ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.

Kisah Sang Penyusup (Part 4)

Berawal dari facebook baruku…Kau datang dengan cara tiba-tiba…


Awalan tulisan yang aneh.. tapi begitulah adanya… Pagi itu, si bagas masih malu-malu menyunggingkan senyumnya untuk saya. Bagas siapa to? Bagaskara maksudnya… Bagaskara = matahari. Do you understand me??? :D




Pagi itu, yang menjadi hari pertama di bulan November menjadi hari terakhir saya berada di kota Jakarta dalam “Petualangan Thicko @ Jakarta session 3”.

Pagi itu, sudah sibuk dengan si Acer-nya Izzah untuk menuliskan resolusi bulan November… sambil chatting tentunya… Eh, ada yang masuk.. “Nisa.. seorang sahabat baru dari UNDIP”. Awalnya cuma tanya kabar.. ternyata berakhir dengan “tembakan” untuk menjadi pembicara dalam training akademik di MIPA UNDIP. Weleh, “Kenapa tidak yang ikhwan saja?”, tanyaku berdalih. “Yang ikhwan belum konfirmasi”, kata Nisa. “Insya Allah, belum ada agenda. Sementara ini bisa. Tapi cari yang ikhwan dulu ya… Kalau terpaksanya gak ada ikhwan yang bisa, ya…gimana lagi. it’s OK”, kata saya kemudian.
Ini yang saya maksudkan di liriknya “My Facebook” di atas. Kesempatan itu datang dengan cara tiba-tiba… hihi :D.

Rabu, 3 November 2009, sebuah email masuk ke akhwat_visioner@yahoo.com. Sebuah email dari salah seorang panitia yang mengirimkan 2 attachment, surat permohonan pembicara dan TORR pembicara dalam acara yang akan digelar tanggal 7 November 2009. Tapi, kok surat itu ditujukan keDanang Ambar Prabowo (Sang Pembuat Jejak, juara 1 mahasiswa berprestasi nasional dari IPB)???Weleh, bener gak nih?? Langsung saya konfirmasi ke panitia. Ternyata memang awalnya, Mas Danang yang diminta menjadi pembicara, tapi karena satu dan lain hal (mungkin karena beliau juga tengah sibuk mempersiapkan training dahsyat untuk mahasiswa korban gempa di Sumatra Barat), beliau tidak bisa menjadi pembicara dalam training tersebut. Emm… ceritanya saya menggantikan beliau nih! Ck...ck…ck… Awalnya merasa “under estimate” pada diri sendiri (kali ini saya jangan ditiru)… tapi setelah dipikir-pikir, rasa itu langsung sayaDELETE dari pikiran saya. Mas Danang saja bisa… saya juga PASTI BISA dung!! Kesempatan itu tidak datang untuk kedua kalinya.. dan kesempatan itu PASTI EMAS, tidak pernah PERAK atau PERUNGGU. So, I’ll try to accept the invitation…


Cling! Saya teringat saat jadi pembicara “tambahan” di training kepenulisan yang diselenggarakan Lingkar Studi Pendidikan (LSP) hari Rabu kemarin (baca tulisan “KISAH SANG PENYUSUP (part.2)” saya). Waktu itu, Dhek Nunk “menyusupkan” saya. Nah, inilah saatnya gantian saya yang menyusupkan dia. Hihihi… itung-itung balas jasa :D. Sang Penyusup gantian menyusupkan. Setelah mendapat ACC dari panitia, kamipun merancang materi yang akan disampaikan. Kita diminta mengisi tentang “LIFE MAPPING”.

Kamis, 5 November 2009 harusnya menjadi deadline saya untuk membuat “slide presentasi” materi yang akan kami sampaikan. Deadline yang saya buat sendiri tersebut, akhirnya saya langgar. Karena kondisi tidak memungkinkan, sehari itu, kepala sebelah kiri diserang si migrain. Ditambah lagi pagi dan malam harinya kos dan sekitarnya terkena pemadaman lokal. Ya sudahlah, mungkin ini skenarioNya yang menghendaki saya untuk istirahat total.


Jumat, 6 November 2009. Slide buat besok belum bisa disentuh, karena ternyata agenda pagi ini lumayan padat merayap. Dari pagi menggantikan untuk mengisi Asistensi Agama Islam (AAI) dengan adik-adik 2009, dilanjutkan dengan aksi solidaritas Palestina sampai Ashar. Ba’da Ashar sebenarnya ada agenda “lotisan dan temu alumni” dengan pengurus SALIMA FM (Rohisnya Matematika), tapi kayaknya raga ini tak mendukung. Gantian AKSI nih!!! Mungkin sisa migrain semalam masih ada beberapa persen yang tertinggal. Akhirnya, saya putuskan untuk tidak menghadirinya. Akan tetapi, tetap komunikasi dengan adik-adik SALIMA via SMS (gak ada video conference sih… ^^). Ba’da Isya baru bisa menyalakan si lepito dan mulai membuat slide buat besok. Malam itu, SUPERTWIN berhasil meracik “FORMULA SUPER” di “laboratorium INSPIRASI”nya. Lucu banget malam itu, tidurnya shift-shiftan…biar kelar slidenya! (Emm… inilah salah satu fadhilah punya saudara kembar)
Sabtu, 7 November 2009. Alhamdulillah, slide sebanyak 54 halaman sebagai penjabaran dari “FORMULA SUPER” ala SUPERTWIN sudah jadi… Sekitar jam 5.15 pagi berangkat menuju “INSPIRING TOWN_SEMARANG”… Pukul 8-an lebih, sengatan mentari kota Semarang merangsek masuk lewat pori-pori kulit… Menuju basekamp SUPERTWIN di Semarang => MARGOYOSO 50. Sebuah basecamp yang menjadi saksi bisu aksi-aksi SUPERTWIN di Semarang beberapa waktu yang lalu (mulai dari ikut seminar-seminar entrepreneur, seminar prestatif, lomba karya tulis, dan penyelesaian skripsi saya… ). Menjelang pukul 09.00, salah seorang panitia menghubungi saya. Kami diminta datang lebih awal karena salah seorang birokrat tidak bisa memberikan sambutan dalam acara “RIC”s GENERATION HIGH TRAINING (RIGHT) RIC FMIPA UNDIP” yang bertema : "BANGGA MENJADI INDONESIA DENGAN PRESTASI "tersebut. RIC = Riset Incubator Comunity. Dengan diantar dua sahabat UNDIP (Tyo and Windy), SUPERTWIN menuju Gedung Dekanat FMIPA UNDIP. Sampai di sana langsung disambut dengan keheranan panitia. Lhoh, kok sama??? Lha kembar je… :D.


Pukul 09.30-10:45 SUPERTWIN beraksi! Sekaligus melaunching “FORMULA SUPER” pada para peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa baru MIPA UNDIP (angkatan 2009). Apa sih “FORMULA SUPER”-nya itu??? sabar... sabar…, untuk sementara ini belum bisa disharingkan karena belum mendapat hak paten. Hihi… Tenang saja, suatu saat akan saya bocorkan formula SUPER ini. Saat ini, baru mau saya komposisikan dengan formula baru, biar lebih dahsyat lagi. Games, simulasi, film menjadi sarana efektif untuk membuat peserta aktif dalam sessiĆ³n kali itu. Karena temanya tentang LIFE MAPPING, peserta kami minta membuat “Life Mapping” mereka setelah sebelumnya saya sedikit bercerita tentang “Life Mapping” saya dan beberapa manfaat serta pencapaian yang saya peroleh setelah membuat Life Mapping itu.


Saya jadi teringat novel “Ayat-ayat Cinta” karya Kang Abik. Dalam novel tersebut, sang tokoh utama, Fahri dan juga Aisha, punya peta hidup mulai bulanan, tahunan sampai 10 tahun ke depan. Target-target seperti kapan saatnya lulus Master, berkeluarga, mengambil program doktor, berapa banyak buku yang ditulis 10 tahun ke depan, menjadi guru besar dan lain sebagainya, semua tertulis pada peta hidup Fahri. Nampaknya Fahri sudah punya peta hidup untuk menjadi penulis dan akademisi professional. Dari cita-cita besar ini, akhirnya dia jabarkan menjadi target-target dalam bulanan, tahunan sampai 10 tahun ke depan.
Mengapa perlu peta hidup? Bukan kah capek sekali membebani diri sendiri. Kenapa tidak mengalir saja? Kita ikutin argumentasi Fahri dalam Ayat-Ayat Cinta berikut

“Maaf, setiap orang berbeda dalam memandang hidup ini dan berbeda caranya dalam menempuh hidup ini. Peta masa depan itu saya buat terus terang saja berangkat dari semangat spiritual ayat suci Al-Qur’an yang saya yakini. Dalam surat Ar Ra’ad ayat sebelas Allah berfirman, Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah nasibnya. Jadi nasib saya, masa depan saya, mau jadi apa saya, sayalah yang menentukan. Sukses dan gagalnya saya, sayalah yang menciptakan. Saya sendirilah yang mengarsiteki apa yang akan saya raih dalam hidup ini.


Belum selesai Fahri bicara Maria menyela, “Kalau begitu di mana takdir Tuhan?


“Takdir Tuhan ada di ujung usaha manusia. Tuhan Mahaadil, Dia akan memberikan sesuatu kepada umat-Nya sesuai dengan kadar usaha dan ikhtiarnya. Dan agar saya tidak tersesat atau melangkah tidak tentu arah dalam berikhtiar dan berusaha maka saya membuat peta masa depan saya. Saya suka dengan kata-kata bertenaga Thomas Carlyle: ‘Seseorang dengan tujuan yang jelas akan membuat kemajuan walaupun melewati jalan yang sulit. Seseorang yang tanpa tujuan, tidak akan membuat kemajuan walaupun ia berada di jalan yang mulus!’ Peta hidup ini saya buat untuk mempertegas arah tujuan hidupku sepuluh tahun ke depan. Ini bagian dari usaha dan ikhtiar dan setelah itu semuanya saya serahkan sepenuhnya kepada Tuhan.”


(dari novel ayat-ayat cinta)


SANGAT INSPIRATIF ya!!!


BAGAIMANA DENGAN ANDA???


Kunci membuat LIFE MAPPING adalah :


SMART (Specific, Measurable, Achieveable, Realistic, Time Limit).


Di akhir session, peserta kami minta berdiri dan mengucapkan “DEKLARASI SUPER”. Begini bunyinya….
YA ALLAH, SAYA BERJANJI…
JIKA ENGKAU MASIH MEMBERI SAYA WAKTU
SAYA AKAN MELAKUKAN YANG TERBAIK DALAM HIDUP SAYA.
SAYA INGIN MENJADI YG TERBAIK.
BIMBING HAMBA YA ALLAH


Kami melihat, beberapa peserta menitikkan air mata…
(mungkin karena backsongnya mendukung air mata untuk terjun bebas :,-( )


SEMANGAT DHEK!!! Kalian PASTI BISA!!!!


Sebelum berpisah dengan SUPERTWIN, peserta juga kami ajak menggelorakan yel-yel SANG PEMENANG-nya Ippho Santoso (Creative Marketer No.1 Indonesia)
•AKU TERLAHIR TUK JADI PEMENANG
•TAKKAN PERNAH TERPIKIR TUK JADI PECUNDANG
•HANYA SATU YANG SELALU KUKENANG
•SAAT SORAK SORAI RIUH BERKUMANDANG


Akhirnya, waktu jualah yang memisahkan kami…
OKE, SAMPAI JUMPA DI PUNCAK KESUKSESAN!!!

Laboratorium Inspiratif “Zona Supertwin”, 091109_14:54

(Tulisan ini diposting pada bulan November 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna