ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.

The Secret of Shalihah

Bismillahirrahmanirrahiim..

Alhamdulillahirabbil ‘alaamiin...
Buku saku ini hadir sebagai persembahan istimewa untuk para muslimah pendamba syurga, pembuat iri para bidadari, dan perindu cinta Ilahi Rabbi.
... 
Seorang muslimah, belum tentu shalihah lho! Nah lo?! Lantas, muslimah yang shalihah itu seperti apa? Insya Allah, jawabannya bisa ditemukan di buku ini

1.Meski kemasannya praktis, buku ini bisa menjadi sahabat yang efektif bagi para muslimah dalam mencari jati diri.
(Helvy Tiana Rosa, pendiri Forum Lingkar Pena (FLP), penulis novel “Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali”)

2.Buku saku ini adalah akumulasi energi cinta terindah, untukmu wahai muslimah yang mendamba shalihah. Insya Allah buku ini kan menemanimu melangkah untuk meraih Jannah
(Keisya Avicenna, penulis)

3.Ingin tahu apa saja rahasia menjadi muslimah yang shalihah? Buku saku “The Secret of Shalihah” ini akan memberi jawabannya lengkap dengan dalil yang mendasarinya. Dijamin (Insya Allah) akan membuat para wanita mampu menjadi tak sekadar muslimah biasa.
(Deasy Lyna Tsuraya, penulis buku “Sederhananya Cinta”)


Jadilah seorang muslimah shalihah
Yang tidak terpesona dengan buaian dunia
Karena hanya memimpikan syurga-Nya
Karena hanya mengharapkan ampunan-Nya
Karena hanya merindu rahmat dan ridho-Nya


10 Karakter Dahsyat MUSLIMAH SHALIHAH :
1.Sali[MU]l Aqidah (Aqidah yang bersih)
2.[S]hahihu[L] [I]badah (Ibadah yang benar)
3.[M]atinul Khuluq (Akhlak yang kokoh)
4.Q[A]dirun ‘Alal Kasb (Mandiri)
5.Muja[H]idu Linafsihi (Berjuang melawan hawa nafsu)
6.Mut[S]aqaful Fikr (Intelek dalam berpikir)
7.Munazham fi Syu’uni[H]i (Teratur dalam suatu urusan)
8.Q[A]wwiyu[L] Jism (Kekuatan jasmani)
9.Har[I]tsun ‘Ala Waqti[H]i (Pandai menjaga waktu)
10.N[A]fi’un Lig[H]airihi (Bermanfaat bagi orang lain).


PROFIL BUKU
“The Secret of Shalihah”
•Penulis : Aisya Avicenna
•Tebal : xxvi + 137hlm; 15 x 10 cm (buku saku)
•Penerbit : Indie Pro Publishing, Depok
• Harga : Rp 25.000,- (belum termasuk ongkos kirim ^_^)

~ PROFIL PENULIS
Aisya Avicenna.
•Terlahir kembar pada tanggal 2 Februari 1987.
•Mahasiswi Magister Teknik dan Manajemen Industri, Konsentrasi Sistem Logistik, Institut Teknologi Bandung (ITB).
•Writerpreneur, Trainer, Traveller, Civil Servant, Student
•Anggota “MAESTRO Training Team”, sebuah tim penyelenggara Public Training dengan model : [M]ind Power, [A]ction Power, [E]motion Power, [S]piritual Power, [T]rue Financial Power, [R]elational Power, [O]bsession Power


CARA MENDAPATKAN BUKU INI :
Pesan ke 08999344753 (nama_alamat_jumlah pesan)



Tulisan ini diposting pada bulan November 2011 di blog sebelumnya.

NOVEMBER

[N]iat yg lurus. [O]ptimis! [V]isi gapai ridho Ilahi, sebarkan [E]nergi positif  tuk jadi [M]uslimah yang [BER]daya, bermanfaat, & berprestasi!
 
Tulisan ini diposting pada bulan November 2011 di blog sebelumnya.
 

Dongeng Kancil; Versi Digital

Ada 4 simulasi menulis yang superkeren dalam sesi “Writing Skil (part 3) bersama Kang Muvti (penulis buku “Sukses Kuliah dengan Kekuatan Pikiran”) kemarin. Simulasi pertama kami diminta menulis dengan topik “Suasana di Pantai”, selanjutnya “Pengalaman Cinta Pertama”, kemudian tentang “Keadaan Masa Depan” dan yang terakhir tentang “Dongeng si Kancil versi Digital”. Waktu yang dibutuhkan untuk menulis masing-masing topik itu sangat singkat. Nah, pada simulasi terakhir inilah yang menurut saya paling menantang. Kami diminta menuliskan kisah dongeng si kancil yang telah sejak kecil kami dapatkan, kemudian memadukannya dengan era kekinian. Hmm, sebelum mulai menulis, cukup lama juga memikirkannya. Berbeda dengan ketiga simulasi sebelumnya. Akhirnya saya menulis kisah itu sebagai berikut. Saya tak menyangka dengan respon Kang Muvti dan teman-teman yang heboh dengan cekikikannya...Hehe... Lha wong saya sendiri juga cengar-cengir waktu menulisnya! Simak ya...(yang ini sudah saya tambahkan ceritanya)! Ide itu memang datangnya tak diduga, apalagi kalau kepepet! :D
***
“Hai Kura-kora bodoh! Mari berlomba lari denganku!” Kancil yang congak mengirim SMS pada Kura-kura yang sedang asyik berjemur.
Karena sudah tidak sabar untuk membalas kecongkakan si Kancil, Kura-kura itu pun menelepon si Kancil. 
Kring.... HP si Kancil berbunyi tanda ada telepon masuk.
“Ya... Halo... Kura-kura dungu! Ada apa? Kamu bersedia lomba lari denganku?”
Kura-kura pun menjawab, “Oke.. siapa takut? Besok ya di Stadion Senayan. Aku tunggu kamu di depan Indoor Tennis”.
“Baik!” jawab Kancil geram.
Klik! Kancil mematikan HP-nya. Dadanya naik turun karana merasa puas atas jawaban Kura-kura yang bersedia berlomba lari dengannya. Kancil yakin akan menang.
Di lain tempat, Kura-kura tadi menyusun strategi bersama sahabatnya sesama kura-kura lewat Blackberry Messanger Group-nya. 
“Guys, si Kancil yang sombong menantang aku lomba lari besok nih di Senayan! Bantu aku dong!” Kura-kura 1 memulai diskusi.
“Wah, kamu harus menang! Tapi, bagaimana caranya ya? Kamu eh... kita kan lelet banget kalau jalan” Kura-kura 2 menyahut.
Kura-kura 1 pun menulis, “Aku ada ide! Bagaimana kalau kalian semua membantuku.”
“Bagaimana caranya?” Kura-kura 3 menimpali.
“Begini, tanpa sepengetahuan si Kancil kita berdiam diri di sepanjang lintasan lomba. Kita atur jaraknya 2 meter. Seperti estafet, tiap lari 2 meter kita gantian. Toh bentuk dan wajah kita hampir sama. Sama-sama elegan dan imut. Tul gak? Hehe... Bagaimana?”
Kura-kura 4 nimbrung, “Ide bagus pakai banget tuh! Aku sepakat. Kita kalahkan kecongkakan si Kancil!”
Kura-kura 5 bertanya, “Tapi, bukankah kancil akan menaruh curiga dengan banyaknya bulatan aneh di sepanjang lintasan?”
“Hmm... nanti aku tantang dia lari dengan kaca mata hitam... dengan alasan biar tidak silau dan biar tambah keren!” Kura-kura 1 menelurkan ide briliannya.
“Hahaha, ada-ada saja kamu! Tapi boljug alias boleh juga tuh idenya!” Kura-kura 5 sepakat dengan ide kura-kura 1.
“Okelah kalau begitu temans! Hubungi rekan-rekan yang nggak punya BB ya. Besok kita kumpul jam 6 di Indoor Senayan kemudian mengatur posisi. Sekarang pada istirahat gih! Jangan lupa minum suplemen dan berdoa sebelum tidur!”
Akhirnya obrolan antar kura-kura di BBM Group itupun berakhir. Singkat cerita, keesokan harinya dengan tampang sok keren karena memakai kaca mata hitam baru, si Kancil siap berlomba lari dengan Kura-Kura. Pertandingan berjalan lancar, sesuai strategi. Kura-kura menang. Si kancil pun pulang berselimut malu karena kalah. Kecongkakannya pun memudar. Ia merasa tak berguna.

***
Hikmah kisah ini :
1. Jangan pernah meremehkan potensi orang lain. Bisa jadi apa yang menurut kita “buruk” dari orang lain, malah itulah yang membuat orang lain lebih luar biasa dari kita.
2. Untuk menggapai sukses butuh strategi yang cerdas. Jangan gegabah dalam bertindak, tapi cermatlah dalam melangkah.
3. Kesombongan akan melahirkan petaka. 
4. Dll (silakan tambahkan sendiri ^_^)
Aisya Avicenna



Tulisan ini diposting pada bulan Oktober 2011 di blog sebelumnya.
 

Rumahku, Al-Firdausku!


“Bunda, Azzam mau baca buku ini!” Si kecil beringsut duduk di sampingku sambil membawa buku cerita yang baru dibelikan ayahnya. Buku itu berjudul “Masa Kecil Rasulullah Saw”. Buku setebal 30 halaman yang dikemas khusus untuk anak-anak. Hmm... ayahnya memang pandai memilih buku untuk si kecil.

Sampai detik ini kami memiliki sekitar 5.000 buku yang menjadi koleksi di perpustakaan keluarga kami. Namanya perpustakaan “Al-Firdaus”. Dari 5.000 buku itu, 1.000 di antaranya adalah buku anak-anak milik Azzam. Di perpustakaan itu ada satu rak khusus berisi sekitar 500 buku karyaku, suamiku, dan Azzam.

Hmm... betapa bahagianya aku karena impian yang aku tulis puluhan tahun silam akhirnya terwujud. Di buku impian itu, aku menulis impian ke-101 yakni “membangun keluarga SAMARADA yang juga jago menulis => KELUARGA PENULIS”. Alhamdulillah, akhirnya impian itu menjadi kenyataan.

Ting.. tong... Bel berbunyi. “Assalamu’alaykum...”. Aku menjawab salam itu dengan begitu ceria. Suara itu tidak asing bagiku. Dialah pendamping hidup sekaligus motivator dan inspiratorku yang dengannya kami bisa melahirkan karya-karya luar biasa dalam keluarga kami tercinta.

Aisya Avicenna

***

Review

Tulisan singkat di atas ditulis Jumat, 28 Oktober 2011 dalam sesi simulasi materi “WRITING SKILL (part 3)” dengan coach : Kang Muvti (penulis buku “Sukses Kuliah dengan Kekuatan Pikiran”). Dengan durasi waktu yang sangat singkat, kami diminta menulis dengan topik “keadaan masa depan”. Nah, seperti di atas itulah tulisan saya. Hmm, semoga tak hanya sekedar menjadi tulisan yang sekali baca habis. Besar harapan saya tulisan di atas menjadi doa sekaligus komitmen yang terinternalisasi dalam diri saya. Di balik itu, dari simulasi menulis ini saya belajar teknik menulis yang sangat luar biasa dari Kang Muvti. Semangat menulis! Semangat merangkai karya!



Tulisan ini diposting pada bulan Oktober 2011 di blog sebelumnya.

Janji Allah Bagi Orang yang Akan Menikah


Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan. 
Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku… 

1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (QS. An Nuur : 26) 
Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin. 

2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS. An Nuur: 32) 

Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”. 

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya, maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rzjeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya? 

3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160) 

Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang. 

4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS. Ar Ruum : 21) 

5. “Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’ ”. (QS. Al Mu’min : 60) 

Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dan seterusnya. 

Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll. 

Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia, pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll. 

Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dan lain-lain. 

Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst. 

Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: 

“Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam”. (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad). 

Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu.” (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35). 

Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim). 

6. ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat”. (QS. Al Baqarah : 153) 
Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid’ah-bid’ah. 

7. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Alam Nasyrah : 5 – 6) 
Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah. 

8. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad : 7) 
Agar Allah Tabaraka wa Ta’ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita. 

9. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (QS. Al Hajj : 40) 

10. “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (QS. Al Baqarah : 214) 


Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim. 

Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah? 

Berbagai sumber
Aisya Avicenna

Tulisan ini diposting pada bulan Oktober 2011 di blog sebelumnya.