ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.

Aku Menulis

Aku menulis karena jiwaku terperangkap dalam belantara kata yang menjadikannya kalimat untuk bercerita... tentangku, tentangmu, dan tentang kita! ^^v


Menulis bukan semata-mata karena bakat, tapi karena berlatih!
SEMANGAT MENULIS dan MENEBARKAN VIRUS YANG MENGINSPIRASI BANYAK ORANG!

~wewewedotaisyaavicennadotcom~

NB : Foto diambil saat launching novel NIBIRU-nya Kang Tasaro GK di Gramedia Matraman 

Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2010 di blog sebelumnya 

DEADLINE

SEMangat merANGkai KArya!!!

Akhir-akhir ini lomba menulis dan ajakan menulis antologi hadir bak cendawan di musim penghujan. Mulai dari event menulis surat untuk anak, menulis kisah nyata tentang guru kehidupan, menulis kisah inspiratif saat lebaran, menulis tentang permainan zaman dulu yang kini punah, sampai kisah nyata pernah bertemu makhluk dari dunia lain. Dari sekian banyak informasi perlombaan itu, ada beberapa event yang saya ikuti dan Alhamdulillah ada yang berhasil dan insya Allah akan diterbitkan. Hmm, tahu nggak? Beberapa karya yang lolos itu malah saya buat dan saya kirim saat menjelang deadline… DASAR! Saya menulis dalam kondisi ‘underpressure’, tapi saat itu malah inspirasi datang dengan cepatnya. Alhamdulillah…

Sebagian dari kita mungkin berpendapat bahwa berada dalam tekanan (underpressure) sungguh tidak menyenangkan. Menggelisahkan. Aktivitas yang semestinya berlangsung dengan baik bila dilakukan pada kondisi normal justru jauh dari perkiraan.

Salah satu kondisi di bawah tekanan adalah saat menghadapi deadline. Deadline terkadang disalahtafsirkan (atau disalahtuliskan) sebagai dateline, garis tanggal, yaitu tanggal yang menjadi garis (batas). Deadline bisa diartikan sebagai garis mati, yakni batas di mana sebuah aktivitas hanya berlaku hingga batas tersebut. Lewat dari garis itu (dalam konteks waktu), aktivitas tersebut dianggap mati dan tidak berarti apa-apa, terlepas dari tingkat kesempurnaan dalam pelaksanaannya.

Saat dihadapkan pada deadline itulah, mau tidak mau saya harus mengerjakannya. Dan pada saat itulah banyak ‘kekuatan’ yang tiba-tiba muncul sampai akhirnya target itu dapat diselesaikan sebelum batas waktunya berakhir. Hmm, inilah yang disebut ‘the power of kepepet’ kali ya. Hingga pada akhirnya lahir sebuah pernyataan dalam diri: ternyata saya bisa juga seperti ini!

SEMANGAT MENULIS! Meski deadline mengejar! ^^v

Aisya Avicenna



Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2010 di blog sebelumnya 

Skenario-Nya Tak Terduga

Reportase Aisya di Hari Ke-12 di Bulan Ke-12

Hari, tanggal : Ahad, 12 Desember 2010
Tempat : Masjid Istiqlal
Waktu : pukul 10.00-12.00
Pembicara : KH. Abdullah Gymnastiar (Aa’ Gym)
***
Pukul 09.15, Aisya keluar dari kosnya bersama salah satu temannya, sebut saja Nita. Rencana semula, jam 10.00 Aisya ada rapat di Istiqlal. Rapat apa? Sepertinya Aisya ingin main rahasia-rahasiaan dulu. Aisya baru tahu dari Nita kalau pagi ini di Istiqlal juga ada pengajian bersama Aa’ Gym. Akhirnya mereka berangkat berdua dengan naik bus Trans Jakarta. Sampai di Istiqlal, sudah cukup ramai. Kesepuluh teman rapat Aisya belum pada datang. Akhirnya, Aisya memutuskan untuk mengikuti pengajian dulu. Semoga menjadi aktivitas menunggu yang diridhoi Allah. Amin.
Berikut beberapa petikan tausyah dari Aa’ Gym yang sempat didokumentasikan Aisya. Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika masih banyak kekurangannya.
***
Semua makhluk itu lemah, kecuali yang diberi kekuatan oleh Yang Maha Perkasa. Keperluan atau harapan adalah jalan untuk mendekatkan kita pada Allah supaya kita hanya meminta pada-Nya. Allah mendatangkan masalah untuk kita, dengan tujuan agar kita mengingat-Nya. Ancaman menyerang kita agar kita senantiasa berlindung hanya pada-Nya. Semua memang berujung pada-Nya. Barangsiapa yang bertaqwa pada Allah, maka baginya ada jalan keluar.
Saat hopeless, Allah paling suka saat kita ditempatkan pada posisi itu, karena sebenarnya Allah telah menggiring hamba-Nya untuk lebih mendekati-Nya. Di balik itu, Allah akan memberi kejutan dengan menghadirkan pertolongan yang tak terduga.
Kalau misalnya sejak lahir kita sudah tahu siapa jodoh kita, ya hidup ini menjadi tidak seru! Senangnya hidup karena ada sesuatu yang tidak terduga-duga. Kondisi yang sulit, kepepet, pahit, dll adalah jalan untuk menikmati pertolongan Allah. Alllah akan beri kejutan asalkan cocok dengan yang disukai-Nya.

Cukup bukan karena ilmu, harta, kedudukan, ibadah yang hebat, dll tapi rasa cukup itu hadir karena keyakinan. Jadilah pribadi yang qona’ah. Sangat berbahaya jika Allah sampai mencabut rasa qona’ah dalam hidup kita.
Orang itu merasa cukup karena husnudzon pada Allah. Allah tidak melihat wajah/tubuh kita, tapi Allah melihat hati kita. Dermawan yang ingin disebut pahlawan, orang yang ingin dipuji, mubaligh yang ingin disebut ulama yang berilmu, dll itulah contoh orang yang hatinya tidak untuk Allah.
Hati-hati jika bersandar pada selain-Nya. Terkadang kita bersandar pada gaji, jabatan, tabungan, warisan orang tua, dll. Seorang istri juga jangan sampai terlalu bersandar pada suaminya. Suami-istri itu sama-sama “titipan” dari Allah. Cinta boleh, tapi jangan berlebihan. Pemuda seringkali masih bergantung pada orang tuanya. Hal itu menandakan hatinya tidak bulat pada Allah.
Orang yang tawakal adalah orang yang haqul yaqin bahwa hanya Allah yang mencukupi segala keperluannya. Semua nikmat hanya Allah yang memberi. Jika kenikmatan itu datang dari selain-Nya, itu hanya semata-mata sebagai jalan/perantara.
Rizki itu tidak hanya berupa uang dan ilmu, tapi juga ketenangan hati dan kenyamanan hidup. Allah-lah pemilik segala ketenangan. Dialah Allah yang menurunkan SAKINAH.
“Aku sesuai persangkaan hamba-Ku”. Oleh karena itu, kita harus senantiasa berhusnudzon pada Allah.
Ciri-ciri orang yang tawakal : 5 US
1.Hatinya tulus
2.Ibadahnya bagus
3.Hidupnya lurus
4.Ikhtiarnya serius
5.Taubatnya terus-menerus
Jika memenuhi 5 US di atas, Insya Allah hidupnya mulus dan tidak akan terjerumus.
***
Nah, sampai di sini. Aisya mendapat SMS dari teman-temannya kalau mereka sudah datang. Meski belum semua. Akhirnya, Aisya keluar dari shaf dan menuju tempat di mana teman-temannya berkumpul. Saat tengah menunggu beberapa teman yang belum datang, ada telepon dari salah satu temannya yang mengabarkan bahwa mereka berdua kecelakaan dan sekarang ada di RS. Manggarai. Mereka berboncengan naik sepeda motor. Saat menuju Istiqlal, ada mobil pick up yang menabrak. Salah satu teman yang duduk di boncengan jatuh terpental, bibirnya sobek dan akhirnya dijahit. Rapat dipending. Kami langsung meninggalkan Istiqlal dan menuju RS. Manggarai. 


Alhamdulillah, keadaan kedua teman kami tidak terlalu parah. Dari RS Manggarai, kami meluncur ke rumah salah satu teman kami tersebut dan di sana rapat dilanjutkan, karena meski tidak bisa berbicara dengan lancar (karena habis dioperasi), teman kami itu masih mempunyai softcopy sebagai bahan dari rapat kami siang itu.

Skenario-Nya memang tiada terduga. Semoga kami bisa meraup banyak hikmah atas peristiwa ini.
Oh ya, di bawah ini kelanjutan tausyah dari Aa’ Gym yang didokumentasikan oleh Nita. Semoga bermanfaat...
***
Orang yang tidak ikhlas berarti dia tidak bertawakal. Tidak perlu berlaku licik dalam bisnis, kenapa harus licik kalau yakin Allah yang memberi rezeki.
Amalan yang disukai Allah : sholat tepat waktu, itu merupakan hak Allah. Selain itu, juga jangan terlalu terburu-buru saat membaca Al-Qur’an.


SAKINAH


Penghinaan itu melukai hati, kalau kita cinta dunia. Kalau sudah dikasih Allah sakinah, penghinaan dari orang lain itu tidak akan mempengaruhi kita.
Barangsiapa yang melakukan sesuatu demi menyenangkan orang lain yang dimurkai Allah, maka Allah akan murka kepada orang tersebut dan orang yang disenangi itu akan dibalikkan hatinya agar murka pada orang tersebut (HR. Tirmidzi)
Barangsiapa yang melakukan sesuatu yang disenangi Allah tapi orang lain tidak senang, maka Allah akan ridho dan akan dipermanis kepribadiannya.
Jangan sibuk dengan saingan, karena rezeki kita sudah ada yang mengatur.
Tawakal itu bukan bentuk pasrah, tapi ada ikhtiar yang serius di situ! Tawakal = kegigihan. Ikhtiar itu wajib! Ingat kisah Sitih hajar, 7x bolak-balik mencari air untuk anaknya.
Al-Qur’an bisa mereset sistem syaraf kita.


Barangsiapa yang terus-menerus taubat:
-Allah ganti kegelisahan dengan ketenangan
-Allah akan memberi jalan keluar
-Rizki yang tidak diduga-duga
Stop ghibah! Itu akan merusak iman dan kondisi hati kita. Kalau ada orang ngomongin kita, itu urusan Dia sama Allah.


Tobat :
-Kuncinya pengakuan
-Minta ampun
-Tidak mengulang kembali
-Menambah amal kebaikan
Kesalahan dakwah : jangan memfigurkan diri, jangan jadi icon. Ilmu bersumber dari Allah.
Pengajian selanjutnya tanggal 9 Januari 2011

Aisya Avicenna


Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2010 di blog sebelumnya 

Nibiru, Lost in Japan


Sabtu, 11 Desember 2010 pukul 13.00 keluar dari kos. Wah, pulsa habis padahal ada SMS yang belum terjawab. Mau beli pulsa, ternyata counternya tutup. Ya sudah, akhirnya lanjut menuju Indomaret untuk membeli minum dan camilan. Setelah itu, naik Kopaja 502 menuju Gramedia. Saat on the way menuju Gramedia, alhamdulillah bisa merampungkan sebuah novel yang cukup inspiratif, judulnya “YUSUF” karya Fatih Beeman. Sebenarnya, mau bikin resensi novel ini tapi belum sempat. 


Sampai di Gramedia Matraman, langsung meluncur ke lantai 3. Yupz, hari ini pukul 14.00 ada launching bukunya Cayi dan Gelbo. Cayi adalah salah satu personel FLP Jakarta angkatan ke-13 (berarti dia kakak tingkatku). Buku mereka berjudul “Lost in Japan”. Keren juga sih! Buku itu berisi panduan saat travelling ke Jepang. Wah, jadi pengin segera ke sana. Pengin tahu gimana bukunya? Beli sendiri ya (wah, promo nih!).


Alhamdulillah, aku mendapat kesempatan menjadi penanya kedua. Alhamdulillah lagi, aku mendapat doorprize sebuah buku. Nah, salah satu tips mendapatkan buku gratis adalah dengan berani bertanya saat ada launching buku. Tips yang sangat jitu! 


Setelah launching buku “Lost in Japan” ini, aku bersama wadya bala FLP Jakarta (Absen! Ada aku, Kang Taufan, Mbak Era, Mbak Iecha, Mbak Mimin, Mbak Ria, Mbak Musri, Mbak Ade, Mbak Ida, dan Kang Arya) keluar dari Gramedia Matraman. Kita mau makan …

*bersambung*


Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2010 di blog sebelumnya 

Ngintip

Gambar di atas adalah potongan dari cover buku antologi perdanaku...
Insya Allah akan segera terbit, ditunggu ya!
Jangan lupa nabung dari sekarang...
Seperti apa tulisanku di buku ini???
Hmm, pastinya kisah nyata yang semoga menginspirasi...

Salam hangat,
Aisya Avicenna

Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2010 di blog sebelumnya 

10 Desember 2009-10 Desember 2010



Alhamdulillah, hari ini tepat setahun aku berada di Direktorat Impor, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan RI. Masih teringat, setahun yang lalu, aku datang ke kantor ini. Kami disambut di ruang Auditorium. Mendapat tas berwarna oranye, lengkap dengan buku pedoman dan alat tulis. Hari itu, kami mendapat pembekalan tentang ke-PNS-an dan pengenalan Kementerian Perdagangan. Siang harinya ada games dan sorenya kami dibagi ke dalam unit masing-masing. Bersama Mbak Sulis, Mbak Angel, dan Mbak Uli kami ditempatkan di Direktorat Impor, Ditjen Perdagangan Luar Negeri. Wah, impian ke luar negeri sepertinya bisa segera terwujud nih. Semoga harapan itu segera menjadi kenyataan. Karena memang aku ingin menjelajah bumi Allah yang begitu luasnya ini.

Rabb, jadikan hamba pribadi yang amanah dalam mengemban setiap tanggung jawab yang menjadi tugas hamba. Semoga Engkau senantiasa meridhoi setiap aktivitas hamba dan menjauhkan hamba dari hal-hal yang tidak Kau sukai. Karuniakanlah hamba rezeki yang halal dan barokah, Ya Rabb...

Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin...
Aisya Avicenna

Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2010 di blog sebelumnya 

Film KMGP Menjadi Inspirasi Dakwah Masa Kini


"Jika kita tidak setuju dengan suatu kebaikan yang belum kita pahami, cobalah untuk bisa menghargainya."


Kalimat yang dilontarkan Gagah (Hamas Syahid Izzuddin) dalam sebuah adegan di film “Ketika Mas Gagah Pergi” (KMGP) tersebut agaknya bisa menjadi renungan bagi kita bersama, khususnya saya pribadi. Terkadang kita terburu menjudge perubahan seseorang dengan opini subjektif yang mengarah pada prasangka buruk. Padahal kita tak sepenuhnya tahu bahwa yang bersangkutan sedang berusaha untuk memperbaiki dirinya. Mencoba selalu berbaik sangka (husnudzon) dan belajar menghargai sesuatu yang mungkin belum kita pahami sebaiknya semakin ditumbuhkan dalam diri kita. Sepakat?
Itulah salah satu inspirasi yang saya dapat setelah menonton film KMGP. Nyatanya, film yang diadaptasi dari novel fenomenal berjudul sama karya Bunda Helvy Tiana Rosa tersebut membuat semangat saya semakin meletup. Semangat untuk berhijrah menjadi pribadi lebih baik lagi. Sesuai dengan hastag saya akhir-akhir ini : #HijrahLebihBarokah dan #FromMOVEONtoMOVEUP

Film KMGP bisa menjadi inspirasi bagi dakwah masa kini. Meski kisah KMGP ditulis di era tahun 90-an, tapi film KMGP sendiri bisa mengangkat kondisi kekinian di mana kedekatan dengan gadget dan beberapa dialog alay ala ABG gaul zaman sekarang juga mewarnai film ini. Film KMGP menjadi inspirasi untuk berdakwah dengan gagah, santun dan penuh keteladanan. Hal ini dicontohkan sosok Mas Gagah lewat sikapnya menghadapi Ibunda (Wulan Guritno) dan adiknya Gita (Aquino Umar) yang sulit menerima perubahannya, lewat kata-kata santun saat diejek sahabat lamanya, lewat tindakan nyata saat membantu kegiatan sosial para preman yang pernah mencoba berbuat jahat padanya.

Inspirasi dakwah juga ditunjukkan lewat peran Yudi (Masaji Wijayanto) yang melakukan ceramah anti mainstream di kendaraan umum. Adakah pegiat dakwah di zaman sekarang yang mau dan tak malu melakukan hal itu? Pertentangan Yudi dengan Abahnya (Mathias Muchus) yang tidak setuju dengan aksi dakwah Yudi yang ‘aneh’ tersebut menjadikan pelajaran juga bagi kita bahwa tantangan dakwah memang sangat besar, bahkan bisa berasal dari orang-orang terdekat. Pada zaman sekarang kita dituntut untuk semakin kreatif dalam menebar kebaikan lewat berbagai media dan beragam cara. Sesuai dengan Alquran dan Sunnah tentunya!

Sosok Mas Gagah bisa menjadi trendsetter bagi pemuda zaman sekarang. Cerdas dalam berilmu, santun dalam berkata, tegas dalam bersikap, peduli pada sesama, dan cinta Alquran. Pemeran Mas Gagah (Hamas) adalah seorang penghafal Alquran sesuai dengan karakter yang diperankannya karena film KMGP memang berusaha totalitas untuk menampilkan sosok Mas Gagah persis seperti dalam novelnya.

Film yang dibintangi oleh empat tokoh utama pendatang baru yakni Hamas Syahid Izzuddin, Aquino Umar, Masaji Wijayanto, dan Izzah Ajrina ini semakin memukau dengan dukungan akting Mathias Muchus, Wulan Guritno, Epi Kusnandar, Nungki Kusumastuti, Ustadz Salim A. Fillah, Irfan Hakim, Joshua, Virzha, Miranti de Marelle, dan lain-lain. Setidaknya ada 30-an artis yang menjadi cameo dalam film ini. Saya sangat menikmati akting Aquino Umar (Noy) yang begitu natural memerankan sosok Gita. Noy sangat totalitasi menjiwai perannya sebagai seorang adik dan ABG gaul yang sedang mencari jati diri. Adegan-adegan dan alur kisah dalam film ini bisa membuat penonton heran, tertawa, bahkan menangis. Apalagi saat "Rabbana" sebagai soundtrack dari film ini terlantun, emosi penonton akan semakin dipermainkan.

Saya juga sangat menyukai setting lokasi di Ternate yang tersaji indah di film KMGP. Nuansa alam Ternate ditampilkan dengan memesona. Serius, jadi ingin ke sana. Insya Allah 50% keuntungan dari film KMGP ini akan didedikasikan sebagai program kemanusiaan, di antaranya untuk pendidikan anak-anak di wilayah Indonesia Timur dan Palestina. Film yang disutradari oleh Firmansyah (Kang Immank) ini juga menjadi film pertama yang mengangkat Palestina. Pasti penasaran kan, mengapa dan kapan Shireen Sungkar berteriak lantang, "Kita tidak bisa hanya diam menyaksikan kebiadaban di Palestina!"

Sayangnya, teknik editing film masih kurang pas karena saya menangkap ada adegan yang lompat. Ada juga adegan atau scene yang terlalu cepat berganti seperti saat Mas Gagah akan pergi ke Ternate, tiba-tiba sudah kembali lagi hanya berbeda penampilan (berganti baju dan berjenggot lebih tebal). Saya menjadi bertanya-tanya, "Mas Gagah di Ternate cepat amat, di sana ngapain saja ya?" Prolog film (narasi yang disampaikan Gita di awal) terlalu panjang. Potongan scene di akhir film yang kemudian menunjukkan cuplikan adegan dan akhirnya film berakhir, juga terkesan mendadak sehingga saya sempat berujar, "Kok sudah selesai ya?" Meskipun begitu, akhir kisah sangat membuat saya penasaran karena ternyata akan ada KMGP session 2. Ah, wajib ditonton juga nih! Semoga segera tayang ya.


Setiap karya memang tak ada yang sempurna. Untuk sampai ke tahap difilmkan seperti sekarang, KMGP butuh perjuangan yang luar biasa dan kita semua patut untuk mengapresiasinya. Barakallahu khususnya untuk pendiri Forum Lingkar Pena (FLP) sekaligus guru besar saya dalam menulis, Bunda Helvy Tiana Rosa. Semoga kian banyak penulis FLP pada khususnya yang bisa mengikuti jejak juang beliau dalam melahirkan karya luar biasa seperti KMGP. KMGP telah berhasil menjadi film bernafaskan Islam pertama yang lahir dari patungan para pembaca yang telah bertahun-tahun menantikan sang novel difilmkan. Apalagi KMGP menjadi film pertama yang berani mengangkat tentang Palestina. Masya Allah, salut untuk semua pihak yang telah berjamaah untuk mencipta film yang anti mainstream seperti KMGP. Insya Allah film KMGP bisa menjadi jalan cinta dalam menumbuhkan semangat dan inspirasi baru dalam berdakwah di era masa kini. 

***
Serunya Gala Premiere Film KMGP di Plaza Senayan

Jakarta, sehari setelah nonton Gala Premiere Film KMGP di Plaza Senayan..

Salam cinta,
Aisya Avicenna


~ Anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Jakarta dan Divisi Penulis Komunitas One Day One Juz (ODOJ) 

Nilai Kita



Kita sama di hadapan-Nya
Tiada berbeda semua manusia
Nilai kita di hadapan-Nya
Hanyalah taqwa setulus jiwa
Ada masa kan kita lalui
Tuk temukan arti hakikat diri
Dan kan tiba waktu tuk kembali
Semua tak berarti...
Tak berarti lagi
Bukanlah harta yang meninggikan
Tak juga siapa yang melahirkan
Tetapi apa kita lakukan
Yang jelas menentukan
Dan bukan hanya kata yang menggambarkan
Siapa kita... siapa kita...
Tetapi apa kita lakukan
Yang jelas menentukan...
Siapa kita...


Jumat pagi yang indah. Duduklah di sebuah taman seorang kakek bersama kelima cucunya di bawah pohon beralaskan tikar pandan. Sang kakek sedang asyik membaca, sedangkan kelima cucunya tengah bermain ular tangga. Tiba-tiba sang kakek bertanya,
“Siapa di antara kalian yang mau uang 100.000?”

Kelima anak itu berhenti bermain dan serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Sang kakek lalu berkata, “Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.”

Kakek tersebut lalu meremas-remas uang Rp 100.000,00 itu hingga lusuh. Di remasnya terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya, “Siapa yang masih mau dengan uang yang lusuh ini?” Kelima cucunya masih tetap bersemangat mengangkat tangan.

“Terus... kalau kakek injak bagaimana?“ Kemudian, kakek itu menjatuhkan uang tersebut ke tanah dan menginjaknya dengan sepatu. Dipijak dan ditekannya dengan keras uang tersebut hingga kotor dan kumal. Beberapa saat kemudian, iamengambil kembali uang itu. Sang kakek kembali bertanya, “Siapa yang masih mau uang ini?”

Tetap saja. Kelima anak itu mengangkat tangan mereka. Bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Dan akhirnya, hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan.
***
Apa inspirasi dan pelajaran yang bisa diambil dari cerita di atas???
Kita ketahui bahwa apapun yang dilakukan oleh sang Kakek, semua anak akan tetap menginginkan uang itu. Mengapa? karena tindakan kakek itu tidak akan mengurangi nilai dari uang yang dihadiahkan. Uang itu tetap akan bernilai Rp 100.000,00.

Nah, seringkali dalam hidup ini, kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi pada sekeliling kita, bahkan atas segala keputusan yang telah kita ambil. Kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas ujian yang diberikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain. Kita merasa disepelekan, diacuhkan dan tak dipedulikan oleh lingkungan kita. Under estimated deh!

Namun, percayalah, apapun yang telah, sedang, dan yang akan terjadi, kita tak akan pernah kehilangan nilai kita di mata Allah. Bagi-Nya, lusuh, kotor, tertekan, ternoda, selalu ada saat untuk ampunan dan maaf dari-Nya.

Nilai dari diri kita, tidak timbul dari apa yang kita sandang, atau dari apa yang kita dapat. Nilai diri kita akan dihitung dari ketaqwaan kita. Ber-ETIKA atau tidakkah kita. Seberapapun kita diinjak oleh ketidakadilan, kita akan tetap menjadi andalan. Syaratnya, jika kita konsisten dan komitmen (baca : istiqomah) dalam menjaga sikap kita.

Akhlak ialah bunga kehidupan kita. Cermin seberapa bernilainya manusia. Orang yang tidak mempunyai akhlak (akhlak yang baik tentunya...), meskipun ia berharta, tidak ada nilainya. Meskipun dia cantik, tapi jika sikapnya buruk dan tiada berakhlak, maka kecantikannya tiada berguna baginya. Begitu pula dengan orang yang berpangkat tinggi, tanpa akhlak, dia menjadi orang yang tak berarti.



Sekedar refreshing sambil ngutak-atik angka, jika kita mengandaikan huruf A-B-C-D-E-F- -dst sampai Z sebagai susunan angka 1-2-3-4-5-6-dst sampai 26 maka hanya dengan ATTITUDE kita bisa mendapatkan nilai 100. Namun, bila kita mencobanya dengan kata-kata lain maka nilainya tidak akan mencapai 100.
Buktinya apa….?


LOVE = L+O+V+E : 12+15+21+5 : 53
HARDWORK = H+A+R+D+W+O+R+K : …?
MONEY = M+O+N+E+Y : ... ?
SKILL = S+K+I+L+L : …?
Kita lihat sekarang bila dengan ATTITUDE = A+T+T+I+T+U+D+E : 1+20+20+9+20+21+4+5 : 100


Mengapa harus ATTITUDE? Sebab cara bersikap (baca : akhlak) kita dalam menghadapi segala sesuatu akan menentukan kesuksesan dalam menjalaninya. Sekarang saatnya mengubah sikap kita menjadi sikap yang positif.


"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya baik baginya dan kebaikan itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Apabila ia mendapat kesenangan ia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila mendapat musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik untuknya." (HR. Muslim).
LET’S START FROM OURSELVES!!!
Renungan pagi @ REDZone, hari ketiga di bulan Muharram
Aisya Avicenna

Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2010 di blog sebelumnya 

Cinta yang Sempurna


Kutemukan mozaik cinta-Nya dalam derai tasbih Asmaul Husna
Dikala syahdu qolbu mendaras firman-Nya
Begitu lembuuut… tapi kuat meyakinkan
Getaranmu teramat dekat wahai Belahan Jiwa
Meski tak kulihat jelas dimata…

Haqqul Yakin engkau ada
Hati amat yakin jaauuuh sebelum berjumpa..
Jauh sebelum bersapa..
Keyakinan telah mematahkan segala bimbang dan kelemahan
Keyakinan telah menghempaskan segala keputusasaan
Keyakinan telah menepis segala kecurigaan
Keyakinan telah membekukan beribu tanyaku dalam kemantapan
Keyakinan itu jualah yang telah membawa jejak langkah kita menapak sejalan

Kehadiranmu adalah bias cinta-Nya yang sempurna
Dan kau adalah keajaiban yang kupesan itu… lama sebelum mengenal cinta
Kau adalah separuh ruhku yang terpisah.. nan jaauuuh disana
Berkelana mengukir jejak langkah masing-masing… untuk berjumpa di suatu masa

Menantimu adalah Rahasia Rabb Semesta
Ternyata kau tak harus letih kucari
Tapi kau telah dipilih Allah untukku jauh sebelum tercipta hari
Dengan keagungan Cinta Sang Maha Cinta
Pertemuan barokah itu terasa begitu…
SEMPURNA

[Tausyah Ustadz Syatori Daarush Sholihat Yogyakarta]



Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2010 di blog sebelumnya 

Tahun Baru, Status Baru





Sudah Muharam lagi
Sudah tahun baru lagi
Selamat tahun baru kawan-kawan
Sudah tahun baru lagi
Belum juga tibakah saat kita menunduk
Memandang diri sendiri
Bercermin di remang Tuhan
Sebelum kita dihisabnya
Kawan, siapakah gerangan kita ini sebenanya
Muslimkah??? Mukmininkah?? Muttaqin??? Khalifah Allah kah?? Khoirul Ummatinkah kita???
Umat Muhammadkah kita???

Atau kita sama dengan makhluk lain
Atau bahkan lebih rendah lagi
Hanya budak-budak perut dan kelamin
Iman kita kepada Allah yang Ghaib rasanya lebih tipis dibandingkan dengan uang kertas seribuan bukan???
Syahadat kita rasanya seperti perut bedug atau pernyataan kosong pegawai rendahan
Sholat kita lebih cepat daripada menghirup kopi panas
Puasa kita rasanya sekedar merubah jadwal
Zakat kita jauuuh lebih berat dibandingkan tukang becak melepas penghasilannya
Haji-haji kita tak ubahnya tamasya-tamasya menghibur diri
Membuang dosa besar untuk mendapatkan label-label haji
Kawan, lalu bagaimana?? berapa lama kita pergi bersama-Nya??
Atau kita justru sibuk dan terlalu sibuk
Sibuk..sibuk menjalankan tugas
Mengatur bumi seisinya sebagai khalifah-khalifahNya
Kawan, tak terasa memang kita semakin pintar barangkali
Mungkin kedudukan kita sebagai khalifah mempercepat proses kematangan kita
Paling tidak, kita semakin pintar untuk berdalih
Kita pun memperkosa alam dan lingkungan demi ilmu pengetahuan
Kita lalu berkelahi demi menegakkan kebenaran
Kita melacur dan menipu demi keselamatan
Kita pamer, kita pamer kekayaan demi mensyukuri kenikmatan
Kita memukul, kita mencaci, kita menghina, demi pendidikan
Kita berbuat semaunya demi kemerdekaan
Kita pun membiarkan kemungkaran demi kedamaian
Pendek kata, demi sesuatu yang baik halallah semuanya sampai yang tidak baik
Lalu, kapan kita berhijrah??
Lalu kapan kita benar-benar menyadari sebuah tahun baru??
Muharam kita akan berarti
HARI INI atau TIDAK SAMA SEKALI!!!
(Renungan 1 Muharram – Starfive)
**
Alhamdulillah… Rasa syukur sudah seharusnya selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, teristimewa hari ini karena kita bisa memulai lembaran baru khususnya bagi umat Islam sedunia. Mengenang kembali peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada 622 M silam. Nabi Muhammad SAW memutuskan hijrah ke Madinah karena masyarakat Mekah sudah tidak mau lagi menerima dakwahnya.

Hijrah itu sebagai langkah perubahan Nabi Muhammad SAW untuk merangkai sesuatu yang lebih baik di masyarakat Madinah. Di tempat yang baru, akhirnya Nabi Muhammad SAW ternyata berhasil membangun peradaban baru yang lebih mencerahkan. Peristiwa hijrah ke Madinah ini oleh sahabat Umar Bin Khattab dipakai sebagai awal penanggalan Islam.

Hari ini 1 Muharram 1432 H adalah tahun baru bagi umat Islam. Pada momentum tahun baru ini mari kita jadikan sebagai sarana “hijrah” menuju kehidupan yang lebih baik. Sebagai rasa syukur, mari kita memanfaatkannya untuk menginstropeksi diri atau bermuhasabah atas segala perencanaan, perbuatan dan program hidup yang telah dilakukan di tahun sebelumnya. Jadikan saat-saat seperti ini sebagai momen yang tepat bagi kita untuk selalu berinstropeksi diri tentang amal-ibadah apa yang sudah kita capai dan hal apa saja yang masih kurang dalam diri kita. Sehingga dengan instropeksi tersebut nantinya kita bisa memperbaiki dan memperbaharui kekurangan-kekurangan kita di masa depan dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.

Untuk memulai lembaran baru, cukup gunakan jurus 3M ala Aa’ Gym itu, yakni:
- Mulai dari diri sendiri
- Mulai dari hal yang paling kecil
- Mulailah saat ini juga.



Saatnya ganti STATUS!
Kalau sebelumnya MALAS, jadi RAJIN!
Kalau sebelumnya PESIMIS, jadi OPTIMIS!
Kalau sebelumnya PENAKUT, jadi PEMBERANI!
Kalau sebelumnya PECUNDANG, jadi PEMENANG!
Kalau sebelumnya .... (-), jadi... (+)! (diisi sendiri ya...)
**
Sebait Doa..

Ya Allah yang Maha Kuasa, Kau ciptakan manusia termasuk aku, dengan penuh kemuliaan, tetapi setelah ku tercipta, kujalani hidupku dengan kenistaan...
Hijrahku di tahun lalu masih jauh sekali dari kekurangan, aku sadar ya Allah bahwa aku masih sering melakukan dosa…
Aku masih kerap menyibukkan diri dengan urusan duniawi...
Ya Allah...
Kekhusyukan sholatku? Puasa sunahku? Bacaan dan hafalan Qur’anku? Qiyamul Lailku? Pun dengan ibadah yang lainnya... Astaghfirullah... Masih jauh dari target ideal yang aku tetapkan sendiri...
Dalam pergaulanku juga masih melakukan kesalahan di sana sini yang bisa membuat orang sakit hati, mungkin saja salah satunya yang membaca tulisan ini.
Ya Allah… aku memang tidak semulia pada saat Engkau ciptakan, tetapi semoga aku masih Engkau berikan kesempatan untuk terus berusaha mendapatkan kemuliaan itu kembali dihadapan-Mu sampai akhir hidupku..
Ya Allah berilah aku kesempatan untuk memperbaiki diriku ini...
Berikan aku kesempatan untuk lebih mendekatkan diriku pada-Mu ya Rabbi…
Berikan aku petunjuk agar aku selalu berada pada jalan yang Engkau ridhoi.
Aku akan berusaha mengubah segala sikap, sifat dan perbuatanku yang salah selama ini...
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, di awal tahun baru hijriyah 1 Muharam 1432H ini hamba bulatkan tekad untuk tetap teguh di jalan yang Engkau Rahmati dan Engkau Ridhoi...
Hanya kepada Engkau hamba memohon ampun, memohon pertolongan dan mohon kekuatan, semoga di tahun baru ini hamba bisa menjadi jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Semua atas izin-Mu, Ya Aziz....
Aamiin Ya Rabbal Alamin.
**
Telah tiba saatnya kembali..
Satu hari yang sangat dinanti...
Hari-hari yang penuh arti...
Tahun baru kita kali ini
Detik-detik telah kulewati
Tak terasakan olehku
Sampailah jua kita kembali…
Di Muharram kali ini
Belum tiba saatnya kita
Menunduk, memandang dan bercermin
Firman Tuhan Yang Maha Kuasa
Sebelum kita dihisab-Nya
Allah kurasakan imanku
Masih tipis terasa hampa
Syahadat, sholat, puasa, zakatku..
Belum-lah sempurna…
Tak tahu berapa lama
Kupergi bersamanya
Hingga kusadari arti tahun baru ini
Mogalah kita kan lebih baik lagi
Di Muharam kita kali ini….
(Muharram Kali ini – Starfive)
REDZone, 7 Desember 2010_06.22
Aisya Avicenna


Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2010 di blog sebelumnya