Pagi tadi saya diantar suami naik motor ke stasiun. Saat sampai di belokan jalan dekat stasiun, ada seorang pengendara motor (sebut saja A) yang menyenggol bagian belakang motor (sebut saja B) di depannya. Sepertinya karena ada angkot mendadak berhenti di depan B sehingga dia harus ngerem mendadak. Tahu motornya ditabrak A, B hanya menoleh sejenak ke A kemudian melaju lagi. A berusaha mendekati B, dia membunyikan klakson. B menoleh, kemudian A berteriak mengucapkan permintaan maaf.A : "Punten ya kang!"B : "Iya, gak apa-apa." (sambil mengangguk). Kemudian keduanya kembali melaju.
Masya Allah, saya yang menyaksikan kejadian itu trenyuh melihatnya. Pemandangan yang indah, bukan? Ada pesan damai di tengah padatnya jalan di pagi ini.
Saya punya semacam tagline yakni "Ada pelajaran di setiap perjalanan". Nah, setidaknya ada 3 (tiga) pelajaran yang saya dapat:
1. Apabila melakukan kesalahan, meski mungkin tidak disengaja, harus berani mengakuinya dan meminta maaf atas kesalahan itu.
2. Perlu kelapangan hati untuk memaafkan kesalahan orang lain. Tidak perlu membesarkan masalah kecil dan berusaha untuk bisa menahan amarah.
3. Hati-hati di jalan, jangan lupa berdoa dan berzikir sehingga atas apapun peristiwa yang terjadi, hati kita tetap tenang dan lisan lebih terjaga.
Semoga Allah senantiasa menjaga kita di setiap perjalanan. Aamiin.
Saya wisuda S1 bulan September 2009. Beberapa hari setelahnya saya dapat info lowongan CPNS di Kementerian Perdagangan dari teman kuliah saya, sebut saja namanya Anggrek -karena Mawar sudah terlalu mainstream. Ternyata pendaftaran online CPNS tersebut akan ditutup dua hari lagi. Bismillah, akhirnya saya mendaftar. 📊
Singkat cerita, saya lolos untuk ikut tes tertulis di Jakarta bulan Oktober 2009. Waktu itu menjadi momentum untuk pertama kalinya saya ke Jakarta. Deg-degan? So, pasti. Awalnya Babe -panggilan sayang kami untuk Ayah- ingin mengantarkan saya ke Jakarta. Ada om dan pakde yang juga tinggal di Jakarta. Tapi saya ingin belajar mandiri. 📊
Akhirnya saya hubungi sahabat SMA yang tinggal di Jakarta -sebut saja Melati-. Alhamdulillah, ternyata dia sedang mudik dan merencanakan balik ke Jakarta tepat di hari saya akan berangkat ke Jakarta juga. Kami pun janjian berangkat naik bus dari terminal. 📊
Singkat cerita, saya mengikuti rangkaian tes CPNS dengan lancar dan akhirnya dinyatakan lolos di bulan November 2009 sebagai statistisi, sebuah impian yang terwujud! 📊
Ada hal sangat penting bagi saya sebelum berangkat ke Jakarta untuk tes CPNS itu. Kakak laki-laki saya yang waktu itu sedang mengumpulkan uang untuk modal bisnis, menyerahkan tabungannya Rp 700.000,- untuk saya pakai ongkos dan tinggal sementara di kosnya Melati. Masya Allah, terharu rasanya. Pengorbanan luar biasa dari seorang kakak untuk adik tercintanya. 📊
Alhamdulillah, Rp 700.000,- itu tak sia-sia. Ketulusannya berbuah banyak hal yang tak terkira jika dinilaikan. Terima kasih Kakakku 😍. Semoga diri ini bisa menjadi adik yang selalu bisa kamu banggakan, meski mungkin tak bisa membalas semua kebaikan yang telah engkau berikan. 📊
Adik yang selalu mencintaimu,Thicko
Ketika huruf bisa tersusun
menjadi kata...
Ketika kata dapat tertautkan
menjadi kalimat, dan...
Ketika kalimat berhasil terangkai menjadi
tulisan yang inspiratif...
Ketika itulah akan terasakan
suatu kebahagiaan yang luar biasa
(Aisya Avicenna)
Tak disangka, hari pertama masuk kantor kemarin saya sudah diminta lembur. Sebenarnya sudah siap-siap pulang, tapi ada panggilan mendadak untuk menyiapkan data. ☺
Alhamdulillah, sudah 2019. Setelah tahun 2018 kami punya tema "From MOVE ON to MOVE UP", tahun ini tema kami "HIJRAH UNTUK MENANG". Makna terdalamnya, kami ingin hijrah menjadi lebih baik untuk mendapatkan kemenangan berupa cinta dan ridha dari Allah. Sebenarnya maknanya sangat luas dan panjang untuk dijabarkan.
Tulisan pertama di 2019 ini saya akan sedikit review perjalanan 2018 berdasarkan passion saya. •
Dalam menulis, alhamdulillah terbit 1 buku antologi bersama komunitas Twin Universe, dua naskah proyek untuk dua komunitas, dan lolos dalam sayembara nulis bareng Boim Lebon (penulis favorit saya sejak kecil). Semoga semuanya segera terbit di 2019. Tahun 2018 mulai merasakan 'gajian' dari ngeblog. Beberapa kali berhasil ikut lomba menulis dan pada akhir tahun, terbit 1 buku untuk kantor. 😍
Setiap anak tidak bisa memilih
dilahirkan dalam kondisi seperti apa. Tidak ada yang bisa meminta untuk
dilahirkan dengan kondisi orang tua lengkap atau justru tanpa orang tua. Semua
sudah ditakdirkan oleh Allah. Demikian halnya status sebagai anak yatim atau
piatu.
Teman-teman
sudah tahu komunitas One Day One Juz (ODOJ),
kan? Program ODOJ sebenarnya
sudah dimulai sejak tahun 2009. Pada waktu itu metode ODOJ masih menggunakan
SMS. Satu orang sebagai petugas/admin mengirimkan 30 SMS reminder ke 30
orang penerima yang masing-masing mendapatkan juz yang berbeda. Kemudian
dilaporkan lagi ke petugas/admin ketika selesai.
Setelah film “Ketika Mas Gagah Pergi” berhasil menguras air mata penontonnya -termasuk saya- setahun lalu, serta membuat ratusan ribu pasang mata terinspirasi karenanya, kini kita akan kembali bersua dengan Mas Gagah (Hamas Syahid) dan Dek Manis Gita (Aquino Umar) dalam sekuel film KMGP berjudul “Duka Sedalam Cinta” (DSC) yang juga akan mempersilakan butiran bening air mata tumpah tak terkira.
Alhamdulillah, Allah izinkan saya menunaikan Shalat Idul Adha di Masjid Ukhuwah Islamiyah, Universitas Indonesia, Depok hari ini. Membuat saya tertegun dan terharu karena saya teringat sebuah impian beberapa tahun silam. Waktu itu di tahun 2010 saya sedang diklat CPNS di Pusdiklat Kemendag, Sawangan Depok.
Kita semua punya waktu yang sama, sehari 24 jam. Satu jam 60 menit. Dan satu menit selama 60 detik. Kita semua punya jatah yang sama.
~seuntai motivasi untuk diri
Kebanyakan kita sering melihat kesuksesan orang lain pada saat orang tersebut sudah berhasil meraih sesuatu, sementara kita belum bisa mencapainya.
Saya menemukan tulisan tahun 2015 ini di email saya tepat di saat siang sampai sore tadi saya berkumpul dengan rekan-rekan FLP Jakarta. Pas banget sebagai bahan renungan karena tadi juga diminta oleh seorang sahabat untuk mengajarinya menulis. Sejatinya saya pun sedang belajar menulis dan dalam tahap 'kembali' ke FLP.
Sejak tahun 2009 saya aktif menulis di blog, hampir
tiap hari saya posting tulisan. Kalau saya bilang, saat itu ngeblog seperti
candu. Ada saja yang saya tulis, dari mulai kisah inspiratif yang saya dapatkan
sehari-hari, aneka tips, resensi buku, dan aneka tulisan lainnya. Keaktifan
saya ngeblog berlangsung sampai tahun 2011 akhir. Tahun 2011 itu alhamdulillah saya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2 di
ITB, Bandung.
|
Sumber gambar : http://dicuekin.com/2014/07/apa-yang-kita-dapatkan-dari-membaca.html |
Ketika duduk di stasiun bus, di gerbong kereta api,
di ruang tunggu praktik dokter anak, di balai desa,
kulihat orang-orang di sekitarku duduk membaca buku,
dan aku bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang,
NHW#7_ETIKA SURYANDARI
Alhamdulillah, sudah memasuki NHW#7, perjalanan di kelas matrikulasi sudah
cukup jauh ya. Tetap semangaaaat!!! Setelah berusaha mengetahui diri sendiri lewat
NHW-NHW sebelumnya, dalam NHW kali ini akan mengkonfirmasi apa yang sudah ditemukan
selama ini dengan tools “Temu Bakat” yang sudah dibuat oleh Abah Rama di
Talents Mapping kemudian segera mencocokkan hasil temu bakat tersebut dengan
pengalaman yang sudah pernah ditulis di NHW#1 – NHW#6. Semua ini ditujukan
agar bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.
Bisa saya bilang, NHW kali ini sangaaaat seru... Yuk, simak hasilnya!
NHW #6_Etika Suryandari_IIP Depok
Pada Matrikulasi IIP yang ke-6, kami masuk dalam tahap “belajar
menjadi manajer keluarga yang andal. Mengapa harus melewati tahap tersebut?
karena hal ini akan mempermudah kami untuk menemukan peran hidup kita dan
semoga mempermudah kami dalam mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.
Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran
hidup yaitu RUTINITAS. Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat
kita merasa sibuk sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan
diri.
NHW#4_Etika Suryandari_Depok
Pada IIP pertemuan keempat, kami mendapat materi
tentang “Mendidik Anak dengan Kekuatan Fitrah”. Saatnya mengerjakan NHW nih...
Yuk, diintip!
NHW#1_Etika Suryandari_IIP Depok
Setelah mengikuti pertemuan perdana dan diskusi pada
Matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) Depok yang telah dilaksanakan pada
tanggal 15 Mei 2017 kemarin, saatnya mengerjakan Nice Home Work (NHW).
Menjadi apapun diri kamu, jadilah manfaat untuk sekitar :)
#notetomyself