Kamis, 26 Agustus 2021

PELINDO BERSATU WUJUDKAN INDONESIA MAJU

 


Indonesia dikenal sebagai negara maritim karena luas wilayah lautannya hampir 70% dibanding luas daratan. Sebagai negara kepulauan yang potensial, sekitar 90% perdagangan global diangkut melalui laut, di mana 40% di antaranya melewati perairan Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa posisi Indonesia sangat strategis dalam peta perdagangan dunia.

Seiring berkembangnya teknologi, pergantian kepemimpinan, dan perubahan kebijakan, potensi Indonesia termasuk dalam bidang kemaritiman terus berkembang. Berbagai upaya dilakukan untuk mendorong dan mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Poros Maritim Dunia ialah agenda pembangunan Indonesia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo saat pertemuan East Asia Summit ke-9 di Nay Pyi Taw, Myanmar, pada 13 November 2014. Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan lima pilar sebagai upaya untuk mewujudkan Poros Maritim Dunia itu. Kelima pilar itu, yang juga sebagai bentuk tawaran kerja sama Indonesia kepada dunia, antara lain: 1) membangun kembali budaya maritim; 2) menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan, dengan menempatkan nelayan sebagai tiang utama; 3) pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol lautdeep seaport, logistik, industri perkapalan, dan pariwisata maritim; 4) mengembangkan diplomasi maritim dengan bersama-sama menghilangkan sumber konflik di laut; dan 5) membangun kekuatan pertahanan maritim.

Upaya mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia tentu sejalan dengan upaya untuk terus meningkatkan kinerja logistik di Indonesia.

Kinerja Logistik Indonesia

Kondisi logistik negara-negara di dunia direpresentasikan dengan skor Logistics Performance Index (LPI) yang diterbitkan oleh Bank Dunia setiap 2 (dua) tahun sekali. Skor LPI merupakan agregat dari 6 (enam) indikator yakni: kepabeanan, infrastruktur, kualitas dan kompetensi logistik, ketepatan waktu, pengiriman internasional, serta pelacakan dan penelusuran barang.

Data LPI Indonesia (Sumber : World Bank)


Jepang sebagai negara Asia dengan peringkat tertinggi dunia pada survei LPI 2018 yaitu ke-5 dengan skor 4,03. Sementara di negara ASEAN, peringkat LPI 2018 tertinggi adalah Singapura (peringkat 7), diikuti Thailand (32), Vietnam (39), Malaysia (41), Indonesia (46), Filipina (60), Brunei (80), Laos (82), Kamboja (98), dan Myanmar (137).

Skor LPI Indonesia tahun 2018 naik 0,17 poin (5,7%) menjadi 3,15 dari 2,98 (tahun 2016). Peningkatan skor tersebut terutama didukung oleh peningkatan indikator pengiriman internasional (meningkat 0,33 poin atau 11,4%), infrastruktur (0,25 poin; 9,4%), dan ketepatan waktu (0,21 poin; 6,1%). Selanjutnya, indikator lain yang berkontribusi positif adalah pelacakan dan penelusuran barang (0,11 poin; 3,4%), serta kualitas dan kompetensi logistik (0,10 poin; 3,3%).

Namun, indikator kepabeanan mengalami penurunan 0,02 poin atau 0,7%. Hasil tersebut menunjukkan dampak positif terhadap sektor logistik dari hasil pembangunan infrastruktur dan peningkatan konektivitas yang tengah gencar dilakukan.

Hasil survei LPI 2018 tentu memberi informasi bahwa implementasi kebijakan yang efektif untuk meningkatkan kinerja logistik menjadi tantangan saat ini. Reformasi regulasi sektor logistik sangat penting untuk diterapkan di banyak negara berkembang termasuk Indonesia, seperti regulasi yang berkaitan tentang aktivitas kepelabuhanan. 

Pelabuhan berperan besar dalam kinerja logistik Indonesia yang tentu akan berdampak pada kemajuan ekonomi bangsa.

PT. Pelindo Dulu, Kini, dan Nanti

Pelabuhan Indonesia sudah ada sejak zaman Belanda. Seiring berjalannya waktu dan pergantian kepemimpinan,  berubah menjadi PT. Pelabuhan Indonesia (PT. Pelindo). Saat ini, PT. Pelindo adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdiri dari Pelindo I, Pelindo IIPelindo III, dan Pelindo IV dengan pembagian wilayah kerja seperti pada gambar berikut.


Seiring dengan berkembangnya teknologi maka tantangan yang dihadapi Pelindo juga semakin beragam. Pelabuhan tidak hanya sebagai tempat bongkar muat. Beberapa layanan di PT. Pelindo antara lain: layanan air kapal (pengisian air bersih ke kapal), shore connection (penyediaan listrik), bunker service (pengisian bahan bakar), dan penyediaan Gudang (penyediaan lahan atau Gudang kepada pengguna jasa dengan mekanisme sewa).

 

Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan untuk melakukan integrasi keempat BUMN Pelabuhan tersbebut pada kuartal III tahun 2021 ini. Integrasi ini bertujuan untuk mengembangkan konektivitas maritim, standarisasi pelayanan pelabuhan serta akan berdampak pada peningkatan kinerja dan efisiensi bagi BUMN Pelabuhan. Indonesia sebagai negara maritim yang punya potensi besar harus memiliki konsep pelabuhan yang terintegrasi. Selama ini dengan situasi di mana Pelindo terdiri dari empat perusahaan di wilayah operasi regional yang berbeda, cukup kesulitan dalam perencanaan alur dan investasi yang bisa mendukung efisiensi biaya logistik nasional. Kondisi empat Pelindo saat ini juga menyebabkan layanan operasional pelabuhan belum terstandar.

 

Pelindo Bersatu, Indonesia Maju

Menteri BUMN, Erick Thohir juga telah mencanangkan core values BUMN yakni AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Dengan memegang nilai AKHLAK tentu menjadi pijakan dalam proses integrasi Pelindo ini.

Klaster Bisnis Integrasi Pelindo


Integrasi Pelindo dilakukan dengan mengelompokkan ke dalam klaster-klaster bisnis pengembangan BUMN Pelabuhan agar dapat lebih fokus sesuai dengan lini bisnisnya. Empat klaster yang akan dibentuk setelah penggabungan BUMN Pelabuhan, antara lain peti kemas, non peti kemas, logistik dan hinterland development, serta marineequipment, and port services.

Pelindo Bersatu memberikan manfaat dalam berbagai aspek sebagai berikut.

1.    Bagi Negara, antara lain mempermudah koordinasi antara Pemerintah dengan BUMN Pelabuhan terintegrasi, meningkatkan pendapatan negara melalui dividen dan pajak. dan meningkatkan Foreign Direct Investment (value creation) lewat klasterisasi bisnis.

2.    Bagi BUMN, antara lain dapat menjadi operator terminal peti kemas terbesar nomor 8 di dunia, mewujudkan efisiensi operasional dan CAPEX (Capital expenditure), menguatkan sumber daya keuangan, dan meningkatkan potensi value creation baru dari klasterisasi bisnis.

3. Bagi Masyarakat, antara lain dapat mewujudkan efisiensi lalu lintas barang antar pulau, mewujudkan efisiensi penurunan harga barang yang diangkut (penurunan disparitas harga), dan menjadi peluang terbukanya kesempatan lapangan kerja baru.

Dengan aneka manfaat di atas, tentu integrasi Pelindo menjadi salah satu upaya yang harus kita dukung bersama. Seperti halnya semangat untuk meningkatkan persatuan dalam hal apapun untuk mewujudkan Indonesia Maju.

 

Pelindo Bersatu diharapkan menjadi salah satu upaya strategis yang berpengaruh jangka panjang pada kinerja logistik Indonesia. Integrasi Pelindo digadang dapat mewujudkan sistem operasional pelabuhan yang terstandar sehingga berdampak pada peningkatan layanan, efisiensi biaya logistik, dan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat di dalamnya. 

Pelabuhan yang bersinergi ini tentu akan dapat bersaing secara global serta dapat meningkatkan perekonomian nasional yang dapat mewujudkan Indonesia Maju tak hanya dalam bidang ekonomi, tapi juga bidang yang lainnya.

 

 


Survei ke Beberapa Pelabuhan di Indonesia dalam Rangka Tugas dari Kantor


Referensi Tulisan dan Sumber Foto:

-     Media sosial Pelindo I, II, III, IV

-     https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/indonesia-poros-maritim-dunia

-     https://lpi.worldbank.org/international/global

 

 

 


6 komentar:

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna