ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.

SUPERTWIN feat. Ustadz Yusuf Mansur

Ahad, 25 April 2010.
Setelah sarapan…(saat-saat yang sangat dirindukan... SUPERTWIN makan sepiring berdua…hyaaaa…) , Aisya dan Keisya pun meninggalkan RedZone-nya Aisya untuk memulai aktivitas hari ini dengan sebuah petualangan dahsyat SUPERTWIN!!! Sebuah perjalanan…..rihlah akhir pekan…. “Rihlah. Perjalanan intelektual. Perjalanan spiritual. Membuka mata, membuka hati, menenun tafakur, dan membuang takabur. Pada sebuah pencarian. Mencari makna, mencari hakikat diri, dan mencari……….Tuhan, Sang Penguasa Alam Semesta”. Instalasi-instalasi yang menguatkan sebuah rangkaian perjalanan hidup…

Pagi itu Jakarta terasa begitu tenang. Seakan seisi bumi pun bersiap-siap untuk ikut menyimak rangkaian skenario Allah Swt yang akan menghiasi lembaran-lembaran perjalanan hidup Si Kembar Aisya dan Keisya. Kopaja 502 pun meluncur, menuju daerah Red Soil alias Tanah Abang....pemandangan ibukota yang masih sama…kendaraan merayap semakin padat saja, polusi udara yang tak terelakkan lagi, rasa individualis yang begitu tinggi, anak jalanan pun ikut andil menghiasi ibu kota, sebuah cerminan kondisi bangsa ini…Aisya dan Keisya turun dari Kopaja kemudian jalan kaki di sepanjang Pasar Tanah Abang, tujuan kita mencari Blok A. hmm….dimana yaw???

Akhirnya dapat petunjuk dari mas-mas penjual baju batik (hehe…senyum penuh kemenangan…semoga dagangannya laris ya mas…), si Kembar kemudian naik angkot 15 turun di blok A. klo tersesat di ibukota mah masih wajar n dimaklumi..hehe…akhirnya tanya ke bapak-bapak pedagang asongan, klo mau ke Darul Aitam naik apa….sang bapak begitu baik, memberikan petunjuk kepada Aisya dan Keisya, mereka berdua pun nyebrang, klo di Jakarta gak bisa lari n cekatan, wah…bisa-bisa gak nyebrang-nyebrang…hehe…akhirnya Keisya tanya ke bapak-bapak penjual buryam, nyegat angkot 03 kan te Darul Aitam itu di sebelah mana. Hm….Alhamdulillah, angkotnya akhire datang juga, gak disangka-disangka ternyata bapak pedagang asongan tadi yang memberhentikan tu angkot, mpe bela-belain nyebrang. Subhanallah, ternyata masih ada orang yang begitu baik dan begitu tulus di ibu kota, membuat hati SUPERTWIN begitu trenyuh….semoga dagangan bapak laris manis. Amin. Terima kasih bapak…wajah yang sudah berhiaskan guratan keriput penuh perjuangan yang tidak akan pernah SUPERTWIN lupakan…wajah tegar menghadapi kerasnya kehidupan di ibukota…


Alhamdulillah, akhirnya SUPERTWIN sampai juga di darul Aitam…mengedarkan pandangan berkeliling, milih-milih bolpen, n bertemu Pak Mujianto, salah seorang panitia tuk beli tiket, kemudian sholat Dhuha dulu di salah satu mushola kecil di pojokan, then menikmati segarnya es buah bertabur salju n beberapa camilan…(gratisan euy…). Setelah itu, Aisya dan Keisya memasuki ruangan tempat seminar “SPIRIT OF DHUHAA” diadakan…wow, asyik!!! Tapi tempat duduk terdepan dah diisi…ya gakpapalah…
Berikut ini inspirasi yang didapat dengan beberapa tambahan dari sumber yang lain… (biar tambah komplit)


Jin dan manusia sebagaimana yang diwartakan dalam Al Quran, merupakan dua makhluk ciptaan Allah yang mengemban tugas sebagai hamba. Keduanya diperintahkan untuk beribadah kepada-Nya. Hayo, Qur’an surat dan ayat berapa nih?? Ingat kan???!!! Di samping manusia memiliki nilai plus sebagai khalifah di muka bumi. Sejatinya, ibadah merupakan tugas dasar bagi manusia. Maka tidak heran kalau dalam Alquran banyak kata jadian dari kata `abada-ya`budu, seperti 'u`bud, 'u`budu, `ibadurrahman, `ibadi al-shalihun, dan sebagainya. Ibadah yang kita kenal saat ini adalah ibadah yang rutin kita lakukan, karena ia merupakan fardh `ain, seperti shalat lima waktu. Kemudian shalat lima waktu tersebut diiringi dengan shalat sunnah rawatib. Selain shalat rawatib ada juga shalat-shalat sunnah yang lain, seperti Tahiyyatul Masjid, Witir, Tahajjud dan Dhuha.
Shalat Dhuha merupakan shalat yang banyak mengandung fadhilah (keutamaan), namun tidak banyak mendapat perhatian dari kita selaku Mukmin. Karena ia berada dalam waktu yang di dalamnya banyak kesibukan. Orang banyak yang bekerja mencari rezki. Bagi pelajar mereka sibuk menuntut ilmu, begitu juga dengan yang memiliki kesibukan lainnnya. Oleh karenanya ia tidak begitu mendapat perhatian yang serius dan sering terlupakan.


Kapan shalat Dhuha dilakukan?
Waktunya ketika matahari mulai naik sepenggalah (agak miring). Dan waktu yang paling afdhal adalah ketika mulai panas. Hal ini dijelaskan di dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim; "Shalatu al-'awwabin hina tarmudhu al-fishal" (Waktu mengerjakan shalat 'awwan (dhuha) adalah ketika hari panas).
Imam Muslim meriwayatkan dari Zaid bin Arqam bahwa ia berkata: "Rasulullah saw keluar menuju penduduk Quba' ketika mereka akan mengerjakan shalat. Lalu beliau berkata: "Shalat 'awwabin ketika hari mulai panas".
Imam al-Nawawi di dalam kitab al-Majmu berkata: "Waktunya ketika matahari meninggi (condong). Sebagian ulama lagi mengatakan bahwa waktu yang paling afdhal adalah ketika matahari meninggi dan panasnya mulai terik.
Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat, dan paling afdhal adalah delapan rakaat. Abu Hurairah ra. berkata;" Kekasihku Rasulullah saw berwasiat kepadaku dengan tiga perkara, puasa selama tiga hari setiap bulannya, dua rakaat shalat Dhuha dan mengerjakan shalat witir sebelum aku tidur" (Muttafaq `Alaihi). Dalam hadits Qudsi disebutkan empat rakaat.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa jumlahnya delapan rakaat. Jumlah ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummu Hani' ra bahwa Rasulullah saw shalat di dalam rumahnya (Ummu Hani') pada tahun pembebasan Makkah sebanyak delapan rakaat. Namun dalam hadits lain disebutkan bahwa jumlah rakaatnya tidak terbatas, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari `Aisyah ra. Ia berkata: "Rasulullah saw shalat Dhuha sebanyak empat rakaat lalu menambahnya seberapa yang dikehendakinya".

Imam al-Nawawi menjelaskan bahwa hadits-hadits tersebut seluruhnya disepakati kesahihannya dan tidak ada perselisihan di dalamnya. Dan kesimpulannya, menurut beliau, shalat Dhuha adalah sunnah mu'akkadah. Minimal adalah dua rakaat, dan paling sempurna adalah delapan rakaat. Dan diantaranya empat atau enam, keduanya (empat atau enam rakaat) adalah lebih sempurna dari dua rakaat dan kesempurnaannya berada di bawah delapan rakaat.

Keutamaan shalat Dhuha
Banyak hadits Rasulullah saw yang bercerita tentang keutamaan shalat Dhuha, diantaranya;
Pertama, shalat Dhuha diganjar sebagai sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia. Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi saw bersabda; Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala" (H.R. Muslim).

Di dalam Fath al-Bari, Imam Ibnu Hajar berkata; "Salah satu dari faidah shalat Dhuha adalah diberi pahala sedekah bagi seluruh sendi manusia dalam setiap hari. Dan jumlah sendi itu adalah tiga ratus enam puluh sendi" .


Kedua, ghanimah (keuntungan) yang besar. Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata; "Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: "Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata; "Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab; "Ya! Rasul berkata lagi: "Barangsiapa yang berwudhu', kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya".


Ketiga, sebuah rumah di dalam surga. Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Rasulullah saw: "Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga"
Keempat, sholat dhuha di awal hari, memperoleh ganjaran di sore hari. Dari Abu Darda' ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata: "Allah ta`ala berkata: "Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya"


Kelima, pahala `Umrah. Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah.... Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: "Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna"


Demikian sekelumit penjelasan seputar shalat Dhuha dan beberapa keutamaannya. Mudah-mudahan kita bisa melaksanakannya secara perlahan-lahan. Kita sempatkan diri kita untuk menghadap Allah SWT. Rasanya tidak akan lama dan tidak akan memakan waktu yang panjang untuk mengerjakannya. Dua rakaat, empat rakaat, enam rakaat, delapan rakaat. Tidak akan lebih dari sepuluh menit, insya Allah. Bagi yang kerja di kantor, kita upayakan sebisa mungkin. Bagi para pengajar, kita upayakan ketika waktu istirahat. Bagi para siswa (pelajar, mahasiswa) kita usahakan ketika waktu istirahat. Insya Allah kita akan mendapat ketenangan batin, kelapangan hidup dan ketentraman jiwa dengan mengingat Allah SWT.


Hmm, Aisya jadi teringat saat sedang asyik hunting buku waktu di Jakarta Islamic Bookfair 6 Mei 2010. Pertemuan perdana dengan Ustadz Yusuf Mansur di salah satu stand di sana. Waktu itu Aisya sempat meminta tanda tangan dan bercakap-cakap dengan Ustadz. Setelah itu, dengan PD-nya Aisya berkata, “Ustadz, mohon doanya ya moga cepet nikah.” [hehe… ^^ dasar Aisya!!!]. Ustadz Yusuf tersenyum dan mengamininya. Lantas memberikan nasihat, “Rajinlah sholat dhuha 8 rekaat.” Kemudian beliau menyampaikan tentang “Riyadhoh” 40 harinya. Sebelum berpisah dengan Ustadz Yusuf Mansur, Aisya sempat bertanya lagi, “Ada tips yang lain tadz?”. Dengan supelnya beliau menjawab, “Udah, satu aja dulu, dhuha 8 rekaat itu aja dikerjakan yang istiqomah” begitu pesan beliau. Hmmm…. Subhanallah walhamdulillah, Allah mempertemukan Aisya dengan Ustadz Yusuf Mansur lagi pada tanggal 25 April 2010.. bersama Keisya … inspirACTION!!! Unforgetable deh…


Ustadz Yusuf selesai mengisi jam 11.30. Keisya sempat membeli buku “GUIDE (GUDANG IDE)” karya Ustadz dan meminta tanda tangannya, sempat berfoto bareng juga (fotografernya jelas Aisya dung). Sedangkan Aisya sempat mendekati Ustadz dan bercakap-cakap. Dalam momentum emas itu, Aisya juga menyampaikan salam dari bunda (karena tadi Bunda SMS nitip salam buat Ustadz Yusuf.. alhamdulillah amanah itu bisa disampaikan secara langsung dan Ustadz membalasnya…). Foto waktu ngobrol sama Ustadz lucuuu banget ^^v.


Pada acara ini juga dipromosikan tentang e-MIRACLE dan Kuliah Online-nya Ustadz Yusuf Mansyur. Secara singkat, e-MIRACLE adalah MLM Amal Usaha tapi selain itu MLM ini digagas dan dikembangkan untuk menjadi MLT (Multilevel Tahajud), MLD (Multilevel Dhuha), MLS (multilevel Sedekah), MLFIDZ (Multilevel Tahfiz) pokoknya menjadi MLA ( Multilevel Amal). E-Miracle adalah tempat orang-orang yang ingin menjadi : PENGUSAHA (Entrepreneur) tapi juga PENDAKWAH. Info lengkap buka sendiri di www.e-miracle.com ya!!!
Ba’da Dhuhur sebenarnya masih ada pembagian doorprize, tapi Aisya dan Keisya harus meninggalkan Darul Aitam untuk menuju SENAYAN!!! Hmm, sempat makan siang di taksi… hehehe, berpacu dengan waktu… dan akhirnya pukul 12.30 sampai juga di Senayan. Baca kisah lengkapnya di “Supertwin dalam Konser Nasyid TerDAHSYAT Tahun Ini!!!”

Nantikan kisah-kisah petualangan dahsyat SUPERTWIN selanjutnya…. !!!
SALAM SUPER DAHSYAT FULL SEMANGAT!!!!
Jakarta, 26-280410_02:50
Keisya dan Aisya Avicenna
~SUPERTWIN~



Tulisan ini diposting pada bulan April 2010 di blog sebelumnya


Aisya Avicenna
 

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna