ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.

FILM BUKAN CINTA MALAIKAT JADI OBAT RINDU

Poster Film "Bukan Cinta Malaikat"


Saat pertama melihat trailer film yang digarap oleh rumah produksi Ganesa Perkasa Films ini, saya langsung jatuh cinta. Pasalnya, film ini mengambil latar di Mekah dan Madinah. Membaca sinopsis cerita juga cukup menarik. Akhirnya saya dan suami yang sama-sama sangat merindukan untuk kembali ke dua tanah suci itu, bertekad untuk melihat film bergenre drama religi tersebut.

Film ini bercerita tentang Reyhan (Fachri Albar), seorang relawan asal Bandung yang bertugas di wilayah konflik Timur Tengah. Saat berada di Madinah, Reyhan menolong Dewi (Nora Danish, aktris Malaysia) yang sedang menjalankan ibadah umroh bersama sang nenek. Dewi tertangkap petugas karena dituduh sebagai pendatang gelap.

Reyhan menolong Dewi dengan meyakinkan petugas bahwa Dewi adalah relawan sepertinya. Ada benih cinta muncul di antara keduanya. Reyhan pun pergi ke Malaysia untuk menyatakan cinta dan melamar Dewi.

Sayangnya, cinta Reyhan tak berjalan mulus. Dewi telah memiliki kekasih di Malaysia bernama Adam (Ashraf Muslim, aktor Malaysia). Bahkan Dewi dan Adam 'pernah' menikah. Sementara di Bandung, teman kecil Reyhan bernama Aliyah (Donita) juga memendam cinta pada Reyhan. 

"Kisah cinta yang sangat rumit," kata lelaki di sebelah saya. 

Pada akhirnya, Reyhan menikah dengan Dewi di Masjid Raya Bandung. Cobaan demi menghampiri rumah tangga Reyhan dan Dewi. Adam menganggap pernikahan Reyhan dan Dewi tidak sah. Sempat ada adegan yang membuat saya kecewa ketika ternyata Reyhan tertembak dan meninggal dunia. Eh, ternyata, ada sambungan cerita yang mengejutkan. 

Secara alur kisah memang kurang greget, tapi secara latar cerita.. masya Allah.. sukaaaa banget!!! Penonton akan dimanjakan dengan keindahan suasana di Mekah, Madinah, dan sebuah pantai yang indah di Malaysia.

Kami merasakan kembali suasana thawaf di Masjidil Haram, keindahan Masjid Nabawi, kesyahduan merayu Allah di Raudhah (ada scene di dalam Raudhah), kepak-kepak merpati di sekitar Masjid Nabawi, suasana pertokoan di sekitar "Bin Dawood" (salah satu tempat penuh kenangan, sampai kami punya jingle lucu tentang Bin Dawood).


Rindu kami pada tiap jejak indah di Baitullah semakin terobati kala menyempatkan mampir di Masjid Al-Iman, lantai 7 Blok M Square. Karena di pelataran masjid terdapat replika Ka'bah sebagai tempat manasik haji. 

Ah, rindu ini akan terus menyubur hingga kesempatan untuk kembali memenuhi undangan-Nya datang lagi. Insya Allah, biidznillah..
Depok, 160717
Aisya Avicenna








0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna