Mereka yang memungkinkan untuk tidak
memperparah keadaan. Mereka yang masih teguh dengan idealismenya meski
tetap mau membuka diri selama itu mengundang maslahat. Mereka yang tidak
membanggakan keshalehan dirinya semata, tapi turut andil untuk
menshalehkan sekitar. Mereka yang menganggap setitik apapun kesempatan
sebagai peluang kebaikan dan perjuangan di jalan Allah.
~Semoga mereka ada di sini, di situ, dan dimanapun~
[Aisya Avicenna]
Tulisan ini
diposting pada bulan Februari 2011 di blog sebelumnya.

Selalu ada kisah yang rupawan di hari Lebaran...
Alhamdulillah, telah lahir dengan selamat buku "Antologi Lovely Lebaran
(LL)" yang insya Allah akan dilaunching pada tanggal 13 Februari 2011.
Buku antologi ini diluncurkan dalam 2 seri yakni "LL Serendipity"
(berisi kisah-kisah mengesankan para penulisnya saat lebaran) dan "LL La
Tahzan" (berisi kisah-kisah mengharukan para penulisnya saat lebaran).
Ada kisah saya yang turut mewarnai buku ini dan masuk dalam "LL
Serendipity". Judulnya.. hmm, ada 'merah'-nya yang pasti... Nih, saya
bocorin...(tapi sengaja saja potong-potong kisahnya)
Pada buku ini saya berbagi cerita tentang pengalaman saya yang saat itu
benar-benar merasakan sensasi mudiknya para perantau! Tahun 2010 adalah
tahun perdana mudik saya dari Jakarta ke rumah. Kisah ini saya bagi
dalam 4 segmen... Simak potongan kisahnya yuk!
080910 : Istimewanya Mudik
Angka yang istimewa di hari yang istimewa. Pulang kantor kali ini memang
terasa istimewa, karena pulangnya tidak ke kost seperti hari-hari
biasanya, tapi langsung pulang ke kampung halaman. Mana masih pakai
seragam kantor! Ada kejadian lucu dan bikin senyum-senyum sendiri. Apa
coba??? Hmm, diintip sendiri ya di bukunya!
090910 : Memecahkan Rekor
Hmm, rekor apa yang berhasil saya pecahkan di Ramadhan tahun ini?? Mau tau? silakan buka di halaman LL Serendipity (iklan.com)
100910 : Merah Marun Lebaranku
Merah marun? inilah warna favorit saya... Hmm, ada yang merah merona di
lebaran tahun ini. Lucunya lagi ada seorang sahabat yang iseng membuat
“Award SMS Lebaran”. Alhamdulillah, SMS saya terpilih sebagai SMS
Lebaran terinspiratif. Wah, jadi merah merona beneran!
110910 : Kenduri Syawal
Kenduri Syawal? Acaranya seperti apa sih? penasaran? Hmm, lagi-lagi yang
penasaran sepertinya harus segera pesan LL Serendipity deh! ^^v
Terakhir, ada doa di Lebaran tahun lalu yang terkabul di Lebaran tahun
ini. Apa itu? Pun demikian ada doa yang terpahatkan di Lebaran tahun ini
yang harapannya dapat menjadi nyata di Lebaran tahun depan. Apa juga
nih??? (lagi-lagi bikin penasaran aja ya!)
So, buruan dapatkan Antologi Lovely Lebaran Serendipity. Berisi
kisah-kisah seru nan menyenangkan dari para penulisnya (termasuk saya..
^^). Hanya dengan Rp 40.000,00 teman-teman bisa mendapatkan LL
Serendipity!! ^^v
Pemesanan dapat dilakukan sekarang juga! Bebas ongkos kirim bagi yang memesan sebelum tanggal 13 Februari 2011.
Tulis nama_alamat_jumlah pesanan (kirim ke 08999344753 : etika)
***
Ingin bertemu para penulis Lovely Lebaran (LL)???
Ikuti Launching LL + Workshop Menerbitkan Buku Indie + Free Beauty Class (wah... seru banget nih!!!!!!!!!!!!!)
Hari : Minggu, 13 February 2011
Waktu : 12.00 - 16.30
Tempat: Gedung Leksika Jl. Lenteng Agung No. 101, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Nomor Telepon: +62217806566, +62217807278
Bersama :
Dani Ardiansyah*, Epti Yamah**, dan Lovely Lebaran Writers
(*Penulis buku2 indie, owner indie-publishing.com, **Beauty Consultan PT. Ahad-Net Internasional)
Biaya Investasi Rp 50.000 SAJA! (Free for LL Writers)
(Termasuk snack, free launching buku Lovely Lebaran, motivasi
menerbitkan buku, workshop indie, workshop kesehatan dan kecantikan
islami, sertifikat,
*doorprize manfaat asuransi senilai 75 juta untuk 3 orang)
Cara pendaftaran transfer ke rekening BCA No 6850184664 an Tety
Herawati. Batas waktu pendaftaran 11/2/2011 lalu SMS konfirmasi
pendaftaran ke nomor : 021.98649425 / 087839014725
Format SMS: Nama Lengkap, Alamat, Email, Account Facebook, Bank asal
transfer (jika transfer atas nama orang lain sebutkan namanya!)
Information CP : 087839014725
Powered by :
Takaful - Toko Buku Leksika - Indiepro Publishing - Qum Indonesia - PT. Ahad-Net International
DON'T MISS IT!!!!
Salam termanis,
Etika Suryandari
~Aisya Avicenna~
Tulisan ini
diposting pada bulan Februari 2011 di blog sebelumnya.
 |
Akh... feat. Ukh Etika (hmm... ^^) |
1. Dalam isyarat Nabi tentang #Nikah, ialah sunnah teranjur nan
memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian
cinta-syahwati.
2. Maka #Nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan & persiapan. Ia
tuk yang mampu, bukan sekedar mau. “Ba’ah” adalah parameter kesiapannya.
3. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat #Nikah hadir bergolak,
sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekedar memperturutkan kemauan.
4. Persiapan #Nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab
makna asal “Ba’ah” dalam hadits itu adalah “Kemampuan seksual.”
5. Imam Asy Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram
menambahkan makna “Ba’ah” yakni: kemampuan memberi mahar & nafkah.
#Nikah
6. Mengompromikan “Ba’ah” di makna utama (seksual) & makna tambahan
(mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh. #Nikah
7. Jika kesiapan #Nikah diukur dengan “Ba’ah”, maka persiapannya adalah
proses perbaikan diri nan tak pernah usai. Ia terus seumur hidup.
8. Izinkan saya membagi Persiapan #Nikah dalam 5 ranah: Ruhiyah,
‘Ilmiyah, Jasadiyah (Fisik), Maaliyah (Finansial), Ijtima’iyah (Sosial)
9. Persiapan #Nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 th, tapi
karena persiapannya dimulai umur 15 th, maka tak bisa disebut tergesa.
10. Sebaliknya, ada orang yang #Nikah-nya umur 30 th, tapi persiapan
penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 th. Itu namanya tergesa-gesa.
11. Kita mulai dari yang pertama; Persiapan Ruhiyah. Ialah nan paling
mendasar. Segala persiapan #Nikah lainnya berpijak pada yang satu ini.
12. Persiapan Ruhiyah (Spiritual) ada pada soal menata diri menerima
ujian & tanggungjawab hidup nan lebih berlipat, berkelindan. #Nikah
13. (QS Ali Imran 14): Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup.
Begitu #Nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi.
14. Sebelum #Nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil.
Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH.
15. Maka termakna jua dalam Persiapan Ruhiyah terkait #Nikah adalah
kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu
16. SABAR & SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa
tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih & kurangnya.
#Nikah
17. Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, & dukung penuh
perjuangan. Tapi tak semua lelaki mampu beristeri jauh lebih tua. #Nikah
18. ‘Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tapi tak semua lelaki siap
dengan kobar cemburunya nan sampai banting piring di depan tamu #Nikah
19. Persiapan Ruhiyah #Nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi.
Dari harapan akan apa nan diperoleh, menuju nan apa akan dibaktikan.
20. Jika #Nikah masih terbayang sbb: lapar ada yang masakin, capek ada
yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa.
21. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang
pijit, & tukang cuci;) Ber-obsesilah dalam #Nikah. “Apa obsesimu?”
22. Obsesi sebagai Persiapan Ruhiyah #Nikah semisal: Bagaimana kau akan
berjuang sebagai suami/isteri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu?
23. Usai itu, di antara persiapan Ruhiyah #Nikah adalah menata
ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumahtangga &
masalah-masalahnya.
24. Lalu persiapan ‘Ilmiyah-Tsaqafiyah (Pengetahuan) #Nikah, meliput
banyak hal semisal Fiqh, Komunikasi Pasangan, Parenting, Manajemen, dll
25. Bukan Ustadz-pun, tiap muslim harus sampai pada batas minimal lmu
syar’i nan dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga #Nikah
26. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumahtangga
bukan krn ada maksud jahat, melainkan maksud baik nan kurang ilmu #Nikah
27. Sungguh harus diilmui bahwa lelaki & perempuan diciptakan
berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami &
bersinergi. #Nikah
28. Contoh beda hadapi masalah & tekanan; Wanita: berbagi,
didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan
solusi #Nikah
29. Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku
mencintaimu seperti aku ingin dicintai” Konflik pasti meraja. #Nikah
30. ->Suami pulang dgn masalah berat disambut isteri yg memaksa ingin
tahu & dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri & bersolusi.
#Nikah
31. . Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dr Hira’ dengan panik &
resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri & kontemplasi.
#Nikah
32. Sebaliknya-> Isteri yg sdg ingin didengar lalu curhat ke suami,
suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. #Nikah
33. Isteri: Mas aku capek, rumah berantakan bla-bla-bla. Suami: OK, kita
cari pembantu. I: O, jadi aku dianggap pembantu?!. S: Lho?! #Nikah
34. BEDA lagi: Suami single tasking, bisa marah kalau isterinya nan
multitasking memintanya kerjakan beberapa hal berrangkai-rangkai. #Nikah
35. BEDA lagi: Isteri sering berkalimat tak langsung nan tak difahami
suami. Ie: Mas, Salma belum dijemput, aku masih harus masak! #Nikah
36. -> Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri”
Dijamin para isteri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma! #Nikah
37. BEDA. Bagi suami masalah hrs disederhanakan (Spiral ke dalam). Bagi
isteri, tiap detail & keterkaitan sgt penting (Spiral keluar) #Nikah
38. Dan banyak lagi BEDA yang jk tak diilmui potensial jd masalah
serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta #BMC
http://bit.ly/gW5rG4
39. Next: Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jd
suami/isteri, tiba-tiba sdh jd ayah/ibu. Maka segeralah belajar jd Ortu
#Nikah
40. Anak adl karunia yg hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah,
kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian).
#Nikah
41. Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah
niscaya. ie Hadits: renggutan kasar pd bayi membekas di jiwa. #Nikah
42. Uji kecil buat calon ibu & ayah: “Apa yang anda lakukan saat
anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?” #Nikah
43. LAZIM: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” ->
Anak belajar utk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya.
#Nikah
44. LAZIM: “iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” -> Anak
belajar salahkan keadaan sekitar utk excuse dr kurangnya ikhtiyar.
#Nikah
45. LAZIM: “Hm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” ->
Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sdh tua & sakit-sakitan;P
#Nikah
46. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bg masa depan anak kita.
Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta & tipu) dlm taqwa (QS 4: 9)
#Nikah
47. Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk #Nikah. Ini jua perkara
penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, & ketenagaan.
48. Awal-awal, periksa & konsultasilah ke dokter atas termungkinnya
sgl penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi #Nikah
49. Per #Nikah-an itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi
& rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama.
50. Fisik kita & pasangan bertanggungjawab lahirkan generasi penerus
yang lebih baik. Maka perbaiki daya & staminanya sejak sekarang.
#Nikah
51. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tg jawab
jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus #Nikah
52. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan,
menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah #Nikah
53. Jadi, target persiapan fisik #Nikah itu 3 tingkatan; PRIMER: sehat
& aman penyakit, SEKUNDER: bugar & tangkas, TERSIER: beauty
& charm;)
54. Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering
menghantui & membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana.
#Nikah
55. Yang tepat bicara persiapan Maliyah ini sebenarnya Ust.
@ahmadgozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dgn ilmu nan
dangkal #Nikah
56. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah.
Nah, bekerja itu keutamaan & penegasan kepemimpinan suami. #Nikah
57. Ingat & catat: Persiapan finansial #Nikah sama sekali TIDAK
bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus
anda punya.
58. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan
nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun
ia.
59. Maka memulai per #nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya
tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik
menafkahi.
60. ‘Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus:
rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi.
61. Tetapi ‘Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia
mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. #Nikah
62. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam
aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu buat kaya (QS 24:
32)
63. Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan
terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. #Nikah
64. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikah menjadi pintu pengetuknya.
Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan.
65. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable,
JANGAN masukkan pertolongan Allah dlm hitungan, tapi siaplah dgn
kejutanNya;)
66. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih #Nikah di usia 20 saat belum
mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya;)
67. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda
J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta #Nikah
68. Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute
Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. #Nikah
69. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung thd
serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat PNS #Nikah
70. Persiapan #Nikah yang sering terabai ialah nan kelima ini:
Ijtima’iyah (Sosial). Pernikahan adalah peristiwa yg kompleks secara
sosial.
71. Sebuah per #Nikah-an yang utuh punya visi & misi kemasyarakatan
untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan.
72. Untuk itu, mereka yang akan me #Nikah hendaknya mengasah
keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian
pendewasaan.
73. Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait
per #Nikah-an & kehidupan kepada Ortu bisa jadi bagian dari latihan.
74. Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah ‘persahabatan’, Wa
Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. #Nikah
75. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin me #Nikah
dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu scr ma’ruf
76. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya;
bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dll. #Nikah
77. Per #Nikah-an kita harus hadir sbg pengokoh kebajikan masyarakat,
bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor.
78. Mulailah dgn perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah
nanti; tetangga rumah tinggal setelah #Nikah adl yg plg berhak diundang.
79. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jg dgn perkenalan. Pr tokoh:
datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran. #Nikah
80. Stl itu, target besarnya adl menjadikan pintu rumah kita sbg yang
plg pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. #Nikah
81. Tentu berat menopangnya sendiri. Mk yang harus kita punya bkn hanya
ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan slg menguatkan. #Nikah
82. Ilmuilah bgmn cr menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak
mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dll DEMI TETANGGA KITA #Nikah
83. Tampillah sbg yang penting & bermanfaat dlm hajat-hajat
kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat.
#Nikah
84. Tampillah sbg yang terbaik sejangkau suai kemampuan; Imam Masjid,
muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dst #Nikah
85. Tampillah sbg nan paling besar kontribusi dlm kebaikan-kebaikan
sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dst #Nikah
86. Ringkas kata untuk persiapan sosial #Nikah ini adalah bermampu diri
utk menjadi pribadi & keluarga yg AMAN, RAMAH, BERMANFAAT #Nikah
87. Tuntaslah KulTwit Persiapan #Nikah yg diambil dr bagian awal buku
Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4 Semoga manfaat;)
Repost dari Ardhie Murchaya
Tulisan ini
diposting pada bulan Februari 2011 di blog sebelumnya.
Jumat, 4 Februari 2011
Seharian
ini Aisya bertugas di Unit Pelayanan Perdagangan (UPP), Kementerian
Perdagangan. Apa itu UPP? UPP adalah ‘pintu’ keluar masuknya perizinan
impor dan ekspor. Semacam ‘front line’ kalau di bank. Jadi ya tugasnya
memberikan pelayanan prima pada para importir dan eksportir yang hendak
mengajukan izin. Aisya memang diperbantukan di sana, karena dirinya
adalah bagian dari staf di Direktorat Impor. Berhadapan dengan
‘customer’ yang galak sampai baik hati, Aisya pernah mengalaminya. Hmm,
di sinilah peran sebagai ‘abdi masyarakat’ itu akan teruji. Aisya
mendapat jadwal bertugas di UPP 1-2 kali dalam seminggu.
Aisya bertugas di UPP dari jam 09.00 sampai jam 05.00 sore. Setelah jam 5
sore, Aisya naik ke lantai 9. Pekerjaan selanjutnya telah menanti.
Pukul 19.30 Aisya dan teman-temannya bersiap untuk berangkat ke Bandung
dengan menggunakan mobil AVP hitam. Jakarta malam ini cukup macet tapi
Aisya begitu menikmati perjalanan ini sambil mendengarkan murottal dan
nasyid-nasyid favoritnya. Rombongan sempat berhenti di rest area tol
Cikampek untuk isi bensin dan ke toilet.
Sabtu, 5 Februari 2011
Pukul 02.00 dini hari sampai jugalah di bungalow dan restoran “Kampoeng
Strawberry” di daerah Ciwidey, Bandung Selatan. Suasana dingin menusuk
kulit. Kami menginap di sana. Setelah bersih-bersih badan, lanjut sholat
Isya berjamaah. Sempat bikin mie rebus karena belum makan malam, lanjut
tidur. Bungalownya sangat nyaman. Desain interiornya juga sangat
menarik. Berlantai kayu dan berdinding batu bata.
Pukul 04.30 bangun, kemudian sholat Subuh berjamaah. Pagi harinya, wow..
subhanallah.. pemandangannya begitu indah. Gunung yang berkabut diadu
dengan hawa dingin dan udara yang menyegarkan. Bersama Agnes, Mbak
Sulis, dan Nita, Aisya jalan-jalan pagi dan akhirnya menemukan warung di
pinggir jalan. Aisya memesan segelas energen vanilla hangat dan makan
satu buah gorengan. Di depan warung itu berjejerlah puluhan buah
strawberry yang siap dipetik. MERAH euy!
Setelah sarapan, mandi, dan packing, Aisya dkk menuju mobil kemudian
melanjutkan perjalanan menuju kawah putih. Sempat berhenti di jalan
untuk foto bersama. Sampai di kawah putih, malah hujan yang cukup deras.
Sudah keluar lagi, tapi berhubung hujan semakin deras akhirnya masuk
mobil lagi. Setelah cuaca cukup mendukung, akhirnya keluar mobil dan
menuju lokasi. Meski sempat tertahan di gardu sebagai tempat berteduh,
Aisya dkk akhirnya bisa berfoto ria di Kawah Putih meski waktu itu angin
bertiup cukup kencang dan hujan kembali turun.
Perjalanan dilanjutkann ke Situ Patengan. Makan sate ayam kemudian sholat. Setelah itu foto-foto. Beli strawberry lima kotak.
Setelah dari Situ Patengan, rombongan merangkak menuju pusat kota
Bandung. Sampai juga di Dago. Teringat kisah Ajuj yang rela jualan pecel
lele di Jalan Dago, sembari mencari Kinanthi (baca gih novel “Galaksi
kinanthi” karya Tasaro Gk). Mampir di Kartika Sari, beli brownies.
Lanjut ke Herritage dan cari oleh-oleh di daerah Dago.
Senja di Paris Van Java. Menikmati nasi goreng dan secangkir lemon tea hangat di cafe de Winkle.
Pukul 19.00, pulang ke Jakarta. Sampai kost pukul 22.00.
Aisya Avicenna
Tulisan ini
diposting pada bulan Februari 2011 di blog sebelumnya.
Di malam penuh bntang, di bawah sinar bulan
purnama...kupasrahkan semua, keluh & kesah yang aku rasa..sesak dadaku menangis
pilu saat kuurai dosa-dosaku...di hadapan-Mu ku tiada artinya.. (doa kalbu)
Saat hati terasa begitu tntram.. terima kasih ya Rabb, untuk air mata yang menyejukkan... untuk sepertiga malam yang indah...
~020287-020211 => 24: untuk jiwaku yang sedang bertumbuh, dalam rindu yang berpeluh, tuk menjadi pribadi yang TEGAR dan TANGGUH!!!~
Tulisan ini
diposting pada bulan Februari 2011 di blog sebelumnya.
[F]okuskan [E]nergi,[B]erikhtiar total me[R]angkai kisah penuh makna di [U]sia 24 [A]gar [R]idho [I]llahi yang didapat
aamiin
Tulisan ini
diposting pada bulan Februari 2011 di blog sebelumnya.
Bismillahirrohmanirrohiim
Membicarakan pernikahan bagi kaum lajang memang terkadang menggelitik
telinga, ada yang senyum senyum, malu malu, bahkan berlalu begitu saja
(karena terlalu sering mendengar). Apalagi bagi muda mudi yang sudah
masuk usia 'matang' menikah...
Sudah sunnatulloh, Allah menciptakan yang namanya perasaan, termasuk perasaan untuk ingin disayang, dimanja dan diperhatikan.
Yup, perasaan cinta. Akan jauh lebih indah jika kita bisa
mengaplikasikan rasa cinta yang sudah Allah anugerahkan kepada kita
dapat disalurkan kepada orang yang tepat, yang memang sudah seharusnya
kita cintai, seperti cinta kepada orang tua, cinta kepada anak, dan
cinta kepada orang yang sudah halal untuk kita.
Jika melihat dari poin ketiga yaitu mencintai orang yang sudah halal
untuk kita tentu tidak akan menjadi masalah besar bagi mereka yang telah
diberikan kesempatan untuk menggenapkan setengah diennya, akan tetapi
akan menjadi masalah jika rasa itu timbul sebelum waktunya.
Namun pernikahan begitu indah kudengar
Membuatku ingin segera melaksanakan
Namun bila kulihat aral melintang pukang
Hatiku selalu maju mundur dibuatnya
(Suara Persaudaraan)
Rasululloh SAW bersabda “Wahai sekalian para pemuda barang siapa
diantara kalian telah mampu menikah, hendaklah menikah karena menikah
lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan. Barang siapa
yg belum mampu menikah hendaklah puasa karena puasa merupakan perisai
baginya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Rasulullah SAW menasehati kita, para lajang, untuk yang sudah mampu maka
hendaklah menikah dan yang belum mampu ya berpuasa. Simple, tidak
bertele-tele, tidak penuh birokrasi yang ngejelimet, tinggal kita
kaumnya untuk bisa mengaplikasikan. Jika toh memang merasa belum mampu,
sambil berpuasa untuk menahan nafsu, kita juga bisa menyiapkan
perbekalan-perbekalan yang cukup dan memadai untuk mengarungi kapal
rumah tangga nantinya.
Beberapa orang berkata bahwa mereka sudah merasa sangat siap untuk
menikah. Sudah merasa matang untuk dapat mengikuti sunnah Rasulullah SAW
yang sangat disukai ini, menikah. Tapi sebenarnya tingkat kematangan
tiap orang berbeda-beda, ada yang merasa secara batin dia siap, secara
lahir walaupun dia masih kuliah akan tetapi tingkat keyakinan dan
tanggung jawab yang tinggi untuk menikah besar, bisa kita lihat
hasilnya, banyak ikhwan akhwat atau muda mudi yang masih dalam status
kuliah 'berani' melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, menikah!
Barokalloh, barokalloh.
Tapi ada juga yang secara batin dan lahir dia merasa siap ternyata Alloh
berkehendak lain, bahwa dia belum saatnya menyegerakan menggenapkan
setengah dien ini. Karena rasa sayang Allah padanya, Allah
mengisyaratkannya untuk mengumpulkan perbekalan perbekalan lebih baik
lagi agar lebih siap nantinya jika saat yang tepat dan indah itu tiba.
Maka, wajib bagi kita untuk selalu berprasangka baik kepada Allah, bahwa
Alloh akan mentakdirkan kita bertemu dengan belahan jiwa kita pada
saatnya kelak.
Bagi mereka yang pernah merasa gagal dalam berproses untuk menikah ini
maka janganlah sedih mendalam dan berpatah hati. Memang wajar jika ada
rasa sedih atau bahkan marah yang mampir di hati, sunnatullah, perasaan
yang sudah Alloh berikan untuk kita, akan tetapi jangan sampai menyesali
diri, bermuram durja berkepanjangan bahkan hingga mempertanyakan dimana
kasih sayang dan keadilan dari Allah padanya (naudzubillahimindzalik)
atau sampai melakukan bunuh diri (hiiiiiii, naudzubillahimindzalik).
Yakinlah, Alloh pasti akan memberikan yang terbaik untuk kita, termasuk
dalam hal jodoh ini. Alloh berfirman dalam Al-Qur’an surat An Nuur ayat
26 “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki
yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)...”
Bersabarlah saudara saudariku yang belum menikah, bersabarlah dengan kesabaran yang baik dan indah.
Insya Allah jika Allah sudah berkehendak, saatnya akan tiba, maka dari
itu bersiaplah menyiapkan perbekalan itu semua dan berdo’alah, karena
hanya Alloh lah yang tahu kapan kita siap untuk menikah.
sumber : www.dakwatuna.com
Tulisan ini
diposting pada bulan Januari 2011 di blog sebelumnya.
 |
Miss Pink & Miss Red sedang TOTALITAS menikmati ONGOL-ONGOL |
Sabtu, 29 Januari 2011 saat silaturahim ke rumah Kang
Arul (Penulis 292 buku sekaligus direktur MENULIS YUK KOMUNIKATA)
bersama Mbak Ria dan Mbak Rurie.. kami disuguhi makanan khas betawi yang
langka.. ONGOL-ONGOL namanya... Makasih buat Kang Arul dan Uni Via yang
sudah rela datang pagi buta ke pasar hanya untuk mencari ongol-ongol..
^^v
Saat tengah asyik makan ongol-ongol, pandanganku beredar ke sekeliling
ruangan. Akhirnya menatap sebuah cover novel yang ternyata karya perdana
Kang Arul. Hmm, kata Kang Arul karya inilah yang menjadi 'comblang'
dirinya dengan Uni Via. Ya begitulah, dua penulis keren (sama-sama
anggota FLP) yang berjodoh. Happy ending ever after... Nah,
setelah membaca judul novel itu.. tercetuslah ide untuk menuliskan buku
sebagai 'kebalikan' dari judul novel itu. Apa bukunya? Hmm, masih
dirahasiakan. Insya Allah akan dikerjakan dengan TOTALITAS!!!
Yup, hari ini kami belajar banyak tentang TOTALITAS.. Oh ya, sebelum
sampai di rumah Kang Arul tadi, aku dan Mbak Ria sempat mampir untuk
beli snack buat Dinda dan Ken (si kecil). Kebetulan Dinda kemarin habis
ultah. Iseng saja Mbak Ria membeli snack berwarna pink. Awalnya, sempat
mengambil snack yang bungkusnya coklat, tapi aku cegah. "Kalau mau
totalitas, pink semua donk!" Akhirnya Mbak Ria membeli snack berbungkus
pink semua, sedangkan aku membeli yang berwarna merah. Bener-bener deh!
TOTALITAS!!!
Saat di rumah Kang Arul, selesainya makan siang dengan rica-rica ayam
buatan Uni Via (istri Kang Arul yang juga penulis), kami mencuci piring
(plus main air ^^).. TOTALITAS pokoknya.. Wah, seru deh! Setelah itu
kami bertiga 'diculik' untuk mengikuti sekolah menulis yang diadakan FLP
Ciputat.. Berasa jadi tamu kehormatan (padahal 'tamu tak diundang').
Sekitar pukul 15.00, saat Kang Arul masih asyik cuap-cuap di depan
taman-teman FLP Ciputat, kami bertiga berpamitan. Melihat ada penjual
empek-empek di tikungan jalan, kami sempat mampir dan mencicipinya di
bawah pohon.. ^^v
Kami pun pulang ke 'istana' masing-masing dengan membawa PR yang harus segera diselesaikan dengan TOTALITAS!!!
Aisya Avicenna
Tulisan ini
diposting pada bulan Januari 2011 di blog sebelumnya.
Aku Ingin Hidup Secerah Mentari
Yang Menyinar Di Taman Hatiku
Aku Ingin Seriang Kicauan Burung
Yang Terdengar Di Jendela Kehidupan
Aku Ingin Segala Galanya damai
Penuh Mesra Membuah Ceria
Aku Ingin Menghapus Duka Dan Lara
Melerai Rindu Di Dalam Dada
Sedamai Pantai Yang Memutih
Sebersih Titisan Embunan Pagi
Dan Ukhuwah Kini Pasti Berputik
Menghiasi Taman Kasih Yang Harmoni
Seharum Kasturi Seindah Pelangi
Segalanya Bermula Di Hati Di Sini...
~Saujana~
Terkadang kita butuh terluka untuk tetap tegar, butuh derita untuk
mengerti makna hidup, butuh dihina untuk menjadi kuat, butuh hati yang
hancur untuk mengerti cara bangkit kembali. Yang pasti, kita butuh Allah
untuk menjadikan segalanya indah pada waktunya...
~Jagalah hamba Ya Rabb...aamiin...~
*siap2 pulang, sambil mendengarkan "JENDELA HATI" (Saujana)~
Tulisan ini
diposting pada bulan Januari 2011 di blog sebelumnya.
Alhamdulillah, pada tanggal 24 Januari 2011.. buku antologi yang ada
cerpenku di dalamnya sampai juga di tangan.. terima kasih kepada
Penerbit Nulis Buku! ^^v
 |
Aisya Avicenna dan "Be Strong, Indonesia #14"
Kumpulan Cerpen “BE STRONG INDONESIA” ini ditulis bersama rekan-rekan yang tergabung dalam #writersforindonesia
Berisi :
1. Tanggal 11 Bulan Juni, penulis Winda Joeanita
2. Matahari Setelah Hujan, penulis: Ninit Yunita
3. Membuka Luka Lama’, penulis: Arif Zunaidi
4. Pelangi, Penulis: Hindraswari Enggar
5. Senja Dalam Senyuman, Penulis: Agustina Wulandari
6. Cinta Adinda, penulis: Aisya Avicenna
7. ‘Hidup dan Daging Rendang’, penulis: Irhayati Harun
8. Jalan simpang dua, penulis: Yudiono
9. Nusantara, penulis: Andrika Permatasari
10. Semesta Maya, penulis: Feby Indirani
11. Senyum Kecil dari Sang Cahaya, penulis: Theresa Levana
12. Rumah Ini, penulis: echaimutenan
13. Ada Malaikat Pencabut Nyawa, penulis: Ade HK
14. Saat Mencintai Dunia Maya, penulis: Syarifah Bachrum
15. Ketika Jauh, penulis: Triana Dewi
16. Surat Untuk Surya, penulis: Papyruz
Hasil penjualan dari kumpulan cerpen ini akan didonasikan seluruhnya
(100%) untuk korban bencana alam di Indonesia, yang akan disalurkan
melalui lembaga terpercaya.
Buat teman-teman yang berminat membeli kumpulan cerpen ini sekaligus
memberikan donasi bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan, silakan
SMS ke : 08999344753. Harga : Rp 45.000,-
Format SMS: Nama_Alamat lengkap_Jumlah Pesanan kirim ke 08999344753
Bisa pesan dulu, soal pembayaran… nanti bisa menyusul… (saya konfirmasi via SMS)
Beli buku sekaligus beramal? Yuk, mari…
Be Strong Indonesia!!!
Aisya Avicenna
Tulisan ini
diposting pada bulan Januari 2011 di blog sebelumnya. |