ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.

Akumulasi Kerinduan

Tuesday, December 29, 2009

28 Desember 2009
Ehm… hari ini cukup “berat” bagi Aisya. Banyak hal yang kemudian membuat semangatnya sedikit menguap saat keluar dari kantor kesayangannya (yang biasanya semangatnya 137x tinggal 73x… ^^). What happen with her??? Yang jelas bukan masalah kantor. Lalu apa??? Tanya aja sendiri. Nah lo… Aisya kan juga manusia… Sering UP, tapi juga bisa DOWN! Salah satu sebabnya mungkin akumulasi kerinduan pada keluarga tercinta, karena hari ini dia SMS-an dengan ayah ibunya tercinta serta FB-an dengan kakak dan saudari kembarnya tersayang.
***
Kopaja 502, 18:57
Dalam perjalanan dengan lambung yang sudah mulai perih karena belum makan nasi untuk buka puasa (tadi di kantor hanya minum segelas Aqua + makan secuil roti), Aisya mencoba merenungkan setiap kejadian yang ia alami hari ini… Istighfar berkali-kali… Aisya mencoba membangkitkan kembali semangatnya… tapi….
Galau!
Ia butuh seseorang untuk berbagi…
***
Komilet Jaya, 19:19
Fa’izzah Affanin (Tyo) : “Thicko…long time no curhat… gimana kerjamu???”
Cless… sahabat Aisya itu SMS di saat yang sangat tepat… Mungkin dia merasa ada yang “tidak beres” dengan sahabatnya yang satu ini. Dan akhirnya Aisya menceritakan semuanya pada Fa’izzah Affanin.
***
RedZone, 20:18
Fa'izzah Affanin : “Msh nangis ko? Terusin aja sepuasnya.. kalau butuh teman curhat, tenang aja ada aku disini, meski gak bisa ngasih solusi tapi aku selalu siap mendengarmu ^_^”
Aisya pun menjawab :”Aku dah ga pa2. Aku mau tidur saja. Tar biar bisa bangun tengah malam. Curhat dan nangis sepuasnya pada Allah…”
Ah Tyo, dia memang sahabat yang baik. Coba kalau Tyo ada di sampingnya… Makasih ya… batin Aisya menjelang tidur..
Dia pun jadi teringat nasyidnya Shaffix, Menangislah di Bahuku….
Kau datang padaku seperti biasa
Kusambut bahagia dengan tangan terbuka
Kau balas dengan senyum seadanya
Kutahu ada sesuatu yang berbeda
Kau hanya diam seribu bahasa
Hanya matamu yang coba berbicara
Bahwa saat ini hatimu terluka
Kautahu ku ada di sini untukmu
Coba tak berpedih menahan tegar di ujung mata
Hingga kaupun tak kuasa, berderailah air mata
Dalam pelukku kau curahkan semua
Menangislah!
Kadang manusia terlalu sombong tuk menangis
Lalu untuk apa air mata tlah dicipta???
Bukan hanya bahagia yang ada di dunia
Menangislah!
Di bahuku kau berikanku kepercayaan
Karena laramu adalah haru biruku
Karena aku adalah sahabatmu…
Menangislah! Menangislah!!!
Menangislah di bahuku ku di sini untukmu
Menangislah di bahuku karena kau sahabatku…
***
Red Zone, sepertiga malam…
“Wahai Zat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, yang menguasai hari pembalasan, yang siksaanNya pedih tak terperi, yang karunia dan nikmatNya tak bisa dilukiskan dengan tinta dan pena manapun, yang kasih sayangNya tak berujung dan tak terbatas….
Sesungguhnya hamba tiada daya dan upaya tanpa campur tanganMu, Ya Allah…
Sungguh ampunanMu lebih aku harapkan… rahmatMu lebih aku dambakan…
Hamba meminta… Wahai Yang Paling Pengasih dari segala yang mengasihi, sungguh hamba yang lemah ini sedang gundah dalam risau hati, sedang terhujam rindu yang terakumulasi, dan hanya Engkau lah yang mampu mengobati… Hamba meminta dengan sesangat-sangatnya pinta… sungguh hamba terpisah ruang, jarak, dan waktu dengan KELUARGA hamba… Permintaan hamba hanya satu… Keinginan hamba hanya satu… Hamba menitipkan segala urusan mereka pada Engkau yang tidak pernah mengecewakan dan menyia-nyiakan barang titipan dari hambaNya yang berserah diri… Wahai Zat Yang Tidak Pernah Tertidur… Jawablah doa hamba dengan kehendakMu…. AAMIIN YA RABBAL ‘ALAMIN….”
***
Wahai pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu…
Tuhan, baru kusadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berdzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Illahi…
Muhasabah cintaku…
Tuhan, kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu…
(Backsong : Muhasabah Cinta_Edcoustic)
Jakarta, RedZone, 291209_04:14
Aisya Avicenna

(Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna
 

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna