tidak boleh hidup lagi, harus dibunuh/disengsarakan.
4. Menurut orang-orang Persia, seorang ibu boleh dinikahi anaknya.
5. Menurut orang-orang Yahudi, wanita sama derajatnya dengan seorang pelayan/budak.
6. Menurut orang-orang Nasrani, wanita adalah sumber kejahatan dan mala petaka, di sisi lain wanita sangat dicintai
7. Menurut hasil konferensi orang-orang Perancis pada tahun 586 M yang membahas tentang wanita itu apa, didapat hasil kesepakatan bahwa eanita diciptakan untuk melayani laki-laki.


Pada zaman jahilliyah dulu, anak perempuan yang lahir langsung dikubur hidup-hidup. IRONIS dan TRAGIS SEKALI!!!
Saat Islam datang… dan saat Rasulullah SAW hadir membawa ajaran-Nya.. tercerahkanlah semuanya…
Wanita dan laki-laki sama dalam beberapa hal.
Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita, sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.” (Q.S. An-Nisa’ : 124)
Bisa juga lihat Q.S. At Taubah : 71 ...

Wanita harus CERDAS!!! So, PERCANTIK DIRI DENGAN ILMU!!!
Belajarlah dari para wanita yang telah menorehkan sejarah. Berikut contohnya.
1. Aisyah ra. Beliau pandai dalam bidang kedokteran, pandai meriwayatkan hadist, ahli dalam ilmu perbintangan (falak), dll. Meski beliau tidak mengikuti pendidikan formal, beliau dididik langsung oleh Rasulullah SAW.
2. Ummu Kulsum binti Ali bin Abi Thalib. Beliau adalah seorang bidan muslimah.
3. Asy-Syifa’ binti Abdullah. Shahabiyah ini mendapat gelar GURU WANITA PERTAMA dalam Islam. Istri-istri Rasulullah banyak yang berguru pada beliau. Seperti halnya Hafsah yang belajar tulis-menulis dan ilmu pengobatan pada beliau.



Mengapa sih harus jadi MUSLIMAH PRESTATIF?
1. Adanya taklif/kesetaraan antara laki-laki dan wanita. Lihat kembali Q.S. An-Nisa’ : 124 dan Q.S. At Taubah : 71.
2. Untuk menguatkan kecenderungan seorang muslimah pada kebaikan. (Q.S. As-Syams : 7-10). Di dalam diri manusia terdapat dua kecenderungan, yaitu fujur (fasik) dan takwa. (Q.S. Al Baqarah : 151 dan Q.S. Al An’am : 104)
3. Untuk mengantisipasi kondisi eksternal. Kondisi di luar kita tidak bisa diprediksi, semuanya mutlak ketentuan Allah. Oleh karena itu, kita sebagai muslimah harus membekali diri kita dengan ilmu untuk menghadapi segala kemungkinan yang tak terduga itu. Secara fitrah wanita memang berperan dalam ranah domestic (di dalam rumah), tapi dalam aktifitas luar (ranah publik) tetap harus berperan!!
4. Untuk mempersiapkan muslimah dalam mengemban peran peradaban. Peradaban dibangun mulai dari diri sendiri kemudian lewat keluarga. Di sinilah wanita berperan. Wanita melahirkan dan mendidik anak-anaknya sebagai calon generasi pembangun peradaban. Wanita berperan mengkondisikan keluarganya.
5. Adanya kekhususan kaum wanita. Dalam beberapa hal, wanita tidak bisa disamakan dengan laki-laki. Intuisi wanita lebih tajam daripada laki-laki. Emosi wanita juga lebih ekstrim dibandingkan dengan laki-laki. So, KENDALIKAN EMOSIMU!!!



Manfaat muslimah berilmu :1. Akan bisa menjalankan fungsi-fungsi yang harus dijalankan entah sebagai ibu, istri, dan peran lainnya
2. Akan terbentuk kepribadian mencakup seluruh aspek kemanusiaan (jasadiyah, ruhiyah, dll)
3. Terbentuk kepribadian sebagai seorang aktivis dakwah. Di sekitar kita banyak otang yang perlu kita bina semampu kita. Tularkan ilmu yang kita miliki!!
4. Kita mendapatkan pelatihan amal dan pengalaman di lapangan
5. Terpenuhinya kualitas sumber daya yang berpotensi di berbagai bidang.
6. Akan adanya perluasan wilayah kerja dakwah
7. Motivasi bagi muslimah untuk menjalin kerja sama dakwah di berbagai lapisan masyarakat.

Jadi MUSLIMAH PRESTATIF yuck!!!
Kaya Ilmu.. Kaya Prestasi… !!!


(Tulisan ini diposting pada bulan April 2009 di blog sebelumnya)

Aisya Avicenna

Tepat Pada Waktunya

Geli juga. Akhir-akhir ini yang kerap dibicarakan teman, posting di FB, curhatan teman via SMS.. dll ujung-ujungnya membahas NIKAH. Ya Ampyun…. Eh, malah dapat kabar mengejutkan juga..dua sahabat SMA akan melangsungkan pernikahannya bulan ini dan bulan Agustus mendatang! Trus kenapa?? Ga papa dink… Cuma lucu aja, teman-teman seangkatan kalau kumpul ujung-ujungnya juga mbahas ini.. Ck..ck…ck… apa pada kena demam nikah to?? Jadi pengin posting artikel di blog tentang fenomena yang satu ini.. (meski bulan lalu udah posting juga sih..tapi ya pengin posting lagi…ga ada yang nglarang kok‼)

Pernikahan, membuka tabir rahasia.. .Proses pencapaiannya memakan satu perjalanan panjang.. Kadang, untuk menuju ke sana, Tuhan Yang Maha Bijaksana pun justru memberi kesusahan untuk menguji kita..


Tak jarang Ia melukai hati, hingga hikmahnya tertanam dalam.. Tak perlu kita pertanyakan, "apa maksud-Nya?" Karena andai kita berbesar hati dan mau mencerna, Allah punya alasan tersendiri yang memang sukar dimengerti...Y
ang pasti.. jika kita kehilangan cinta,...kita harus tetap percaya bahwasanya, ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik..

Menunggu....! itu satu pilihan..! Toh, walaupun suami yang kau tunggu tentunya tidaklah semulia Muhammad...Tidaklah setakwa Ibrahim....Pun tidaklah setabah Ayub...Atau segagah Musa...Apalagi setampan Yusuf..Tapi....setidak-tidaknya, suamimu adalah pria akhir zaman..Yang bercita-cita membangun keturunan yang sholeh...Mengapa menunggu..?


Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa...
Karena walaupun kita ingin cepat, kita tidak ingin sembarangan....
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita inginkan, kita tidak ingin kehilangan jati diri dalam proses pencarian itu....
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu...Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu...


Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu....Tentunya... tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, orang yang kita inginkan, orang yang dicintai dan mencintai, ketimbang memaksa dan memuaskan diri dengan apa yang ada... karena...hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah..Berani bertindak gegabah, layaknya berani menerima resiko....
Bunga mawar tak mekar dalam semalam, namun bisa layu dalam sedetik...Kota Palestina tak dibangun dalam sehari, namun bisa hancur dalam sekejap..Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat, namun bisa saja musnah, juga dalam sesaat....!


Pernikahan, bukanlah akhir dari sebuah perjalanan...Itulah yang kelak mengajarkan kita kewajiban bersama...Suami menjadi pelindung, istri penghuninya....Suami adalah nahkoda kapal, istri navigatornya, Suami bagai balita yang nakal, istri penuntun kenakalannya...Saat suami menjadi raja, istri menikmati anggur singgasananya..Seandainya suami supir yang lancang, sabarlah memperingatkannya...Akan halnya...Haruskah terus menunggu..?Jawabannya ada pada diri kita...Pastinya, menunggu mempunyai suatu tujuan yang mulia dan misterius...Menguji kadar iman dan takwa....belajar meniti sabar dan Ridha....Seribu kali gagal, seribu satu kali mengulangi.... Toh, tak perlu mendambakan yang benar-benar bersahaja....Karena memiliki suami yang tak cela, justru kamu kan tersentak dari alpa...


Kamu bukanlah Khadijah....yang begitu sempurna dalam menjaga...Pun bukanlah Hajar...yang begitu setia dalam sengsara....Kamu hanyalah seorang wanita biasa, yang terus berusaha menjadi Sholehah....


Pada akhirnya...Cinta yang agung, terus bertambah selama kehidupan....Banyak hal yang indah, memang memerlukan waktu yang tak singkat....dan penantian yang tak pasti....Akan tetapi....Walaupun menunggu membutuhkan pengharapan...Namun tetap menjanjikan satu hal yang tak dapat seorangpun bayangkan..


Mari kita kembalikan kepada-Nya...Dia Yang Maha Pengatur, dengan segala keagungan-Nya menuntut kita untuk selalu bersabar dalam setiap penantian..... Lagi-lagi untuk sebuah alasan....
Entah apa...!!!

Sabarlah menanti..usahlah ragu…
KEKASIH kan datang sesuai dengan IMAN DI HATI…





Untukku dan untukmu, Saudaraku..SEMUA AKAN TEPAT PADA WAKTUNYA
SABAR YA‼!

NB : Buat sahabat-sahabatku, kalau pada nikah, jangan lupa undangannya ya‼!


(Tulisan ini diposting pada bulan April 2009 di blog sebelumnya)

Aisya Avicenna

Ikhlassunniyah



Secara bahasa ikhlas berasal dari kata khalasha yang berarti bersih/murni. Sedangkan niat berarti al-qoshdu artinya, maksud atau tujuan. Ikhlassuniyahberarti membersihkan maksud dan motivasi kepada Allah dari maksud dan niat lain. Hanya mengkhususkan Allah azza wajalla sebagai tujuan dalam berbuat. Allah telah memerintahkan kita untuk ikhlas dalam beramal dan beribadah kepadanya seperti yang tercantum dalam Al Qur’an surat Al-Bayyinah : 5, Al=A’raf : 29 dan Al-Kahfi : 110

Pentingnya ikhlassunniyah :
1. Merupakan ruhnya amal karena seperti badan yang tidak ada ruhnya, maka tanpa ikhlas, amal sebagus apapun tidak ada artinya.
2. Salah satu syarat diterimanya amal. “Allah azza wajalla tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas dalam mencari keridhoannya semata” (HR. Abu Daud dan Nasai)
3. Syarat diterimanya amal atau perbuatan :
a. Bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya
b. Ikhlas dalam berniat
c. Sesuai dengan syariat Islam (Al Qur’an dan Sunnah)
4. Penentu nilai/kualitas suatu amal (Q.S. An-Nisa : 125)
“Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung dari niat, dan bahwasanya bagi tiap-tiap orang apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa hijrah menuju ridho Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa berhijrah kepada dunia (harta atau kemegahan dunia) atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah yang ditujunya.” (HR. Bukhari-Muslim)
5. Mendatangkan berkah dan pahala dari Allah (Q.S.Al-Baqoroh : 262 dan Q.S. An Nisa : 145-146)

Beberapa unsur dalam membentuk ikhlas :
1. Orang yang mukhlis harus memperhatikan pandangan khaliq, bukan pandangan makhluk. Sebab sedikitpun mereka tidak ada artinya bagi Allah.
2. Apa yang lahir pada diri orang yang mukhlis harus sinkron dengan batinnya yang tampak dengan yang tersembunyi. Sary as Saqthy berkata, “Barangsiapa berhias di mata manusia dengan sesuatu yang tidak selayaknya, maka dia menjadi hina di mata Allah.” 
3. Menganggap sama antara pujian dan celaan manusia. Engkau tidak lepas dari celaan manusia walaupun engkau terpuji di sisi Allah. Begitu pula sebaliknya.
4. Tidak boleh memandang ikhlasnya, sehingga ia takjub kepada diri sendiri, sehingga ketakjubannya itu justru merusak dirinya. Maka dari itu, orang-orang arif menegaskan untuk tidak melihat amal diri sendiri. Sehingga Abu Ayyub As Susy berkata “Selagi mereka melihat ikhlasnya, sudah cukup, berarti ikhlas mereka itu masih membutuhkan ikhlas lagi
5. Melupakan tuntutan pahala amal di akhirat. Sebab orang yang mukhlis tidak merasa aman terhadap amalnya yang bisa saja dicampuri bagian untuk dirinya. Menurut pandangan orang mukhlis, amal yang dikerjakannya itu tidak layak dimintai suatu balasan dan ia melihat pahala sebagai suatu kebaikan Allah swt terhadap dirinya. Nabi saw bersabda, “Sekali-kali amal seorang di antara kalian tidak akan mampu memasukkannya ke dalam surga.” Mereka bertanya”Tidak pula engkau wahai Rasulullah?” Beliau menjawab “Tidak pula aku, kecuali Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku” (HR. Muttafaqun ‘alaih).
6. Takut penyusupan riya dan hawa nafsu ke dalam jiwa, sementara dia tidak menyadarinya. Sebab syaitan itu mempunyai saluran yang terselubung dan ruwet, yang bisa dijadikan jalan untuk menyusup ke dalam jiwa.

Cara untuk menumbuhkan niat yang ikhlas
1. Mengetahui arti keikhlasan dan urgensinya dalam beramal
2. Menambah pengetahuan tentang Allah SWT dan hari akhir. Dengan mengetahui ilmu tentang-Nya, maka seseorang mengenal Allah SWT dengan sebenar-benarnya tentulah tidak akan berani berbuat syirik (menyekutukan Allah dengan selain-Nya di dalam niatnya). Ia juga akan mempertimbangkan amal-amalnya dan balasannya di akhirat.
3. Memperbanyak membaca/berinteraksi dengan Al-Qur’an, karena Al-Qur’an adalah penyembuh dari segala penyakit dalam dada (QS. Yunus: 57) termasuk penyakit riya, ujub, dan sum’ah.
4. Memperbanyak amal-amal rahasia, sehingga kita terbiasa untuk beramal karena Allah semata tanpa diketahui orang lain.
5. Menghindari/ mengurangi saling memuji, karena dengan pujian terkadang orang jadi lalai hatinya dan menjadi sombong.
6. Berdoa, dengan tujuan agar selalu diberi keikhlasan dan dijauhi dari syirik.
Doa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw: “Allahumma innii a’udzubika annusyrikabika syaian a’lamuhu wa astaghfiruka lima laa a’lamuhu.” (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari syirik kepada-Mu dalam perbuatan yang aku lakukan dan aku memohon ampun kepada-Mu terdapat apa yang tidak aku ketahui).


DISKUSI
Suatu ketika di sebuah kereta, Amin akan memberikan infaq kepada pengurus masjid yang mengumpulkannya lewat kotak-kotak yang disodorkan kepada para penumpang. Ketika kotak itu hampir mendekati tempat duduknya, ia mengurungkan niatnya memberikan infaq, karena takut riya kepada orang-orang di sekitarnya. Bagaimana menurut pendapatmu? Tepatkah yang dilakukan Amin tersebut?
“Meninggalkan AMAL karena manusia adalah RIYA. Beramal karena manusia adalah SYIRIK. IKHLAS beramal adalah yang selamat dari keduanya.” (Fudhail bin ‘Iyadh)

Special untuk adik” ENTALPI.. pertanyaan di atas dijawab ya.. Klik komentar di bawah artikel ini dan tulis opinimu. Afwan ya dhek, Mbak tidak bisa membersamai agenda pekanan kita hari ini.. (hari ini Mbak mengurus mutasi dan lagi sakit juga.. tadi lemes banget..) tapi Mbak seneeeeeeng banget, kalian tetap bisa liqo’ mandiri… Sip‼! Sebagai gantinya, materi ini bisa dibaca, dipahami, dan jangan lupa diamalkan lho ya‼ Tetap jaga amal yauminya… Met belajar ya..moga mid nya sukses‼! Sampai jumpa pekan depan… Luph you coz Allah‼! Insya Allah besok, mbak akan menemui kalian satu persatu..ada something special…Zona Twin, 070409_15:53

(Tulisan ini diposting pada bulan April 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Gue Bisa Jadi yang Gue Mau!

Lagi-lagi dengan semangat ala PKS (Pejalan Kaki Sehat) menuju masjid Nan Hijau nya UNS untuk mengikuti kajian spesial sabtu pagi yang ternyata diganti dengan acara bedah buku "Gue Bisa Jadi yang Gue Mau". Dalam acara ini, menghadirkan pembedah yang merupakan pengarang buku tersebut. Beliau adalah Pak Aris Adenata, SS yang juga merupakan Ketua FLP Solo Raya dan Direktur majalah Girlie-Zone.
"Lulus kuliah mau ngapain??" 
"Sebenarnya potensi saya apa sih?"
Dua pertanyaan itu dapat kita temukan jawabannya di buku mungil tersebut... Penasaran?? makanya beli!! (rencananya kalo ada rezeki juga pengin beli..)


Point penting yg aku dapatkan dari acara pagi ini...
SUKSES didasari tiga hal:
1. Berani BERMIMPI BESAR 
2. Punya TARGET/PLANNING yang jelas
 
3. Berani BERTINDAK..

Berhentilah BERHENTI!!!
HARAPAN ITU MASIH ADA!!!
 



(Insya Allah akan senantiasa diterapkan nih, ingat target hari ini, pekan ini, bulan ini, tahun ini, tahun depan, dst...)
Pasca acara juga dilaunching PUSTAKA NH.. bisa beli buku di sini nih.. tadi dah tertarik dengan beberapa buku.. tar nunggu "rezeki" bulan ini... Book is my world!!! I like read and collect a lot of book!! Makanya kalau aku ngambek, dikasih buku aja!! hihihi..


(Tulisan ini diposting pada bulan April 2009 di blog sebelumnya)

Aisya Avicenna

Jadi Ummahat Tangguh Yuk!

Pagi ini, dengan semangat PKS (Pejalan Kaki Sehat) berangkat ke NH.. untuk satu tujuan..KAMUS!! Kajian Muslimah yang rutin diadakan tiap hari Kamis di beranda selatan NH (lantai 1). Pada KAMUS kali ini membahas tentang Tarbiyatul Aulad (Pendidikan Anak). Pembicaranya adalah Ustadzah Lusi yang pagi ini membawa serta dua malaikat kecilnya. Lucu-lucu!!!

Ini dia materi kajian tadi yang sempat tercatat rapi dalam “agenda sholihah”-ku. Cocok di baca untuk semua kalangan.. hihihi.. terkhusus untuk para calon ummahat..
Kajian ini bertemakan hak-hak anak terhadap kedua orang tua (haququl Aulad wa Walidain), di antaranya :


1. Sebelum dia dilahirkan (qabla wiladah)
a. Memilihkan ibu/bapak yang sholih
So, kita harus sholih dulu. Ada proses pendewasaan yang berlangsung terus..dari sekarang sampai menikah nanti‼!
Kita sebagai muslimah, hendaknya berprinsip jangan hanya “mencari suami” tapi “mencari abi untuk anak-anak”..Gitu buk‼!
b. Keturunan yang baik (walud)
Selidiki dulu bibit, bobot, dan bebetnya. Ikhwan biasanya mencari akhwat yang tidak sakit-sakitan. So, ayo HIDUP SEHAT‼!
c. Ramah dan kasih sayang (wadud)


Tiga hal tersebut berlaku untuk ikhwan ataupun akhwat.
1.) Indikator umum pria yang sholih antara lain :a. Akhlak dan perilaku
b. Agama (dien)-nya
c. Kepemimpinan (Khawam)-nya.
2.) Indikator umum wanita yang sholih antara lain :a. Keturunan (walud). Rasulullah SAW menyukai wanita yang penyayang dan banyak anaknya
b. Ramah dan kasih sayang. Untuk mengasah keramahan dan kasih sayang, dekatlah dengan anak-anak kecil‼!


2. Saat ibu hamil
a. Melindungi janin dari godaan setan
So, banyak ibadah dan dzikir, makan makanan yang halal dan bergizi, dan senantiasa berada dalam kondisi suci (menjaga wudhu). Hal ini HARUS DIBIASAKAN DARI SEKARANG‼!
b. Memenuhi nutrisinya yang berhubungan dengan pembentukan otak
Pada trisemester pertama, hormon wanita hamil akan berubah karena dalam proses pembentukan janin. Oleh karena itu, sering terasa mual atau ingin muntah. Dalam sebuah buku yang pernah dibaca ustadzah disebutkan “Hanya butuh waktu 9 bulan untuk makan lebih banyak dari sebelumnya”. So, buat ibu hamil, kalau terasa mual dan tidak mau makan.. LAWAN KONDISI YANG TIDAK NYAMAN ITU MENJADI NYAMAN‼! Ingat, sakit adalah salah satu indikator digugurkannya dosa. Pesan buat kita para calon ummahat… perbanyak ilmu mengenai gizi wanita.. JANGAN HANYA jadi AHLI SYURO WA DAUROH (hihihi…pesan ustadzah nih..agak tersindir juga..)
c. Menjaga agar janin jangan sampai keguguran
Ibu yang hamil pada trisemester pertama terkadang lupa bahwa dirinya sedang hamil sehingga tetap hiperaktif (hihi). Hati-hati.. tetap jaga kondisi kehamilan.. karena bisa terjadi flek (seperti haid), bedrest, dan akibat terburuk bisa terjadi keguguran.


Ada denda bagi orang yang sengaja menggugurkan anak dalam kandungannya :
1.) Memerdekakan budak
2.) Puasa dua bulan berturut-turut
3.) Memberi makan dan minum 60 fakir miskin
4.) Ganti rugi pada suami (jika tanpa persetujuan suami)



AJARI ANAK MENJEMPUT RIZKINYA MASING-MASING‼! (bab ini akan dibahas dalam KAMUS bulan depan)


3. Setelah anak dilahirkan
a. Mendengarkan adzan di telinga kanan dan iqomah di telinga kiri.
b. Memberikan suapan kurma yang dikunyahkan dari orang-orang sholih, manfaatnya : sunah Rasul, menguatkan tulang langit-langit, sangat mungkin untuk menggantikan ASI, dan sebagai ASI eksklusif
c. Anak mendapat ASI selama dua tahun
d. Memberikan nama yang baik. Kalau keguguran juga tetap diberi nama
e. Aqiqah, fadhilahnya : merupakan sunah muakkad, merupakan kurban kedua orang tua atas kelahiran anaknya, sebagai taqarub ilallahdan rasa syukur kita, serta sebagai jaminan ketaatan anak pada orang tua
f. Mencukur rambut pada hari ke-7 atau ke-14,..dst (kelipatan 7), rambut ditimbang dan dipadankan dengan harga perak kemudian uangnya diinfakkan
g. Khitan
h. Pendidikan dan pemeliharaan nafkah yang dijaga kesuciannya. Pendidikan anak meliputi pendidikan fisik, IQ, EQ, dan SQ.


Cukup sekian…semoga bermanfaat terkhusus untuk para calon ummahat‼!
JADI UMMAHAT TANGGUH YUCK‼

Ta’limat : KAMUS Pekan Depan tentang Siroh Shahabiyah… Datang Ya‼ Jam 06.30 di beranda selatan masjid Nan Hijau..Nurul Huda (NH gitu…) Let’s tholabul ‘ilmy‼


(Tulisan ini diposting pada bulan April 2009 di blog sebelumnya)

Aisya Avicenna

CBSA??? Mana Sempat!!!

CBSA. Itulah yang sering dialami oleh Dinda (bukan nama sebenarnya) yang pernah terjebak oleh VMJ (Virus Merah Jambu). Dinda adalah aktivis yang penuh loyalitas, jam terbangnya pun tak usah diragukan lagi, baik urusan akademis atau organisasi sekalipun. Semenjak TK s/d kuliah Dinda selalu dinobatkan menjadi siswa teladan, pengalaman organisasinya mulai dari dokter kecil, PMR, Pramuka, Ketua Osis, Aktivis Rohis, sampai aktif di BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) saat ini dan masih banyak lagi…..tapi tetap saja bila berurusan dengan masalah ini Dinda tidak banyak berkomentar. 

Lain halnya yang dialami oleh Farhan (nama samaran juga, pinjem nama sepupu…hihihi..), veteran aktivis kampus yang sudah mempunyai dua anak ini sekarang lebih banyak berkonsentrasi mencari mai’sah (nafkah) walaupun saat ini masih memegang beberapa amanah organisasi, Farhan mengaku bertemu dengan pujaan hatinya di sebuah organisasi yang pernah mereka ikuti. “Wallahu a’lam, saya juga tidak mengira bila Allah mempertemukan kami disitu, semua berjalan serba tak terduga…..” tambah Farhan. 


Melihat (eh..membaca dink‼) kasus di atas menimbulkan pertanyaan, mungkinkah para aktivis dengan seabreg kegiatan dapat juga terjangkit virus merah jambu? Tentu saja tidak dipungkiri aktivis juga manusia biasa yang mempunyai perasaan dan hawa nafsu sama seperti manusia yang lainnya. Masalah VMJ tentu saja tak lain bicara masalah cinta. Dan cinta itu sendiri abstrak sehingga kadang tidak dapat dipahami oleh akal sehat. Jasmin Badr Al-Mutthawi menuturkan… “Cinta telah membuat penganutnya memiliki logika cinta yang kadang sulit dipahami oleh kebanyakan akal sehat manusia”.
Cinta Bersemi Sesama Aktivis, atau sebagian orang menyebutnya dengan “CBSA”, adalah suatu realita yang terjadi di kalangan aktivis. Motifnya pun bervariasi, ada yang niat awalnya mengikuti organisasi sekaligus bermaksud mencari pendamping, atau di pertengahan jalan ternyata terlibat cinta lokasi, dan ada juga aktivis setelah lepas dari sebuah organisasi dan pada akhirnya berjodoh. 


CBSA apalagi sampai ke jenjang pernikahan, kerap terjadi pada aktivis. Sebagian orang menganggap hal ini sangat wajar, tapi tentu saja menjadi tidak wajar bila sampai terjadi atau menjurus menjadi hubungan yang tidak halal (pacaran) dan sejenisnya. Karena biasanya orang yang dimabuk asmara menjadi buta dan tuli sehingga kita bisa melihat orang-orang seperti ini menabrak nilai-nilai sya’riat Islam dalam mengekspresikan cintanya. Cinta buta bukanlah timbul karena ketetapan takdir Allah SWT. Ia muncul karena inisiatif pribadi yang menanggungnya. Pandangan, lintasan pikiran, dan kehendak adalah urusan yang bersifat inisiatif dan pribadi. Tidak ubahnya seperti orang yang mabuk karena meminum khamar. Perbuatannya berdasarkan inisiatif dan akibatnya adalah ketetapan yang telah digariskan secara sunnatullah. Aristoteles menambahkan…”…Cinta buta yang membalikkan hati yang hampa.”


Dengan keagungan puji-Nya dan kesucian asma-Nya Allah telah menciptakan suatu kesadaran di dalam hati. Hati yang paling baik adalah yang paling sadar untuk mengikuti kebaikan dan petunjuk, dan hati yang paling buruk adalah hati yang paling sadar untuk mengikuti kesesatan. Allah juga memberikan kekuasaan nafsu pada hati. Mengujinya dengan cara menentang nafsu, agar ia mendapatkan surga yang menyenangkan.

Tips terhindar dari CBSA (versi thicko) :
1. Hindari hubungan intensif yang tidak penting dengan lawan jenis (baik secara langsung, via telepon, SMS, chat, dll)
2. Jaga hati dan pandangan!
3. Banyak dzikrullah dan puasa sunnah.
4. Sibukkan diri dengan usaha meraih prestasi (list semua prestasi yang ingin kamu raih…buat target dan strategi…terus beranilah melangkah‼! Tips jitu nih.. Insya Allah terbukti…)
5. Gunakan waktu luang untuk hal-hal yang bermanfaat (tilawah, baca buku, menulis, diskusi, dll)
CBSA bisa terjadi dimana saja, dan tentu saja hal itu kembali pada niat awal yang ada dalam diri pribadi. Siapa yang tahu jodoh kita? Bagaimana dan seperti apa? Bertemu atau dipertemukan dimana? Begitu juga dengan kematian dan rizki, karena semua itu adalah rahasia Allah yang Maha Tahu dan manusia hanya mampu berikhtiar.
YAKINLAH… SEMUA AKAN TEPAT PADA WAKTUNYA‼‼‼‼(Wallahu a’lam bishowab)

Special untuk seorang “adik” yang dulu pernah bertanya masalah ini. Semoga bermanfaat..



(Tulisan ini diposting pada bulan Maret 2009 di blog sebelumnya)

Aisya Avicenna

Hati-Hati Membawa Hati

TIDAK ADA KEBAHAGIAN, KELEZATAN, KENIKMATAN DAN KEBAIKAN HATI MELAINKAN JIKA ALLAH SEBAGAI TUHANNYA, PENCIPTA YANG MAHA ESA, SEMBAHANNYA, PUNCAK TUJUANNYA DAN YANG PALING DICINTAINYA DARIPADA YANG LAIN



Hati adalah RAJA. Ialah pemberi perintah apa yang dilaksanakan oleh setiap anggota tubuh, ialah yang menerima hidayah-Nya, dan tidaklah sebuah amalan menjadi lurus dan benar kecuali bersumber dari hati yang bersih dan sehat. Firman Allah SWT:. ”(Yaitu) di hari harta dan anak laki-laki tiada lagi berguna, kecuali orang-orang yang mnghadap Allah dengan hati yang bersih (qolbun Saliim).” (Asy- Syu’ara’:89)
Hati yang sehat, seperti yang disebutkan dalam ayat di atas, ialah hati yang bersih dan selamat dari berbagai syahwat yang menyalahi perintah dan larangan Allah, dari berbagai syubhat yang bertentangan dengan berita-Nya, selamat dari pemutusan hukum selain Rasul-Nya, bersih dalam mencintai Allah, bersih dalam keta’atan dan pengharapan pada-Nya, dalam bertawakal kepada-Nya, dalam kembali kepada-Nya, dalam menghinakan diri di hadapan-Nya, dalam mengutamakan mencari ridha-Nya di segala keadaan, dan dalammenjauhi kemungkaran karena apapun.

Hati yang mati, yang tiada kehidupan di dalamnya. Ia tidak mengetahui Tuhannya, tidak menyembah
sesuai dengan perintah-Nya. Ia tidak mempedulikan murka-benci atau Ridho-cinta Allah asalkan ia dapat menuruti hawa nafsu dan kelezatan dirinya. Ia menghamba selain kepada Allah; dalam cinta, takut, harap, ridha dan benci, pengagungan dan kehinaan. Jika ia mencinta maka ia mencinta karena hawa nafsunya, jika ia membenci maka ia membenci karena hawa nafsunya, jika ia memberi maka ia memberi karena hawa nafsunya, jika ia menolak maka ia menolak karena hawa nafsunya. Hawa nafsu adalah pemimpinnya, syahwat adalah komandannya, kebodohan adalah sopirnya, kelalaian adalah kendaraannya.
Hati yang sakit, adalah hati yang hidup tetapi cacat. Ia memiliki dua materi yang saling tarik menarik. Ketika ia memenangkan pertarungan maka di dalamnya terdapat kecintaan kepada Allah, keimanan, keikhlasan dan tawakal kepada-Nya, itulah materi kehidupan. Di dalamnya juga terdapat kecintaan kepada nafsu, dengki, takabur, bangga diri, kecintaan berkuasa dan membuat kerusakan di muka bumi, itulah materi yang menghancurkan dan membinasakannya

Keadaan hati pertama disebut juga oleh Rasullah SAW sebagai Hati putih yang memancarkan cahaya keimanan jika fitnah dihadapkan kepadanya maka ia menolaknya. Para sahabat Radhiyallahu Anhum menyebutnya sebagai hati murni yang di dalamnya terdapat pelita yang menyala, itulah hati orang mukmin.
Keadaan hati kedua disebut juga sebagai hati yang tertutup yaitu hati orang-orang kafir dan disebut juga sebagai hati yang terbalik yaitu hati orang-orang munafik.
Keadaan hati ketiga ialah yang bisa menimpa orang-orang muslim yang kurang waspada dalam menjaga kesehatan hatinya hingga mudah dihinggapi penyakit, bila kian parah tidak mustahil hati ini bisa menjadi mati dan membatu. Hal inilah yang perlu kita jaga dengan segenap kewaspadaan.

Penyakit Hati
Penyakit hati itu ada dua macam:
Pertama, penyakit hati dimana orang yang bersangkutan seketika itu tidak merasakan apa-apa, seperti : penyakit kebodohan, penyakit syubhat dan keraguan serta penyakit syahwat. Penyakit hati inilah jenis penyakit yang paling besar, tetapi karena hati telah rusak maka ia tidak akan merasakan apa-apa. Sebab mabuk kebodohan dan hawa nafsu telah menghalanginya dari mengetahui penyakit ini. Jika tidak, ia tentu akan merasakannya karena penyakit itu
ada pada dirinya. Inilah jenis penyakit hati yang paling berbahaya dan paling sulit disembuhkan.
Kedua, penyakit hati yang menimbulkan sakit seketika, seperti : Sedih, gundah, rindu, resah, dan marah. Penyakit ini terkadang bisa hilang dengan obat-obatan alamiah. Seperti dengan menghilangkan seba-sebabnya, atau mengobatinya dengan sesuatu yang berlawanan dengan penyakit tersebut. Marah adalah menyakitkan hati, obatnya
dengan meredakan kemarahan itu, jika ia mengobatinya dengan haq, niscaya ia akan sembuh tetapi jika ia mengobatinya dengan kezaliman dan kebatilan maka penyakit itu akan bertambah parah, sedang ia menyangka bahwa hal itu telah menyembuhkannya. Hal ini seperti juga orang yang mengobati penyakit rindu dengan melakukan maksiat bersama dengan orang yang dirindukannya, padahal itu akan menambah penyakitnya, akan timbul penyakit
lain yang lebih parah dari sekedar rindu.



Menyempurnakan Hati dan MengobatinyaHati memiliki dua kekuatan: Pertama, kekuatan ilmu dan pembeda. Kedua, kekuatan keinginan dan cinta. Kesempurnaan dan kebaikan hati dapat dicapai dengan menggunakan kedua kekuatan tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat baginya, serta untuk kebaikan dan kebahagiannya. Kesempurnaan hati terletak pada kekuatan ilmu dalam mengetahui dan memahami kebenaran, serta dalam membedakan antara kebenaran dengan kebatilan.
Juga dengan menggunakan kekuatan keinginan dan cinta dalam mencari dan mencintai kebenaran serta dalam mengutamakan kebenaran daripada kebatilan.Dan tentu saja tatkala hati terkadang diserang oleh penyakit hatimaka obatnya adalah Al-Qur’an. Penyakit Syubhat akan hilang karena dalam Al-Qur’an terdapat keterangan dan dalil
yang menjelaskan tentang kebenaran dan kebatilan sehingga tampaklah sesuatu sesuai dengan hakikatnya. Adapun pengobatan terhadap penyakit syahwat terdapat dalam hikmah dan pelajaran yang baik di dalam Al-Qur’an. Berupa tarhib dan targhib (pemberi kabar gembira dan ancaman), zuhud (berpaling dari kenikmatan dan glamour) dunia
dan kecintaan terhadap akhirat, perumpamaan dan kisah-kisah yang di dalamnya mengandung berbagai macam pelajaran. Sehingga hati yang bersih akan senang dengan apa yang bermanfaat bagi dirinya, baik di dunia maupun di akhirat dan benci terhadap apa yang membahayakannya. Dari sini, hati kemudian cinta kepada petunjuk dan bencikepada kesesatan. Maka, Al-Qur’an mehilangkan berbagai penyakit yang mengantarkan kepada keinginan yang
rusak, sehingga ia memperbaiki hati tersebut, lalu menjadi baiklah keinginannya dan ia kembali kepada fitrahnya sebagaimana sediakala, dan berbagai usaha dan kerjanya pun menjadi baik. Seperti kembalinya badan pada kesehatan dan kenormalannya, maka ia akhirnya tidak menerima kecuali kebenaran, sebagaimana seorang bayi
yang tidak menerima kecuali air susu.
Wallahu’alam bish showab.


Maraji’: Mawaridul Aman Al-Muntaqa min Ighatsatul Lahfan fi Mashayidisy syaithan. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah.




ya Allah...semoga hati ini hanya tertuju untuk ridho-Mu.....


(Tulisan ini diposting pada bulan Maret 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna