ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.
Tampilkan postingan dengan label JejaKembara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label JejaKembara. Tampilkan semua postingan

DESEMBER


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur hanya tertuju pada Allah SWT atas limpahan nikmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih berada dalam naungan indahnya iman dan islam. Sholawat dan salam senantiasa tercurahlimpahkan kepada teladan agung kita, sosok mulia sepanjang masa, Rasulullah SAW yang senantiasa kita nanti syafa’atnya di yaumul akhir kelak.“[DE]ngan [SE]mangat [M]erangkai karya, terus [BE]rjuang [R]aih cita dan cinta-Nya” menjadi tema saya di bulan Desember ini. Sebentar, biar tambah ‘menghentak’ nulisnya sambil mendengarkan “Sang Pemimpi”-nya Gigi.
Sambut hari baru di depanmu Sang pemimpi siap tuk melangkah Raih tanganku jika kau ragu Bila terjatuh ku 'kan menjaga Kita telah berjanji bersama Taklukkan dunia ini Menghadapi segala tantangan Bersama.. (mengejar mimpi-mimpi) Berteriaklah hai sang pemimpi Kita tak 'kan berhenti di sini Kita telah berjanji bersama Taklukkan dunia ini Menghadapi segala tantangan Bersama.. (mengejar mimpi-mimpi) Bersyukurlah pada Yang Maha Kuasa Hargailah orang-orang yang menyayangimu Dan slalu ada setia di sisimu Siapapun jangan kau pernah sakiti Dalam pencarian jati dirimu Dan semua yang kau impikan Tegarlah sang pemimpi

INILAH AKHIR UNTUK AWAL YANG INDAH!!!

Akhir??? Awal???

1. Desember 2010 : bulan terakhir dalam kalender Masehi tahun 2010, tak lama lagi tahun 2010 akan menghampiri. Sebuah awal yang indah!
2. 6 Desember 2010 : akhir bulan Dzulhijjah 1430 H, tanggal 7 Desember 2010 adalah tahun baru 1 Muharram 1431 H… emm, sebuah awal yang indah!
3. Desember 2010 akan menjadi akhir masa CPNS, insya Allah Januari 2011 sudah diangkat menjadi PNS, Alhamdulillah, sebuah awal yang indah!
4. Insya Allah, 2010 akan menjadi akhir dari tema “Merangkai Karya” dan mulai 1 Januari 2011 adalah saatnya menggunakan tema besar “Membangun Kisah Penuh Makna”. Sebuah awal yang indah!
5. Selain itu semua... saat kita tidur, itulah akhir dari kisah kita hari ini… Saat mata kita kembali terbuka (bangun), itulah sebuah awal yang indah buat kita! Karena Allah masih memberi kita kesempatan untuk berbuat yang TERBAIK!!! Semua tergantung pada kita, MAMPU memanfaatkan kesempatan itu dengan BAIK atau tidak!

It depends on YOURSELF!!!

THIS IS MY DESEMBER!!!

D=Dare to DREAM!!! E=Enlighting Your Mind S=Spirit will never end! E=Encourage your self to do the best! M=Make your family proud of you!! B=Be INSPIRING others! E=End to begin more exciting! R=Remember Allah always give THE BEST!



Sedikit berkisah (boleh ya?? Boleh lah…lha wong yang mau nulis saya! ^^)… Ini bukan kisah nyata tapi bisa jadi kisah nyata kalau memang ada yang mengalaminya… (bukan bermaksud menyinggung lho! Ni lagi berimajinasi…)

Ada seorang penulis pemula yang mendapat WARNING dari ‘gurunya’ (seorang penulis proffesional yang sudah menulis 270-an buku, sepertinya ini memang bermaksud menyinggung seseorang.. peace, kanjeng!) bahwa ia hanya memiliki kesempatan dua minggu lagi untuk merampungkan naskahnya. Sebenarnya penulis pemula tersebut telah memiliki outline tulisan yang cukup bagus dan menurut sang guru layak untuk dibuat buku. Umumnya, membutuhkan waktu cukup lama bagi seorang penulis pemula untuk merampungkan naskah itu. Namun, penulis pemula tadi memasang target dua minggu untuk menuntaskannya. Dan singkat cerita (gak harus nunggu ceritanya dua minggu ya… ^^), ‘calon bukunya’ selesai juga akhirnya! Bahkan melebihi target yang telah dipatoknya. Hanya sekitar satu minggu ia merampungkannya. MANTAP kan???

HOW COULD IT BE??? Bagaimana bisa??? Setelah mewawancarainya (tentunya self interview, lha wong yang buat cerita yang nulis ini :D), ternyata penulis pemula tersebut mempunyai sebuah rahasia. What’s THE SECRET??? Ia tidak terpojokkan dengan batas waktu pengumpulan naskahnya. Ia kemudian membuat gambaran besar di kepalanya. Betapa bahagianya ia saat telah menyelesaikan naskahnya nanti. Orang tua akan bahagia, ‘sang guru’ akan bangga atas keberhasilan ‘anak didik’nya, dan tentunya dirinya akan sangat lega karena akhirnya ia bisa menulis dan menerbitkan buku. Visualisasi gambar tersebut terus ia perbesar dalam alam pikirannya. Sehingga apapun yang merintanginya, entah cibiran atau cemoohan, tak lagi digubrisnya. CUEK IS THE BEST! Pikirannya hanya tertuju pada gambar besar di kepalanya. Pada impian yang hendak ia capai (Barangkali inilah yang disebut oleh om Stephen R.Covey sebagai MEMULAI DARI AKHIR!!! Makasih om atas inspirasinya!!! :D)

Emm..ibarat seorang yang naik gunung (langsung ingat saat “muda” dulu… suka naik gunung… ^^). Bila pikirannya hanya terfokus pada jalan yang ia lalui, yang penuh semak belukar, maka ia pun akan cepat letih dan bosan. Bahkan bisa jadi niatannya untuk menggapai puncak yang awalnya meletup malah meredup! Beda halnya bila pikirannya tertuju pada udara segar, sapaan sang mentari, pemandangan yang indah, dan kepuasan tiada tara saat ia mencapai puncak. Letih dan bosan tak akan mempengaruhinya. Lantaran tujuan telah mampu mengesampingkan berbagai tantangan di sepanjang jalan.

Jangan membayangkan bahwa kita AKAN MERAIH tujuan dan impian itu. Bayangkan bahwa kita TELAH MERAIH tujuan dan impian tersebut. Bayangkan segala kebahagiaan dan kesenangan yang akan kita dapat. Dan kita pun AKAN MENDAPATKANNYA!!!!!!!

Sesungguhnya, jalan mencapai puncak itu berat, tetapi tetap bertahan di puncak jauuuuhh lebih berat, So.. tetep SEMANGADH 37x!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Simbol mendasar dari perubahan adalah bergerak, berilmu tanpa bergerak adalah sia-sia, namun bergerak tanpa rencana adalah ironis. Semoga Allah memudahkan kita untuk menjadi pribadi yang cerdas dalam menempatkan diri. Aamiin...

Perubahan dimulai oleh orang-orang yang cerdas...Dilaksanakan oleh orang-orang yang ikhlas...Dan dimenangkan oleh orang-orang yang pemberani...

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Q.S.Ar Ra’du : 11)

” .... dan jangan kamu berputus asa dari rahmat ALLAH. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat ALLAH, melainkan kaum yang kafir.” (QS Yusuf : 87)

”Sesungguhnya aku bergantung pada persangkaan hamba-Ku dan Aku akan selalu bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka aku akan mengingatnya dalam diriKu. Kalau Hamba-Ku mendekat sejengkal, Ku sambut ia sehasta. Kalau ia mendekat sehasta, Ku sambut ia sedepa. Kalau Hamba-Ku datang pada-Ku berjalan, maka Ku sambut ia dengan berlari...” (H.R. Imam Bukhari, At-Tirmidzi)

Impian dan cita-cita itu begitu penting. Jangan sekali-kali merasa malu dengan apa yang kita impikan! Sehingga terburu-buru menganggap impian itu tidak mungkin terjangkau dan kemudian menilainya sebagai sesuatu yang tidak mungkin lagi bahkan mengada-ada. Sikap seperti itu sungguh SALAH!!! Sebaliknya, kita harus bisa mengolah impian-impian itu secara cerdas sampai menjadi sebuah wujud yang berkualitas. Menggapai bintang di langit menjadi tugas hidup. Dengan bintang di tangan, kita akan bisa memberikan TERANG bagi lingkungan sekitar kita dan sekaligus sebagai wujud ibadah kita kepada Allah SWT.

Layang-layang dimainkan dengan kepala tegak dan bukan dengan menunduk. Layang-layang diterbangkan, bukan dengan wajah ke arah bawah, tapi dengan menatap ke angkasa. Begitupun kita di dalam hidup. Layang-layang adalah tanda agar kita selalu percaya bahwa OPTIMISME dimulai dengan membangun HARAPAN, bukan dengan BERSEDIH.

Jangan pernah sekalipun menyerah guna mewujudkan impian itu! Jangan sampai muncul pertanyaan di benak kita yang bisa melunturkan semangat kita ”Apakah aku bisa menjadi apa yang aku inginkan?” Tetapi sebaliknya, bersikaplah tegas dan bertekad.........

”AKU HARUS BISA MENJADI APA YANG AKU INGINKAN”



TUJUH KUNCI SUPER AGAR IMPIAN tak hanya SEKEDAR MIMPI!!!
1.Selalu berpikir : “AKU BISA!!!” 2.Tidak pernah berpikir : “AKU GAGAL 3.Punya prinsip : “AKU BERANI" 4.Ubah diri jadi : “AKU KREATIF” 5.Apa yang ada dalam pikiranku : “INILAH AKU” 6.Ubah kekalahan jadi : “INI KEMENANGANKU” 7.Tak sekedar dibayangkan tapi : “AKU LAKUKAN”

KUNCI SUKSES ALA “SUPERTWIN” = IMPIAN BESAR + PUNYA STRATEGI + BERANI MELANGKAH!!!!!

Di akhir untuk awal yang indah ini, kembali saya merenungkan motto hidup saya,

BE MY SELF : ETIKA! BE SMART & VISIONER!!!
ETIKA, SMART, dan VISIONER ini ada kepanjangannya.... hmm, check it out...

E = Encourage urself to do d bez! T = Time always go on… I = Is urself usefull 4 another??? K = Keep istiqomah n bliv that.. A = Allah always give d bez 4 us!!

Solutif… Magnetis… Aktif… Ruhiyah oke… Tangguh!!!

Visi mantap. Inspiratif. Semangat. Ikhlas berjuang. Optimis. Nothing to lose. Excellent. Responsible



Inilah akhir, untuk awal yang indah...
Redzone, 1 Desember 2010_05.00
Aisya Avicenna


Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2010 di blog sebelumnya 

Menulis Yuk di TKIT Fitrah Lebah


Sabtu, 27 November 2010 tim Menulis Yuk menggelar acara "Workshop Penulisan" bersama adik-adik kelas 1 SD sampai SMP di TKIT Fitrah Lebah, Bekasi.
Berikut ceritanya.

Pagi itu, sekitar pukul 06.30, Mbak Iecha SMS aku menanyakan apakah aku jadi ikut ke Bekasi atau tidak. Aku jawab kalau aku jadi ikut. Dia SMS lagi, kalau dia akan menungguku di halte Busway Gelanggang Remaja. Kami memang janjian ketemuan di UKI jam 07.30. Pukul 07.00 aku dah bertemu Mbak Iecha yang mengenakan kaos berwarna kuning. Setelah itu, kami berdua naik busway menuju halte UKI. Di sana sudah menanti Mbak Suri dengan baju pink-nya. Ternyata Mbak Suri sudah menunggu kami di halte angkot yang terletak di depan UKI. Kami bertiga bertemu.


Selang berapa saat kemudian, Mbak Ovy datang. Sudah jam 07.45. Wedew, Mbak Ria dan Mbak Rurie telat nih! Saat sedang asyik ngobrol sambil baca bukunya Kang Arul “A Complete Guide for Writerpreneurship”, mbak Ria datang dengan hebohnya. Dia naik ojek. Pakai acara uangnya kegedean dan akhirnya pinjam uang Mbak Ovy dulu. Tumben hari ini Mbak Ria pakai baju biru. Biasanya PINK terus! Beuh... hihi, dasar mbakku yang satu ini! Selanjutnya, tinggal menunggu Mbak Rurie yang masih dalam perjalanan.

Mbak Rurie akhirnya datang juga dengan tampang merasa bersalah karena terlambat. Tapi kita tidak akan marah kok! :) . Kemudian kami naik angkot kecil jurusan bekasi. Dalam perjalanan, aku dan Mbak Suri berdiskusi tentang banyak hal, salah satu hasil diskusi kami sudah saya tulis dalam “Menunggu di Sayup Rindu”. Sesekali kami tertawa melihat polah tingkah Mbak Ria yang super heboh. Dasar!!!

Sampai di daerah... mmm, aku lupa namanya. Kami turun! Awalnya mau ketemuan sama Mbak Ayu, tapi ternyata dia belum sampai. Akhirnya Mbak Ayu kami tinggal biar dia menyusul saja. Kami naik angkot 2 B. Sampai di pintu Gerbang Perumahan Villa Nusa Indah, kami turun. Setelah itu berjalan kaki menuju TKIT Fitrah Lebah.

Sampai di pintu gerbang, langsung disambut pengelolanya dan kami dipersilakan masuk. Di dalam, anak-anak sudah berkumpul. Kang Arul juga sudah datang. Acara “workshop penulisan” pun dimulai. Kang Arul mengawali workshop dengan memperkenalkan dirinya dan para pasukannya (kami, -red). Setelah itu, Kang Arul menggelar games kecil yang membuat adik-adik makin semangat. Pelatihan pun dimulai. Hmm, Kang Arul memang keren deh dalam berbagi ilmu soal kepenulisan. Sebenarnya, bukan adik-adik dari SD sampai SMP itu saja yang belajar menulis pagi ini, tapi aku juga belajar teknik menulis yang luar biasa dari Kang Arul.
Adik-adik mendapat tugas dari Kang Arul. Tugas menulis tentunya! Mereka dibagi menjadi 3 kelompok.
Kelompok 1, terdiri dari kelas 1 sampai 3 SD, dipegang oleh : aku, Mbak Suri, dan Mbak Ovy.
Kelompok 2, terdiri dari kelas 4 dan 5 SD, dipegang oleh : Mbak Rurie dan Mbak Ayu.
Kelompok 3, terdiri dari kelas 6 dan 7 (SMP), dipegang oleh : Mbak Iecha dan Mbak Ria.
Kami bertugas membimbing adik-adik dalam menulis. Wah, seru banget deh!!!! Aku jadi akrab dengan beberapa adik dan sempat bertukar alamat FB. Hehe, kecil-kecil punya FB!

Acara ini selesai pukul 12.00. Setelah acara selesai, kami foto bersama. Selanjutnya adik-adik bermain di depan “Rumah Pensil Publishing” (yang dulunya memang TKIT Fitrah Lebah). Aku dan Mbak Suri sempat diskusi tentang Rumah Pensil Publishing dengan salah satu pengelolanya. Kang Arul masih asyik ngobrol dengan ibu-ibu yang anaknya ikut acara tadi.
Pukul 12.00 lebih Kang Arul undur diri. Makasih ya Kang atas kesempatannya.

Aku dan mbak-mbakku masih menikmati snack, makan siang, dan sholat Zuhur dulu di Rumah Pensil Publishing. Setelah itu, kami menuju rumah Mbak Ayu untuk rapat membahas calon buku yang tengah kami tulis. Chayo buat tim MENULIS YUK!!!


Aisya Avicenna

NB : Kang Arul adalah nama panggilan dari Rully Nasrullah, penulis 200-an buku (lebih malah) dengan beragam nama pena, salah satunya "ARUL KHAN". Beliau adalah seorang "WRITER COACH" yang luar biasa keren! Saat ini beliau juga sebagai CEO MENULIS YUK KOMUNIKATA. Menjadi salah satu 'anak buah'-nya merupakan sesuatu yang luar biasa bagiku yang memang tengah belajar menjadi seorang "WRITERPRENEUR" 




Tulisan ini diposting pada bulan November 2010 di blog sebelumnya

20.10.2010 : Mozaik Indah


Sandarkan lelah hari...
Hilangkan duka kala...

Kau terluka... Pedih hati

Tak selamanya indah...
Kini mungkin hadirnya

Saat duka... Saat lara...
Yang sudah berlalu biarkanlah sudah

Tak perlu sesali jangan kau tangisi
Jika asa dan bahagia tak kau rasa
Dengarkanlah dan rasakanlah

Kicau burung berdendang

Nyanyian alam...
Riuh bersahutan...

Betapa merdunya (Petuah Hati – Jamus Kalimasada)

Pagi ini, alam seolah-olah berbahasa. Meski mentari belum menampakkan senyumnya tapi aku berterima kasih atas cahayanya yang setia menerangi langit harapan. Angin berbisik, dengan tulus kuucapkan terima kasih atas salam yang ia semilirkan tiap kali sedih merajai hati. Burung-burung kecil berceloteh riang, segera saja kutebarkan rasa terima kasih karena kebersahajaan mereka yang mengajarkanku untuk selalu bahagia, di mana pun berada. Semua pernik sederhana yang menjadi mozaik indah di pagiku ini.
Oh, di alam rimba... Damai di rasa... Segala-galanya terlukis sempurna... Di alam rimba... Keajaibannya Pesona di jiwa... (Damai - NowSeeHeart)
Terima kasih ya Allah, karena Engkau belum pernah memberiku alasan untuk tidak bersyukur kepada-Mu.
Demikianlah. Ada banyak hal kecil yang sekilas tampak hirau di mata kita. Akan tetapi sesungguhnya pernik-pernik sederhana itu bagaikan mozaik indah jika kita melihatnya dengan hati. Ketika kita mampu menyerap makna dari setiap pernik hari, kita akan tersadar bahwa ada begitu banyak alasan untuk bersyukur di dunia ini.

Coba lihat dan renungkan! Langit dan istana-Nya Hamparan samudra Betapa indahnya Percayalah…. Kau dalam LINDUNGAN CINTA Maha Segala Maha…. (Petuah Hati – Jamus Kalimasada)

Semua pernik itu, bersama dengan nikmat iman, Islam, kesehatan, rizki, dan kehadiran orang-orang tercinta dalam hidup kita, adalah hal-hal yang perlu kita syukuri setiap saatnya. Karena meski seluruh syukur kita dipuja-pujikan bagi-Nya tidak akan menambah kebesaran-Nya sedikit pun, Allah berfirman: “Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.’” (QS. Ibrahim [14]: 7)

Ya Allah, kami tahu bahwa semua janji-Mu adalah haq. Karena itu jangan biarkan kami berlaku seperti Kaum Nuh, Kaum ‘Ad, dan Kaum Tsamud yang binasa karena mengingkari nikmat-Mu. Selamatkan kami dari kekufuran yang mungkin mencelakakan diri kami sendiri, ya Allah. Hanya Engkau, ya Rabbana, yang mungkin menyelamatkan kami dengan belas kasih-Mu yang tiada bertepi.

Bersujud kepada Allah Bersyukur sepanjang waktu Setiap nafasku, seluruh hidupku Semoga diberkahi Allah... (Alhamdulillah – Opick feat. Amanda)

Kami sadar, ya Allah, betapa luar biasa kasih yang Engkau limpahkan pada kami. Maka karuniakanlah kami kemampuan bersyukur dengan sebaik-baiknya syukur, ya Allah. Dengan hati yang terang benderang karena cahaya-Mu. Dengan kesadaran seorang hamba yang tiada tanpa-Mu. Dengan hamdalah yang terus menghiasi laku dan langkahku. Ajarkan kami, ya Rabbana, cara bersyukur atas kemurahan-Mu yang tiada cukup dituliskan meski ranting-ranting pohon habis menjadi pena dan air laut habis menjadi tinta.
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaaf [46]: 15)
***
Petuah untuk Hati

Bersabarlah!!!
Atas pedih yang dirasa

Atas resah yang menyapa
Atas gundah yang menjelma
Kerahkan
yang kau bisa
Sungguh, ini tak seberapa
Karena ikhtiar takkan pernah sia-sia


Yakinlah!!!

Ada yang kan membalut segala luka

Ada yang kan melipur segala lara

Ada yang kan menghapus segala nestapa

Kuatkan saja mahabbah pada-Nya

Sungguh, ini tak seberapa

Karena Ia takkan ingkari janji-Nya


Rasakanlah!!!

Segala nikmat yang tersemat

Segala anugerah yang terjamah

Segala karunia yang terasa
Berzikirlah sepenuh jiwa
Sungguh, ini tak seberapa

Karena Dia adalah segala

Karena Dia adalah MAHA segala MAHA…

Syukurilah!!!
Kuatnya azzam yang terhujam
Manisnya iman yang tertanam

Indahnya cinta yang membunga
Meski mempesona tiada tara

Sungguh, ini tak seberapa

Karena ini hanyalah cicipan surga-Nya

Pagi yang istimewa di RedZone, 20.10.2010 menjelang jam 6 pagi
Aisya Avicenna



Tulisan ini diposting pada bulan Oktober 2010 di blog sebelumnya

3 September 2009 - 3 September 2010


3 September 2010, tanggal ini setahun yang lalu (3 September 2009), menjadi momentum bersejarah dalam hidupku. Bagi keluargaku juga. Alhamdulillah, hari itu namaku bertambah 3 huruf menjadi Etika Suryandari, S.Si. ^^v. WISUDA. Yaa, sebuah momentum bersejarah bagi setiap mahasiswa. Masih teringat jelas, pagi itu senyum bahagia terpancar jelas dari wajah ibuk, babe, kang dodoy, dan my supertwin. Kami kompak mengenakan kostum coklat. Hadiah terindah dariku pada mereka di Ramadhan tahun lalu. Senyum bahagia juga terpancar di wajah teman-temanku dan keluarga yang mengantar mereka. Pun juga dosen-dosenku. Pukul 07.30 kami sudah berjajar di depan rektorat bersama rekan-rekan wisudawan/wati UNS yang lain. Total wisudawan/wati pada periode September ini ada sebanyak 1388 orang. Prosesi wisuda pun dimulai sekitar pukul 08.00 pagi. Aku duduk di kursi nomor 3 baris T18 bersama rekan-rekan dari MIPA. Di sarang penyamun euy! ^^v. Setelah kucir topi togaku berpindah ke kanan (sudah resmi jadi sarjana science), jam 10.15 ke MIPA naik kereta kelinci. Lucunya...
Sampai di MIPA sudah banyak yang menyambut (berasa artis.com). Banyak yang ngasih bunga MAWAR (my favourite flower). Ada kejadian lucu waktu mau naik tangga di depan Gedung B (ulah my supertwin nih!). Di MIPA, dapat kenang-kenangan dari fakultas yang diserahkan secara langsung oleh Pak Kartiko, Ketua Jurusan Matematika. Alhamdulillah, sekitar jam 12.00 selesai sudah. Terima kasih ya Allah untuk hari itu... Wisuda di bulan Ramadhan, semoga full barokah... Ijazah sudah, semoga ijabsah segera menyusul. aamiin... ^^v
Sebelum wisuda, ada dua momentum bersejarah juga yang telah dilalui. Kedua momentum ini memberikan kenangan tersendiri yang tidak akan bisa dilupakan. Seminar skripsi dan pendadaran. Hmm, seru juga kalau diingat kisahnya. Berikut nih ceritanya...
***
Seminar Terdahsyat di Bulan Juli 2009

Jumat, hari ketiga di bulan Juli.. bulan dimana aku mengambil tema “SEMANGATKU… TAK TERBATAS WAKTU!!!”. Jumat ini, menjadi hari yang bersejarah untuk aku dan ketiga temanku (Novandry Widyastuti, Kurnia Lutfi Astuti, dan Ferry Harsi Purniawati). Kok bisa? Karena di Jumat ini, kita berempat menggelar seminar skripsi secara berurutan… Mulai dari jam 08.00-14.00 WIB. Momentum yang luar biasa. Bisa jadi bahan cerita untuk anak cucu kelak. Hihihi..
Sebelum mulai menceritakan kisah di hari “H”-nya, ada baiknya (menurutku sih), aku ingin berbagi cerita tentang sebuah kisah yang terjadi di antara kita (lho..maksudnya kita tuh..aku dan seminarku…hihi :D). Ku ambil setting waktu (kayak sutradara saja) di awal bulan juli saja ya (harus mau.. lha wong aku yang nulis). Simak nih!
1 Juli 2009
Hari ini hari Rabu… hari pertama SNMPTN… dan hari di mana aku harus menghadapi ujian. Ujian hidup tentunya (tiap hari sih). Maksudku, hari ini jam 09.00 aku harus mengikuti ujian tulis bahasa Jepang di salah satu lembaga pendidikan nonformal di kota rantauku. Kenapa aku belajar bahasa Jepang??? (RAHASIA!!! Eh, gak ding.. kapan-kapan aku akan sharing masalah ini). Ujian berlangsung jam 09.00-10.00. Ujian tulisnya tentang huruf HIRAGANA. Ya memang baru itu yang dipelajari. Alhamdulillah, mendapat peringkat 3 di kelas (angka yang kusuka) yang mengindikasikan aku sudah menguasai HIRAGANA di atas 80 %..gitu lah! No body’s perfect. RIGHT???!!! U must agree with me. Setelah ujian tulis, dilanjutkan materi oleh sensei (dosen)ku sampai jam 13.00. Ternyata hari ini pertemuan terakhir… hiks..sayonara!!! Setelah makan siang dll, janjian dengan Mega (tim KWU-ku) untuk memproduksi brownies di “rumah produksi KANOME” (nebeng dapurnya teman Mega). Rencana hari ini kita berdua akan memproduksi brownies isi selai sebanyak 3 loyang. Sebenarnya TIM KANOME ada 3 orang (etiKA, NOvi, dan MEga), tapi hari ini Novi berhalangan ikut. TIM KANOME adalah tim kewirausahaanku. Sebulan lalu aku dan 40-an mahasiswa UNS tergabung dalam KULIAH KEWIRAUSAHAAN LANJUT yang diselenggarakan UNS yang bekerjasama dengan DIKTI. Di KKL itulah aku bertemu dengan Mega dan Novi. Kamipun sepakat memulai rintisan usaha ini.. Brownies isi selai dan kripik tempe aneka rasa. Memang, bukan suatu usaha yang LUXURY!!! Ini hanya usaha mikro..tapi “PROSES”nya lah yang sangat “MAKRO” karena perjuangan selalu ada di setiap proses itu. Dan ini merupakan salah satu perwujudan impianku di tahun 2009 yang kuabadikan di DREAM BOARD buatanku di Semarang… Ada beberapa capaian yang ingin kuwujudkan di tahun 2009..dan salah satu impian itu adalah “Mempunyai rintisan usaha”. TERWUJUD!!!
Kembali ke.. BROWNIES!!! Pukul 14.00-16.30 aku dan Mega berkutat di dapur dan akhirnya brownies itupun jadi. Asyik juga…coz ini pengalaman kedua membuat brownies kukus (dulu pernah sih buat brownies bareng ma temen2 LQ meski dengan proses yang berbeda). Jadi koki 2,5 jam. Kanan pegang mixer, kiri pegang HP (facebook-an..hihihi). Kembali lagi ke brownies..setelah tiga Loyang sudah jadi, kita berdua menuju kost Mega..tahap selanjutnya..PENGEMASAN!! Maghrib baru selesai..sampai di kost ba’da Isya.. LUAR BIASA!!! Tepar deh..bangun tengah malam.. QL then baca buku diteruskan nyicil slide presentasi buat seminar skripsi. Meski hanya background dan awalan.. hihihi..
2 Juli 2009
Hari kedua di bulan Juli. Hari kedua SNMPTN juga. Tak terasa besok seminar skripsi! Slide belum jadi… artikel juga belum fix. Ada yang salah juga.. Hari ini harus selesai 100 %. SEMANGAT!!! Berangkat ke MIPA pukul 06:45 karena harus bertemu dengan Pak Trimo (ketua komisi TA), mau minta tanda tangan beliau untuk undangan seminar besok. Sambil menunggu kedatangan beliau, sempat ngobrol dengan salah satu peserta SNMPTN yang duduk di sampingku. Alhamdulillah, jam 07.00 tepat beliau tiba di MIPA. Tanda tangan sudah didapat. Ke mushola AZZAM-nya MIPA. Ruangan sejuk itu kosong.. akhirnya “mojok” untuk menyalakan laptop (stop kontak untuk nge-charge di pojokan mushola soale…). Mulai mengedit artikel dalam bahasa Inggris yang hari ini harus dikumpulkan. So, WAJIB SELESAI!!! Berteman winamp yang dengan rela menyajikan murottal dan lagu2 dahsyat yang memotivasi (mulai dari “Sang Pemenang”-nya Ippho Santosa, lagu Jepang “Mother”-nya SEAMO, “We are The Champions”-nya Queen, sampai “Bangkitlah Negeriku”-nya Izzis… pokoknya lagu-lagu yang haroki full hamasah….). Denting arloji mushola menunjukkan pukul 08.00 waktu setempat. SNMPTN pun dimulai. Aku pun mulai merevisi artikelku. Satu jam berlalu.. akhirnya SELESAI juga!!! Sekarang, cari tempat untuk nge-print. Tanya Imam, Presiden BEM FMIPA 2009..ternyata printer komputer BEM masih office 2003 (padahal yang aku butuhkan Office 2007). Akhirnya, ada adik tingkat yang memberitahu bahwa di sekretariat HIMATIKA bisa office 2007. Ke sekre HIMATIKA deh.. Ruangan itu memang SANGAT BERSEJARAH untukku… Aku “lahir dan besar” sebagai mahasiswa Matematika juga di situ.. Alhamdulillah, sudah ngeprint dengan sukses. Selanjutnya, fotocopy artikel untuk tiga pengujiku besok. Setelah ngopy, mencari tiga penguji. Alhamdulillah, bertemu dengan Bu Etik… Eh, malah diminta ngrekap nilai. Maklum, aku asdosnya. Sambil PDKT gitu lah.. ^_^. Pak Gi tidak masuk, so artikel aku taruh di meja beliau. Pak Trimo masih mengawasi SNMPTN… tapi akhirnya bisa bertemu juga. LEGA!!!
Pukul 13.00..back to Zona Supertwin, my boarding house. Editing slide. Baru 30 %..ngantuk! akhirnya tidur siang dulu. Sebelum tidur, ada firasat..listrik akan mati… Beneran!!! Waktu terbangun, listrik kost konslet… ada kabel listrik yang kena air. Astaghfirullah… padahal slideku belum selesai. Ba’da ashar, ke rental langgananku. KINSHA. Sempat update status di FB dulu “Hari ini Allah memberiku puzzle yang mengharuskan aku menyusunnya menjadi sesuatu yang indah. AKU PASTI BISA”. Yup, inilah puzzle itu..sebuah hambatan yang menjadi tantangan..yang berbuah kelegaan saat sampai di kesudahan. Menatap komputer di KINSHA sampai pukul 17.00.. Pedes juga mata ini… tapi LEGA!!! Alhamdulillah…senja menyambutku dengan benang jingganya yang indah… senyumku berkembang menatap senja sore itu..OPTIMIS!! BESOK PASTI BISA (padahal belum prepare + latihan presentasi).
Sampai di kost.. masih GELAP GULITA!!!
Ba’da isya, masih sempat latihan presentasi sebentar meski akhirnya si laptop kecilku meninggal dengan tenang karena kehabisan energy.. Ya sudahlah.. tetap SEMANGAT!! Akhirnya, di kegelapan malam itu (gelap karena listrik mati juga).. digelar rapat kost dadakan. Aku memimpin rapat itu (maklum, sudah 2 tahun ni jadi ketua kost PINK … PINKerz..kapan nih aku dilengserkan?????). Ada hal urgent yang harus dibahas. Hihihi.. Kebetulan hari itu ada mbak kost (Mbak Alfi) yang khusus datang lagi ke kost untuk mengantarkan undangan walimahannya. Yup, rapat malam itu membahas rencana “touring ke Cilacap”. Walimahan ke tempat Mbak Alfi sekaligus piknik kost.. Malam yang indah.. Kost ini memang memberiku kekuatan yang luar biasa…yang terbalut dalam indahnya nuansa ukhuwah yang semoga tak lekang oleh jarak dan waktu…
Setelah rapat kost, kembali ke Zona Twin. Menyalakan lilin (sempat ku foto juga lilin yang menerangi Zona Twin malam itu…) dan mulai membaca referensi untuk persiapan besok… Setelah mata ini tidak bisa diajak kompromi…kuputuskan untuk merangkai mimpi saja…
SEMOGA BESOK LEBIH LUAR BIASA!!!!
3 Juli 2009
Akhirnya datang juga!!! Hari ketiga di bulan Juli. Hari Jumat.. hari yang semoga full barokah… HP sudah lowbat! Laptop sudah mati. Jam 07.00 berangkat ke kost Nia dengan bawaan yang lumayan banyak. Hari ini aku memakai kostum favoritku…BATIK MERAH HATI.. WARNA YANG SELALU MEMBERIKU SEMANGAT DAN INSPIRASI. KAN KUBUKTIKAN MERAHKU!!! Kubawa referensi setebal 7 cm dan copyan artikel untuk peserta seminar. Di kost Nia, akhirnya bisa ngecharge dan latihan presentasi. Jam 07.30 berangkat ke kampus bersama Nova dan Nia. Mempersiapkan ruangan, laptop, LCD, dll. Nata kursi juga..karena habis dipakai SNMPTN. Ruang A.15 itu menjadi saksi bisu kisahku hari ini. Jam 07:55 ketiga dosen pengujiku tak kunjung tiba sementara peserta seminar sudah hampir memenuhi ruangan itu. Akhirnya aku turun ke lantai dua. Alhamdulillah, Bu Etik dan Pak Gi sudah ada, tinggal Pak Trimo. Beliau aku hubungi, tapi HP-nya tidak aktif… Selang berapa lama..beliau datang juga. Jam 8 lebih dikit…akhirnya mulailah seminar itu. Disaksikan sekitar 40-an lebih peserta (dari angkatan 2007 sampai 2005) aku presentasi sekitar 15 menit, dilanjutkan tanya jawab sampai pukul 09.00. Alhamdulillah lancar meski banyak hal yang harus direvisi. LEGA RASANYA!!!!! Jazakumullah khoir buat semuanya… TERIMA KASIH YA RABBI !!!! Setelah aku, Nova yang seminar, dilanjutkan Kurnia (teman satu risetku, hari ini aku dan Kurnia kompakan pake batik merah hati padahal gak janjan sebelumnya…sehati mungkin ya!), dan Nia (pukul 13.00). Alhamdulillah, pukul 14.00 semuanya selesai..Sempat foto-foto dulu then beres2 tempat.
Pukul 14.30 kembali ke kost, rencana awal mau pulang bareng Nova yang bawa motor..eh, waktu aku lagi asyik ngobrol dengan adik binaanku…Nova meninggalkanku… hiks, setelah ku SMS ternyata dia tadi lupa kalau aku mau pulang bareng dia… hihihi (dasar!!!). Jalan kaki deh... padahal bawaan berat banget.. SEMANGAT!!! Lha lagi seneng, jadi gak terasa!! Di tengah jalan, dapat tebengan juga… Alhamdulillah… Ya..itulah sekelumit kisahku…Semoga banyak hikmah yang bisa diambil (khususnya untukku)
SEKARANG!!! Saatnya revisi dan siap-siap ke proses selanjutnya…Menggoreng TELOR DADAR ISTIMEWA dengan bumbu : doa, semangat, kerja keras, pantang menyerah, positif thinking, dan tentunya restu orang tua…

Ayo Tik, akhiri kisah di kampus ini DENGAN INDAH!!!
060709_06:24
***
130 HARI BERSAMANYA
21 Juli 2009 menjadi hari yang SANGAT BERSEJARAH dalam hidupku. Pukul 13.00-14.26 (sekitar 1 jam 22 menit) aku “dieksekusi” untuk mempertanggungjawabkan skripsiku yang berjudul ESTIMASI FUNGSI TAHAN HIDUP VIRUS DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN METODE KAPLAN-MEIER. Aku dieksekusi oleh 3 dosen penguji (Dra. Etik Zukhronah, M.Si, Dra. Yuliana Susanti, M.Si, dan Drs. Santosa, B.W., M.Si) ditambah 2 dosen pembimbing skripsiku (Drs.Sugiyanto, M.Si dan Drs. Sutrima, M.Si). Bertempat di Ruang Sidang I Lantai I Gedung A FMIPA UNS, aku mencoba memberikan yang terbaik untuk menyelesaikan amanah besar dari orang tuaku. Sebenarnya, kalau pendadaran di MIPA, sudah ada ruangan khusus di Gedung B, tapi berhubung mulai tanggal 21-31 Juli sudah di-booking untuk pendadaran jurusan Fisika akhirnya aku mendapat ruangan di Ruang Sidang I. Eksklusif sih! Masih ku ingat akan perjuangan mengurusi birokrasi perizinan meminjam ruangan ini. Membutuhkan kesabaran ekstra, tapi Alhamdulillah… pertolongan-Nya tak pernah berhenti menyertai langkah ini. Terima kasih banyak buat birokrat MIPA yang telah membantu!!!
Sehari sebelum hari H, banyak SMS yang masuk untuk memberikan dukungan. Terima kasih banyak ya saudara”ku!!! Ayah, bunda, dan Kang Dodoy pun tak henti memberikan support. Malam harinya, lebih banyak menenangkan diri (makasih juga untuk Dhek Nunk yang sabar membangunkan aku…). Betapa QL di sepertiga malam itu memberikan nuansa yang berbeda. Syahdu… Selepas QL, sempat belajar sambil mendengarkan murottal dan nasyid-nasyid pilihan. Tak lupa foto KYDEN (my lovoley family) selalu menemani. Foto itu aku letakkan di sebelah kanan laptop yang aku gunakan untuk belajar. Foto yang selalu aku bawa ke manapun aku pergi. Foto yang selalu memberikan kekuatan besar untukku. My family is my spirit!!!
Pada tanggal 21 Juli ini, teman satu risetku, Koryna Aviory juga ujian pendadaran jam 08.00. Jadi aku menungguinya dulu sambil membaca ulang beberapa referensi yang aku bawa. Sekitar pukul 10.00, Koryna dinyatakan LULUS!!! Selamat ya Sobat!!! Masih sekitar 3 jam lagi… Akhirnya aku memutuskan untuk “menenangkan diri” di Lantai 3 Gedung A FMIPA. Ruangan yang selalu memberiku kesejukan hati tatkala menginjakkan kaki di sana. Ruangan yang turut menjadi saksi “penggemblengan”ku dalam tarbiyah ini… Ruangan yang menjadi tempatku mengadu pada-Nya.. mushola Azzam!!! Saat itu, mungkin cuma aku yang ada di Lantai 3 secara otomatis juga cuma aku yang ada di Mushola Azzam ini (kayaknya lho…entahlah, ada makhluk yang lain atau tidak ^_^). Sehabis berwudhu, aku mencoba menenangkan diri dengan tilawah. Kemudian membaca surat favoritku (Q.S. Ar-Rahman : 1-13) sebanyak 3 kali. Alhamdulillah…sedikit tenang!!! Nokia 5300-ku juga turut berperan dalam menghadirkan ketenangan itu. Beberapa sahabat, memberikan SMS motivasi dan semangat ada juga yang meminta maaf karena tidak bisa menemaniku pendadaran. Setelah tilawah, aku mencoba mengulang kembali presentasiku dan menyiapkan beberapa jawaban yang mungkin akan ditanyakan dosen penguji. Pukul 12.00 adzan pun berkumandang.. Beri kemudahan Ya Rabb!!! Di mushola itu, aku bertemu dengan ibu Etik, salah satu dosen penguji. Ehm, ngobrol sebentar sambil bercanda… Meski agak grogi juga!!! Pukul 12.30, menyiapkan LCD, laptop, dll di Ruang Sidang I bersama beberapa sahabat tercinta. Makasih banyak ya sobat-sobatku… Oya, Dhek Nung (my supertwin) tadi juga mondar-mandir di sekitar Ruang Sidang I untuk memberikan roti untukku, berhubung sedang tidak nafsu makan, roti itupun hanya aku gigit ujungnya. Hihi… Pukul 13.00 satu-persatu para “eksekutor” datang juga. Dan 4 menit kemudian….MULAI!!!
Alhamdulillah, SUKSES!!! Betapa Allah memberikan aku begitu banyak kemudahan. Alhamdulillah, pertanyaan demi pertanyaan yang diberikan dosen penguji bisa aku jawab. Suasana pendadaran juga tidak terkesan “seram”, bahkan begitu santai layaknya percakapan biasa. Dosen penguji sepertinya sangat menikmati pendadaran ini. Demikian halnya aku!!!
Sekitar pukul 14: 26 akhirnya resmi dinyatakan LULUS!!! Alhamdulillah, pendadaran ini selesai jauh lebih cepat dari waktu idealnya yakni 2 jam, tapi bisa selesai dalam waktu 1 jam 22 menit… so amazing for me!!! Satu per satu dosen penguji mengucapkan selamat. Saat kelima dosen penguji sudah keluar ruangan, satu per satu sahabat yang menunggui masuk ruangan dan turut mengucapkan selamat. TERHARU!!! BAHAGIA!!! BERSYUKUR BANGET!!! TERIMA KASIH YA RABBI!!!
Akhirnya, PENANTIAN ITU BERAKHIR INDAH… HAPPY ENDING.. dan semoga FULL BAROKAH… AMIN!!!
NB : Skripsi ini aku selesaikan kurang lebih selama 130 hari (terhitung mulai 13 Maret 2009). Alhamdulillah, meski sedikit melenceng dari “GRAND PLANNING” yang aku buat (selesai 4 bulan..tapi faktanya 4 bulan lebih dikit…), namun tak menjadi masalah buat aku karena salah satu impian yang aku tulis di DREAM BOOK, DREAM BOARD, dan THE JOURNEY IN MY LIFE “TAHUN INI” bisa aku coret yang berarti aku telah mewujudkan impian dan target itu. Alhamdulillah, bisa lulus dalam waktu tiga tahun sebelas bulan ^^v

***
3 September 2009
Kebahagiaan yang terangkum hari itu menjadi penawar hati dalam penantian selama ini. Tiga tahun sebelas bulan meniti tangga demi tangga perjuangan yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Tapi, tantangan dan rintangan itu tak menjadi penghalang untuk terus melejitkan asa. Hari itu genap sudah perjalanan di kampus hijau, UNS tercinta. Tapi perjalanan belum berakhir, masih terus berlanjut. Setiap pahit getir yang dulu pernah dirasa memang menjadi bumbu penyedap ketika membuka kembali romantisme masa itu. Hari itu memang bukan akhir, tapi awal dari perjalanan yang sesungguhnya...
Buat rekan-rekan Matematika FMIPA UNS yang diwisuda 3 September 2009 (Kur2, Koryna, Nia, Nova, Saras, Sertia, Suli, Kirbani, Anto, Budi, Fajar, Mas Guritna, Mas Ari, Mas Ijal, dll ) : hari ini mari merenung, setahun yang sudah berlalu ini.. apa yang sudah kita kerjakan? Apa yang sudah kita hasilkan? Semoga Allah senantiasa memberikan kita kemudahan dalam setiap aktivitas kita. Yang pengin S2, moga bisa segera S2 trus S3. Yang belum nikah, semoga bisa segera nikah. Yang sudah nikah, moga segera diberi momongan. Yang sudah kerja, moga kerjaannya lancar. Aamiin... SUKSES BUAT KITA SEMUA!!! ^^v
Buat adik-adik dan sahabat-sahabatku yang tengah berjuang menyelesaikan skripsinya… terus bersemangat ya!!! Semoga senantiasa diberi kemudahan…aamiin..
Jakarta, 3 September 2010
Aisya Avicenna

Rekam Jejak Tugas Akhir Aisya Avicenna


Prolog : Jumat, 8 Juli 2010 pukul 08:47 update status FB “Terjebak sejenak, menyeruak, kemudian tersontak! "CINTA"... aku menemukannya!!! ^^v”. Banyak yang penasaran dengan status tersebut. Inilah saatnya saya menjawabnya. Jumat pagi itu saya masih ‘disibukkan’ dengan Tugas Akhir Pramuda angkatan 14 FLP Jakarta, awalnya saya sudah punya konsep tulisan yang berjudul “Kaya dengan Kata”, sudah hampir jadi (75 %-lah). Saya masih merasa belum sreg dengan tulisan saya itu. Nah, dalam perjalanan menuju ke kantor, di dalam Kopaja 502, saya terus memikirkan tugas saya yang belum kunjung jadi tersebut. Akhirnya, EUREKA!!! Saya menemukan formula “CINTA” untuk tulisan saya. Jadilah Tugas Akhir saya berjudul “Jalan Cinta Para Penulis”.
***
JALAN CINTA PARA PENULIS

Ketika huruf bisa tersusun menjadi kata, ketika kata dapat tertautkan menjadi kalimat, dan ketika kalimat berhasil terangkai menjadi tulisan yang inspiratif. Ketika itulah akan terasakan suatu kebahagiaan yang luar biasa
(Aisya Avicenna)

Setiap orang sebenarnya mampu menulis. Seseorang yang buta huruf sekalipun, sebenarnya mampu menulis hanya saja ia tidak berlatih atau dilatih untuk menulis. Setiap manusia yang bisa menulis seharusnya bersyukur akan kemampuannya tersebut. Allah SWT membekali setiap manusia dengan tiga potensi dasar yakni : ruh, akal, dan fisik. Manusia dibekali akal untuk berpikir. Salah satu cara untuk menuangkan buah pikiran adalah dengan menulis. Pikiran merupakan unsur yang paling mendukung dalam menulis. Bisa dikatakan bahwa menulis adalah proses berpikir paling kreatif. Dengan menulis, kita bisa menumpahkan semua beban perasaan kita, sehingga pikiran yang sebelumnya terasa keruh akan bisa menjadi jernih. Selain itu, kita bisa berbagi pengetahuan kepada orang lain sehingga tulisan kita bisa mendatangkan manfaat bagi sesama. Itulah esensi dari suatu ibadah dan menulis adalah salah satu amal ibadah.
Walaupun kelihatannya mudah, pada prakteknya tidak semua orang mudah melakukan aktivitas menulis ini. Banyak di antaranya yang justru mengalami kesulitan pada waktu pertama kali hendak menulis. Terkadang mereka mengalami kebuntuan ide/gagasan, tengah enggan/malas, merasa tidak bisa, tidak berbakat, tidak mampu atau tidak kompeten, takut, dan lain-lain. Jika kita ingin menjadi penulis handal yang produktif dalam berkarya, maka semua hambatan ini harus dikikis habis.
Menjadi seorang penulis handal memang butuh perjuangan. Seorang penulis juga harus ditempa melewati beragam proses yang tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Setiap proses yang ditapaki penuh dengan konsekuensi. Akan tetapi, bukan berarti hal ini menjadi sesuatu yang tidak mungkin dicapai, hanya saja diperlukan kesungguhan dan kerja keras untuk menjadi seorang penulis handal. Berikut dipaparkan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang yang ingin menjadi penulis hebat nan isnpiratif. Kuncinya adalah ‘CINTA’.

[C]ukuplah Allah sebagai Tujuan
Islam memandang umat manusia sebagai makhluk yang mulia. Lalu, apa tugas manusia sebagai makhluk yang dimuliakan oleh Allah SWT? Allah SWT menerangkan bahwa tugas manusia di bumi adalah untuk beribadah. "Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan." (QS. Adz-Dzariyat [56] : 57). Ibadah dalam Islam mencakup seluruh aspek kehidupan. Melaksanakan semua perintah yang tertulis dalam Al-Qur`an dan As Sunnah serta menjauhkan larangan yang tertulis di dalam keduanya adalah ibadah. Ibadah mencakup semua aktifitas manusia bila diiringi dengan niat yang benar untuk mencapai ridha Allah SWT. Sholat, zakat, dan infaq adalah ibadah. Sampai-sampai memalingkan mata dari pandangan yang harampun termasuk ibadah. Tak ada pemisahan antara ibadah dan aktivitas keduniaan dalam Islam. Semua perbuatan menjadi ibadah di sisi Allah bila diniatkan semata-mata karena mencari dan mencapai ridha-Nya. Hadist 1 Arba’in berikut menjadi pengingat akan esensi niat dalam setiap amal kita.
Dari Amirul Mu’minin Abi Hafsh Umar ibn Al Khaththaab Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: "Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, 'Sesungguhnya amal-amal itu bergantung kepada niatnya. Dan setiap orang memperoleh sesuai dengan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang dikejarnya atau wanita yang hendak ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia (niatkan) hijrah kepadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan demikian, nilai suatu perbuatan dalam pandangan Islam dilandasi niatnya, bukan dari hasilnya. Hasil suatu perbuatan berada di tangan Allah SWT dan karenanya ganjaran perbuatan seseorang tidak tergantung pada hasilnya, tetapi pada niat yang ada di dalam hati. Niat yang benar juga harus dilanjutkan dalam amal yang benar pula. Setelah niat seseorang telah lurus, amal yang dilakukan pun tidak boleh melanggar rambu-rambu yang benar. Tidak ada kamus ‘menghalalkan segala cara’ dalam mencapai apa yang diinginkan. Seorang muslim tidak dibenarkan menggunakan cara yang tidak disukai Allah SWT demi mengapai tujuan dan cita-citanya.
Demikian halnya dengan menulis. Aktivitas menulis akan bernilai ibadah jika diniatkan semata-mata mencari ridha Allah SWT. Merangkai kata demi kata sehingga menghasilkan karya dengan menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan itulah visi mulia seorang penulis. Ia menegakkan kalimat Allah melalui pena, menuliskan bait demi bait kebenaran, dengan harapan banyak yang akan terinspirasi dari tulisan itu untuk senantiasa berbuat baik, Karena tiada balasan yang lebih pantas dari kebaikan selain kebaikan pula. Hendaknya setiap penulis selalu memperbaharui niatnya, jangan sampai kehilangan orientasi dalam menulis. Selayaknya setiap penulis meyakinkan dirinya bahwa ia menulis untuk menebarkan kebaikan, saling mengingatkan, dan tentunya mengharapkan ridha-Nya. Saat menulis, jangan berharap adanya popularitas dan keuntungan finansial semata. Memang, dengan menulis hal itu bisa saja kita dapatkan. Tapi yakinlah, saat itu diniatkan pada awalnya dan ternyata berhasil didapatkan, maka kita akan kehilangan satu investasi besar, yakni investasi akhirat.
Telah disebutkan bahwa menulis juga termasuk bagian dari ibadah. Bahkan menjadi suatu amal yang sangat bermanfaat dan menjadi investasi akhirat jika tulisan itu bermuatan pesan moral yang diamalkan oleh orang banyak sehingga bisa mengubah karakter manusia yang kurang baik menjadi bermoral dan berbudi luhur. Nah, dari sini bisa kita lihat betapa pentingnya menulis. Di dalam tulisan bisa kita sampaikan apa saja yang kita mau sehingga orang lain bisa membacanya, mengamalkannya, dan terinspirasi karenanya.

[I]nspirasi Datang, Jangan Dibuang!
Inspirasi adalah nyawa dalam kehidupan kita. Inspirasi bagaikan oase di tengah padang gurun yang meranggas tertelan panas. Ia hadir dalam setiap jiwa manusia dan menjadikannya sebagai penyejuk. Inspirasi bagai nyawa dalam diri seseorang. Ia bisa saja jadi semangat tak berkarat, bagai aliran listrik yang menjalar cepat dan hebat. Ia mampu menghentakkan motivasi. Membangkitkan yang lemah. Mengubah kondisi terbatas menjadi teratas.
Tidak peduli kita suka menulis, serajin apa kita menulis, selalu ada waktu dimana kita memang membutuhkan inspirasi untuk mendapatkan gagasan atau tema dari tulisan kita. Kebanyakan justru inspirasi didapat dari luar diri kita, karena bisa jadi pikiran kita memang sudah cukup letih atau jenuh untuk menggali topik atau tema apa yang hendak kita tulis.
Inspirasi itu tidak akan datang jika hanya ditunggu. Inspirasi ada karena dicari atau diciptakan. Sumber inspirasi bisa didapat dari mana saja, baik dari internal maupun eksternal penulis.
1. Sumber Internal
Inspirasi bisa datang dari dalam diri penulis. Lewat pemikirannya yang mendalam dari hasil renungan (kontemplasi) yang dilakukannya. Atau bisa melalui kepekaan panca inderanya. Oleh karena itu, seorang penulis harus sensitif terhadap lingkungan sekitarnya. Apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan seharusnya bisa menjadi inspirasi dahsyat yang bisa melahirkan karya atau tulisan.
2. Sumber Eksternal
Banyak sekali sumber inspirasi yang berasal dari luar. Berikut beberapa sumber inspirasi yang bisa didapat seorang penulis.
a. Al Qur’an
Segala inspirasi ada di dalam Al Qur’an. Jika tidak menemukan inspirasi dari Al Qur’an, bisa jadi kita belum mengenal atau cukup berinteraksi dengan Al Qur’an. Kita boleh mengambil inspirasi dari manapun, selama inspirasi tersebut tidak melanggar syariat dan nilai Al Qur’an. Agama Islam tidak membatasi kita mendapatkan hikmah dari mana pun, selama rujukan utama kita Al Qur’an dan As Sunnah.
b. Siroh Nabawiyah
Sebaik-baik kisah yang patut dijadikan inspirasi adalah kisah Rasulullah SAW, keluarga Rasul, sahabat-sahabat Rasul, dan orang-orang terpilih yang menjadi “kekasih” Allah SWT. Tentunya banyak inspirasi yang bisa kita dapatkan dari kisah mereka.
c. Orang lain
Orang di sekeliling kita bisa dijadikan sumber inspirasi yang menarik. Coba perhatikan mereka, pastinya ada beberapa yang memiliki karakter yang unik. Ini bisa kita gali lebih dalam. Karakter seperti suka marah, bisa kita jadikan tulisan bertemakan sifat marah, bagaimana mengatasinya, dan lain sebagainya. Orang lain yang dimaksud juga bisa berasal dari tokoh inspiratif yang sukses atau bisa juga penulis tenar.
d. Lingkungan
Lingkungan sekitar kita adalah sumber inspirasi yang bagus. Nuansa alam seperti pantai, pegunungan, lembah, dan sebagainya bisa menjadi daya tarik untuk setting tulisan kita. Bahkan lingkungan kumuh di pinggiran kota juga bisa menjadi bahan tulisan.
e. Buku/Bacaan
Menulis dan membaca adalah kebiasaan yang saling tertaut. Banyak wawasan baru yang akan kita dapatkan dengan banyak membaca. Belajar dari karya orang lain sesungguhnya juga membuat kita belajar bagaimana proses kreatif mereka terbentuk. Memperbanyak bahan bacaan akan membuat wawasan kita menjadi lebih luas. Banyak hal baru yang akan kita dapatkan dari membaca, seperti ragam kehidupan dengan segala pernik dan maknanya, penggunaan bahasa dan pemakaian kata-katanya, gaya penulisan dan lain sebagainya. Membaca majalah, koran, novel, cerpen, lirik lagu, puisi, ensiklopedia, buku-buku nonfiksi, peribahasa, komik, atau apa saja juga bisa memicu datangnya inspirasi.
f. Blog
Caranya mudah saja, kita tinggal blog walking ke blog-blog yang bagus. Kita bisa belajar banyak dari proses kreatif penulis blog tersebut atau bisa melihat dari segi ide atau gagasan di setiap tulisan yang ada di blog.
g. Film
Dari film kita juga bisa mendapat banyak inspirasi sebagai bahan tulisan kita, misalnya kita bisa menulis tentang karakter tokohnya atau situasi dan kondisi yang kita olah ulang sedemikian rupa untuk ditulis. Bisa juga kita membuat resensi film dan dikirimkan ke media.
h. Peristiwa
Setiap saat dan dimanapun kita pasti tak bisa lepas dari peristiwa yang terjadi di sekeliling kita. Nah coba kita pilah-pilah, mana yang kira-kira menarik untuk dijadikan tema tulisan. Peristiwa sehari-hari yang sepertinya biasa saja, tapi bila kita kemas dengan gaya penulisan yang asyik, tentunya menjadi menarik untuk dibaca oleh orang lain.
i. Seni
Seni, baik itu seni lukis, seni musik atau lainnya, merupakan salah satu sumber inspirasi yang kaya makna. Seperti misalnya kalau kita lihat lukisan yang indah. Menggambarkan apa lukisan itu, apa maksud dari goresan lukisan itu, bisa kita jadikan ide untuk menulis.

Inspirasi sering datang tak diundang. Oleh karena itu, segera dokumentasikan setiap inspirasi yang singgah dalam benak kita. Kita menyadari bahwa kemampuan otak kita dalam menampung informasi memang sangat terbatas sehingga kita harus mampu menyiasatinya. Jangan sampai inspirasi yang bagus terbuang sayang hanya gara-gara kita tidak segera mendokumentasikannya. Tuliskan setiap inspirasi yang kita dapatkan! Oleh karena itu, setiap saat jangan lupa membawa alat tulis dan catatan kecil. Atau bisa juga kita memanfaatkan sarana lain, seperti handphone untuk mengabadikan inspirasi kita. Semoga inspirasi-inspirasi itu bisa melahirkan tulisan-tulisan inspiratif juga.

[N]ulis… Nulis... Nulis…
Ada tiga kunci utama untuk menjadi seorang penulis. Kunci pertama, menulis. Kunci kedua, menulis. Kunci ketiga, menulis. Nah, mudah saja kan? Hanya saja seorang penulis kerap terbebani dalam mengawali sebuah tulisan, merasa kesulitan dalam mengembangkan inspirasi atau ide yang didapat ke dalam tulisan yang enak dibaca, atau bingung menuliskan ending dari tulisan. Berikut ada beberapa tips yang semoga bisa membantu kita dalam menulis.
1. Mulailah Menulis Apa Saja
Misal kita akan menulis dengan tema “Isra’ Mi’raj”. Saat menulis, jangan ‘menyiksa diri’ dengan kebingungan harus mulai menulis dari mana. Apa yang sedang dipikirkan saat itu tentang Isra’ Mi’raj, tulis saja! Tak perlu runtut dengan harus menulis dari sejarahnya atau dalil-dalil yang berkenaan dengan peristiwa ini. Kita bisa saja menulis tentang Rasulullah SAW. Lambat laun kita akan menemukan kesesuaian dan alur tulisan kita sehingga akan dihasilkan tulisan yang utuh. Sebelum menulis, ada baiknya kita membuat kerangka tulisan agar tulisan kita terarah dan tidak keluar dari ide dasar atau tema. Saat awal-awal menulis draft, janganlah mengubah kata-kata atau tanda baca. Lupakan dulu tata bahasa, pemilihan kalimat, diksi, dan semua pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah! Kita akan membutuhkannya ditahap selanjutnya. Yang sekarang harus dilakukan adalah mengalirkan semua gagasan yang terpikirkan di otak. Tuliskan semua ide yang bergelora dalam pikiran, tidak masalah kalau ide-ide itu tidak saling berkaitan.
2. Mencari Waktu yang Tepat
Memilih waktu yang tepat akan sangat membantu kita dalam menulis. Misalnya, kita memilih waktu di tengah malam. Saat suasana hening, akan membuat hati dan pikiran kita menjadi tenang. Pikiran kita bisa fokus dan konsentrasi. Selain itu, dalam setiap aktivitas keseharian kita, ada kalanya kita memiliki waktu luang. Manfaatkan waktu luang itu untuk menorehkan tulisan. Untuk menjadi penulis yang efektif, kita harus mulai berkomitmen terhadap waktu. Pilihlah waktu luang satu-dua jam tiap hari, untuk menulis.
3. Menciptakan Kondisi yang Nyaman
Saat menulis, pilihlah tempat yang membuat kita nyaman dalam menulis. Kurangi sebanyak mungkin gangguan dari luar. Kalau kita suka mendengarkan musik, bisa juga menggunakan musik sebagai backsound selama kita menulis. Belahan kanan otak kita akan menjadi aktif bila terstimulasi oleh musik. Karenanya, pilihlah musik-musik favorit, agar mood menulis tetap terjaga. Hadirnya musik yang sesuai dengan suasana hati, akan membuat tulisan yang kita buat menjadi semakin hidup.
4. Mengedit dan Menulis Ulang
Pada tahap inilah kita bisa mengedit dan menyusun setiap kalimat agar lebih tertata dan sistematis. Ukirlah setiap paragraf, dan pastikan tiap kalimat berada di tempat yang cocok. Ambil thesaurus, lalu cari kata-kata yang seharusnya menggunakan istilah lain. Lihat ensiklopedia, dan masukkan data-data yang sepertinya layak untuk dimasukkan. Perhatikan tata bahasa, dan usahakan tulisan yang dibuat tidak membuat jemu yang membaca.
5. Membaca Ulang
Setelah tulisan sudah terangkai dengan baik, baca ulang dengan teliti! Apakah ada yang perlu ditambahkan lagi? Apakah ada kata-kata yang kurang tepat atau ada kalimat yang salah? Kalau iya, perbaiki kembali tulisan tersebut. Menulis memang butuh kesabaran. Jangan mudah mengeluh!

[T]eruslah Berlatih tanpa Mengenal Letih!
Menulis itu adalah keterampilan. Setiap keterampilan pastinya memerlukan latihan. Latihan yang rutin. Sedikit demi sedikit, tapi sering dilakukan! Latihan dalam menulis memang butuh waktu, maka harus menyiapkan waktu khusus untuk menulis. Jangan menunggu siap. Jangan menunggu mood. Tapi harus menyiapkan waktu dan menyiapkan diri sebaik-baiknya.
Latihan menulis dapat dilakukan seorang diri. Ada baiknya juga bila dilakukan bersama. Misalnya dengan mengikuti pelatihan kepenulisan atau dengan bergabung dalam komunitas penulis. Dengan berlatih bersama dengan orang-orang yang memiliki visi yang sama, yakni visi untuk menjadi seorang penulis, maka akan bisa membangkitkan semangat kita untuk terus berkarya. Kalau perlu, milikilah seorang writer coach, seseorang yang bisa memandu kita dalam menulis, mengkritisi tulisan kita, dan bisa memberikan kita motivasi untuk terus menulis.
Menulis jelas membutuhkan motivasi. Bahkan motivasi atau niat dalam menulis ini memegang peranan penting. Sebab, jika kita kehilangan motivasi, segalanya akan ikut hilang. Miliki motivasi positif dalam menulis! Jangan pernah merasa jenuh atau lelah dalam menulis. Karena menulis akan membuat kita kaya. Kaya ilmu, kaya hati, kaya amal, dan bisa juga kaya harta. Dengan menulis, pengetahuan kita akan bertambah karena kita juga dituntut untuk banyak membaca dan mencari inspirasi. Itulah yang dimaksud kaya ilmu. Menulis juga merupakan wujud sedekah. Sedekah memang tak selalu identik dengan uang sebagai sarana yang disedekahkan. Menulis adalah sedekah kata. Kita memberi sesuatu kepada orang lain lewat rangkaian kata yang kita tuliskan. Hal inilah yang membuat seorang penulis menjadi kaya hati karena banyak memberi lewat tulisan-tulisannya. Menulis adalah wujud amal yang bernilai ibadah jika tulisan yang dihasilkan adalah tulisan yang menginspirasi dan menebar kebaikan. Itulah kaya amal. Pintu rezeki banyak macamnya. Tulisan pun bisa mendatangkan rezeki. Misal, jika dibukukan dan banyak diminati serta dibeli pembaca (best seller), tentunya akan mendatangkan banyak pendapatan bagi penulisnya. Penulis pun bisa kaya harta! Akan tetapi, jangan jadikan hal yang satu ini sebagai motivasi utama. Tetaplah menjadi penulis yang bersahaja, yang tetap menjadikan ridha Allah SWT sebagai tujuan utama.
Panggillah rasa lelahmu, dan ajaklah bermain dan bercanda, karena bila lelah itu karena LILLAH, maka insya Allah akan bernilai pahala dan diganjar surga (Burhan Sodiq).

[A]badikan Karya pada Tempatnya
“Khairunnas anfa’uhum linnas” yang artinya “Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” Menjadi penulis, mungkin inilah salah satu cara yang menjadikan kita pribadi yang bermanfaat. Tulisan sebagai hasil karya kita tidak ada gunanya kalau hanya untuk konsumsi sendiri, tapi kalau dipublikasikan lewat berbagai media yang ada, maka karya tersebut akan bisa mendatangkan manfaat untuk diri kita dan orang lain. Kalau ada yang baik dalam tulisan itu maka akan menjadi penebar kebaikan dan terhitung sebagai amal jariyah. Sebaik-baik tulisan adalah tulisan yang dipublikasikan (Taufan E. Prast).
Dewasa ini begitu banyak media yang bisa dijadikan sasaran untuk mempublikasikan tulisan kita, baik itu media cetak maupun elektronik.
1. Media Cetak
Media cetak sekarang banyak ragamnya, baik berupa koran, majalah, buletin, dan lain sebagainya. Banyak peluang terbuka bagi seorang penulis untuk mempublikasikan karyanya lewat media cetak. Tulisan tersebut dapat berupa opini, artikel, resensi, puisi, cerpen, dan lain-lain. Misalnya saja ketika akan memasukkan sebuah puisi di koran mingguan yang menerbitkan puisi seminggu sekali. Maka akan terdapat sekitar empat kesempatan di setiap minggunya. Belum lagi, jika dikalikan banyaknya koran yang sekarang beredar. Banyak sekali kesempatan, tinggal bagaimana kita memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya.
2. Media Elektronik
Media elektronik yang bisa dijadikan sasaran untuk mempublikasikan tulisan kita juga banyak ragamnya. Blog misalnya. Ada baiknya seorang penulis memiliki blog pribadi karena dengan begitu ia memiliki tempat khusus untuk menyalurkan inspirasi-inspirasinya sekaligus sebagai sarana untuk berlatih menulis. Karena blog bisa diakses banyak orang, tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak juga yang akan memberikan masukan pada tulisan-tulisan kita. Bisa juga lewat catatan di Facebook, bahkan dari status-status yang kita update di Facebook tersebut. Kita bisa menuliskan sesuatu yang inspiratif lewat status Facebook. Tulisan berwujud naskah atau skenario bisa juga terpublikasikan lewat cerita yang ditayangkan di televisi atau film layar lebar. Saat ini banyak film layar lebar atau sinetron yang diangkat dari novel atau tulisan. Sebut saja, ada film Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Laskar Pelangi, dan Sang Pemimpi.
Dalam membidik media memang perlu kecermatan dari seorang penulis. Jika ingin menerbitkan tulisannya menjadi sebuah buku, seorang penulis harus cermat dalam memilih penerbit dan memahami persyaratan yang ditetapkan penerbit pada setiap naskah yang masuk pada penerbit tersebut, seperti genre dari penerbit, kriteria tulisan (font, jumlah halaman, spasi, ukuran dan jenis huruf), cara pengiriman naskah (via email atau pos), dan lain-lain. Oleh karena itu, media mapping (pemetaan media) memang penting untuk dilakukan oleh seorang penulis.
Tulislah apa yang ada
Karya adalah anugerah
Tetap menulis sejak kini
Menulislah yang terbaik…
Ya, menulislah yang terbaik. Diawali dengan niat yang baik, dilakukan dengan latihan sebaik-baiknya, dan diabadikan dalam prasasti karya yang terbaik. Menulis bisa menjadi sarana untuk mengubah diri sendiri. Kita juga bisa mengubah paradigma dan akhlak seseorang lewat tulisan-tulisan kita. Menulislah dengan hati. Menulislah dengan CINTA. Jadikan tulisan kita sebagai sesuatu yang pantas untuk kita tinggalkan kelak jika nyawa sudah tak lagi ada. Kita pasti akan mati, tapi semoga karya kita akan abadi dan akan membawa kita ke surga-Nya di akherat nanti. Amin.



Tulisan ini diposting pada bulan Juli 2010 di blog sebelumnya

Bumi Cinta Aisya


"IDEALITAS adalah sebuah MOTIVASI"

Hmm, siap2 berEKSPEDISI! Insya Allah akan menjadi akhir pekan yang menyenangkan!!
CU AGAIN JAKARTA!!!

Hmm... ekspedisi pekan ini berjudul :
”BUMI CINTA AISYA DI KOTA NEW YORK.......”
(berteman Novel Bumi Cinta-nya Kang Abik)

RedZONE, 070510, 05:50
Aisya Avicenna


Tulisan ini diposting pada bulan Mei 2010 di blog sebelumnya

Dari Stasiun Jatinegara ke... Oh No!!!


Senin, 26 April 2010.. hari yang istimewa!!!
Pukul 17.00 alhamdulillah sudah keluar kantor.. Karena ba’da Maghrib harus mengantar Keisya Avicenna (my supertwin) ke stasiun Jatinegara. Hmm, Kopaja 502 yang Aisya tumpangi penuh sesak. Jalanan macet. Sehingga saat adzan Maghrib berkumandang, Aisya baru tiba di kost. Keisya sudah menantikan kedatangannya. Setelah sholat maghrib dan makan nasi sebungkus berdua (kompak banget!! :D), Aisya dan Keisya menuju Stasiun Jatinegara. Alhamdulillah, dapat tiket kereta Senja Utama jurusan Solo. Saat itu masih ada waktu sekitar satu jam, karena kereta baru datang jam 20.27. Aisya dan Keisya duduk di emperan stasiun.. hehe… memanfaatkan waktu dengan muraja’ah… Sekitar pukul 20.30, kereta datang. Perpisahan pun terjadi… Keisya naik gerbong 8 kereta Senja Utama itu… Setelah kereta meninggalkan stasiun Jatinegara, Aisya keluar stasiun untuk pulang kembali ke kostnya di daerah Otista (kampus STIS).

 
Saat keluar dari stasiun, puluhan tukang ojek dan sopir bajaj meneriakinya... “Aisya! Aisya!”… hehe, bukan gitu ding teriaknya. Intinya pada menawarkan jasa, tapi maaaaaaaff ya Pak, Aisya milih naik angkot saja! Hmm, jalan raya depan stasiun Jatinegara ramai sekali malam itu. Jadi ingat jargon Aisya tinggal di Jakarta… harus bisa BBM (Berani, Berlari, dan Melompat). Hmm, sebenarnya banyak sih interpretasi dari BBM itu. Salah satunya waktu nyebrang jalan di Jakarta, kalau tidak berani dan gesit berlari… ga akan bisa nyebrang-nyebrang.. atau bisa juga malah “dicium” angkot!!! Hmmm… akhirnya, setelah lari-lari, Aisya berhasil nyebrang dan naik angkot 06A menuju Kampung Melayu.
Selang sekitar 10 menit, ketika angkot 06 A itu berputar di depan kawasan bank Muamalat, Jatinegara… kok malah menuju ke arah timur, kalau ke Kampung Melayu kan seharusnya ke Selatan. 


Aisya mulai curiga… dan ternyata benar!!! Angkot 06 A itu tidak ke Kampung Melayu…ehhhh… malah lewat di Stasiun Jatinegara lagi. Gubrakk!!! Dari Stasiun Jatinegara ke Stasiun Jatinegara lagi dung!!! Padahal tanggal 25 April lalu, saat menjemput Keisya di Stasiun Jatinegara, Aisya dan Keisya juga naik 06A dan lewat Kampung Melayu juga… hehehe, Aisya geli dan tertawa dalam hati atas kisah konyolnya malam itu. Hmm, tapi ada hikmahnya juga kok! Bisa keliling Jatinegara dan nambah hafalan satu ayat.. ^^

Aisya lantas naik angkot 31 dan menuju terminal Kampung Melayu. Sampai di sana ganti angkot 16 menuju Otista.. Wahhh, ternyata di dalamnya ada sosok asing yang bergelar ikhwan!!!
Penumpangnya cuma bertiga. Ada seorang bapak lagi. Tapi Bapak itu keburu turun, dan meninggalkan kami di dalam angkot itu... tapi alhamdulillah, tempat tujuan Aisya sudah dekat, jadi tidak perlu berlama-lama ‘berkhalwat’ dengan ikhwan itu… hehe!!!
Setelah menyusuri gang-gang sempit dalam pekatnya malam, uji nyali nih! Pukul 21:07 akhirnya Aisya sampai juga di kostnya….ALHAMDULILLAH!!!!

Jakarta, 280410_03:33
Aisya Avicenna



Tulisan ini diposting pada bulan April 2010 di blog sebelumnya


Aisya Avicenna
 

SUPERTWIN dalam Konser Nasyid Terdahsyat Tahun Ini


TABLIGH AKBAR DAN KONSER NASYID UNTUK KEMANUSIAAN
“Persembahan untuk Rakyat Palestina”
Ahad, 25 April 2010. Pukul 13.00-18.15, Tennis Indoor Senayan Jakarta


Mentari bersinar sangat terik membakar ibukota. Setelah mengikuti “Spirit of Dhuha” bersama Ustadz Yusuf Mansyur (baca kisah lengkapnya di “SUPERTWIN feat. Ustadz Yusuf Mansyur”), dua sosok muslimah kembar itu berjalan beriringan menuju suatu area yang kan menjadi saksi bahwasanya kita semua sangat peduli dengan saudara-saudara kita di Palestina, kita sangat mengecam kebiadaban bangsa Yahudi yang telah menjadikan Palestina terjajah, negaranya menjadi lautan darah dan tiap hari kesengsaraan semakin bertambah…

Dua sosok itu tak lain dan tak bukan adalah si kembar Aisya dan Keisya Avicenna. Sampai lokasi, mereka berdua langsung membeli tiket untuk 2 sesi, setelah itu sholat Dhuhur dulu di salah satu mushola yang dipadati oleh banyak muslimah yang lain. Kemudian, sambil menunggu kedatangan saudari seperjuangannya yang satu lagi, Illiyana Jadid….mereka berdua berjalan berkeliling melihat-lihat stand-stand pameran yang kebanyakan menjual produk-produk bernafaskan Palestina. Aisya dan Keisya tertarik untuk membeli gantungan HP yang bertuliskan “Palestine di Hatiku”. Pada moment itu, Aisya juga sempat membelikan saudara kembar tersayangnya (hehe) sebuah bros hijau dan baju warna hijau juga. Duh, bahagia sekali. SUPERTWIN mang benar-benar kompak!!! Hehe…(Keisya says : “Aisya, ku berhasil merampokmu hari ini…hwkhwkhwk…”). Dasar Si Kembar!!!

Jam 13.00 mereka berdua segera memasuki stadion yang digunakan untuk tabligh akbar dan konser nasyid itu. Acara diawali dengan pemutaran film pendek yang menggambarkan kondisi Palestina, kemudian slide para sponsor, then mendadak ruangan menjadi gelap…kemudian terdengarlah lantunan syahdu tasmi’ dari seorang ikhwan kecil. Subhanallah, Aisya dan Keisya langsung terpana dibuatnya. Suaranya begitu merdu, seorang qori’ kecil, menyenandungkan hafalan ayat-ayat suci Al Qur’an dengan tartil. Semangat SUPERTWIN pun menjadi terbakar, untuk terus berusaha menghafalkan ayat-ayat CINTA-Nya….

Kemudian ada penampilan tari yang dibawakan oleh 7 orang ikhwan, ntah dari daerah mana. Yang jelas, bagus banget dan atraksinya sangat keren. Pasca itu, muncullah 2 MC yang membawakan acara, dilanjutkan penampilan spektakuler dari munsyid heroic, “IZZATUL ISLAM”. Wow, senayan semakin menggelora saja!!! DAHSYAT. IZIS membawakan nasyid-nasyid yang menghentak!!!

Selanjutnya ada penyampaian orasi dari DR.H. Muqoddam. Hmm, SUPERTWIN sudah siap dengan note kecil dan pena masing-masing untuk mencatat inspirasi yang didapat. SEMANGAT MENULIS!!! Meski dalam keadaan gelap… ^^v. Poin terpenting yang beliau sampaikan, beliau menegaskan bahwasanya perjuangan kita bukanlah perjuangan hari ini saja, namun perjuangan ini adalah perjuangan abadi sampai hari kiamat nanti!!! Masjidil Aqsa merupakan bumi yang suci, bumi yang diberkati. Telah terjadi Yahudisasi di kota Yerussalem dengan mengosongkan Yerussalem dari umat islam (terjadi pengusiran besar-besaran). Peristiwa tersebut sudah menjadi perang demografi. Yahudisasi umat Islam yang lain dengan menghancurkan masjid-masjid, naskah-naskah kuno, peninggalan-peninggalan budaya Islam, madrasah-madrasah, dsb.

Oleh karena kita saudara, “Innamal mu’minuna ikhwah”…mari, kita bersama-sama membantu meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita di Palestina dengan sunduq-sunduq terbaik kita, dengan doa-doa terbaik kita….

Suasana stadion semakin semarak dengan penampilan seru dan kocak dari munsyid Yogyakarta, Justice Voice, yang membawakan nasyid : “SAVE OUR MASJID”…

Save our masjid keep our hearts and our souls
Selamatkan generasi ini
Save our masjid keep our hearts and our souls
Untuk masa depan

#
Kau generasi muda janganlah engkau terlena
Habiskan waktu dengan percuma
Ikuti hawa nafsumu hanya tuk kepentingan dunia
Tanpa kau pikirkan akibatnya

##
Dan bersihkanlah diri bersihkanlah jiwa
Saat kau akan bersujud padaNya
Jangan biarkan dirimu terjerumus dalam dosa
Oh sayang hidupmu sia - sia

Kejarlah cita–citamu
Tapi jangan lupa sholatmu karna itu yang nomer 1
Untuk hidupmu


Kemudian berparodi (lucu banget) tyuz nasyid berikutnya sungguh menyentuh hati….”DUKA PALESTINA”. Keren banget JV, bisa mempermainkan emosi penonton!!!

Selanjutnya ada orasi dari : KH. Fadlan, sosok berjubah putih lengkap dengan surbannya sungguh menggetarkan stadion, mengajak kita untuk bertakbir dengan penuh kesungguhan, sampai meresap ke dalam hati, ikut merasakan duka Palestina dan mengecam kebengisan Yahudi laknatullah!!! Keluarkan suaramu…getarkan hatimu…kuatkan semangatmu…TAKBIR!!!! ALLAHU AKBAR!!!

Ada pembacaan puisi juga tentang “IRIAN JAYA/ NUU WAR” oleh Anneke Putri dan seorang ikhwan (gak tahu namanya….^^v). Aisya dan Keisya terhanyut dalam bait-bait puisi itu…karena ‘seluruh alam pun ikut bersujud’, saudara-saudara kita di Irian Jaya pun merindukan ‘jubah hijau perdamaian’, ingin rasanya bisa menegakkan ‘tonggak kepedulian’, menyibakkan ‘cahaya tersembunyi’ untuk membuka tabir kehidupan menjadi lebih baik, bebas dari perang antar suku, keterbelakangan, kebodohan, dsb. Sekali lagi, mereka pun saudara-saudara kita….

Penampilan dahyat selanjutnya dari SHOUTUL HARAKAH!!! Yang membawakan nasyid : Bingkai Kehidupan, Lirih Pembebas, dan Indonesia Memanggil.
Bingkai kehidupan
Mengarungi samudera kehidupan
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan
Tiada masa tuk berpangku tangan

Setiap tetes peluh dan darah
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah
'kan menjadi saksi pengorbanan

Reff :
Allahu ghaayatunaa
Ar-Rasuulu qudwatunaa
Al-Qur'aanu dusturunaa
Al-Jihadu sabiiluna
Al-Mautu fii sabilillah
Asma amaanina

Allah adalah tujuan kami
Rasulullah teladan kami
Al Qur'an pedoman hidup kami
Jihad adalah jalan juang kami
Mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi


Lirih Pembebas

Debu-debu beterbangan
Kabut di tanah kemuliaan
Kringat darah bercucuran
Iringi kepergian

Bribu nyawa tlah terbang
Menuju tempat yang dijanjikan
Tapi ghiroh tak kan sirna
Bebaskan bumi anbiya

Debu-debu beterbangan
Kabut di tanah kemuliaan
Kringat darah bercucuran
Iringi kepergian

Bribu nyawa tlah terbang
Menuju tempat yang dijanjikan
Tapi ghiroh tak kan sirna
Bebaskan bumi anbiya

Puing bebatuan tlah menjadi saksi
Kekejaman yahudi bangsa syaithoni
Meninggalkan luka, jiwa terzholimi
Berazam bebaskan Palestina kembali

Derap-derap pejuang
Generasi nafas perubahan
Rengkuhlah kejayaan
Goyah jalan disingkirkan

Debu-debu beterbangan
Kabut di tanah kemuliaan
Kringat darah bercucuran
Iringi kepergian


Indonesia Memanggil
Singsingkan lengan baju pancangkan asa…
Ukirlah hari esok pertiwi jaya…
Bergandengan tangan tuk meraih ridho Allah…

Buatlah negri ini selalu tersenyum…
Bahagia dan Sejahtera dalam cinta-Nya…
Tiada lagi resah tiada lagi duka lara…
Negeri indah Indonesia…
Memanggil namamu
Menyapa nuranimu

Negeri Indah Indonesia
Menanti hadirmu
Rindukan karyamu


Suasana di dalam stadion semakin ‘membara’ saja. Dan tak lupa kita pun ikut terhanyut dalam lantunan-lantunan nada yang heroik itu!!!
Tak terasa sudah memasuki waktu Ashar, nasyid terakhir dibawakan oleh munsyid dari Negeri Jiran, Malaysia….RAIHAN…..wow….RAIHAN membawakan nasyid yang sangat mengharukan…
Damba CintaMu
Tuhanku Ampunkanlah Segala Dosaku
Tuhanku Maafkanlah Kejahilan HambaMu

ku Sering Melanggar LaranganMu
Dalam Sedar Ataupun Tidak
ku Sering Meninggalkan SuruhanMu
Walau Sedar aku Milikmu

Bilakah Diri ini Kan Kembali
Kepada fitrah Sebenar
Pagi ku Ingat Petang ku Alpa
Begitulah Silih Berganti

Oh Tuhanku Kau Pimpinlah Diri Ini
Yang Mendamba cintaMu
Aku Lemah aku Jahil
Tanpa Pimpinan DariMu

Ku Sering Berjanji DepanMu
Sering Jua ku Memungkiri
ku Pernah Menangis keranaMu
Kemudian Ketawa Semula

Kau Pengasih Kau Penyayang Kau Pengampun
Kepada Hamba-hambaMu
Selangkah ku KepadaMu
Seribu Langkah Kau Pada Ku

Tuhan Diri ini Tidak Layak Ke Syurga Mu
Tapi Tidak Pula aku Sanggup Ke Neraka Mu

Ku Takut KepadaMu
Ku Harap Jua PadaMu
Moga ku Kan Selamat Dunia Akhirat
Seperti Rasul dan Sahabat


Pending istirahat dan sholat Ashar. Akhirnya Aisya dan Keisya bertemu juga dengan saudari seperjuangannya, Illiyana Jadid.. hehe… (pertemuan yang ough… yaaa… begitulah…)…hwkhwkhwk…. Jam 16.00 kita memasuki stadion lagi. Hm…..bagian-bagian awal kayak sesi I.
Penampilan dari IZIS…Panglima Prang, then “DI SINI AKU KEMBALI”….wow, makin heroik saja!!! Kita semua berdiri, dan ikut bernasyid bersama…

Disini Aku kembali

Disini aku mengharap ridho-Mu
Disini aku menghiba rahmat-Mu
Disini aku tambat munajatku
Berazzam aku kembali

Tapak-tapak hidup kujalani
Fatamorgana dusta kutemui
Lupakan diri hadapkan wajahku
Hadirkan Agung-Mu dalam asaku

Allah
Kuseretkan langkahku
Hasung dosakan kulebur
Kubasuh luka kuhempas nista
Izinkan aku kembali

Takkan lagi kusurutkan langkahku
Songsong fajar baru dalam cahya-Mu
Ya Rabbi teguhkan derap jiwaku
Tiap desir nadiku sebut asma-Mu

Disini aku kembali


Setelah itu, diselingi orasi oleh ustadzah Yoyoh Yusroh… SUBHANALLAH, beliau adalah ummahat tangguh yang dimiliki negeri ini!!! Point penting yang beliau sampaikan antara lain bahwa kisah Palestina yang telah masuk dalam Guiness Books of Records sebagai “penderitaan terbesar”, memang sungguh hal yang tidak manusiawi. Mereka mengalami penderitaan yang luar biasa, setiap hari beradu dengan peluru dan tidur di reruntuhan rumah yang telah dibombardir. Negara Arab masih lemah. Mereka malah menjadi boneka Amerika, takut membela saudara-saudara mereka yang seiman. Lantas, bagaimana dengan kita??? Ingat, Indonesia adalah negara berpenduduk MUSLIM terbesar! Kita sebagai umat Islam, suarakan kepedulian dan hati nurani kita untuk membela perjuangan rakyat Palestina. Mereka menderita, tapi tak patah arang untuk terus berjuang, menegakkan bumi Allah dengan kalimat suci “LAILAAHAILALLAH!!!”. Insya Allah, suara kita hari ini didengar oleh saudara-saudara kita di Palestina. Semoga kita tidak bosan untuk memberikan infaq-infaq terbaik kita dan mengirimkan doa-doa terbaik kita… Mereka butuh obat dan senjata, mereka butuh uluran tangan kita.

“Ketika batu dibalas peluru…ada nyanyian syahid yang dirindu…
Ketika jemari mungil itu melempar batu, bukan mereka yang sebenarnya melempar! Tapi Allah yang tidak mempunyai sekutu”

Kemudian, masuklah Shoutul Harokah dan membawakan nasyid heroiknya lagi!!!
Merah Saga
Saat langit berwarna merah saga
Dan kerikil perkasa berlarian
Meluncur laksana puluhan peluru
Terbang bersama teriakan takbir

Semua menjadi saksi
Atas langkah keberanianmu
Kita juga menjadi saksi
Atas keteguhanmu

Ketika yahudi-yahudi membantaimu
Merah berkesimbah ditanah airmu
Mewangi harum genangan darahmu
Membebaskan bumi jihad palestina

Perjuangan telah kau bayar
Dengan jiwa, syahid dalam cinta-NYA

Setelah Shoutul Harokah, masuklah Menteri Komunikasi dan Informasi, Ustadz Tifatul Sembiring. Beliau membuka orasinya dengan berpantun “kalau bukan karena setetes tinta, takkan kutulis sebait puisi.. Kalau bukan karena cinta, tak akan ada aku disini…”
CINTA dapat menghilangkan rasa sakit. Cinta kepada kaum Muslimin membuat mereka akan merasa terobati. Begitu juga jika cinta itu kita persembahkan pada saudara-saudara kita di Palestina. Akan tetapi, masih ada juga di antara umat Muslim yang bertanya-tanya, “Mengapa kita harus membela Palestina? Mengapa harus membantu orang yang jauh? Apa kaitan Palestina dengan kita??” Orang-orang yang seperti ini berarti kurang tahu tentang sejarah Islam. Perjuangan membela Palestina adalah perjuangan abadi. Palestina adalah tanah yang diwariskan Umar bin Khattab ra untuk dijaga. Palestina adalah saksi bisu sejarah perjuangan Sholahudin Al Ayyubi. Palestina adalah tempat kelahiran Nabi Ibrahim a.s. Renungkan kembali kisah Perang Uhud. Pasukan Rasulullah SAW yang awalnya memenangkan peperangan itu, tapi sayang.. kemenangan itu berubah menjadi kekalahan karena pasukan yang dititahkan untuk berjaga di bukit Uhud turun untuk berebut harta rampasan perang. Padahal pasukan musuh masih bersiaga. Dan akhirnya banyak yang syahid, bahkan Rasulullah mengalami luka dan pingsan. Jangan sampai kita terpecah-belah karena harta. Saat ini memang banyak bermunculan orang-orang yang oportunis. Tergiur oleh tahta, harta, dan wanita!
Ustadz Tifatul juga menyampaikan kisah tentang “Kambing dan ‘Aisyah”. Suatu ketika Rasulullah memotong kambing. Kemudian sebelum beliau pergi meninggalkan rumah, beliau meminta ‘Aisyah untuk membagikannya. ‘Aisyah pun melaksanakan amanah tersebut. Saat Rasulullah kembali pulang, beliau bertanya pada ‘Aisyah dengan panggilan kesayangannya (saat itu ustadz berpesan… “bagi para suami, panggil istri yang mesra ya..” ^^)… eh, lanjut... Rasulullah berkata pada ‘Aisyah, “Humaira, apa yang tersisa dari daging kambing yang kau bagikan tadi?” ‘Aisyah menjawab bahwa masih ada sepotong daging untuk beliau. Akan tetapi, Rasulullah malah mengatakan bahwa yang sepotong itu juga seharusnya dibagikan karena bisa jadi keberkahan Allah berada di dalamnya. Hikmah dari kisah ini adalah saat kita membantu saudara kita di Palestina misal dengan infaq, berinfaqlah yang terbaik!!! Totalitas....!!! Karena keberkahan Allah-lah yang kita harapkan dan balasan surga-lah yang kita nantikan…

Pesan beliau :
1. Jangan sampai kita buta sejarah
2. Jangan sampai kita berpecah belah

Setelah Ustadz Tifatul turun dari atas panggung, muncullah JUSTICE VOICE dengan membawakan “Save Our Masjid” dan ditutup dengan penampilan RAIHA, “Musafir Perjalanan” dan……(coz Aisya dan Keisya sudah meninggalkan stadion…dah masuk waktu Maghrib). RAIHAN sekalian launching album terbarunya…. HARI INI SUNGGUH DAHSYAT!!!!
Sholat Maghrib dulu kemudian jalan bareng Illiyana Jadid menuju pinggir jalan tuk menaiki kendaraan masing-masing… e… ketemu supporter PERSIJA dengan atribut-atribut oranyenya….JACK MANIA!!!
Hm…akhirnya Aisya dan Keisya berpisah juga dengan Illiyana Jadid…teriring tembang…”Pertemuan kita kali ini bukan sekedar kawan lama tak jumpa…tapi kita bertemu ada satu makna, kita punya satu perjuangan!!!” hehe….

“Matahari sore sudah berpamitan pada seluruh penghuni bumi. Mungkin sambil berpikir, apakah sudah terlaksana dengan baik tugas yang Tuhan berikan pada hari ini??? Meskipun mungkin ia keterlaluan ketika di siang hari, sengatnya membuat orang kepanasan. Tapi, di sore hari, ia terlalu baik. Dilukisnya langit di ufuk barat. Semburat jingga, merah, dan ungu…dan kini petang pun menjelang, dan sang malam pun kembali bertandang….Dua pasang mata anak manusia menikmati panorama Jakarta. Puluhan bangunan menjulang tinggi, bagaikan pensil-pensil raksasa yang berlomba melukis langit, bermandikan lampu, bagaikan berlian, berkerlap-kerlip…..Dan nikmat Tuhan mu yang manakah yang akan kamu dustakan???”

[CATATAN KEISYA : Keisya merasakan hari itu adalah hari yang sangat bahagia dalam hidupnya, mimpi-mimpi nya terwujud!!! Dan Aisya lah yang menjadi perantara terwujudnya mimpi-mimpi itu…mulai dari tadi pagi, senangnya bisa mendapatkan SPIRIT OF DHUHA dari Ust. Yusuf Mansyur, bisa foto bareng, diskusi singkat, dan minta tanda tangan salah satu ustadz favoritnya itu, kemudian siang dan sorenya bisa menikmati penampilan munsyid-munsyid luar biasa yang selama ini hanya bisa ia dengarkan saja suaranya, tetapi hari ini Keisya bisa melihat secara langsung penampilan IZZATUL ISLAM, JUSTICE VOICE, SHOUTUL HARAKAH, RAIHAN….serta orasi langsung dari Ustadzah. Yoyoh Yusroh, Ustadz. Tifatul Sembiring, dsb…MIMPI YANG MENJADI KENYATAAN!!!! Terima kasih Aisya…..^^v]

[CATATAN AISYA : Aisya merasakan bahwa hari itu adalah hari yang sangat istimewa karena bisa berpetualang bersama dengan saudari kembarnya setelah hampir 3 bulan tidak bertemu. Kangen sudah sedikit terobati!!! Aisya juga sangat bahagia karena bertemu kembali dengan sahabat perjuangannnya, Illiyana Jadid.. Betapa bersyukurnya Aisya karena Allah berkenan mempersatukan kembali sepasang anak manusia yang terbingkai dalam indahnya persahabatan yang telah dibangun sejak berstatus sebagai mahasiswi Matematika FMIPA UNS (4 tahun silam). Selain itu, betapa hari ini Aisya merasakan “pergolakan emosi” yang beraneka…Rasa MALU karena ada ikhwan kecil yang tasmi’ Qur’an dengan tartil!!! Bagaimana dengan dirinya??? Hmm, jadi semakin semangat menghafal Qur’an!!! Rasa HARU karena dihadirkan dengan nasyid-nasyid yang menggugah jiwa (Hiks, apalagi waktu mendengarkan “Damba CintaMu” Raihan… terharu banget!!! ). Rasa SEMANGAT yang MEMBARA saat disajikan nasyid-nasyid yang menghentak dan heroik!!! Dan rasa-rasa yang lain, tak bisa diungkapkan!!! Terima kasih Ya Allah untuk hari itu… Aisya yakin, inilah salah satu rahasiaNya mengirimkan Aisya ke kota ini… beramanah di kota ini… Semoga Aisya senantiasa menjadi hamba yang mudah bersyukur dan semakin jeli menyingkap hikmah-hikmah di balik setiap skenario terindah dariNya… Masih banyak rahasia lain dariNya yang harus dipecahkan!!! Keep Hamasah AISYA!!!]

Jakarta, 26-27 April 2010
Aisya dan Keisya Avicenna
~ SUPERTWIN ~



Tulisan ini diposting pada bulan April 2010 di blog sebelumnya


Aisya Avicenna