ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.

Hari yang Cerah

Hari ini kumulai dengan ceria
Senyum sapa kepada semua orang
Kuucap salam untukmu teman-teman
Oh.. semoga rahmat dan berkahNya
Terlimpah untuk semua…
 

Sampai di kantor pukul 06.30, yups… hari ini ada senam pagi! Tapi berhubung para “pasukan” (sohib-sohib) di Direktorat Impor belum pada datang, akhirnya melototin layar komputer dulu. Sejenak menuliskan inspirasi pagi ini.
Oh ya, pagi ini mentari bersinar begitu cerahnya. Masuk melewati jendela-jendela kaca di lantai 9 Kementerian Perdagangan ini. Hmm… terbias cerah sampai di tempatku menulis.
Hmm… hari yang cerah!!!!
Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang bersinar terang atau udara yang sejuk, melainkan dari hati dan pikiran yang segar. Kecerahan suatu hari dimulai dari diri sendiri. Kita tahu bahwa sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan. Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah modal besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula. Bagaimana memulai hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita. Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari dengan cerah.

1.Pada malam hari, beristirahatlah sebaik-baiknya.
Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam harinya. Bila masih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk menyelesaikannya lebih baik lagi. Dan yakinlah, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Ingat bahwa “di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan.”
2.Bangun lebih pagi
Bangunlah di sepertiga malam terakhir…. Jumpai keheningan dan kesunyian. Jangan lupa sholat tahajud ya… Sepertiga malam adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai dalam diri.
3.Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa
Jangan terburu-buru melakukan aktivitas. Resapi sebentar suasana pagi yang damai ini. Bila bisa, lakukan ‘kontemplasi’ barang sejenak. Sampaikan syukur pada Allah SWT atas hidup yang masih diberikan pada kita.. Bertekadlah bahwa hari ini harus LEBIH ISTIMEWA dari kemarin.
4.Segarkan tubuh.
Minum air.. Berjalan-jalanlah ke luar. Hirup udara pagi yang menyegarkan. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga ringan. Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Nikmati semua ini, dan jangan terburu-buru. Berpakaianlah dengan baik. Bercerminlah sambil mengepalkan tangan dan tersenyum manis “HARI INI SANGAT LUAR BIASA!!!!”
5.Sarapan secukupnya.
Isi perut secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.
6.Dengarkan musik yang disukai
Cerahkan suasana dengan musik yang digemari. Mendengarkan Murottal atau nasyid-nasyid inspiratif akan membuat lebih bersemangat lho!!!
7.Sapa dan tebarkan senyum
Tebarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung….
Karena senyummu akan mengubah dunia… ^^v

Mulailah dari diri sendiri…
Mulailah dari yang kecil…
Mulailah dari sekarang!!!

HAVE A WONDERFULL MORNING!!!!

Jakarta, 160410_07.00
Aisya Avicenna


(Tulisan ini diposting pada bulan April 2010 di blog sebelumnya)

Aisya Avicenna

MotivAction Penulis


Ketika huruf bisa tersusun menjadi kata, ketika kata dapat tertautkan menjadi kalimat, dan ketika kalimat berhasil terangkai menjadi tulisan yang inspiratif. Ketika itulah akan terasakan suatu kebahagiaan yang luar biasa

(AISYA AVICENNA)


(Tulisan ini diposting pada bulan April 2010 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Reportase Kuliah Dhuha (Part 2)

Reporter : Aisya Avicenna
Narasumber : K.H. Abdullah Gymnastiar
Lokasi : Masjid Istiqlal
Hari, Tanggal : Ahad, 11 April 2010
Waktu : 09.00-12.00 WIB
Topik : Menjaga Kebersihan Hati
***
Inilah impian ke-47yang terwujud => “BERTEMU AA’ GYM”
***
Berkah adalah kekayaan yang tidak ada bandingnya. Kekayaan tak semata-mata dinilai dari banyaknya harta yang dimiliki, tapi kekayaan sejatinya adalah kekayaan dalam jiwa yang tercermin dalam ketenangan batin.
Kenikmatan hidup dapat diraih dengan ibadah dan taat kepada Allah SWT. Ada 4 hal yang dapat mendatangkan kebahagiaan hidup, diantaranya :
  1. Istri yang sholihah
  2. Anak-anak yang berbakti
  3. Teman-teman yang sholih dan sholihah
  4. Rezeki di negeri sendiri.
Hidup kita akan nikmat jika kita taat pada Allah dan mengamalkan sunah Rasulullah SAW.
“Ya Allah, kami mohon kepada Engkau kesehatan dalam bertaqwa, panjang umur dalam taat padaMu. Ya Allah, kami berlindung dari bala bencana dan fitnah dan berikanlah rezeki di mana rezeki itu tidak menyiksa kami.”
Akhir-akhir ini musibah kerap melanda kita. Musibah bisa terjadi karena :
  1. Kelalaian manusia;
  2. Penghianatan manusia pada agama;
  3. Hukum telah diinjak-injak
  4. Umat Islam jauh dari para ulama dan ahli agama
***
K.H. Abdullah Gymnastiar menyampaikan…
Tidak ada yang kecil dalam pandangan Allah.
Tidak ada yang remeh dalam penglihatan Allah.
Sekecil apapun perbuatan, tidak akan luput dari perhitungan Allah.
Sekecil apapun perbuatan, tidak akan luput dari balasan Allah.
Aa’ Gym pun bertanya :
“Ada yang ingin ke surga?”
“Ada yang ingin punya uang?”
“Surga benar ada ga sih?”
“Sebenarnya, antara kita dengan Allah, siapa yang lebih menginginkan surga?
“Siapa yang lebih menyayangi kita?”
“Siapa yang menutupi aib dan dosa kita?”
Memang, Allah lebih menginginkan kita selamat dan masuk surga daripada diri kita sendiri.
Tiba-tiba Aa’ Gym mengetahui kalau ada yang memotret… kemudian beliau pun memperingatkan agar jangan memotret saat pengajian sedang berlangsung. Waktu yang motret diminta berdiri, eh… tidak ada yang mengaku…
Lantas Aa’ Gym berujar, “Ya seperti itulah saat kita berbuat salah. Rasanya gelisah dan tidak mau dilihat orang lain.”
Lanjut…
Kalau kita sengsara, kita tidak boleh menyalahkan siapaun kecuali diri kita sendiri.
Imam Ibnu Taimiyah berkata, “Barangsiapa yang tidak mendapat surga dunia, dia tidak akan mendapat surga akhirat.”
Nah, apakah yang dimaksud dengan surga dunia itu?
Surga dunia adalah HATI YANG SAKINAH. Hati yang tenang, buah dari tunduk dan patuh pada Allah SWT. Allah tidak menciptakan kebahagiaan lewat pangkat, harta, dst… Bahagia itu berada pada satu tempat yakni di HATI yang diimplementasikan dengan keyakinan dan keistiqomahan pada Allah SWT.
Jangan silau pada orang kaya, orang yang berpangkat, orang yang popular,
Orang yang bahagia adalah seorang “ahlul yaqin” dan “ahlul istiqomah”, kedua sifat ini datangnya dari “qalbun salim” (hati yang bersih). Salah satu kucni memiliki hati yang bersih adalah : tidak ragu pada janji dan jaminan Allah SWT.
Makin tertutup mata, makin susah yakin.
Makin banyak dosa, makin susah yakin juga.
Yakinlah bahwa diri kita adalah milik Allah.
Jangan lakukan apapun yang membuat hati kotor, lakukan apapun yang membuat hatii bersih.
Tinggalkan obrolan yang membuat hati kotor!!! Lebih baik DIAM daripada berbicara yang tidak bermanfaat.
Tinggalkan makanan yang membuat hati kotor!!! Pilih makanan yang halal… halal mendapatkannya dan halal substansinya.
PERIKSA HATI KITA SETIAP SAAT!!!
Banyak-banyaklah ISTIGHFAR!!!
MIlikilah hati yang BERSIH!!!
STOP!!! Jangan banyak memikirkan sesuatu yang tidak wajib dipikirkan!
Jangan sungkan untuk melepaskan apapun yang dapat mengotori hati.
Kebersihan hati akan menimbulkan rasa yakin dan keyakinan akan membawa kita pada kebahagiaan.
Izzah/kehormatan kita akan turun dengan menghinakan diri kita jika kita mengharap rezeki dari makhluk. Ingat, rezeki itu datangnya dari Allah SWT. Barangsiapa yang hatinya tawakkal pada Allah, maka Allah akan mencukupinya. Allah lebih tahu kebutuhan kita daripada diri kita sendiri.
Jaga jarak dengan siapapun yang merusak hati kita!!!
Hati ibarat intan, perhiasan yang berharga!!!!
Ada orang yang bisa membuat hati bersih? Dekati! Tidak harus dekat secara fisik, tapi dekati ilmunya, keyakinannya… Pandai-pandailah memilih teman, bacaan, dll yang bisa membuat hati kita bersih!
Jangan biarkan ada sesuatu yang menodai hati!
Dihina orang itu tidak bahaya, yang berbahaya itu adalah menghina orang! Rasulullah SAW dihina, difitnah, dan dicaci maki.. tapi beliau tetap mulia.
Rezeki dan kemuliaan itu datangnya dari Allah SWT.
Tolaklah keburukan dengan kebaikan!!!
Hati adalah asset penting yang harus dijaga.
Menjaga diri dari perbuatan maksiat akan lebih mendekatkan kita pada pertolongan Allah.
Di sela-sela ceramahnya, Aa’Gym memang banyak menyampaikan joke-joke…
Misal nih : “Ada nih ikhwan yang ketika ketemu akhwat langsung konsleting…”. Gerr… riuh tawa pun memenuhi lantai 1 Masjid Istiqlal. Tidak sedikit ikhwan yang “patah hati” saat lamarannya ditolak akhwat… Tidak sedikit pula akhwat yang gundah gulana saat ‘pangeran impian’ tak kunjung datang.
Untuk ikhwan, santai saja… stok akhwat masih banyak…
Untuk akhwat, tenang saja… stok ikhwan juga masih melimpah…
(hehehe…. Pada ketawa semua…)
Kemudian Aa’ Gym bertanya lagi, “Siapa yang datang ke sini tadi dengan pacarnya?”
“Nanti pulang sendiri-sendiri aja… ga usah boncengan! Kalau boncengan, pakai hijab dengan tripleks…”
(sontak kami semua tertawa lagi dengan guyonan Aa’ Gym)
Hmmm, lanjutkan!!!
Orang yang hatinya bersih, bicara pakai hati, masuk ke dalam hati, otak cerdas, gagasan brilian, akhlak jadi bagus sendiri…Itulah HADIAH dari Allah.
Allah yang membolak-balikkan hati kita. SO, JAGALAH HATI!!!
Kita tidak pernah sendirian, karena ada Allah yang mengawasi dan ada 2 malaikat yang mencatat setiap amal kita.
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (Yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikay pengawas yang selalu hadir.” (Q.S. Qaf : 16-18)
Lakukan yang terbaik, jangan berharap apapun selain dari Allah SWT!
Cukuplah Allah sebagai saksi!!!
Cukuplah Allah sebagai penolong!!!
Semua perbuatan akan kembali kepada pembuatnya. Lakukan amal sholeh sebaik-baiknya, pasti akan datang balasan yang tepat menurut Allah. Allah Maha Tahu yang terbaik buat kita. Allah Maha Tahu isi hati kita…
Setiap kejadian harus membuat kita bisa mengevaluasi diri. Senantiasalah husnudzon pada rahmat Allah.
ALLAH MAHA BAIK!!!
Allah bisa mengampuni orang tanpa orang tersebut harus taubat, jika Allah menghendaki…
***
Menutup reportase ini dengan nasyid JAGALAH HATI… dan nantikan Reportase Kuliah Dhuha edisi berikutnya…
Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya Ilahi

Bila hati kian bersih
Pikiranpun akan jernih
Semangat hidup nan gigih
Prestasi mudah diraih

Namun bila hati keruh
Batin selalu gemuruh
Seakan dikejar musuh
Dengan Allah makin jauh

Bila hati kian suci
Tak ada yang tersakiti
Pribadi menawan hati
Ciri mukmin sejati

Namun bila hati busuk
Pikiran jahat merasuk
Akhlak kian terpuruk
Jadi makhluk terkutuk

Bila hati kian lapang
Hidup sempit terasa senang
Walau kesulitan datang
Dihadapi dengan tenang

Tapi bila hati sempit
Segalanya jadi rumit
Terasa terus menghimpit
Hidup makin terasa sakit


Jakarta, 140410_03:13
Aisya Avicenna

(Tulisan ini diposting pada bulan April 2010 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Wanita Istimewa


~WANITA YANG DISAYANGI

Adalah pecinta TuhanNya ...
Yang mengalir cinta,takut dan harap...
Yang menguasai perjalanan penghidupannya...
Dari waktu ke waktu,hari ke hari...
Sehingga perjalanan diantara jasad dan nyawanya berakhir...


~WANITA YANG DIRINDUI

Adalah perempuan yang di mata dan wajahnya terpancar sinar nur ilahi...
Lidahnya basah dengan zikrulloh...
disudut hati kecilnya senantiasa membesarkan Allah...

~WANITA YANG DICINTAI

Yang menutup auratnya dari pandangan mata ajnabi...
Kehormatan dirinya jadi mahal nilainya...
Disanjung tinggi penduduk langit dan bumi...

~WANITA YANG DIIMPIKAN

Adalah yang mendekatkan hatinya yang telah jauh...
Kepada Ar-Rahman,,Ar-Rahiim...
Disaat orang lain dilamar kebendaan...

~WANITA YANG DIKASIHI

Yang bersyukur dengan apa yang ada...
Yang bersabar pada yang tiada...
Cinta pada hidup yang sederhana...
Yang tidak bermata benda...

~WANITA YANG DISUKAI

Menjadi penerang bagi dirinya sendiri...
Menjadi pelita bagi putra-putrinya Yang akan dilahirkan...
Untuk menyambung perjuangannya di belakang hari...

***"Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktu,menaati suaminya dan menjaga kehormatan dirinya,niscaya dia akan masuk ke dalam syurga Rabbnya dari pintu mana saja yang ia kehendaki"(HR.Ibnu Hibban dalam shahihnya)***

Jakarta, 130410_17:00
Ditulis ulang oleh Aisya Avicenna


(Tulisan ini diposting pada bulan April 2010 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Cinta dalam Dakwah



Katakanlah, “Inilah jalanku, aku mengajak kalian kepada Allah dengan bashiroh, aku dan pengikut-pengikutku – mahasuci Allah, dan aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik”. 
Jalan dakwah panjang terbentang jauh ke depan 
Duri dan batu terjal selalu mengganjal, lurah dan bukit menghadang 
Ujungnya bukan di usia, bukan pula di dunia 
Tetapi Cahaya Maha Cahaya, Syurga dan Ridha Allah 
Cinta adalah sumbernya, hati dan jiwa adalah rumahnya 
Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu 
Nikmati perjalannya, berdiskusilah dengan bahasa bijaksana 
Dan jika seseorang mendapat hidayah karenamu 
Itu lebih baik dari dunia dan segala isinya… 

Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu 

Jika engkau cinta maka dakwah adalah faham 
Mengerti tentang Islam, Risalah Anbiya dan warisan ulama 
Hendaknya engkau fanatis dan bangga dengannya 
Seperti Mughirah bin Syu’bah di hadapan Rustum Panglima Kisra 

Jika engkau cinta maka dakwah adalah ikhlas 
Menghiasi hati, memotivasi jiwa untuk berkarya 
Seperti Kata Abul Anbiya, “Sesungguhnya sholatku ibadahku, hidupku dan matiku semata bagi Rabb semesta” 
Berikan hatimu untuk Dia, katakan “Allahu ghayatuna” 

Jika engkau cinta maka dakwah adalah amal 
membangun kejayaan ummat kapan saja dimana saja berada 
yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan 
Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan, al ishlah wa taghyir 
Dari diri pribadi, keluarga, masyarakat hingga negara 
Bangun aktifitas secara tertib tuk mencapai kejayaan 

Jika engkau cinta maka dakwah adalah jihad 
Sungguh-sungguh di medan perjuangan melawan kebatilan 
Tinggikan kalimat Allah rendahkan ocehan syaitan durjana 
Kerjakeras tak kenal lelah adalah rumusnya, 
Tinggalkan kemalasan, lamban, dan berpangkutangan 

Jika engkau cinta maka dakwah adalah taat 
Kepada Allah dan Rasul, Alqur-an dan Sunnahnya 
serta orang-orang bertaqwa yang tertata 
Taat adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah 
karenanya nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah 

Jika engkau cinta maka dakwah adalah tadhhiyah
Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta 
Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima 
Karena yang disisi Allah lebih mulia, sedang di sisimu fana belaka 
Sedangkan tiap tetes keringat berpahala lipat ganda 

Jika engkau cinta maka dakwah adalah tsabat
Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan 
Buah dari sabar meniti jalan, teguh dalam barisan 
Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan 
Berjalan lempang jauh dari penyimpangan 

Jika engkau cinta maka dakwah adalah tajarrud 
Ikhlas di setiap langkah menggapai satu tujuan 
Padukan seluruh potensimu libatkan dalam jalan ini, 
Engkau da’i sebelum apapun adanya engkau 
Dakwah tugas utamamu sedang lainnya hanya selingan 

Jika engkau cinta maka dakwah adalah tsiqoh 
Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan 
Kepada Allah, Rasul, Islam, Qiyadah dan Junudnya 
Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya… 
Karena inilah kafilah kebenaran yang penuh berkah 

Jika engkau cinta maka dakwah adalah ukhuwwah 
Lekatnya ikatan hati berjalin dalam nilai-nilai persaudaraan 
Bersaudaralah dengan muslimin sedunia, utamanya mukmin mujahidin 
Lapang dada merupakan syarat terendahnya , itsar bentuk tertingginya 
Dan Allah yang mengetahui menghimpun hati-hati para da’i dalam cinta-Nya 
berjumpa karena taat kepada-Nya 
Melebur satu dalam dakwah ke jalan Allah, 
saling berjanji untuk menolong syariat-Nya
Berbagai sumber
Jakarta, 140410
Aisya Avicenna


(Tulisan ini diposting pada bulan April 2010 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Mewangi Bunga Dunia


Nasyid favorit di kantor hari ini...

Dunia indah di ciptakan menawan hati
Kadang menggoda
Jelita di pandang terasa harum
Semerbak mewangi bunga dunia

Mencinta tiada akhirnya
Merindu menjadi pilu
Mendamba entah pastinya
Terlena hampa sembilu

Wahai diri berapa lama lagi
Kau terus begini
Terus menghianati

Kapankah lagi
Engkau kan kembali
Berserah diri
Setulus sepenuh hati

Tundukan pandangan mata dan hatiku
Dari gemerlap dunia yang palsu memperdaya jiwa
Ku memohon kepadamu Yaa Rabbi
Selamatkanlah duniaku dan akhiratku yang pasti
Jangan cintakan ku padanya.. duniawi...
Ampuni dosa khilafku
Dimasa laluku kini dan nanti

Jakarta, 130410_16:02
Aisya Avicenna


(Tulisan ini diposting pada bulan April 2010 di blog sebelumnya)

Aisya Avicenna

Jadi Ikhwan Jangan Cengeng!



Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikasih amanah pura-pura batuk..
Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk..
Afwan ane sakit.. Afwan PR ane numpuk..
Afwan ane banyak kerjaan, kalo nggak selesai bisa dituntut..
Afwan ane ngurus anu ngurus itu jadinya suntuk..
Terus dakwah gimana? digebuk?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikit-dikit dengerin lagunya edcoustic..
udah gitu yang nantikanku di batas waktu, bikin nyelekit..
Ke-GR-an tuh kalo ente melilit..
Kesehariannya malah jadi genit..
Jauh dari kaca jadi hal yang sulit..
Hati-hati kalo ditolak, bisa sakiiiittt.. .

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Dikit-dikit SMSan sama akhwat pake Paketan SMS biar murah..
Rencana awal cuma kirim Tausyiah..
Lama-lama nanya kabar ruhiyah.. sampe kabar orang rumah..
Terselip mikir rencana walimah?
Tapi nggak berani karena terlalu wah!
Akhirnya hubungan tanpa status aja dah!

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Abis nonton film palestina semangat membara..
Eh pas disuruh jadi mentor pergi entah kemana..
Semangat jadi penontonnya luar biasa..
Tapi nggak siap jadi pemainnya..
yang diartikan sama dengan hidup sengsara..
Enak ya bisa milih-milih yang enaknya aja..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngumpet-ngumpet buat pacaran..
Ketemuan di mol yang banyak taman..
Emang sih nggak pegangan tangan..
Cuma lirik-lirikkan dan makan bakso berduaan..
Oh romantisnya, dunia pun heran..
Kalo ketemu Murabbi atau binaan..
Mau taruh di mana tuh muka yang jerawatan?
Oh malunya sama Murabbi atau binaan?
Sama Allah? Nggak kepikiran..
Yang penting nyes nyes romantis semriwing asoy-asoy-yaannn. .

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Disuruh infaq cengar-cengir. .
Buat beli tabloid bola nggak pake mikir..
Dibilang kikir marah-marah dah tuh bibir..
Suruh tenang dan berdzikir..
Malah tangan yang ketar-ketir. .
Leher saudaranya mau dipelintir!

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..
Malah nyari Aminah..
Aminah dapet, terus Walimah..
Dakwah pun hilang di hutan antah berantah..
Dakwah yang dulu kemanakah?
Dakwah kawin lari.. lari sama Aminah..
Duh duh... Amanah Aminah..
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama Aminah..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Buka facebook liatin foto akhwat..
Dicari yang mengkilat..
Kalo udah dapet ya tinggal sikat..
Jurus maut Ikhwan padahal gak jago silat..
"Assalammu'alaykum Ukhti, salam ukhuwah.. udah kuliah? Suka coklat?"
Disambut baik sama ukhti, mulai berpikir untuk traktir Es Krim Coklat ..
Akhwatnya terpikat..
Mau juga ditraktir secara cepat..
Asik, akhirnya bisa jg ikhtilat...
yaudah.. langsung TEMBAK CEPAT!
Akhwatnya mau-mau tapi malu bikin penat..
badan goyang-goyang kayak ulat..
Ikhwannya nyamperin dengan kata-kata yang memikat..
Kasusnya sih kebanyakan yang 'gulat'..
Zina pun menjadi hal yang nikmat..
Udah pasti dapet laknat..
Duh.. maksiat.. maksiat...

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Ilmu nggak seberapa hebat..
Udah mengatai Ustadz..
Nyadar diri woi lu tuh lulusan pesantren kilat..
Baca qur'an tajwid masih perlu banyak ralat..
Lho kok udah berani nuduh ustadz..
Semoga tuh otaknya dikasih sehat..

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Status facebook tiap menit ganti..
Isinya tentang isi hati..
Buka-bukaan ngincer si wati..
Nunjukkin diri kalau lagi patah hati..
Minta komen buat dikuatin biar gak mati bunuh diri..
Duh duh.. status kok bikin ruhiyah mati..
Dikemanakan materi yang ustadz sampaikan tadi?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat ikhwan-ikhwan yang lain deket banget sama akhwat mau ikutan..
Hidup jadi kayak sendirian di tengah hutan rambutan..
Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh.. tau dari pengajian..
Kepala cenat-cenut kebingungan. .
Oh kasihan.. Mendingan cacingan..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak preman..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi idaman..
Hidup jadi abu-abu kayak mendungnya awan..
Mau jadi putih nggak kuat nahan..
Ah biarlah kutumpahkan semua dengan cacian makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi preman..
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Diajakain dauroh alasannya segudang..
Semangat cuma pas diajak ke warung padang..
Atau maen game bola sampe begadang..
Mata tidur pas ada lantunan tilawah yang mengundang..
Tapi mata kebuka lebar waktu nyicipin lauk rendang..
Duh.. berdendang.. .

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Bangga disebut ikhwan.. hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering baca komik naruto di depan sawah..
Hidup sekarang jadinya agak mewah..
Hidup mewah emang sah..
Tapi.. kesederhanaan yang dulu berakhir sudah?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dulunya di dakwah banyak amanah..
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..
Akhirnya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan mata sebelah..
Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah..
Lanjutin perjuangan saya yah...
Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Nggak punya duit jadinya nggak dateng Liqo..
Nggak ada motor yaa halaqoh boro-boro..
Murabbi ikhlas dibikin melongo..
Binaan nggak ada satupun yang ngasih info..
Ngeliat binaan malah pada nonton tv liat presenter homo..
Adapula yang tidur sambil meluk bantal guling bentuk si komo..

Oh noo...
Jadi Ikhwan jangan cengeng... Jadi Ikhwan jangan cengeng... Jadi Ikhwan jangan cengeng... Jadi Ikhwan jangan cengeng... Jadi Ikhwan jangan cengeng...

Akhi... banyak sekali sebenarnya masalah Ikhwan..
Dimanapun harokahnya.. .

Akhi.. Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini..
Maka akan makin banyak Ikhwan lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor.. Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm... Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah..

Akhi.. Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya.. Ikhwan-ikhwan lain sebenarnya lebih kecewa dari mu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu.. tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan.. . karena mereka sadar.. kekecewaan adalah hal yang manusiawi.. tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati..

Akhi.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. sebenarnya, banyak ikhwan di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat dari mu.. tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. mereka memang punya alasan.. tapi mereka tidak beralasan dalam jalan dakwah.. untuk Allah.. demi Allah.. mereka.. di saat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu.. tapi mereka menangis.. curhat ke Allah.. berharap Allah meringankan amanah mereka.. mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah...

Akhi.. Sungguh.. dakwah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berdakwah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan.. ... dakwah ini berat akhi.. dakwah ini bukan sebatas teori.. tapi pengalaman dan pengamalan.. . tak ada kata-kata 'Jadilah..!' maka hal itu akan terjadi.. yang ada 'jadilah!' lalu kau bergerak untuk menjadikannya. . maka hal itu akan terjadi.. itulah dakwah... ilmu yang kau jadikan ia menjadi...

Akhi.. jika saudaramu selalu menangis tiap hari..
Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? meminjam bahumu..? berkumpul dan berjuang bersama-sama. ..?
Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. untuk berterima kasih padamu..
Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..
"Yaa Allah.. Terimakasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku.. demi tegaknya Perintah dan laranganMu.. . Kuatkanlah ikatan kami..." "Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu." "Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar.""Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu." "Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka."Aamiin Allahumma aamiin.

~~~

Hmm,....Kayaknya akhwatpun juga tak boleh cengeng. sepakat?
Aisya Avicenna menjawab : SANGAT SEPAKAT!!!!

sumber : Milist Jaringan Rohis Mipa Nasional
Jakarta, 120410_13:30


(Tulisan ini diposting pada bulan April 2010 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Aku Merindukanmu, Mujahid Cinta

April 12, 2010




Wahai orang yang menyepi dengan kemaksiatan kepada Allah di waktu malam.
Di Lauhul Mahfudz segala kejahatan di tulis dengan pena
Dengan kemaksiatan engkau menyepi, sedangkan Allah melihatmu...
Engkau tidak dapat menyembunyikan dosa-dosamu dariNya.
Apakah engkau merasa aman terhadap siksaan dariNya?
Bahagialah yang diwaktu malam matanya tak terpejam. Malalui malam dengan risau karena cinta pada penguasa alam.
Dalam kerinduan ia berdiri menatap bintang sedang mata Allah tak pernah lengah memandang...
Wallahi... Betapa nikmat hidup beriman itu...
***
Yaa… itulah rentetan kata inspiratif dalam cover belakang buku karya Al-Faruq Ibn Zainuddin yang berjudul “Aku Merindukanmu, Mujahid Cinta”.
Segala puji bagi Allah Sang Pencipta kita. Shalawat dan salam tercurah pada Baginda Nabi Muhammad SAW, penghulu para nabi dan rasul.
Kecintaan terhadap sesuatu akan bermanfaat jika didasarkan dan disandarkan kepada Allah. Hati ini terasa tenang, karena kita yakin bahwa Allah senantiasa memberikan yang terbaik unyuk hambaNya. Walaupun jarak memisahkan, cinta yang tersandar oleh kekuasaan Allah, takkan mampu menjadi penghalang. Namun, jika kita melihat dunia saat ini, adakah pasangan insan yang memiliki cinta seperti itu???
Jawabnya : YA. Bagi mereka yang beriman dan takut kepada Allah sajalah yang mendapatkan karunia itu. Mereka itu dicintai Allah…
Nabi Musa as bertanya kepada Allah :
“ Ya Rabbi, bagaimanakah saya dapat mengetahui orang yang Engkau cintai dan orang yang Engkau benci?”
Jawab Allah :
“Hai Musa, jika aku cinta pada hamba maka aku beri padanya dua tanda.”
Musa bertanya :
“Apakah keduanya itu?”
Jawab Allah :
“Aku ringankan ia berdzikir kepadaKu supaya Aku berdzikir padanya di alam langit dan bumi, dan Aku pelihara dari yang haram dan murkaKu supaya tidak terkena murka dan siksaKu. Hai Musa, dan sebaliknya jika Aku benci pada hamba. Aku beri dua tanda. Aku lupakan dia dari dzikirKu dan Aku biarkan ia dengan hawa nafsunya supaya terjerumus dalam haram dan murkaKu sehingga layak menerima siksa dan balasanKu.”
Subhanallah, Allah sungguh Maha Mulia. Percakapannya dengan Nabi Musa as sungguh tidak mengandung makna yang membuat kita tak segera menjadi hamba yang Ia cintai. Kata-kata “aku ringankan ia berdzikir…” sama sekali berupa kepastian, kemutlakan yang akan diberikan kepada hamba yang benar-benar selalu ingat padaNya. Lantas, kemana sajakah kita saat ini? Apakah tak sempat lagi kita mengingatNya? Apakah kita lebih asyik memikirkan orang yang kita cintai yang belum pasti akan menghadiahkan sebuah kenikmatan yang tak sebanding dengan dunia ini kala kita senantiasa mengingatNya? Surga namanya, wahai Saudaraku…
Kisah di bawah ini sebagai teladan bahwa memang seharusnya kita mencintai ALLAH di atas segalanya.. karena balasan dariNya akan jauh lebih istimewa….
SELAMAT TERINSPIRASI!!!!
***
Aku Merindukanmu, Mujahid Cinta
Sebagai seorang pengantin, wanita lebih cantik dibanding seorang gadis
Sebagai seorang ibu, wanita lebih cantik dibanding seorang pengantin
Sebagai seorang istri dan ibu, ia adalah kata-kata terindah di semua musim
Dan dia tumbuh menjadi lebih cantik bertahun-tahun kemudian
Alkisah, di Madinah tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid. Ia dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat, Ia termasuk orang yang rajin dan taat dalam beribadah. Dari sudut ekonomi dan financial, ia pun tergolong berkecukupan. Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak menjalankan sunah Rasul yaitu menikah.
Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua atau gadis dengan berbagai alas an. Akhirnya, pada suatu pagi, ia menumpahkan kegalauan tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah SAW.
“Coba engkau temui langsung baginda Nabi, semoga engkau mendapatkan jalan keluar yang terbaik,” nasihat sahabat itu.
Zulebid kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Nabi. Sambil tersenyum, beliau berkata :
“Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan?”
“Seandainya itu adalah saran darimu, saya terima. Ya Rasulullah, putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan keshalihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun.”
“Katakanlah aku yang mengutusmu,” sahut Baginda Nabi.
“Baiklah Ya Rasulullah”
Dan Zulebid segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan. Sesampai di rumah si Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh Fulan.
Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya? tanya Fulan.
“Rasulullah SAW yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si A,” jawab Zulebid sedikit gugup.
“Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku.”
Fulan menemui putrinya dan bertanya, “Bagaimana pendapatmu wahai putriku?”
Putrinya pun menjawab,
“Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah SAW, maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi istrinya.”
Akhirnya pagi itu juga, pernikahan diselenggarakan dengan sederhana. Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.
Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata,
“Duhai Anda yang diwajahnya terlukiskan kecantikan bidadari, apakah ini yang engkau idamkan selama ini? Bahagiakah engkau dengan memilihku sebagai suamimu?”
Istrinya menjawab,
“Engkau adalah lelaki pilihan Rasul yang datang meminangku. Tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku. Tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin.”
Zulebid tersenum. Dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk. Segera ia bangkit dan membuka pintu. Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid, panggilan berjihad dalam perang.
Zulebid masuk kembali dan menemui istrinya.
“Duhai istriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku, demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu, namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu. Aku mohon keridhaanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang. Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini.”
Istrinya menyahut,
“Pergilah suamiku, betapa besar pula tumbuhnya kecintaanku kepadamu, namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikanNya terhadapmu. Doa dan ridhaku menyertaimu.”
Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang. Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat, dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas di tangannya. Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhid… ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya. Menancap tepat di dadanya. Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berterbangan di udara. Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya. Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat. Terbayang wajah kedua orang tuanya yang begitu dikasihinya.
Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya. Berlari-larian bersama teman sepermainannya. Berganti bayangan wajah Rasulullah SAW yang begitu dihormati, dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya. Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala berpamitan. Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya. Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. Perlahan-lahan matanya mulai terpejam, senyum menghiasinya… Zulebid pergi menghadap Illahi, gugur sebagai syuhada.
Senja datang
Angin mendesau, sepi…
Pasir-pasir beterbangan..
Berputar-putar…
Rasulullah SAW dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang . Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh. Akhirnya dikuburkanlah jenazah Zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain.
Tanpa dimandikan…
Tanpa dikafankan…
Tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid. Rasulullah tersungkut di samping pusara tersebut. Para sahabat terdiam membisu. Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah SAWseperti menahan isak tangis. Air mata berlinang dari pelupuk mata beliau. Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum. Wajah beliau berubah menjadi cerah. Belum hilang keheranan sahabat, tiba-tiba Rasulullah SAW menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan menghalangi arah pandangan mata beliau.
Akhirnya keadaan kembali seperti semula. Para sahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah SAW.
“Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis?”
“Aku menangis karena mengingat Zulebid. Oo… Zulebid pagi tadi engkau datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkaupun menikah hari ini juga. Ini hari bahagia. Seharusnya saat ini engkau sedang menantikan malam yang ditunggu oleh para pengantin.”
“Lalu mengapa engkau menengadah dan tersenyum?”tanya sahabat lagi.
“Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak. Aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid.” Jawab Rasulullah SAW.
“Lalu mengapa kemudian engkau memalingkan pandangan dan menoleh ke samping?” tanya mereka lagi.
“Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid, beberapa di antaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid. Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya…”
Di rumah, istri Zulebid menanti sang suami yang tak kunjung kembali. Akhirnya, ia mendengar kabar suaminya telah menghadap sang Illahi Rabbi.
Malam menjelang… terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi yang nyata. Lama-lama ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan. Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula.
Terdengar Zulebid berkata,
“Istriku, aku baik-baim saja. Aku menunggumu di sini. Engkaulah bidadari sejatiku. Semua bidadari di sini apabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu… dan kubiarkan engkau yang tercantik di hatiku.”
Istri Zulebid terdiam. Istri yang membuat mata Zulebid tak mampu jatuh cinta pada bidadari sekalipun..
Matanya basah…
Ada sesuatu yang menggenang di sana
Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi…
Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir…
Ia menggerakkan bibirnya…
“Suamiku, aku mencintaimu… dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita.. aku ikhlas…”
Dan,
Akan kemanakah kumbang terbang
Pada siapa rindu mendendam
Kekasih yang terkasih
Pencinta dan yang dicinta
Semua berurai air mata
Sedih, ataukah bahagia???
***
Ditulis kembali oleh Aisya Avicenna dengan sedikit perubahan 
Jakarta, 120410

(Tulisan ini diposting pada bulan April 2010 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna