ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.
Tampilkan postingan dengan label Dapur Aisya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dapur Aisya. Tampilkan semua postingan

Pisgoci





Bahan :
- Pisang
- Tepung beras
- Ampas kelapa
- Vanili (1 bungkus kecil)
- Gula pasir (5 sendok makan)
- Teh poci
- Minyak goreng (secukupnya)

Cara membuat:
- Pisang dikupas dan diiris sesuai selera (bisa dibelah dua atau dibentuk kipas)
- Siapkan adonan : tepung ditambahkan air, masukkan ampas kelapa, gula pasir, vanili, dan teh poci. Aduk merata.
- Masukkan pisang ke dalam adonan
- Panaskan minyak, lalu pisang yang sudah bercampur adonan dimasukkan
- Goreng sampai kekuningan. Angkat dan tiriskan
- Pisgoci siap dihidangkan

NB : “Pisgoci” ini bukan pisang goreng biasa. Tampak dari luar seperti ada bintik-bintik hitam yang menempel. Itulah teh poci yang dicampur pada adonan tadi. Saat dinikmati, tak hanya rasa manis dari pisangnya yang dirasa, tapi juga ada rasa teh dan kelapanya.

Salam “OISSYA...”Aisya Avicenna



Tulisan ini diposting pada bulan November 2010 di blog sebelumnya

Kopoci




Bahan :
-Pisang
-Ubi
-Santan (1 liter)
-Gula Merah (3 butir)
-Gula Pasir (secukupnya)
-Teh Poci (3 sendok makan)
-Vanili (1 bungkus kecil)
-Kayu manis (± 7 cm)

Cara Membuat :
-Pisang dan ubi dikupas dan dipotong sesuai selera
-Panaskan santan, masukkan gula merah
-Masukkan ubi yang sudah dipotong sambil terus diaduk. Usahakan terus diaduk sampai santan mendidih dan ubi setengah matang agar santan tidak pecah.
-Setelah ubi agak empuk, masukkan pisang, vanili, kayu manis, dan gula pasir.
-Sementara itu, seduh teh poci dalam air panas. Saring, dan masukkan teh pada masakan.
-Aduk sampai merata.
-Matang, lalu angkat
-Saat penyajian, tambahkan teh poci (ampas teh kering) pada masakan yang sudah matang tersebut. Maksudnya, selain untuk menambah aroma, juga bisa menambah sensasi ‘kriuk’ saat disantap
-Kopoci siap dihidangkan

NB : “Kopoci” ini memang bukan ‘kolak biasa’, karena ada teh sebagai tambahan rasa dan aromanya.
Selamat mencoba!

Salam “OISSYA...”Aisya Avicenna



Tulisan ini diposting pada bulan November 2010 di blog sebelumnya