“Katanya bentar lagi nikah ya? Barakallah ya…”
Sebuah SMS masuk ke ponselku siang ini. Dari seorang sahabat. Hmm,
semoga menjadi SMS terakhir yang menanyakan hal yang sama. Subhanallah,
benar-benar pekan ini menjadi pekan penuh teror pertanyaan serupa. Apa
di luar sana sedang beredar kabar di atas sih? Entahlah, husnudzon saya
semoga menjadi doa dan segera terijabah. Aamiin…
Apa karena pekan ini saya sempat off dari FB dan dikaitkan dengan hal
itu ya? Wallahu ‘alam. Jujur saya katakan, saya off dari FB kemarin
karena saya sedang fokus mempersiapkan biodata dan proposal. Eits, bukan
biodata dan proposal untuk ‘mega proyek kehidupan’ itu lho, tapi
biodata dan proposal untuk pengajuan keikutsertaan seleksi beasiswa S2.
Daripada ditanya, “Kapan nikah?”, saya lebih suka ditanya “Sudah menulis
berapa halaman hari ini?”, “Sudah hapal berapa ayat hari ini?”, “Kapan
rencana naik haji?”. Bukan apa-apa, hanya merasa tidak enak saja kala
ditanya perkara sensitif seperti itu. Bisa bikin hati bergolak. Padahal
menjaga hati itu bukan perkara yang mudah. Makanya, jika ditanya masalah
itu pasti saya jawab dengan senyum atau kata-kata yang selalu menjadi
afirmasi dan motivasi saya. Rangkaian kata ini saya susun saat
berkontemplasi di suatu pagi. Berikut rangkaian kata itu.
Tak perlu lagi bertanya “SIAPA?” karena Allah SWT telah memahatkan nama terbaik untuk ditulis di pusara hati ini.
Tak perlu lagi bertanya “KAPAN?” karena Allah SWT sudah menetapkan bahwa semua akan indah pada waktunya.
Tak perlu lagi bertanya “MENGAPA?” karena Allah SWT ingin menjaga diri ini dan Rasulullah inginkan sunnahnya diteladani.
Tak perlu lagi bertanya “APA?” karena Allah SWT sudah menerangkan bahwa
hidup akan tenang dan agama akan lebih sempurna karenanya.
Tak perlu lagi bertanya “DI MANA?” karena Allah SWT sudah memilihkan tempat terindah untuk sebuah pertemuan yang diridhoi-Nya.
Tak perlu lagi bertanya “BAGAIMANA?” karena Allah SWT sudah
memberitahukan jalan yang seharusnya dilalui untuk mengikrarkan janji
suci.
***
“Mbak Thicko nikah dulu saja, baru S2!” kata seorang adik tingkat saya
beberapa hari yang lalu. Hmm, menjadi bahan renungan bagi saya. Mencari
ilmu dan menikah tak harus dipilih salah satu dan mengabaikan yang lain.
Karena keduanya sama-sama mulia. Tak mungkin Allah memerintahkan hal
yang mulia namun saling berbenturan antara satu dengan yang lain. Insya
Allah mencari ilmu dan melaksanakan pernikahan bisa saling beriringan,
bahkan bisa saling melancarkan satu sama lain. Menuntut ilmu bisa
menjadi lebih bersemangat dengan adanya kekasih halal yang mendampingi.
Menikah pun terasa nikmat terasa dengan aktivitas intens dalam menuntut
ilmu. Begitu pikir saya. Jadi, mau nikah dulu baru S2 atau S2 dulu baru
nikah, itu sama-sama pilihan yang baik. Tinggal bagaimana memilih,
memutuskan, kemudian menjalaninya.
Saya mencoba senantiasa bertekad untuk istiqomah dalam menempatkan cinta
pada Allah SWT sebagai cinta tertinggi yang tak terbandingi. Hati
memang mudah terbolak-balik. Sangat rentan dan rawan. Masalah pendamping
hidup, saya serahkan sepenuhnya pada-Nya. Karena Dia Maha Mengetahui
yang tepat dan terbaik untuk saya. Bukan berarti selama ini saya tidak
mengusahakan untuk mencapai impian saya itu, tapi memang sengaja tidak
saya publish. Biarlah hanya saya dan Allah saja yang tahu sudah sejauh
mana saya memperjuangkan impian ini. Biarlah hanya Allah saja yang
menilai, karena hanya Dialah yang sangat tahu akan kesiapan saya.
Menikah? Ini adalah sunnah Rosul, sebuah kebaikan dan ibadah yang layak
untuk diperjuangkan. Jalan menuju kebaikan memang tidak sepenuhnya
mudah, akan selalu ada ujian berbentuk hambatan atau rintangan.
Tapi,justru di sinilah jalan yang sedang ditempuh jadi begitu terasa.
Berkesan untuk dikenang di masa akan datang. Soal jodoh memang itu
rahasia Allah. Skenario-Nya selalu nomor satu, TEPAT dan TERBAIK!
Penantian adalah suatu ujian
Tetapkanlah ku selalu dalam harapan
Karena keimanan tak hanya diucapkan
Adalah ketabahan menghadapi cobaan….
Sabarkanlahku menanti pasangan hati
Tulus kan kusambut sepenuh jiwa ini
Di dalam asa diri menjemput berkah-Mu
Tibalah izin-Mu atas harapan ini….
Rabbi teguhkanlah ku di penantian ini
Berikanlah cahaya terang-Mu selalu
Rabbi doa dan upaya hamba-Mu ini
Hanyalah bersandar semata kepada-Mu
(Dans-Penantian)
Kalau ingin membangun rumah yang kokoh, kuatkanlah pondasinya agar rumah
itu tak mudah roboh! Mungkin saat ini adalah saat untuk menanti dan
mengisi penantian ini dengan terus memperbaiki diri dan lebih bisa
menjaga hati, sebelum sang belahan jiwa datang menghampiri dan
mengikrarkan janji suci.
***
Ya Allah...sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu seluruh kebaikan yang
ada untuk bisa melakukan segala kebaikan itu dan meninggalkan segala
kemunkaran…
Ya Allah... terimalah taubat hamba, ampunilah hamba dan kasihanilah hamba…
Ya Allah... hamba memohon kepada-Mu untuk mampu mencintai-Mu, mencintai
orang-orang yang mencintai-Mu, dan mencintai amal yang mengantarkan
hamba untuk bisa mencintai-Mu...
Aamiin Yaa Rabb…
Sebuah kontemplasi, 010411_14:38
Aisya Avicenna
NB : “Catatan Aisya” insya Allah akan hadir setiap hari (semoga tidak
ada halangan terutama untuk online, kalau tidak diposting hari itu juga
mungkin akan dirapel esok harinyam yang penting nulis tiap hari minimal 1
halaman). Menjadi komitmen saya di bulan ini untuk WAJIB menulis setiap
hari dengan tema bebas atau bercerita tentang sesuatu yang saya alami.
Semoga bisa menjadi semangat saya untuk terus produktif menulis!
Tulisan ini
diposting pada bulan April 2011 di blog sebelumnya.

Aku tak mau takut
Dengan ketakutan yang kusketsa sendiri
Aku tak mau resah
Dengan keresahan yang kubuat sendiri
Aku tak mau bimbang
Dengan kebimbangan yang kurangkai sendiri
Aku tak mau lemah
Dengan kelemahan yang kuciptakan sendiri
Aku tak mau bingung
Dengan kebingungan yang kuhadirkan sendiri
Kunci itu sudah ada di tanganku…
Saatnya memilih : MENUTUP pintu itu atau MASUK melewati pintu yang sudah terbuka lebar…
Aku harus berkata TIDAK pada rasa TAKUT, RESAH, BIMBANG, LEMAH, dan BINGUNG!
Please, don’t disturb me again!!
Sebuah kontemplasi.
Seringkali keraguan datang menggelayuti hati menyebabkan seseorang tak
berani bertindak atau mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu. Dan
hal itu pula yang menyebabkannya terhambat dan mungkin pula terlambat
dalam mendapatkan hal yang dituju. Ini bukan hanya masalah ketakutan dan
keraguan untuk memilih atau menentukan sikap. Ini juga mengenai
ketidaksiapan mengalami kegagalan atau kekalahan.
Tak asing lagi bahwa setiap diri kita pasti menginginkan hal yang
terbaik yang akan diperoleh. Oleh sebab itu, memiliki segala macam
kriteria dalam memilih sesuatu menjadi suatu kewajaran. Kalaupun tidak
akan sempurna, setidaknya kriteria-kriteria tersebut mewakili upaya
untuk mencapai kesempurnaan. Maka, setiap ketidaksempurnaan yang
ditemui, seharusnya pun diterima dengan wajar.
Pernahkah kita menjadi seorang yang perfeksionis? (SERING=>itu
jawaban jujur dari saya pribadi lho. Banyak yang bilang (hasil polling
tanggal 020209 dan beberapa isian kuesioner tentang saya) saya tuh
orangnya idealis bin perfeksionis… ^^v, bisa jadi inilah kelemahan saya…
tapi bisa juga inilah sifat yang menjadi kelebihan saya… Absolutely,
I’m not a perfect person..). Perfeksionis, merencanakan segala sesuatu
dengan rapi, teliti, penuh aturan seakan takut sesuatu yang akan
dilakukan tersebut tidak berhasil atau memperoleh hasil yang jelek.
Perencanaan sebenarnya adalah sebuah upaya untuk membantu hal-hal yang
akan dilakukan supaya mencapai hasil yang baik, sesuai dengan tujuan
semula, sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Perencanaan
sebenarnya adalah salah satu alat ukur terhadap sebuah aktivitas.
Keberhasilan maupun kegagalan adalah sebuah hasil yang penting untuk
diketahui, namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana PROSES
aktivitas tersebut dilalui.
Bagaimanakah niat yang ada di hati ketika aktivitas tersebut dijalankan?
Hikmah apa yang telah didapat dalam menjalankan aktivitas tersebut?
Seringkali, keberhasilan yang diperoleh meninggalkan bekas yang
membahagiakan. Disebut-sebut. Dibangga-banggakan, dan lama sekali baru
terlupakan. Namun, bila yang ditemui adalah sebuah kegagalan.. entah apa
reaksi yang terjadi. Dan bekasnya? Bisa jadi ingin dihapus dari ingatan
segera. Padahal di baliknya, terdapat suatu hal yang demikian berharga.
Kadang kita lupa, betapa kegagalan dapat menjadi sebuah pelajaran yang
tak ternilai.
Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi keberanian
Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi semangat
Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi inspirasi
Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi kekuatan
Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi keceriaan
Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi prestasi
Jika merah adalah aku
Biarkan ia menjadi kemenangan
---DIAM---
---MERENUNG---
---SELESAI---
__^_^__
~Saat pekerjaan di kantor sudah selesai... Alhamdulillah, bisa merenung
sejenak sebelum pulang... Hari ini, hari terakhir di bulan Maret. Esok
sudah April, dan di bulan April inilah akan banyak kisah yang akan
terangkai (atas izin Allah).. Deadline beberapa naskah, try out TOEFL
dan TPA di UI Depok, pengumuman tahap I beasiswa S2, sebuah misi besar
di akhir April (kunamakan "Misi Amplop Coklat"), dan misi-misi yang
lain. Mohon doanya kawan! Semoga senantiasa teriring dengan niat yang
lurus, doa yang bagus, ikhtiar terus, dan tawakal tak pernah putus!
KEBAIKAN JANGAN DITUNDA!!!
Rangkailah hidup menjadi cerita tentang cinta dan cita-cita.
CINTA! Ya, tentang cinta pada Sang Pencipta dan semua yg mencinta dan dicintai-Nya!
CITA-CITA! Ya, tentang cita-cita yg bukan sekedar kata, tapi visi dan aksi nyata!
~idealisme adalah penggerak motivasi~
Insya Allah, tema bulan APRIL ini adalah :
[A]ku yakin [P]asti bisa [R]aih [I]mpian dan mjd pribadi yang [L]ebih baik!!!
Masih di kantor dengan backsong "Ku Bisa"-nya Haris Isa
Suatu hari ku ingin mencoba satu kali lagi
Wujudkan mimpi yang dulu sempat memudar terhenti
Kutahu aku akan susah payah lagi
Mungkin inilah untuk yang terakhir kali
Reff:
Sungguh aku, masih mau
Meneruskan liku yang pernah ku daki tuk gapai mentari
Bila memang, tak untukku
Setidaknya aku pun telah mencoba sedaya jiwa raga
Ku bisa, ku bisa
Tanpa pengorbanan tiada kemenangan
Ku yakin Tuhan merencanakan
Satu kemenangan yang lebih indah di depan sana
Aisya Avicenna
Tulisan ini
diposting pada bulan April 2011 di blog sebelumnya.

Sendiri menyepi..
Tenggelam dalam renungan
Ada apa aku seakan kujauh dari ketenangan
perlahan kucari, mengapa diriku hampa…
mungkin ada salah, mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi…
Oh Tuhan aku merasa
sendiri menyepi
ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi
sampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala
benderang di hidupku..
Perlahan kucari, mengapa diriku hampa
mungkin ada salah mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi
Oh Tuhan aku merasa..
sendiri menyepi…
Ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi
sampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala
Oh Tuhan aku merasaaaaaaaa……
seeeeendiri….aku merasa sendiri..
sampai kapan begini
resah tiada bertepi…Ooohh..
Kuingin cahya-Mu
benderang di hidupku..
****
Mau pulang, tapi sudah jam segini. Pasti macet! Akhirnya bertahan dulu
di kantor dan saatnya menulis sambil mendengar nasyid "Sendiri
Menyepi"-nya Edcoustic.. Mengungkapkan isi hati saja deh...
Hari ini kembali dalam lautan tafakkur
Batinku menyepi sendiri di sini
Dalam kegelisahan hati yang menyeruak
Di tengah keresahan jiwa yang tiba-tiba datang menyerang
Mencoba mengais hikmah di antara secercah harapan
Sembari meluruskan niat, ku lakukan semua ini semata karena-Nya
Semoga bisa menyelam dan tenggelam dalam lautan cinta milik-Nya…
Kulelah menggumamkan sejuta tanya
Karena jawaban yang tak kunjung jua kutemui
Tapi janji itu akan tetap terus terpatri
Meski halangan dan rintangan menghadang…
Walau pertahanan ini hampir goyah…
Aku ingin tetap meneruskan perjuangan ini…
Untaian dzikir terus mengalir…
Lantunan doa terus mengalun…
Kupasrahkan semuanya pada-Mu
Kau yang berhak menilai dan menentukan…
Bimbing dan kuatkan aku ya Rabb
Kumohon……
Tuhan....Tak ada tempat mengadu yang terbaik selain diri-Mu....
Besar harapanku untuk terus bertahan di jalan ini
Kutahu jalan-Mu tak serta merta lurus membentang,
Penuh duri dan belukar sana sini.
Tapi, yakinkan aku bahwa Engkau slalu ada untuk menjaga dan menolongku.
Kuakui hanya firman-Mu yang slalu bisa membawa ketenangan dihati...
Aku termenung. Puisi di atas menggambarkan betapa
rapuhnya diriku. Semoga kerapuhan ini tidak berlangsung lama. Karena
aku ingin segera bangkit dari lamunan panjangku...
"Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu aku
tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang
pedih?"{yaitu} kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di
jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagi kamu
jika kamu mengetahui. Niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan
memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga 'Adn. Itulah
kemenangan yang agung.
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai {yaitu} pertolongan
dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita
gembira kepada orang-orang mukmin". (QS. As-Saff: 10-13).
"Kalian adalah UMAT yang TERBAIK yang diLAHIRkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang makruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah" (QS. Al-Imran:110)
Yang sedang tenggelam dalam renungan,
Aisya Avicenna
Tulisan ini
diposting pada bulan Maret 2011 di blog sebelumnya.
 |
Bang Melvi Yendra |
Hari, Tanggal : Ahad, 17 Maret 2011
Waktu : Pukul 10.00-12.00
Tempat : Masjis ARH, UI Salemba
MC dan moderator : Ikal
Pembicara : Melvi Yendra
Tema : "DUNIA MENULIS DAN PELUANGNYA DI DUNIA BROADCAST"
Sekilas Profil Pembicara :
Bang Melvi lahir tahun 1975 di Padang. Kelas 4 SD tulisan beliau yang
berupa puisi dimuat di Majalah Bobo. Kelas 6 SD menulis cerpen untuk
Bobo dan Ananda. Saat SMP dan SMA menulis di Koran Sanggalang. Nah, di
koran daerah ini, ada satu rubrik khusus untuk remaja (pelajar). Semua
murid berkompetisi, termasuk Bang Melvi. Dan ketika karyanya dimuat,
maka namanya akan diumumkan waktu upacara bendera hari Senin. Sungguh
mengangkat nama baik sekolah!
Bang Melvi juga pernah bekerja di penerbitan, di Annida selama 2.5
tahun, di Mizan selama 4.5 tahun. Setelah resign dari Mizan, selama 1.5
tahun beliau menjadi penulis lepas. Beliau sempat berkata, “Jangan kerja
di penerbitan karena bisa mengurangi produktivitas menulis. Karena akan
sering mengurusi tulisan orang lain daripada tulisan sendiri.” Hmm,
sebenarnya bercanda juga sih!
Berbicara tentang dunia broadcast, spesifiknya tentang dunia skenario,
Bang Melvi berujar bahwa dunia ini sangat keras. Beliau berbagi cerita
saat gabung di ANP (Aris Nugroho Production), pemiliknya bernama Aris
Nugroho. Mas Aris adalah sutradara sekaligus kreator beberapa komedi
situasi di televisi, sebut saja ada Bajaj Bajuri, OB, Coffeebean Show,
dll. Saat kerja di ANP itulah Bang Melvi mengalami ‘penggemblengan’ yang
luar biasa. Dicaci maki sudah biasa.
Bang Melvi berujar, kalau kerja jadi penulis skenario :
1. Harus tega sama keluarga
2. Harus tega sama pekerjaan
3. Harus tega sama diri sendiri
Saat gabung ANP, ada tahap audisi dulu. Terpilihlah 50 orang dari
berbagai daerah. Tugas pertama : menyerahkan 10 sinopsis perhari via
email. Tiga puluh orang mengundurkan diri. Kemudian gugur lagi 5 orang.
Tinggal 15 orang! Kelima belas orang itu salah tiganya adalah senior
FLP, ada Mas Sakti Wibowo, Mas Sokat, dan Bang Melvi.
Penghasilan seorang penulis skenario didapatkan berdasarkan hasil kerja,
prestasi, dan kecermatan dalam menangkap ide dan peluang. Jargon dari
Mas Aris adalah “Jika sudah masuk dalam ANP, maka ego dan harga diri
harus ditinggalkan di keset”. Saat yang paling berat bagi Bang Melvi
adalah saat mengejar deadline. Bang Melvi gabung di ANP selama 3 tahun.
Salah satu cara agar skenario kita diproduksi adalah dengan bertemu
langsung dengan “user”-nya, yaitu produsernya, karena produsernya yang
berhak memproduksi naskah. Peluang untuk menulis skenario tuh sangat
banyak.
Alur skenario : membuat sinopsis, kemudian dikembangkan menjadi story
line, setelah direvisi baru enjadi naskah. Naskah ini meski sudah
di-ACC, tapi belum tentu diproduksi.
Saat memasuki sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan yang masuk.
1. Sudah mengirim sinopsis, tapi tidak ada respon. Bagaimana agar bisa mengurangi risiko diplagiat?
Memang, cukup menarik karena 1 sinopsis dihargai RP 500.000,- sehingga
ada saja kejahatan tentang ini. Ada "penjahat sinopsis, dia membuka
pengumuman, banyak penulis yang mengirim sinopsi, kemudian sama
'penjahat' tersebut sinopsisnya diplagiat (dipilih yang bagus)dan si
penulis tidak dikabari.
2. Dukanya seorang penulis skenario adalah saat kreativitasnya kadang
terpangkas karena masalah budget atau mendadak skenarionya harus diubag
karena tokoh berhalangan hadir.
5. Apa saja yang dibutuhkan untuk membuat film sampai jadi? Properti, eumah, artis, crew, dll
6. Kalau ada stasiun TV yang memutar film yang sama, bisa jadi karena kontrak filmnya yang cukup panjang.
7. Seorang penulis novel yang naskahnya dipotong-potong. Solusi terbaik,
kita sendiri yang memfilmkan (kita jadi penulis, sutradara, sekaligus
produsernya).
Motivasi dari Bang Melvi:
1. FLP sudah besar dan anggotanya banyak yang sudah menjadi orang besar.
Satu hal yang harus dijaga, yakni semangat menulis yang harus dibangun
daru diri sendiri. FLP hanya sebagai sarana.
2. Karya kita = sejarah kita yang insya Allah akan bergaung selamanya.
Menulis adalah salah satu cara yang membuat kita hidup selamanya.
3. Berjuanglah dan jangan mudah menyerah! Menjadi penulis itu tidak
butuh biaya! Siapapun Anda, Anda bisa menjadi penulis. Ada dokter yang
juga penulis, guru yang juga penulis, dan PNS yang juga penulis (yang
terakhir ini saya imbuhi sendiri.. hehe ^^v).
Wah, ternyata di KTP Bang Melvi tertulis “PENULIS” dalam pekerjaannya. Baru tahu!!!
Setelah materi dari Bang Melvi, dilanjutkan kultum oleh Arief. Kultumnya
bisa dibaca di :
http://www.facebook.com/notes/arief-fathur-rizqi/catatan-kecil/10150128041375793
Reportase by :Aisya Avicenna
Tulisan ini
diposting pada bulan Maret 2011 di blog sebelumnya.

Ahad, 27 Maret 2011 selepas dari agenda pertemuan rutin anggota Pramuda
angkatan 15 FLP Jakarta di Masjid ARH dan makan siang, Aisya meluncur
dengan menggunakan kendaraan beroda tiga khas Jakarta alias bajaj BBG
menuju Monas. Rencana awal, Aisya makan siangnya di bajaj saja untuk
menghemat waktu, tapi ternyata setelah dipikir-pikir, di bajaj kan
goyang-goyang.. kalau keselek ya berbahaya! Hihi...
Setelah bernegosiasi dengan sopir bajaj, akhirnya disepakati ongkosnya.
Di dalam bajaj sempat mencicipi MADU SUNNAH HPA yang tadi dibawakan Mbak
Pika FLP. Hmm, biar jadi dopping! Begitu pikir Aisya. Sesampainya di
Monas, ada beberapa andong yang sudah dihias pita. Cantiknya...
(Andongnya lho, bukan kudanya!). Aisya masuk ke monas. Hmm, sepertinya
salah turun nih. Mungkin panggung utamanya ada di dekat patung kuda.
Akhirnya Aisya menuju ke sana. Ehem, Glek... Sepanjang perjalanan ke
sana Aisya cuma bisa menunduk dan berucap kata "Sabar... Sabar...
Sabar.. " berulang kali. Pasalnya, kanan kirinya tuh banyak pemandangan
yang bikin ngiri. Tapi insya Allah ngirinya tuh iri yang memotivasi. Di
sebelah kanan depan ada pasangan suami istri yang kompak dengan kaos
putih-kuning-hitam sedang bergandengan tangan mesra. Glek.. Trus, di
sebelah kiri ada seorang istri yang sedang memotret suami dan anaknya.
Hmm, Aisya hanya tersenyum (pengin!). Aisya melanjutkan perjalanan
sambil nasyidan.. Penantian...
Penantian adalah satu ujian
tetapkanlah ku selalu dalam harapan
kerana keimanan tak hanya diucapkan
adalah ketabahan menghadapi cubaan
sabarkanlah ku menanti pasangan hati
tulus kan kusambut sepenuh jiwa ini
di dalam asa diri menjemput berkah-Mu
tibalah izin-Mu atas harapan ini
Rabbi, teguhkanlah ku di penantian ini
berikanlah cahaya terang-Mu selalu
Rabbi, segala upaya hamba-Mu ini
hanyalah bersandar semata kepada-Mu
Rabbi, redhailah penantianku ini
hadirkanlah ketenteraman di dalam hati
Rabbi, hanya pada-Mu-lah doaku ini
duhai tempat mengadu segala resah diri
Akhirnya Aisya sampai di panggung utama. Alhamdulillah, baru dimulai.
Acara diawali dengan penampilan dari Izzatul Islam. Menghentak!!!
Berhubung mantan vokalis STREAM, Aisya juga turut bernasyidan ria.
Paling suka waktu Izzis membawakan Jejak!
menapaki langkah-langkah berduri
menyusuri rawa, lembah dan hutan
berjalan diantara tebing jurang
smua dilalui demi perjuangan
letih tubuh di dalam perjalanan
saat hujan dan badai merasuki badan
namun jiwa harus terus bertahan
karna perjalanan masih panjang
kami adalah tentara Allah, siap melangkah menuju ke medan juang
walau tertatih kaki ini berjalan
jiwa perindu syahid tak akan tergoyahkan
wahai tentara Allah bertahanlah,,
jangan menangis walau jasadmu terluka
sebelum engkau bergelar syuhada
tetaplah bertahan dan bersiap siagalah
* Puisinya...
gunung tinggi menjulang
samudra luas membentang
adalah lahan peneguhan
hutan rimba
padang gersang
jadi ajang pembuktian
hujan badai
terik panas kerontang
pasti kan hiasi perjalanan
saat langkah tlah diayunkan
pantang surut ke belakang hingga sampai ke tujuan
bertahanlah dan bersiap siagalah
Wah... keren pokoknya!
Setelah penampilan Izzis, Aisya merapat ke barisan akhwat di depan
panggung. Acara dilanjutkan dengan prakata dari MC. Kami diajari
beberapa yel-yel. Setelah itu tasmi' Qur'an oleh seorang ikhwan yang
hafizh! Mantap... Baru setelah itu ada orasi dari beberapa tokoh. Sebut
saja ada Pak Hidayat Nur Wahid, Pak Anis Matta, Ibu Yoyoh Yusroh dan
beberapa tokoh lintas agama.
Alhamdulillah, akhirnya bisa satu forum dengan Wakil Ketua DPR RI, Pak
Anis Matta, Lc, memberikan orasinya di acara Aksi Munashoroh untuk Timur
Tengah tersebut. Dihadapan ratusan ribu massa aksi, beliau
menyampaikan, "Yang mendukung revolusi itu anak-anak muda, bukan cuma
karena usianya tapi muda dari perasaan yang slalu berjiwa muda,"
ujarnya.
Setelah orasi dari para tokoh (Aisya sempat merekam semuanya, insya
Allah akan diupload kemudian hari... belum sempat ditulis orasinya),
sempat ada penampilan dari Ar Ruhul Jadid. Setelah itu pelepasan merpati
dan kita jalan dari Monas menuju bundaran HI, terus kembali ke Monas
lagi. Subhanallah, selama dari Monas sampai ke Monas lagi cuacanya
mendung. Sempat gerimis sebentar. Hmm, serasa malaikat turut serta dalam
aksi kali ini. Saat aksi ini Aisya hanya sendiri. Sebenarnya
kawan-kawan "lingkaran cintanya" juga ada yang datang, tapi tidak
bertemu karena mereka datang terlambat (sebelumnya mereka ada agenda ke
walimahan dulu). Karena ada agenda lain, akhirnya mereka juga tidak
turut turun ke jalan.
Oh ya, aksi tersebut digelar sebagai bentuk kepedulian dan rasa prihatin
yang mendalam atas nasib masyarakat sipil yang menjadi korban krisis
politik dan konflik bersenjata, yang berkecamuk di sejumlah negara di
Timur Tengah, seperti di Yaman, Bahrain, Libya, juga di Palestina.
Aksi ini juga dimaksudkan untuk meminta pemerintah Indonesia mendesak
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi untuk mengakhiri
krisis politik dan konflik bersenjata tersebut guna menghindari jatuhnya
korban rakyat sipil yang lebih banyak lagi.
Aksi ini bisa juga sebagai tekanan untuk DPR khususnya komisi I yang
membidangi pertahanan dan luar negeri agar memberikan tekanan kepada
pemerintah Indonesia untuk mendesak PBB mengeluarkan resolusi itu.
Eh iya, Aisya sempat bertemu dengan murabiyah pertamanya di Jakarta.
Hmm, mbaknya itu begitu istimewa. Mbaknya itu pula yang dulu pernah
membantunya saat Aisya mencoba mengukir sejarah baru dalam hidupnya,
meski pada akhirnya kisah itu harus berhenti di tengah jalan dan Aisya
berjanji pada dirinya sendiri tak akan lagi meneruskan kisah itu. Ia
akan merangkai kisah lain yang lebih indah. Semoga dalam waktu dekat
ini.
Alhamdulillah, perjalanan aksi yang cukup panjang itu akhirnya bisa
dilewati Aisya dengan penuh semangat karena sepanjang perjalanan ia
bersama dengan para ikhwah yang luar biasa meskipun tidak ia kenal. Ada
seorang ibu muda yang menggendong anaknya, suami istri yang bergandeng
mesra (lagi-lagi bikin ngiri), adik-adik kecil, dll. Mereka semua sangat
bersemangat! Aisya nggak mau kalah dong...
Pukul 17.00, Aisya pulang.... Hmm, benar-benar aksi kedua yang luar biasa!!!
Aisya Avicenna
Tulisan ini
diposting pada bulan Maret 2011 di blog sebelumnya.
Kebetulan di kantor lagi dengerin "Permata Yang Dicari"-nya DeHearty
Hadirnya tanpa kusedari
Menggamit kasih cinta bersemi
Hadir cinta insan padaku ini
Anugerah kurniaan Ilahi
Lembut tutur bicaranya
Menarik hatiku untuk mendekatinya
Kesopanannya memikat di hati
Mendamaikan jiwaku yang resah ini
Ya Allah
Jika dia benar untukku
Dekatkanlah hatinya dengan hatiku
Jika dia bukan milikku
Damaikanlah hatiku
Dengan ketentuan-Mu
Dialah permata yang dicari
Selama ini baru kutemui
Tapi ku pasti rencana Ilahi
Apakah dia kan kumiliki
Tidak sekali dinodai nafsu
Akan kubatasi dengan syari’at-Mu
Jika dirinya bukan untukku
Redha hatiku dengan ketentuan-Mu
Ya Allah
Engkaulah tempat kubergantung harapanku
Kuharap diriku senantiasa di bawah rahmad-Mu.
Mencintai dan dicintai adalah fitroh manusia, hal itu ada sejak sebelum
kita dilahirkan di dunia. Insya Allah, para ukhtifillah, moga kita
termasuk hamba-hamba Allah SWT yang nantinya kalo sudah tiba masanya
kita dipertemukan dengan hamba Allah SWT yang terbaik untuk menjadi
pendamping hidup, bersama-sama membangun keluarga sakinah mawadah dan
warohmah. Senantiasa diberikan kemudahan dalam mendapat keturunan
keturunan yang sholeh-sholehah yang dapat menyejukkan hati kedua orang
tua. Allahumma amin.
Ukhtifillah semoga kita juga tetap diberikan keistiqomahan untuk menjaga
diri dari perbuatan yang mendatangkan murka-Nya. Insya Allah dengan
kesabaran menjaga iffah kita dan dengan kegigihan kita untuk
mempetahankan izzah kita Insya Allah akan diberi balasan yang setimpal
dari Nya, yaitu pendamping yang bisa membawa kebahagiaan di dunia maupun
di akhirat, Allahumma amin.
Karena semua itu sudah ada waktunya sendiri-sendiri, so sambil menunggu
waktu yang sudah ditentukan kapan datangnya, marilah kita semua
mempersiapkan diri untuk mencari bekal, mencari ilmu untuk persediaan
perjuangan kita, agar nantinya kita tidak kehabisan bekal.
Pernikahan itu bagaikan kapal, kapal yang akan berlayar di samudera yang
sangat luas. Ketika kapal akan diterjang gelombang, angin yang besar
dan bencana, kita sudah mempersiapkan bekal dan tehnik, bagaimana kita
menghadapinya agar tetap berlayar dengan baik, selamat sampai ditujuan.
Pernikahan juga seperti itu, jangan sam
pai kita tidak mempersiapkan dengan baik. Menikah mudah dan sulit, mudah
jika kita mempersiapkan sedari dulu, sulit jika kita tidak tahu ilmu di
dalam pernikahan tersebut, alias tidak punya bekal sama sekali. Dan
semoga kita termasuk orang yang dimudahkan oleh Allah Swt, Allahumma
amin……
[Serakan Inspirasi]
by : Keisya Avicenna (my supertwin)
Tulisan ini
diposting pada bulan Maret 2011 di blog sebelumnya.
 |
Kang Tef - Aisya - Tasaro |
[Aisya Avicenna]
aslmkm
sore kang tef...
hanya menyapa saja... hehe
[Taufan E. Prast]
Wa'alaikum salam... sore, Ticko... apa kabarmu, terima kasih sudah menyapaku... hehe
[Aisya Avicenna]
alhamdulillah, baik2 saja kang
kang tef pa kabar??
[Taufan E. Prast]
alhamdulillah sehat wal afiat...
[Aisya Avicenna]
alhamdulillah...
[Taufan E. Prast]
syukurlah, jaga kesehatan ya...
[Aisya Avicenna]
insya Allah
kang tef jg
mbak era jg dijagain
hehe
salam yaaa
[Taufan E. Prast]
haha... dia sudah bisa jaga diri, justru aku yang masih liar, hehe...
[Aisya Avicenna]
wkwkwk
[Taufan E. Prast]
lagi nulis apa, Ticko?
[Aisya Avicenna]
nulis Analisis Beban Kerja (di kantor)...
hehe
klo buku insya Allah ada beberapa yg lg mau diselesaiin
doain kang mg lancar...
hehe
coz hrs bg waktu jg buat belajar mau ikut seleksi beasiswa S2
[Taufan E. Prast]
alhamdulillah, amiiiin... aku melihat kesungguhan yang luar biasa pada dirimu... semoga semuanya lancar...
[Aisya Avicenna]
aamiin...
[Taufan E. Prast]
bergeraklah selagi muda dan ada kesempatan...
[Aisya Avicenna]
ni daku jg ada tawaran dari sebuah penerbit di solo.. baru usul tema sih, katanya 85 % mau diterbitin
ni lg diuber2 outlinennya
puyeng jg sih, bnyk yg hrs dikerjakan.. mg bs memprioritaskan
[Taufan E. Prast]
alhamdulillah, pesannya satu, "jaga keseimbangan"
[Aisya Avicenna]
iya
selalu berjuang untuk itu
kadang fisiknya yg gak bisa menyeimbangi
hehe
bagi2 dagingnya dung kang
:):)
masak ketuanya endut, anak buahnya kurus.. xixi
[Taufan E. Prast]
wkekeke... ga ada hubungannya tuh...
[Aisya Avicenna]
ada, berarti harus ada usaha untuk mensejahterakan anak buah, misalnya
bawa makanan atau traktir makan2 sesering mungkin.. apalagi anak kost
seperti aku
hehe
[Taufan E. Prast]
menikahlah, maka engkau akan gemuk, hahaha
[Aisya Avicenna]
hahaha
insya Allah... segera! :):)
[Taufan E. Prast]
Amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin.... alhamdulillah... :):)
oke ya, aku ada miting nih...
[Aisya Avicenna]
oke
semoga sukses
NB : Kang Taufan E. Prast adalah ketua FLP Jakarta periode 2011-2013
(pada periode 2009-2011 juga sudah menjabat ding! ^^v). Hmm, dia adalah
salah satu penulis favoritku juga. Tulisan dan kepribadiannya sangat
menginspirasi. Istrinya (Teh Era) juga salah satu inspiratorku.
Alhamdulillah, salah satu rahasia Allah mengirimku ke Jakarta adalah
karena di Jakarta ada mereka. Sosok-sosok yang luar biasa!
Aisya Avicenna
Tulisan ini
diposting pada bulan Maret 2011 di blog sebelumnya.
Selamat hari lahir buat penulis favoritku, Mbak Asma Nadia.... Semoga
usianya makin barokah, rezekinya makin berlimpah, dan karya2nya makin
menyejarah... Semoga Aisya Avicenna bisa meniru jejak prestatifmu,
Mbak... Aamiin...
^^v
Tulisan ini
diposting pada bulan Maret 2011 di blog sebelumnya.
Waiting is an exam..
Please always keep me in my hope..
Because beleive not only said
It's determination to face ordeal
Please make me more patient waiting for my soulmate
I will receive with sincerely and all my soul
In my hope to pick up Your blessing
When Your permission come to answer my hope
God, please make me strong in my waiting
Please give me Your bright light
God, my pray and my effort
Only dependent on You
Tulisan ini
diposting pada bulan Maret 2011 di blog sebelumnya.

Alhamdulillah, setelah sekian lama (hampir sebulan ini) tidak puasa
Senin-Kamis, akhirnya hari ini mulai puasa lagi. Astaghfirullah, sudah
lama ya? Kenapa bisa begitu? Hmm, sebenarnya saya mencoba untuk rutin
menjalankan puasa sunnah. Akan tetapi, bulan Februari kemarin sering
terkendala masalah kesehatan. Sempat sakit flu berat dan panas-dingin
hampir 2 minggu. Atau saat diniatkan puasa, malah kena 'lampu merah'.
Jadi batal deh. Tapi alhamdulillah, hari ini bisa mulai kembali.
Istirahat siang ini saya manfaatkan dengan menulis tentang Puasa
Senin-Kamis yang saya ambil dari berbagai sumber. Saya tulis sebagai
pengingat buat diri saya sendiri dan semoga bermanfaat untuk semua
pembaca. Semoga menjadikan penyemangat bagi kita semua untuk bisa
mengamalkan salah satu Sunnah Rasulullah SAW ini.
Dahsyatnya Puasa Senin Kamis.
Siapa sih yang tidak ingin awet muda, bebas penyakit, sekaligus selamat
dunia akhirat ? Kalau kita ingin mendapatkan semua itu, cobalah berpuasa
Senin-Kamis secara teratur.
Kebanyakan dari kita tentunya pernah mendengar puasa Senin Kamis sebagai
puasa sunnah di dalam Islam. Namun, berapa yang benar-benar berusaha
merutinkan puasa tersebut?
Kalau hari itu kebetulan ada acara pengajian dan makan-makan, bukannya
lebih enak makan-makan ketimbang puasa sunnah? Kalau pagi itu kebetulan
tidak sempat sahur, bukannya lebih nyaman absen puasa dulu?
Bagaimanapun, puasa Senin Kamis itu hanyalah 'sunnah' bukan ?
Tak banyak dari kita yang tahu benar hikmah puasa Senin Kamis dari segi
spiritual, kesehatan dan keutamaannya di hadapan Allah. Oleh karena itu,
ada baiknya kita mengupas hikmah puasa Senin Kamis supaya kita lebih
semangat menjalaninya.
Alasan utama mengapa puasa Senin Kamis disunahkan dalam Islam ialah karena Rasulullah sering berpuasa di kedua hari tersebut.
Tapi, apa keutamaan Senin dan Kamis ?
Sehubungan dengan hal ini ada 2 hadis dari Rasulullah yg berkenaan dengan pemilihan hari Senin dan Kamis.
Yang pertama, dalam Hadist Riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah
mengatakan bahwa semua amal dibentangkan di hari Senin dan Kamis. Karena
itu, sebagai orang beriman, sungguhlah baik bila pada saat malaikat
melaporkan amalan kita itu kita tengah berpuasa.
Yang kedua, hari Senin Kamis adalah hari istimewa karena pada hari
itulah Rasulullah dilahirkan, menjadi rasul dan mendapat wahyu (HR
Muslim).
Jadi terlihat disini bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari istimewa dari sisi religius.
Dari sisi logika, bisa dilihat bahwa hari Senin dan Kamis membagi satu
'minggu' menjadi dua bagian yang hampir sama rata. Jadi kentara sekali
bahwa puasa Senin Kamis mempunyai fungsi maintenance atau pemeliharaan.
Analoginya mungkin sama dengan pembagian waktu minum obat kala kita
sakit. Tentu kita ingat, kala kita sakit, kita sering disuruh minum obat
2x sehari, yaitu 1x di pagi hari dan 1x di malam hari. Kalau dilihat,
waktu2 dimana kita disuruh minum obat 2x tersebut membagi kurang lebih
hari itu menjadi 3 bagian yang sama. Hal ini berlaku juga dengan Senin
dan Kamis yang membagi satu minggu menjadi dua bagian.
Dengan berpuasa di hari Senin dan Kamis, secara tidak langsung kita
melakukan maintenance untuk diri kita secara rutin baik dari segi
spiritual maupun jasmani.
Lalu, apakah keutamaan puasa yang berkelanjutan seperti puasa Senin Kamis ini ?
Keutamaan yang pertama ialah karena puasa Senin Kamis melatih kita
secara teratur untuk menghindarkan diri dari pekerjaan dosa. Kalau ada
latihan efektif untuk 'anger management' atau latihan kesabaran, maka
itulah puasa. Karena itu, cocoklah jika dikatakan bahwa puasa adalah
zakat jiwa, dimana pada saat puasa, kita membuang perangai buruk.
Sehingga sesudah puasa, emosi dan spiritual kita menjadi lebih bersih.
''Segala sesuatu itu ada zakatnya,sedang zakat jiwa itu adalah berpuasa. Dan puasa itu separo kesabaran''.(HR. Ibnu Majah).
Dengan menghilangnya perangai buruk kita, minimal seminggu dua kali,
maka bisa juga dikatakan bahwa ''Puasa adalah benteng yg membentengi
seseorang dari api neraka yg membara''.{HR.Ahmad dan Baihaqi}.
Keutamaan yang kedua ialah karena puasa Senin Kamis bisa meningkatkan
amalan kita. Biasanya, seseorang yang kekenyangan dan keenakan cenderung
malas beribadah. Puasa menjadikan kita lebih produktif dalam beribadah
karena selain kita tidak lagi dalam posisi keenakan, orang yang berpuasa
juga cenderung ingin beribadah ekstra. Disamping itu, puasa bisa
melembutkan hati. Ini karena dengan puasa, kita cenderung lebih
berempati dengan orang-orang yang lebih tidak beruntung dibanding kita.
Karena itu, puasa bisa menjadikan kita lebih dekat dengan Allah dan
lebih bertakwa.
Tidaklah salah kalau dalam Quran disebutkan bahwa puasa diperintahkan
pada kita dan orang2 sebelum kita supaya kita menjadi orang yang
bertakwa (Al Baqarah 183).
Selain dari keuntungan dari segi emosional spiritual seperti yang
dijelaskan diatas, puasa juga memiliki keutamaan dari segi kesehatan.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat ini sudah ada banyak riset yang
menyimpulkan bahwa puasa yang teratur itu baik untuk kesehatan.
Manfaat kesehatan dari puasa yang paling populer adalah puasa bisa
dibilang sebagai cara ampuh untuk membatasi kalori yang masuk ke tubuh
kita. Dalam Islam dan bidang kedokteran, dianjurkan untuk tidak makan
berlebihan, karena makanan yang berlebih dan tidak sehat bisa
menimbulkan penyakit. Lihat saja masyarakat di negara makmur yang mana
makanan berlimpah. Selain tingkat obesitas tinggi, masyarakat
negara-negara tersebut banyak yang mengidap diabetes dan jantung yang
notabene sering dijuluki sebagai penyakit orang kaya. Dengan puasa
Senin Kamis, paling tidak, dalam dua kali seminggu, kita membatasi
kalori yang masuk dalam tubuh kita.
Manfaat lain dari puasa ditinjau dari segi kesehatan yang juga banyak
dipopulerkan adalah fungsi pembersihan dan penyembuhan. Dengan
istirahatnya sistem
pencernaan kita selama puasa, maka memungkinkan sistem2 lain di tubuh
kita untuk bekerja dengan lebih baik, misalnya sistem imunitas. Inilah
sebabnya mengapa orang yang sakit atau binatang yang terluka suka
menolak makan. Andaikata kita tidak sedang sakit pun, polisi imunitas
bekerja keras saat kita puasa. Jika polisi-polisi ini mendeteksi hal-hal
yang kira-kira nanti bisa membuat kita sakit atau hal-hal abnormal,
seperti tumbuhnya kista atau tumor, maka pada hari kita puasa, mereka
bisa memberantasnya.
Sistem detoksifikasi tubuh juga bekerja lebih lancar jika kita tidak
menerima asupan lagi. Disini, mungkin kita bisa membayangkan sistem
pembersihan tubuh kita seperti pegawai yang kewalahan mengerjakan
tugasnya kalau tugas datang bertubi2. Akibatnya, fungsi pembersihan
tubuh tidak terkerjakan dengan maksimal dan sangat mungkin luput
mengeliminasi beberapa zat-zat yang kurang baik untuk tubuh kita. Dengan
berhentinya asupan, maka tugas dari sistem pembersihan tubuh kita
menjadi lebih manageable sehingga kinerjanya menjadi lebih maksimal.
Sistem peremajaan juga bekerja dengan maksimal saat kita puasa karena
Allah mendesain tubuh kita untuk mengeluarkan hormon yang erat kaitannya
dengan anti-aging kala kita puasa. Karena itu tidaklah mengherankan
jika pada suatu eksperimen ditemukan bahwa cacing yang berpuasa bisa
hidup 19 generasi lebih lama dibanding cacing yang tidak berpuasa. Kalau
ada obat anti aging yang ampuh, itulah puasa. Bisa jadi puasa Senin
Kamis secara teratur nantinya menjadikan kita awet muda dan bebas
penyakit di hari tua.
Lalu bagaimana dengan orang yang sering mengeluhkan tidak bisa bekerja
karena kelaparan dan lemas pada saat puasa seperti yg terlihat jelas di
Indonesia dimana kinerja orang menjadi turun saat puasa? Jika hal ini
terjadi, bisa jadi kelaparan itu terjadi karena kita tidak bekerja
dengan baik atau kurang konsentrasi. Yang jelas, puasa tidak mempunyai
pengaruh buruk terhadap otak dan daya pikir kita. Malahan, sudah ada
penelitian yang membuktikan bahwa puasa malah meningkatkan daya pikir
kita.
Masih banyak lagi manfaat kesehatan dari puasa,misalnya puasa bisa
menghindari atau mengurangi diabetes dan penyakit vascular seperti
jantung. Yang jelas, kala Sang Pencipta kita mewajibkan kita puasa
minimum setahun sekali selama Ramadhan , Dia tahu bahwa puasa itu baik
bagi kita. Bayangkan dahsyatnya puasa kala kita bisa merutinkannya
seminggu dua kali seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.
Walaupun begitu, perlu diingat dan digarisbawahi bahwa semua amal
tergantung niat. Jika niat puasa kita hanyalah dari segi kesehatan, maka
itulah yang kita dapat. Namun kala niat puasa kita adalah dalam rangka
meningkatkan kualitas spiritualitas kita dan mendekatkan diri pada Allah
maka tidak hanya kita mendapat fisik yang prima, namun juga ridho Allah
dan keselamatan dunia akhirat. Sebagai muslim, ridha Allah terletak di
atas segala-galanya. Allah sangat menyukai orang yang berpuasa karena
Allah, sehingga Allah menjanjikan gerbang khusus di surga bagi yang
gemar berpuasa, yaitu Ar-Rayyan (H.R Muslim).
Maka dari itu, marilah kita galakkan dan rutinkan puasa-puasa sunnah
seperti puasa Senin Kamis dalam rangka meraih ridha Allah dan salah satu
cara untuk meraih jannahNya. Insya Allah dengan puasa yang rutin, kita
tidak hanya mendapat balasan di akhirat nanti, tetapi kita juga mendapat
keuntungan di dunia berupa kesehatan yang prima dan daya pikir yang
jernih.
Disarikan dari berbagai sumber
Aisya Avicenna
Tulisan ini
diposting pada bulan Maret 2011 di blog sebelumnya.