ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.

Ingatlah IBU!

Suatu ketika… seorang anak siap untuk dilahirkan ke dunia
Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan “Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah,” kata si bayi.
Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu,ia akan menjaga dan mengasihimu.”
“Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia,” demikian kata si bayi.
Tuhan pun menjawab,”Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia.”
Si bayi pun bertanya kembali,”Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara dengan-Mu?”
Sekali lagi Tuhan menjawab,”Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.”
Si bayipun masih belum puas, ia bertanya lagi. “Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?”
Dengan penuh kesabaran, Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun.”
Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, “Tapi saya akan bersedih karena tidak akan melihat Engkau lagi..”
Dan Tuhanpun menjawab, “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku dan akan mengajarkan bagaimana kamu bisa kembali kepadaKu. Walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu.”
Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar. Dan sang anak dengan suara lirih bertanya.
“Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti?”
Tuhan pun menjawab,”Kamu dapat memanggil malaikatmu…”
“IBU”
Kenanglah IBU yang menyayangimu
Untuk IBU yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi..
Ingatkah engkau ketika IBUmu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu?
Ingatkah engkau ketika jemari IBU mengusap lembut wajahmu?
Dan.. Ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata IBUmu ketika ia melihatmu terbaring sakit?Sesekali jenguklah IBUmu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan..
Kembalilah memohon maaf pada IBUmu yang selalu rindu akan senyumanmu
Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang. Ketika IBU telah tiada…
Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita…
Tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia..
Yang ada hanya kamar yang kosong tiada penghuninya..
Yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya..
Tak ada lagi dan tak ada lagi yang meneteskan air mata mendoakanmu di setiap hembusan nafasnya,
Kembalilah segera!!Peluklah IBU yang selalu menyayangimu
Ciumlah kaki IBU yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya.
Kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya
IBU… MAAFKAN AKU!!!SAMPAI KAPANPUN JASAMU TAK AKAN TERBALAS…
Hanya gemericik air yang kudengar dini hari ini…
Sunyi menemani mengingatkanku pada seorang yang sangaaaaaaaaaat kucintai…
IBU!!!

Zona Supertwin, 241009_01:47

Bila kuingat masa kecilku, ku slalu menyusahkanmu
Bila kuingat masa kanakku, ku slalu mengecewakanmu
Banyak sekali pengorbananmu yang kau berikan padaku
Tanpa letih dan tanpa pamrih
Kau berikan semua itu
Engkaulah yang kukasihi
Engkaulah yang kurindu
Kuharap slalu doamu
Dari dirimu ya IBU…
Tanpa doamu takkan kuraih
Tanpa doamu takkan kucapai
Segala cita yang kuinginkan
Dari dirimu ya IBU…
(Ingatlah Ibu_Shoutul Haq)

NB :
- Tulisan di atas Q tulis ulang dari sebuah video inspiratif
- Foto ini diambil saat Lebaran kemarin

Ku awali hidup ini dengan tangisan yang menggema
Lalu ku dipeluk dibuai dalam ikatan kasih dan cinta
Sampai saat ku mulai menapak dan mengucap kata
Hingga akhirnya ku pahami apa arti duka dan cinta

Terima Kasih Ananda haturkan tuk Bunda tercinta
Sungguh tiada mampu Ananda membalas segala jasa
Mungkin hanya ini kuasa Ananda tuk lukiskan cinta
Melalui rangkaian kata yang terpahat menjadi prosa



Ya Allah, cintai Ibuku, beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakan Ibu...,. Ampunilah segala dosa-dosanya dan sayangilah beliau sebagaimana beliau menyayangi aku selagi aku kecil. Betapa aku sangat mencintainya, begitu mencintainya… 
"Titip Ibuku ya Allah"
“Jagalah beliau ketika penjagaanku tak sampai padanya”



(Tulisan ini diposting pada bulan Oktober 2009 di blog sebelumnya)

Aisya Avicenna

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna