ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Tunggulah Aku di Jakartamu (Kado Special untuk My SUPERTWIN)

Friday, February 05, 2010



PROLOG : Tulisan ini saya ambil dari NOTE yang ditulis SAUDARI KEMBAR SAYA (Norma Ambarwati => nama penanya : Keisya Avicenna)

***

Dengan menyebut Asma Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang….
Biarkan satu halaman terbuka setiap hari…
Renungkanlah rahasia yang ada di dalamnya!!!!
Renungan Perjuangan 23 [1]
Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubi-tubi? Namun kenapa juga yang lainnya justru patah, meski nampaknya ujian dan derita yang ia terima relatif lebih ringan? Ada banyak sebab tentu. Tapi salah satunya adalah, karena orang-orang yang mampu melangkah terus, yang tidak mundur dan tidak berhenti, adalah orang-orang yang "kreatif". Jiwa-jiwa mereka kreatif menemukan celah dan terobosan untuk menjaga diri agar tidak patah, agar tidak berhenti. Tentu, di dalamnya ada sebentuk cinta dari Allah swt, sehingga mereka menemukan kunci-kunci untuk tidak berhenti karena cobaan atau nestapa apapun. Dan, KUNCI PENYANGGA itu ternyata ada di mana-mana….
AYUMI TSUDZUKEYOU!!!!!
Renungan Perjuangan 23 [2]
INSPIRASI MAWAR MERAH…”Indah, sebuah symbol ‘penghargaan’ dan ‘keberanian’….”
Dear My SUPERTWIN, “Mbak Thicko” tercinta, tak salah jika kamu sangat menyukai pesona mawar merah. Yup, RED IS YOU!!! Merah itu semangat, mawar itu merah, jadi MAWAR MERAH = SEMANGAT!!!! Hehe…
Dik Nung sangat bersyukur bisa terlahir ke dunia tidak sendirian. Tapi Allah swt menakdirkan kita lahir bersama…ya, Dik Nung terlahir bersamamu!!! Sebuah episode yang sungguh sangat membahagiakan…Kita tumbuh bersama hingga se-Gede sekarang…hmm, banyak hal LUAR BIASA yang tlah kita lalui bersama…Dik Nung sangat bersyukur menjadi saudara kembarmu!!! Meski banyak hal yang berbeda dari kita, karena AKU NORMA, BUKAN ETIKA!! Dan karena kamu pun ETIKA BUKAN NORMA, tapi kita harus tetap mematuhi NORMA-NORMA dan ETIKA-ETIKA yang berlaku di kanan-kiri kita…^^ v
Biarkan sejenak kumerenungi segala hal yang tlah kamu berikan untukku…sebentuk cinta yang tak mungkin bisa kutuliskan dengan kata-kata, kasih sayang yang tiada tara…kamulah cerminan diriku…kamulah semangatku, kamu juga INSPIRASI ku….kamu yang selalu bisa menguatkanku, di kala ku rapuh dan merasa sendiri…kamu yang tlah mengajariku arti sebuah kesungguhan, sebuah tanggung jawab, sebuah keberanian untuk menatap masa depan, dengan harapan ku pun bisa menjadi AKHWAT S.M.A.R.T dan V.I.S.I.O.N.E.R (sesuai motto hidupmu), dan masih banyak hal LUAR BIASA yang bisa Dik Nung dapatkan dari dirimu…
Teruslah BERSEMANGAT, belahan jiwaku…Kita lahir bersama, kita jalani 23 tahun kehidupan kita bersama, kelak kita pun bisa SUKSES BERSAMA-SAMA (Amin). 
Kita bisa menjadi SUPERTWIN dengan formula S.U.P.E.R kita…[Formula hasil eksperimen di Zona Inspirasi SUPERTWIN]. KITA PASTI BISA MEWUJUDKAN IMPIAN-IMPIAN KITA!!!
I Love U So Much bcoz Allah swt…[Dik Nung nangis nulis ini…deuu….terharu_mode on]
Renungan Perjuangan 23 [3]
1. Kita Tidak Berhenti, karena Cinta Ternyata di Sekeliling Kita
` Kita tidak boleh ‘kalah’, jiwa kita harus menolak untuk patah, karena cinta ternyata ada di sekeliling kita…(KYDEN, our dreams…our inspiration…)

2. Kita Tidak Berhenti, karena Kita Memilih Tegak dan Tegar Meski Tertatih-tatih
Betapa kerasnya kehidupan di ibukota. Ini tidak dipungkiri siapa pun. Namun, di Jakarta pula, kita bisa menemukan manusia-manusia yang mampu tegak, meski hidupnya diselingi "kejutan" yang tak nyaman. Teruslah ‘bertahan’ dan ‘survive’ di Ibukota…(semoga kelak ku bisa jadi teman petualanganmu tuk menaklukkan kota itu…!!!Jika Allah swt mengizinkan…).

3. Kita Tidak Berhenti, karena Kita Harus Menjadi ‘Pelita Kehidupan’
Boleh jadi, pilihan untuk tidak berhenti, didesak pula oleh lingkungan di sekitar kita. Namun, tidak semua orang menyambut desakan ini…hanya orang yang mengerti ‘hakikat berjuang’ lah yang kan mampu kuat bertahan, layaknya karang yang tak gentar meski dihantam amukan badai bertubi-tubi…kita bisa jadi ‘lentera’ bagi orang-orang di sekitar kita…meski terkadang ‘nyalanya harus redup’, tapi yakinlah, kita mampu mengobarkan ‘bara semangat’ dalam jiwa-jiwa mereka…menjadi ‘pelita dalam kegelapan’, mampu menjadi ‘penerang bagi kehidupan’…

4. Kita Tidak Berhenti, karena Kita Punya Mimpi
Mimpi dan cita-cita, yang di dalamnya terdapat tekad, semangat dan kerja keras, seringkali membuat orang tidak mau berhenti. Bahkan, seekor semut pun, menghayati semangat ini. Apalagi, kita, manusia…
So BERMIMPILAH, MAKA TUHAN AKAN MEMELUK MIMPI-MIMPIMU…dan BERANILAH BERMIMPI BESAR!!!!DNA = Dream ‘N Action!!!! (-nungmaholic-)

5. Kita Tidak Berhenti, karena Batin Kita Kaya (semoga…)
Satu kuncinya : SYUKUR. Kita serasa melihat potret kekayaan batin, jika kita senantiasa mensyukuri setiap kenikmatan yang telah Allah swt berikan untuk kita…. Ini adalah kekayaan hakiki, yang membuat manusia tidak patah, tidak kalah. Sampai kapan pun. Maka, BERSYUKURLAH!!!********
Lilin kecil menyala disini
Kuredupkan kembali lagi
Kupanjatkan doa tulus dan suci
Kuingat hari ini ultahmu

Usiamu semakin dewasa
Dimasa remaja yang ceria
Bunga-bunga ditaman hatiku
yang tumbuh indah wangi kasih
Hanya kupersembahkan untukmu

Selamat ulang tahun ku ucapkan
Sambutlah hari indah bahagia
Selamat ulang tahun untuk kamu
Panjang umur didalam hidupmu

Trimalah kadoku buat kamu
Yang kupersembahkan lewat laguku ini


(di bawah ini lagunya…hihi…)
********
Kolaborasi Keisya Avicenna and Kaizenemon feat Duta dkk …(dengan sedikit perubahan ‘n aransemen)

“Masih saja kuteringat kata iringi kau pergi
Jadikan siang itu satu janji
Kau akan kembali untukku, setia untuk diriku (ciee…setia mewujudkan ‘impian SUPERTWIN’)
Mengingatku walau aku jauh…

Akupun sempat janjikan, kukayuh semua mimpiku
Kulabuh tepat di kotamu
Dan kaupun slalu janjikan kau kan menungguku datang
Bersatu kembali seperti dulu…(biar bisa berpetualang bareng..hehe…)

Dan bila akupun rindu pada tulusnya cintamu
Pada hangatnya kasihmu…
Kudendangkan dengan syahdu nasyid kesukaanmu…
Sambil kuingat indah senyummu…(gubraaaak….xixixi..Kaizenemon ketawa garing tuh…)

Tunggulah aku di Jakartamu
Tempat labuhan semua mimpiku
Tunggulah aku di kota itu
Tempat labuhan semua mimpiku…”

********
Awan Berarak Ceria
Tiada Titisan Hujan
Pohon Melambai
Tanda Sokongan

Kususuri Perjalanan
Bertemankan Senyuman
Di Hari Lahirmu
Saudariku

Dedaun Berguguran
Membuktikan Kedewasaan
Walau Tanpa Madah Dan Hadiah
Namun Cukup Bagiku
Sekadar Ucapan

Selamat Hari Lahir
Iringi Doa Kuhulur
Bersyukur KepadaNya
Atas Nikmat Usia

Saudariku…
Usia Yang Tuhan Kurniakan Ini
HiasiIah Dengan Amalan Yang Murni
Semoga Ia Menjadi Temanmu Di Akhirat Nanti
Selamat Hari Lahir

Usiamu Ibarat Mutiara
Tiada Berganti Lagi
Hiaskan Iman Bersulam Taqwa
Agar Sempat Mengucup
Haruman Syurgawi
[SAUJANA, “SELAMAT HARI LAHIR”…-dengan sedikit aransemen lagi ^^v-]


***
{Rangkaian Inspirasi yang berhasil Dik Nung tuliskan di “Zona Inspirasi SUPERTWIN”....Satu hari sebelum saldo usia kita berkurang….’Menanti Detik-detik Pergantian Usia. Selamat Tinggal 22’…Love U My Supertwin…MET MILAD YA!!! SELAMAT BERKURANG USIA!!! 23 TAHUN DALAM CINTA, CITA DAN CERITA, TUK MENJADI PRIBADI IPK [INSPIRATIF, PRESTATIF dan KONTRIBUTIF]. SALAM SUPER DAHSYAT FULL SEMANGAT!!!}

***
EPILOG : Sebelum, saat, dan setelah baca tulisan ini ada rona-rona yang beraneka, menjadi ekspresi haru, lucu, dan lainnya… jadi nangis trus ketawa di Kopaja 502 waktu berangkat kerja (untung gak ada yg lihat :D).
For my TWIN, WE ARE SUPERTWIN!!! LUPH YOU SO MUCH !!!!


(Tulisan ini diposting pada bulan Februari 2010 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Untuk Seseorang



ku sadari akhirnya kerapuhan imanku
telah membawa jiwa dan ragaku
ke dalam dunia yang tak tentu arah
ku sadari akhirnya Kau tiada duanya
tempat memohon beraneka pinta
tempat berlindung dari segala mara bahaya
oh Tuhan mohon ampun
atas dosa dan dosa selama ini
aku tak menjalankan perintahMu
tak pedulikan namaMu
tenggelam melupakan diriMu
oh Tuhan mohon ampun
atas dosa dan dosa sempatkanlah
aku bertobat hidup di jalanMu
tuk penuhi kewajibanku
sebelum tutup usia kembali padaMu
oh kembali padamu ohhh

Lagu GIGI yang menjadi BACKSONG waktu nulis ini saya persembahkan untuk seorang sahabat yang saat ini hadir kembali dalam kehidupan saya setelah sekian lama “menghilang”. Ternyata saat ia “menghilang”, ia terjerumus dalam dunia hitam yang tak pernah saya sangka ia bisa masuk dalam dunia itu. Sejak pertama kali mengenalnya, ia adalah sosok muslimah tangguh yang ulet dan pantang menyerah. Bahkan, ia jugalah yang turut berperan dalam meng”HIJRAH”kan saya. 

Entahlah…saya masih belum menemukan jawaban pasti mengapa ia bisa BERUBAH demikian jauhnya… Saat ini yang ia butuhkan adalah dukungan moral dari semua sahabat-sahabat dekatnya (termasuk saya). Kondisi lingkungannya sekarang memang jauuuh tidak mendukung sepak terjangnya untuk kembali seperti dulu. “APAKAH MUNGKIN AKU BISA BERUBAH???” (SMS terakhir yang ia tujukan pada saya). “MUNGKIN SAJA, TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN JIKA ALLAH SWT SUDAH BERKEHENDAK”. Saya berusaha meyakinkan bahwa ia tidak sendiri. JANGAN MENYERAH SAUDARIKU!!!

Hati ini kelu…
Batin ini tak menyangka…
Tatkala tahu apa yang telah terjadi padanya…
Sahabatku… maafkan aku
Yang selama ini tak tahu
Apa yang terjadi padamu
Empat tahun sudah kita berpisah
Ternyata kau kehilangan arah
Sementara aku telah menemukan arah jalanku…
Ya Rabb, jagalah ia…
Jagalah ia dengan sebaik-baik penjagaanMu
Ya Rabb, maafkan hamba…
Maafkan hamba yang tlah lalai menjaganya
Ampuni hamba ya Rabb…
Beri hamba kemudahan dan kekuatan
Untuk mengembalikannya ke jalanMu
Jalan yang Engkau ridhai….
RedZone, 050110_05:18

Aisya Avicenna

(Tulisan ini diposting pada bulan Januari 2010 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Sebuah Kisah Bersama Malam


Ibukota berselimut gelap
Mata inipun sudah mengatup lelap
Tiba-tiba terbangun dan terkejap
Jam delapan harus sudah siap

Bersama berjalan menyusur sepi
Rintik hujan turut menemani
Gang-gang kecil ditelusuri
Demi bertemu rekan sehati

Langkah kaki berayun cepat
Degup jantung berdetak hebat
Bukan karena lewat kuburan
Tapi hendak cepat sampai tujuan

Dalam kasih kami berbagi
Saling mengisi memberi arti
Lantunan ayat cintaNya mengiringi
Mengingatkan kami pada keagungan Illahi

Kami merenungi bersama
Perjuangan As Syahid Hasan Al Banna
Manhaj Haraki risalah mulia
Zainab binti Jahsi shahabiyah utama

Malam semakin larut
Pertahanan mulai menyurut
Tapi semangat tak pernah surut
Demi ilmu yang kami tuntut!

RedZone, Jakarta, 020110_23:08
3rd in the miracle of my new circle…
For my sisterZ especially My Older Sister, Jazakillah khoir atas malam ini!!!
Aisya Avicenna

(Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Dzikrullah

Pribadi berdzikir, dzikir menjadi kepribadiaanya
ALLAH tujuannya, Rasulullah SAW teladan dalam hidupnya
Dunia inipun menjadi surga sebelum surga sebenarnya
Bumi menjadi masjid baginya
Rumah, kantor, hotel sekalipun menjadi mushola baginya
Tempat ia berpijak, meja kerja, kamar tidur, hamparan sajadah baginya
Kalau dia bicara, bicaranya dakwah
Kalau dia berdiam, diamnya dzikir
Nafasnya tasbih
Matanya penuh rahmat ALLAH penuh kasih sayang
Telinganya terjaga, pikirannya baik sangka, tidak sinis, tidak pesimis, tidak suka memvonis
Hatinya Subhanallah diam-diam berdo'a, do'anya diam dia
Tangannya bersedekah
Kakinya berjihad dia tidak mau melangkah sia-sia
Kekuatannya silaturohim
Kerinduannya tegakkan syariat ALLAH
Kalau memang hak tujuannya maka sabar dan kasih sayang strateginya
Asma' ammanina cita-citanya tertinggi teragung syahid di Jalan ALLAH
Dan sungguh menarik kesibukannya ia hanya asyik memperbaiki dirinya tidak tertarik mencari kekurangannya aib orang lain
Hadirilah majelis-majelis dzikir, menikmati hidangan ALLAH terlezat "DZIKRULLAH"
Ustadz Arifin Ilham
RedZone, 310909_23:23


(Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna


 

Sendiri

Sunday, December 13, 2009

Seekor merpati terbang sendiri, menerobos mendung kelam
Dia tiada berkawan, entah mengapa???
Dia tidak mengerti kenapa mata itu mencoba mengoyak sedihnya
Merpati mengepak sayap, memandang jauh ke depan… lalu ke atas
Mencoba menemukan sedikit tempat berteduh
Namun di mana???
Kawan-kawan merpati tak ada di sana, sekarang di mana??
Merpati putih yang kecewa, jangan menangis!!!
Jadilah yang terindah dan teruslah jadi yang terindah
Mungkin kau tak menyadari
Di sisimu ada kekuatan besar daripada yang kawan-kawanmu miliki
Terbanglah.. terbang tinggi…merobek-robek prahara
Tunjukkan tegarnya dirimu!!!
Hidup ini tak berhenti sampai di sini
Terus berlanjut sampai waktu yang tak pernah kau duga
Hidup ini adil, seburuk apapun itu
Jangan penuhi pikiranmu dengan kesedihan
Menjadi seseorang yang bisa jadi diri sendiri memang sulit
Tapi tak serumit apa yang engkau pikirkan bila kau pahami
Betapa besar harta yang kau miliki dan betapa indah hal-hal yang mungkin akan kau hadapi
Tersenyumlah sekarang kalau kau sedang sedih dan merasa kesepian
Senyummu menyelamatkan seseorang dari kehancuran
Kalau kau merasa sendiri dan tak seorang pun di sisimu
Cobalah untuk tidak mengasihi diri sendiri
Bukankah lebih baik bagimu untuk berbuat sesuatu yang baik pada orang lain
Daripada kau hanya duduk diam dan menangis???
Pandanglah masa depanmu sebagai
SESUATU YANG INDAH!!!
Jangan pernah merasa takut karenanya
Kau tahu? Ada yang lebih besar daripada ketakutanmu..
Hiduplah dengan HARAPAN dan CITA-CITA yang besar!!!
Yakinlah… di suatu tempat di atas bumi yang sama
KITA AKAN BERSUA KEMBALI!!!

RedZone, Jakarta, 121209_16:28
[Saat kurindu Saudari-saudariku dan mengingat indahnya ukhuwah kita di masa itu… ]

Saat ini memang aku sedang terbang..
Sendirian..
Di belantara yang asing
Tapi… aku yakin!
AKU PASTI BISA!!!!
Aku pasti bisa mendapatkan…
Nuansa indah di belantara ini!
Aku pasti mampu menemukan jawaban
Atas rahasiaNya yang menakdirkanku berada di sini…
AKU PASTI BISA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
SEMANGADH 137x!!!

Backsong : INI MIMPIKU (OST. Film Sang Pemimpi)

Aku berada di tengah keramaian orang-orang
Yang sibuk mengejar mimpinya
Aku melihat indahnya dunia
Di kota-kota yang berbeda nyata sekali
Ini mimpiku…
Yang tak pernah berhenti…
Ini mimpiku…
Aku percaya di dalam hidupku
Kan mimpi yang Tuhan izinkan terjadi
Tangis air mata pengorbanankanku
Takkan pernah membuatku berhenti percaya..
Ini mimpiku…
Yang tak pernah berhenti…
Ini hidupku…
Semangatku juga karna semua yang kucinta!!!
Aku masih sanggup trus berjalan!!!
Ini mimpiku…

NB :
1. Buat semuanya saja, sering-sering kasih THICKO tausyah yak!!! :D Salam kangen dari Jakarta…
2. Buat PINKERS, habis subuh jangan tidur lagi ya!!! Al Ma'tsurat-an!
3. Buat Ria cs yg mau masak2, tega...hiks,aku ga bisa ikut!!!

(Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Hujan Pertama

Sunday, December 13, 2009

Tak terasa sudah 5 hari di Jakarta…
Di luar sana hujan turun dengan sangat derasnya.
Langit memuntahkan kristal-kristal bening menghujam bumi…
Langit riuh bergemuruh…
Hawa dingin menusuk kulit tanpa permisi…
Dan diri ini sedang dilanda SENDIRI…

[Deuh, lagi melankolis nih!Teman sekamar di kost yang notabene sahabat sejak SMA lagi pulang kampung, ke WONOGIRI!!! Alhamdulillah, ditinggali laptopnya sehingga punya teman!]


Hujan ini adalah hujan pertama yang turun selama saya di Jakarta.
Hujan yang menyelipkan sejuta rahasia.
Hujan yang seakan-akan mewakili segenap rasa di jiwa…
HUJAN PERTAMA!!!
Semoga hujan ini tak berlangsung lama, karena terselip khawatir dalam dada.
Jangan banjir ya!!! :D


Redzone, Jakarta, 121209_15:02

(Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

Getar Rasa Ini

Kurasakan getar rasa ini..
Sesuatu yang begitu dahsyat
Membentuk azzam yang tak berpenghalang
Mengurai dawai-dawai asa dalam jiwa
Sebuah rasa yang tak terwakili aksara
Mengurai berjuta pikiran melanglang buana

Di depan sana pintu terbuka
Ku melangkah, mengayun tapak mengembara
Mengepak sayap, terbang mengangkasa
Merangkai butir ilmu dalam galeri rahasiaNya
Beradu dalam arus kompetisi tak bermuara
Melayarkan harapku dalam deret tak berhingga
Melambungkan cintaku pada dimensi logika

Di belakangku ada kekuatan cinta
Sedalam doa syahdu ibunda
Sekokoh harapan ayahanda
Sehangat motivasi tuk merangkai kurva rencana
Setegar komitmen tuk melaju dalam karya

Kutata hati menatap hari
Menanggalkan kisah abu-abu dalam memori
Merekam tiap fase metamorfosis yang terlewati
Bersiap diri menyandang sebentuk posisi
Berjuang tak kenal lelah untuk mengabdi

Sekeping doa dari lubuk nurani
Kupanjatkan tuk Allah Sang Pemilik diri
Semoga langkahku tak tergoyahkan tribulasi
Semoga asaku berbuah kerja pasti
Semoga impianku berwujud realisasi
Semoga ridho dan rahmatNya mengalir tanpa henti
Agar sabar dan keteguhan hati senantiasa mewarnai
AAMIIN…
RedZone, Jakarta, 121209_14:34

[Saat memulai jejak di Direktorat Impor Dirjen Perdagangan Luar Negeri Dept. Perdagangan RI]


(Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2009 di blog sebelumnya)


Aisya Avicenna

Surat Cintaku yang Pertama

ember 06, 2009 | Sunday, December 06, 2009


Assalamu’alaykum Wr. Wb.

Apa kabar ayah?
Semoga ayah selalu dalam lindungan-Nya…Amin
Ayah sedang sibuk apa?
Jaga kondisi ya Yah…
Jangan terlalu banyak aktivitas…
Ayah…Mungkin ini surat cinta pertama yang pernah Ananda buat…
Karena Ananda memang belum pernah membuat surat cinta sebelumnya
Dan surat cinta ini langsung ananda tujukan untuk engkau, Ayah…
Ayah, waktu ananda menulis surat ini, di luar sana hujan mengguyur deras
Yah…Malam ini dingin sangat menusuk kulit …
Apakah di sana ayah juga merasakan dingin ini?
Ayah, Ananda kangen…
Ayah, Ananda ingin bertemu…
Ayah, Ananda rindu senyum ayah…
Ayah, Ananda ingin dingin ini menjadi hangat saat kita berkumpul bersama…
Maafkan Ananda Ayah, karena liburan ini Ananda tidak berada di rumah
Ananda memang punya banyak kegiatan…
Studi…organisasi…!!!
Tapi, ini bukan berarti ananda lebih mementingkan kepentingan pribadi Ananda dibanding berkumpul bersama keluarga terlebih dengan Ayah..
Maafkan Ananda, Ayah!
Ayah, terima kasih atas pengorbanan yang telah Ayah berikan pada Ananda..
Mungkin ananda tidak bisa membalas semua pengorbanan itu.Tapi, semoga Allah SWT yang kan memberi pahala yang berlipat untuk Ayah… Amin
Ayah, dua hari lagi Ananda genap berusia 22 tahun…22 tahun, Yah!!!
Tapi, sampai sekarang apa yang sudah Ananda berikan untuk Ayah?
Apa yang sudah Ananda lakukan untuk membuat Ayah bangga?
Banggakah Ayah pada Ananda???
Teringat cerita Ayah di masa kecil dulu.Saat Ibu mengandung, Ayah bermimpi.
Bertemu dengan seseorang berpakaian serba putih.Orang itu menitipkan dua ekor merpati putih pada Ayah …
Dan pada tanggal 2 Februari 1987 silam, dari rahim ibu lahirlah bayi kembar…
Salah satu bayi itu adalah Ananda…
Ibu pun berbagi cerita, saat Ananda lahir, Ayah sempat akan pingsan
Pingsan karena bahagia…
Alangkah bahagianya Ayah waktu itu…
Terima kasih, Yah!!!
Teringat saat Ananda masih kecil…tiap malam kita berkumpul di halaman rumah
Beralas tikar… beratap langit malam nan cerah
Menatap bintang-bintang yang bertebaran indah menghias langit
Bintang, Yah!!
Ananda juga ingin menjadi BINTANG di hati Ayah…
Menjadi anak yang bisa Ayah banggakan…
Ayah… terima kasih!!!
Ayah-lah inspirasi Ananda di saat Ananda patah semangat
Semangat Ayah… menjadi motivasi bagi Ananda…
Satu hal yang sangat Ananda banggakan dari Ayah
Yakni jiwa kepekaan sosial yang Ayah miliki
Ayah rela berkorban untuk orang lain
Ayah gemar menolong sesama meski Ananda tahu sebenarnya Ayah sendiri juga kesusahan
Tapi Ayah tidak peduli dengan kondisi Ayah…
Ayah lebih mementingkan orang lain…
Ananda BANGGA pada Ayah!!
Ananda BAHAGIA punya Ayah!!!
Ananda ingin segera bertemu dan memeluk Ayah…
Ananda kangen..
Mungkin ini sedikit rangkaian kata dari Ananda…

Ananda sangat MENCINTAI Ayah…
Wassalamu’alaykum Wr.Wb.
Di ruang penuh inspirasi, saat malam yang dingin

Surakarta, 30 Januari 200921 : 47
[sumber : 
www.thickozone.blogspot.com]


Yup, surat di atas adalah surat cinta pertama yang saya buat untuk Ayah. Dan hari ini... 6 Desember 2009.. adalah hari lahir beliau... Tak terasa, usia beliau sudah 56 tahun . Dan SK pensiun beliau juga sudah turun.

Rasanya baru kemarin, saya tidur di pangkuan ayah.. memegang botol susu dan meminumnya dengan manja...

Rasanya baru kemarin, saya menikmati masa kanak-kanak dengan beliauRasanya baru kemarin, ayah menasihati kami (saya dan teman2 SD) saat belajar kelompok bersama di rumah kami.

Rasanya baru kemarin, ayah tersenyum bahagia saat kedua putri kembarnya meraih juara umum di SMP terfavorit di kota kelahiran mereka

Rasanya baru kemarin, saya membonceng ayah saat berangkat menuju SMA tercinta

Rasanya baru kemarin, saya menyaksikan senyum bahagia ayah saat toga sarjana saya kenakan...

Rasanya baru kemarin...

Dan esok..ya, besok siang saya akan pergi.. Mewujudkan impian saya yang sekaligus harapan ayah!Ke sebuah kota yang masih terasa asing bagi saya. Betapa besar harapan ayah akan kesuksesan yang kelak akan saya raih dan PASTI saya DAPAT meraihnya!!! Kata Ayah tadi pagi, inilah KADO TERINDAH yang beliau dapatkan dari saya... Sebenarnya, saya juga telah menyiapkan beberapa kado lain..salah satunya sebuah DASI yang beberapa waktu lalu sangat beliau inginkan. Alhamdulillah, saya dapat memberikannya dari hasil "keringat" saya sendiri... Kado-kado itu belum cukup untuk membalas semua kebaikan dan pengorbanan Ayah selama ini. Engkaulah yang mampu membalasnya Ya Rabb... Jagalah Ayah, dengan sebaik-baik penjagaanMu YA RABB!!
Selamat hari lahir AYAH! Semoga sehat slalu, cukup rezeki,dan dimudahkan dlm semua urusan.. Kebahagiaan dlm keluarga kita smg tdk hny di dunia,tp jg kekal di surgaNya kelak. AMIIN YA RABB! Ayah,betapa Thicko sangat MENCINTAIMU..Thicko trus brjanji takkan hianati cintamu..YA Allah,smpaikn sjuta sayang ini untknya..kan Thicko buktikan,Thicko mampu pnuhi impian2nya.. Bri kmudahan Ya Rabb.. Aamiin..
Wonogiri, 061209_17:12 (sehari sebelum berangkat ke Jakarta)

(Tulisan ini diposting pada bulan Desember 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna