ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.
Tampilkan postingan dengan label FLP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label FLP. Tampilkan semua postingan

Media Mapping itu Sangat Penting




Oleh : Aisya Avicenna *)
Ahad, 2 Mei 2010


Hari Ahad FULL SEMANGAT!!!
Jargon itulah yang sering menjadi stimulan bagi saya untuk menjadikan hari Ahad bukan sekedar hari yang diisi dengan bermalas-malasan, tapi tetap menjadi hari yang full inspirasi. Sehabis mengikuti senam pagi di Taman Simanjuntak yang berlokasi di kawasan Kebon Nanas Selatan, saya bersiap menuju markas FLP Jakarta di Masjid Taman Ismail Marzuki (Mimaza). Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit, ditempuh dengan menggunakan armada hijau langganan saya, Kopaja 502. Oh ya, hari ini kan tanggal 2 Mei, Selamat Hari Pendidikan!!! Mengingat sejarah sebentar ya! Tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai hari Pendidikan Nasional bertepatan dengan kelahiran Ki Hajar Dewantoro. Beliau adalah Pendiri Taman Siswa, lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Jargonnya yang terkenal ialah ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan).

Berbicara soal pendidikan, patutlah kita prihatin dengan kondisi pendidikan di Indonesia. Apalagi akhir-akhir ini, pendidikan Indonesia tengah disuguhkan dengan polemik ujian nasional. Standar kelulusan yang dinaikkan menjadi 5 memang merupakan salah satu usaha Pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Namun, di sisi lain ada keprihatinan yang menggelayuti dunia pendidikan kita bahwa tidak sedikit para pelajar yang merasa ketakutan tidak bisa lulus dengan standar kelulusan yang dinaikkan tersebut. Bahkan ada yang rela berbuat curang, misal dengan mencontek. Parahnya lagi ada orang tua melakukan segala cara bahkan dengan cara menyogok untuk dapat meluluskan anaknya. Selain itu, ada fenomena yang sangat keji dalam dunia pendidikan kita, yaitu adanya soal yang bocor. Gejala apakah yang sedang terjadi dalam dunia pendidikan kita? Bukankah muka dunia pendidikan di Indonesia benar-benar tercoreng dengan kasus bocornya soal tersebut? Hmm....


Menurut saya ada baiknya kurikulum di Indonesia diubah total sehingga bisa memberikan kebebasan bagi para praktisi pendidikan (terutama guru dan dosen) untuk bisa mengembangkan intelektualitasnya dan bisa memacu daya kritis siswa agar tercipta kondisi intelektulitas yang kondusif, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan. Tapi, kurikulum yang seperti apa ya? Berhubung saya bukan pakar di dunia pendidikan, mari kita jawab pertanyaan ini bersama-sama. Hmm, itulah sedikit kontemplasi saya sepanjang perjalanan menuju markas FLP Jakarta.
Pukul 10.00 akhirnya sampai juga di beranda masjid yang sudah sekian tahun menjadi saksi bisu lahirnya penulis-penulis inspiratif yang menjadi aset emas negeri ini.


Setiap pertemuan di FLP, akan selalu menjadi momentum berharga buat saya. Pada pertemuan kali ini, bertindak selaku moderator yakni Kang Taufan E. Prast. Setelah pembacaan ayat-ayat cintaNya, kang Taufan membuka pertemuan ini dengan mengingatkan kami akan sebuah hadist, yakni : “Khairunnas anfa’uhum linnas” yang artinya “Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” Menjadi penulis, mungkin inilah salah satu cara yang menjadikan kita pribadi yang bermanfaat. Tulisan sebagai hasil karya kita tidak ada gunanya kalau hanya untuk konsumsi sendiri, tapi kalau dipublikasikan lewat berbagai media yang ada, maka karya tersebut akan bisa mendatangkan manfaat untuk diri kita dan orang lain. Kalau ada yang baik dalam tulisan itu maka akan menjadi penebar kebaikan dan terhitung sebagai amal jariyah. Sebaik-baik tulisan adalah tulisan yang dipublikasikan, begitu kata Kang Taufan.


Kang Taufan memperkenalkan pembicara pada pertemuan kali ini. Beliau adalah Mbak Reni Erina, redaktur majalah Story. Dengan gaya humorisnya, Kang Taufan memotivasi kami untuk aktif bertanya pada narasumber, karena ”malu bertanya, sungguh memalukan”, begitulah seloroh kang Taufan. Ada-ada saja!


Pada kesempatan ini, Mbak Erin memaparkan pada kami tentang Media Mapping. Mbak Erin sempat berbagi kisah pada kami. Pada zaman dahulu kala (hehe...), Mbak Erin ternyata sudah 13 kali mengirim naskah pada sebuah majalah, tapi ke-13 naskah itu ditolak. Lantas, beliau mengirim ke majalah lain dan akhirnya diterima. Hal itu membuat Mbak Erin penasaran dan membuatnya menyantroni redaksi majalah pertama yang menolak cerpen-cerpen beliau. Pada akhirnya beliau tersadar dan banyak mengambil pelajaran dari kisah tersebut. Berikut ini beberapa tips dari Mbak Erin yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis :
1.Penulis itu harus sok PD, kalau tidak PD maka tulisan tidak akan jadi!
2.Memperhatikan segmen pembaca. Media yang dimasuki harus diperhatikan. Sensitivitas kita perlu diasah. Pelajari karakteristik majalah/media yang akan menjadi sasaran pengiriman karya kita.
3.Memperhatikan dan memenuhi persyaratan yang diminta media tersebut (selling of point)
4.Menggunakan bahasa yang standar (umum/layak digunakan, tidak terlalu baku)
5.Menghindari kesalahan
a.Kesalahan permintaan redaksi misalnya redaksi meminta cerita remaja, buatlah cerita remaja!
b.Kesalahan dalam penulisan tokoh (misal : “aku” dan “saya”). Penulisan karakter tokoh juga harus konsisten.
c.Kesalahan setting, jangan sampai settingnya melompat-lompat (jumping setting)
d.Kesalahan mengetik (misal : “ketika” menjadi “ketiak”), cek kembali penggunaan tanda baca dan huruf pada setiap kata dalam kalimat.
6.Kesempurnaan naskah menjadi hal yang utama, so baca kembali naskah sebelum dikirim.


Mengirim naskah itu tidak sembarangan, untuk pengiriman naskah, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1.Lihat persyaratannya (cara pengiriman by email/ by post)
Kalau by email, perhatikan subjek emailnya (biasanya ditulis judul cerpen atau rubriknya)
2.Judul yang “eye catching”, bikin penasaran. Judul yang dahsyat dan spektakuler!
3.Kalau dikirim via email, jangan ditulis di badan email, tapi di “attach”
4.Biodata dilampirkan di dalam cerpen (nama, alamat, nomor telepon/HP)
5.Masa tunggu tidak hanya 3 bulan. Jika sudah menunggu lama karena tidak ada kabar dari redaksi yang kita kirimi naskah, hindari menelepon secara langsung dan terus-menerus ke redaksi (melancarkan aksi teror pada redaksi ^^), lebih baik forward ulang naskah (by email) sebagai pengingat redaksi bahwa kita sudah pernah mengirimkan naskah. Penulis harus punya ETIKA!!!! Ingat... ETIKA itu nama saya... hehe (tidak bermaksud narsis : mode on).


Setelah sholat Dhuhur, Mbak Erin berbaik hati meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan dari kami dan bagi-bagi doorprize berupa majalah Story. Setelah Mbak Erin selesai, dilanjutkan dengan kultum yang disampaikan oleh Mas Arya. Pada kultum kali ini Mas Arya memberikan motivasi pada kami, bahwa untuk menjadi seorang penulis yang professional memang dibutuhkan kedisiplinan, ketekunan, dan semangat pantang menyerah. Perlu ada keseriusan kalau kita ingin berbagi dengan orang lain. Seorang penulis bisa menghasilkan banyak karya kalau banyak membaca. Hmm, so inspiring!!!
Sebelum diakhiri, Kang Taufan sempat memberikan pengumuman perihal undangan pernikahannya Mas Billy Antoro tanggal 9 Mei 2010. Wah, maaf ya Mas Billy, tidak bisa datang nih karena ada agenda di New York (New York-yokarto maksudnya) ^^v.


Barakallahu laka... keberkahan bagimu wahai saudaraku... Atas komitmenmu menjaga hati.. Barakallahu laka... keberkahan bagimu wahai saudaraku... Yang menjalin ikatan hati di jalan Illahi.. Barakallahu laka... keberkahan bagimu wahai saudaraku... Yang telah mengamalkan sunnah Nabi...

 
Semoga menjadi keluarga Sakinah, Mawadah, Warahmah.... aamiin...
Pukul 13.15 pertemuan pun selesai seiring dengan jatuhnya jarum-jarum bening dari langit yang patuh menjalankan titah Tuhannya. Gerimis mengguyur bumi ibukota, menyemaikan aroma segar menyejukkan jiwa, menghimpun semangat kami untuk terus berjuang menyemaikan manfaat lewat tulisan-tulisan yang akan kami buat. Perlahan tapi pasti! Masa itu akan tiba. Masa di mana karya kami menjadi bagian dari aset emas bangsa ini. SEMANGAT!!!
***
Ketika huruf bisa tersusun menjadi kata, ketika kata dapat tertautkan menjadi kalimat, dan ketika kalimat berhasil terangkai menjadi tulisan yang inspiratif. Ketika itulah akan terasakan suatu kebahagiaan yang luar biasa (Aisya Avicenna)


Tulisan ini diposting pada bulan Mei 2010 di blog sebelumnya

Ketika Cinta... Buktikanlah!



Sebelum ke inti pembahasan, mendengarkan backsongnya dulu… ^^

Bertasbihlah cinta terukir di hatiku
Seindah kilau samudera berkilai membentang
Cinta yang sejati yang tersandari di hati
Berlabuh menepi satukan karena Illahi
Walau cinta penawar rindu kasih
Munajatkan maha cinta di atas cinta
Jika memang takdir cinta pasti bertemu
Meski kau dan aku ada di ujung dunia
Ketika cinta bertasbih
Bagai cahaya tak bertepi
Anugerah terindah, itu yang kuimpikan
Harapan kutambatkan di setiap sujud malamku
Tuhan bimbing cintaku…
Cinta karena Illahi…
Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Muhasabah Cinta… emm, siapa yang tak kenal??? Film, buku-buku, lantunan nasyid yang bertemakan cinta pasti akan membuat kita menaruh perhatian lebih padanya. Tak bisa dipungkiri.
Cinta. Siapa tak kenal cinta, sebuah kata yang tidak asing lagi dalam indera dengar kita. Sebuah kata yang tidak lapuk diterjang zaman. Kata yang selalu indah untuk dibicarakan. Kata yang selalu mempesona untuk dituliskan. Akan tetapi, semakin sering manusia membicarakan atau menuliskan cinta, semakin banyak yang tidak bisa mendefinisikan hakikat cinta. Islam adalah dien yang sempurna, tiada permasalahan yang luput darinya, apalagi permasalahan cinta, Islam-pun membahasnya dengan tuntas dan penuh makna.
Cinta adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam amalan lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya, jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, ada 29 definisi tentang cinta. Saya tidak akan menyebutkan semuanya di tulisan ini. Di antara definisi tersebut antara lain :
1. Cinta adalah kecenderungan hati untuk memiliki sesuatu.
2. Cinta adalah pemberian dan pengorbanan untuk mendapatkan simpati dari yang dicintai.
3. Cinta adalah melaksanakan apa saja yang diperintahkan oleh yang dicintai dan meninggalkan segala sesuatu yang menjadi larangannya.
4. Cinta adalah penghambaan kepada yang dicintai.
5. Cinta adalah bara yang tertanam dalam hati, membakar apa saja yang tidak diharapkan oleh yang dicintai. Hingga hanya tertinggal apa yang disukai oleh yang tercinta.
Jika seseorang telah disapa cinta, maka ia akan selalu berupaya untuk semakin dekat, ingin segera memiliki yang dicintainya, takut bila kehilangan, berdebar-debar ketika bertemu atau bahkan menjadi “gila” karena perasaannya terombang-ambing tak menentu, ironisnya bisa sampai mati hanya gara-gara cinta. Ehm, implikasi cinta itu memang dahsyat!
Sering kita mendengar ungkapan cinta : “Aku mencintaimu karena Allah SWT”. Mencintai karena Allah maksudnya adalah mencintai makhluk yang diridhai oleh Allah SWT dengan cara yang diridhai-Nya pula. Makhluk yang diridhai oleh Allah SWT untuk dicintai itu antara lain : Rasulullah SAW, para sahabat, ulama, orang tua, istri/suami yang sah, anak-anak, fakir miskin, anak yatim dan saudara seiman. Mereka itu wajib dicintai karena mencintai mereka memang diperintahkan oleh Allah SWT. Inilah yang dimaksud dengan mencintai makhluk yang diridhai-Nya. Sedangkan mencintai makhluk yang tidak diridhai-Nya, misalnya mencintai setan, berhala, tradisi jahiliyah, harta haram, serta kedudukan yang melenakan. Mencintai makhluk yang tidak diridhai Allah SWT untuk dicintai adalah cinta yang diharamkan. Sedangkan mencintai dengan cara yang tidak diridhai Allah SWT adalah bila kita mencintai makhluk itu melebihi kecintaan kita kepada Allah SWT. Hanya orang-orang yang bertakwalah yang akan selamat dari fitnah cinta dunia yang berlebihan. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang yang bertakwa tersebut. Amin.
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa, bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya. (QS. Al-Baqarah : 165)
Cinta kita kepada apapun yang halal dan diridhai Allah SWT, tidak boleh melebihi cinta kita kepada Allah SWT sendiri. Bahkan sekedar sama derajatnya pun tidak dibenarkan. Jadi cinta kepada Allah SWT itu harus lebih tinggi dan lebih kuat daripada cinta kepada lainnya. Tempatkanlah cinta kita pada Allah sebagai cinta tertinggi yang tak terbandingi.
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". (Q.S. Ali ’Imran : 31-32)
"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung" (QS. Al Mujadilah : 22).
Cinta kepada Allah harus ditumbuhkan dan dibuktikan dalam ketaatan kepada-Nya. Sebab cinta akan tumbuh dari ketaatan dan kepatuhan kepada kehendak dan aturan-Nya. Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyah ada sepuluh bukti kecintaan kita pada Allah. Sepuluh bukti cinta inilah yang akan menjadi terapi agar kita terhindar dari cinta yang terjangkit ”virus” dan bisa meraih anugerah terindah dari hakikat cinta. Sepuluh bukti cinta itu antara lain :
1. Membaca Al Qur’an dengan menghayati maknanya
2. Mendekatkan diri pada Allah SWT dengan mengerjakan amalan-amalan sunnah setelah melaksanakan amalan yang wajib.
3. Selalu ingat padaNya dalam kondisi dan situasi bagaimanapun
4. Mengoptimalkan diri untuk selalu dekat padaNya, di saat dunia berusaha untuk mengelabuhi dan menguasai pikiran dan perasaannya.
5. Memahami hakikat tauhid asma’ washifat
6. Memperhatikan ayat-ayat kauniyah dan bentuk-bentuk nikmat Allah SWT, baik lahir maupun batin.
7. Memberikan ketundukan dengan sepenuh hati di saat menghadapkan diri dalam beribadah kepadaNya.
8. Selalu memanfaatkan waktu-waktu mustajab (terutama sepertiga malam terakhir) untuk memohon petunjuk, maghfirah, dan rahmatNya.
9. Bergaul dan selalu berinteraksi dengan orang-orang shalih.
10. Menjauhi segala hal yang bisa merusak hati.
Cinta karena Sang Pencipta adalah keutamaan. Sebab setiap langkah kita akan dilandasi keimanan dan ketaqwaan yang kuat. Cinta kepada-Nya dengan berpegang dan melaksanakan syari’at-Nya, mengimani Rasul-Nya serta menjunjung tinggi agama-Nya, akan membawa kita kepada kemuliaan, ketaatan, keagungan, kebarokahan, serta keselamatan dunia dan akhirat.
Akhirnya, hanya pecinta sejati yang bisa membuktikan dan memahami hakikat cinta. Cintanya ada semata-mata untuk mendapatkan cinta dari Sang Maha Cinta, Allah Ar Rahman. Cintanya ia buktikan dengan harapan bahwa ridha Allah adalah balasan dari cintanya dan surga adalah terminal akhir dari perjuangan cintanya.
Wahai Sang Maha Cinta
Bimbinglah kami pada cinta yang Engkau ridhoi
Cinta bagi orang-orang yang Engkau cintai
Bukanlah cinta bagi orang-orang yang Engkau murkai
Ya Rahman... Ya Rahim,..
Engkaulah sang penguasa cinta
Hanya kepada-Mu cinta ini bermuara
Wonogiri, 310110_07:17
Aisya Avicenna


(Tulisan ini diposting pada bulan Februari 2010 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Menulislah!!!

Assalamu'alaykum Wr.Wb...
Apa kabar semuanya????
Ogenki desuka??
Matahari pagi ini sedang baik ... dengan senang hati memberikan cahaya terangnya...Membuat hari ini pun terasa lebih cerah dari kemarin..
Tafsir Q.S. Al Qalam menjadi topik dalam Kajian Sabtu Pagi di masjid Nurul Huda hari ini, Sabtu, 21 Maret 2009...


Qalam berarti semua jenis alat tulis yang bisa digunakan untuk menulis, mulai dari alat tulis tradisional hingga modern seperti saat ini. Arti tersebut menjadi salah satu bukti keuniversalan Al Qur'an dan dienul Islam. Q.S. Al Qalam merupakan surat ke-68 dalam Al Qur'an yang terdiri dari 52 ayat. Termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah dan disebut juga Surat Nun. Q.S. Al Qalam turun setelah Q.S. Al 'Alaq. Dalam Q.S. Al 'Alaq terdapat perintah untuk membaca. Membaca di sini tidak hanya berarti membaca tulisan, tapi juga membaca kejadian-kejadian sekitar dan fenomena yang ada. Q.S. Al Qalam mendorong sahabat-sahabat di masa itu untuk menuliskan hafalan Al Qur'an dan hadistnya karena saat itu memang hanya dihafalkan..


Sangat disayangkan, karena setelah abad ke-14 budaya menulis di kalangan umat Islam menurun tajam. Secara umum, Q.S. Al Qalam bertujuan untuk membentuk akidah shalihah. Dalam surat ini menceritakan tentang keesaan Allah SWT, kekuasaan dan keagungan Allah SWT. hari akhir, kebangkitan manusia, surga dan neraka, akhlak Rasulullah SAW, kebohongan dan perilaku kejahatan orang Quraisy, dan akibat dari perilaku orang Quraisy.. (selengkapnya baca buku tafsir ya...) 







Hikmah surat ini... BIASAKAN MENULIS!!! Karena menulis bisa jadi lahan dakwah kita juga... So, let's write!!! Contohnya saja, rajin-rajinlah menulis di blog kayak gini, menulis materi kuliah (jangan ngopi catetan temen mulu...),menulis tausyah saat kajian, dll...











ISI hari-harimu dengan MENULIS... semangat!!!

Ingin dikenal dan dikenang??? MENULISLAH!!


Tunggu tulisanku selanjutnya di Bulan ini...

1. PINK Sweet PINK
2. 8 Alasan Memilih 8
3. Dari Kepompong Menjadi Kupu-Kupu
4. Hafalan Sholat Delisa
5. The Journey of My Life
6. CBSA... Mana Sempet??
7. Untuk Guruku...
8. dll (menyesuaikan sikon dan inspirasi...)

Wassalamu'alaykum...Wr.Wb.


(Tulisan ini diposting pada bulan Maret 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna