Jumat, 4 Februari 2011
Seharian
ini Aisya bertugas di Unit Pelayanan Perdagangan (UPP), Kementerian
Perdagangan. Apa itu UPP? UPP adalah ‘pintu’ keluar masuknya perizinan
impor dan ekspor. Semacam ‘front line’ kalau di bank. Jadi ya tugasnya
memberikan pelayanan prima pada para importir dan eksportir yang hendak
mengajukan izin. Aisya memang diperbantukan di sana, karena dirinya
adalah bagian dari staf di Direktorat Impor. Berhadapan dengan
‘customer’ yang galak sampai baik hati, Aisya pernah mengalaminya. Hmm,
di sinilah peran sebagai ‘abdi masyarakat’ itu akan teruji. Aisya
mendapat jadwal bertugas di UPP 1-2 kali dalam seminggu.
Aisya bertugas di UPP dari jam 09.00 sampai jam 05.00 sore. Setelah jam 5
sore, Aisya naik ke lantai 9. Pekerjaan selanjutnya telah menanti.
Pukul 19.30 Aisya dan teman-temannya bersiap untuk berangkat ke Bandung
dengan menggunakan mobil AVP hitam. Jakarta malam ini cukup macet tapi
Aisya begitu menikmati perjalanan ini sambil mendengarkan murottal dan
nasyid-nasyid favoritnya. Rombongan sempat berhenti di rest area tol
Cikampek untuk isi bensin dan ke toilet.
Sabtu, 5 Februari 2011
Pukul 02.00 dini hari sampai jugalah di bungalow dan restoran “Kampoeng
Strawberry” di daerah Ciwidey, Bandung Selatan. Suasana dingin menusuk
kulit. Kami menginap di sana. Setelah bersih-bersih badan, lanjut sholat
Isya berjamaah. Sempat bikin mie rebus karena belum makan malam, lanjut
tidur. Bungalownya sangat nyaman. Desain interiornya juga sangat
menarik. Berlantai kayu dan berdinding batu bata.
Pukul 04.30 bangun, kemudian sholat Subuh berjamaah. Pagi harinya, wow..
subhanallah.. pemandangannya begitu indah. Gunung yang berkabut diadu
dengan hawa dingin dan udara yang menyegarkan. Bersama Agnes, Mbak
Sulis, dan Nita, Aisya jalan-jalan pagi dan akhirnya menemukan warung di
pinggir jalan. Aisya memesan segelas energen vanilla hangat dan makan
satu buah gorengan. Di depan warung itu berjejerlah puluhan buah
strawberry yang siap dipetik. MERAH euy!
Setelah sarapan, mandi, dan packing, Aisya dkk menuju mobil kemudian
melanjutkan perjalanan menuju kawah putih. Sempat berhenti di jalan
untuk foto bersama. Sampai di kawah putih, malah hujan yang cukup deras.
Sudah keluar lagi, tapi berhubung hujan semakin deras akhirnya masuk
mobil lagi. Setelah cuaca cukup mendukung, akhirnya keluar mobil dan
menuju lokasi. Meski sempat tertahan di gardu sebagai tempat berteduh,
Aisya dkk akhirnya bisa berfoto ria di Kawah Putih meski waktu itu angin
bertiup cukup kencang dan hujan kembali turun.
Perjalanan dilanjutkann ke Situ Patengan. Makan sate ayam kemudian sholat. Setelah itu foto-foto. Beli strawberry lima kotak.
Setelah dari Situ Patengan, rombongan merangkak menuju pusat kota
Bandung. Sampai juga di Dago. Teringat kisah Ajuj yang rela jualan pecel
lele di Jalan Dago, sembari mencari Kinanthi (baca gih novel “Galaksi
kinanthi” karya Tasaro Gk). Mampir di Kartika Sari, beli brownies.
Lanjut ke Herritage dan cari oleh-oleh di daerah Dago.
Senja di Paris Van Java. Menikmati nasi goreng dan secangkir lemon tea hangat di cafe de Winkle.
Pukul 19.00, pulang ke Jakarta. Sampai kost pukul 22.00.
Aisya Avicenna
Tulisan ini
diposting pada bulan Februari 2011 di blog sebelumnya.
Home / TraveLova
Tampilkan postingan dengan label TraveLova. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TraveLova. Tampilkan semua postingan
Aisya Avicenna feat. Tere Liye
Sabtu, 6 November 2010
Pagi yang luar biasa. Pukul 07.30 dengan mengenakan kostum merah hati melenggang menuju kampus STIS. Hmm, mau ngapain coba?
Sampai di depan kampus, langsung telepon salah satu panitia. Alhamdulillah, dia langsung menjemput dan mengantar ke ruangan. Mau ngapain sih?
Pukul 08.30 acarapun dimulai. Hmm, ceritanya hari ini jadi trainer untuk pelatihan corel draw buat adik-adik ROHIS STIS (yang akhwat). Didampingi Nisa sebagai moderator, akupun beraksi! Akhirnya, bisa cuap-cuap lagi setelah sekian lama “off” sejenak dari dunia training karena masa transisi dari kampus ke kantor. Sekitar 30-an peserta begitu antusias mengikuti acara ini. Kebanyakan dari mereka adalah pengurus akhwat pada buletin ROHIS STIS.
Pukul 09.50, saat tengah asyik menjelaskan materi pada peserta, tiba-tiba ada seorang laki-laki masuk ke ruangan itu. Dengan mengenakan kaos hitam, jaket putih dan celana jeans, lelaki itu duduk di bangku kosong paling depan didampingi seorang mahasiswa STIS.
“Mbak, Tere-Liye tuh!” bisik Nisa di sampingku.
Hah… konsentrasiku sedikit buyar. Wow!
Sejurus kemudian Bang Tere berdiri dan meninggalkan ruangan. Sepertinya salah tempat.
Memang sih, beliau mau mengisi sharing penulisan dengan adik-adik UKM Media jam 10, di ruangan yang tengaha aku pakai.
Jam 10, akhirnya selesai sudah. Wah, pengin banget ketemu Tere-Liye. Mencari-cari di luar ruangan tapi tidak ada. Ya sudah, akhirnya setelah selesai dan pamitan pada panitianya. Aku dan Nisa turun dari lantai 6.
Eits, di dekat pintu masuk gedung utama STIS, ada Bang Tere dengan kaos hitamnya yang melepas jaket. Hmm, akhirnya ketemu juga. Trus kita saling menyapa dan membicarakan “sebuah misi” di group FB. Iseng-iseng aku mengajak foto beliau. Ternyata memang benar kata teman-teman, beliau memang jarang mau diajak foto. Beliau bilang, “Saya tidak mau difoto.”.
Dingin. Kaku. Lugas. Misterius. Itulah kesan pertamaku bertemu beliau.
Tapi it’s so amazing!
Bertemu Bang Tere adalah salah satu impianku karena beliau adalah salah satu novelis favoritku.
Aisya Avicenna
Tulisan ini diposting pada bulan November 2010 di blog sebelumnya
Bumi Cinta Aisya
"IDEALITAS adalah sebuah MOTIVASI"
Hmm, siap2 berEKSPEDISI! Insya Allah akan menjadi akhir pekan yang menyenangkan!!
CU AGAIN JAKARTA!!!
Hmm... ekspedisi pekan ini berjudul :
”BUMI CINTA AISYA DI KOTA NEW YORK.......”
(berteman Novel Bumi Cinta-nya Kang Abik)
RedZONE, 070510, 05:50
Aisya Avicenna
Tulisan ini diposting pada bulan Mei 2010 di blog sebelumnya
Sensasi Akhir Februari
Thursday, March 04, 2010
MASJID RAYA BOGOR (BASECAMP BARU)
Bulan Februari akan selalu menjadi bulan yang sangat istimewa buat Aisya Avicenna. Pasalnya, selain ia milad di bulan ini, ada banyak kisah yang ia alami di bulan ini. Kisah yang sangat luar biasa menurutnya, bahkan ia sendiri tak menyangka dan menduga akan mengalami liku kisah seperti yang ia alami di bulan Februari tahun ini.
Sensasi akhir Februari??? Ya…
Sensasi 44
Pukul 06.30 Aisya keluar dari “RedZone” (kostnya tercinta) untuk berpetualang lagi hari ini. “Merintis Impian di Kota Impian”. Masih ingat kan di mana kota impiannya??? (kalau lupa, baca kembali tulisan-tulisan sebelumnya ^^). Ehm, rencana awal mau berangkat lebih pagi lagi, karena keasyikan di depan laptop (MENULIS…), akhirnya agak molor berangkatnya. Hihi… Klo dah di depan laptop dan beradu dengan keyboard memang susah untuk dihentikan. Alhamdulillah, bisa menghasilkan 1.5 karya (yang 1 sudah diupload, yang 0.5 belum jadi karena mengingat sang bagaskara yang sudah semakin tersenyum cerah pertanda hari sudah semakin siang). Akhirnya Aisya memutuskan untuk menghentikan aktivitas menulisnya pagi itu dan segera beranjak menuju jalan raya. Sebenarnya berniat ke pasar dulu untuk membeli sarapan, tapi Aisya mengurungkan niatnya, nanti saja sarapannya di Bogor (begitu rencananya). Sampai di jalan raya (Jalan Otista Raya), Aisya menanti kedatangan Mikrolet biru bernomor 44. Akan tetapi, sudah seperempat jam lebih, yang dinanti tak kunjung datang. Aisya mulai bertanya-tanya. Ada apa gerangan??? Akhirnya ia mendekati seorang abang penjual rokok yang mangkal di sekitar situ. Wealah… ternyata kalau hari Ahad, mikrolet 44 memang tidak lewat situ. Ketinggalan kereta nih… (seminggu lalu kan naik kereta yang jam 06:45 waktu ke Bogor juga). Padahal, hari Jumat sore kemarin, waktu Aisya jalan-jalan dengan “MBAK”nya tercinta, mikrolet 44 lewat jalan itu, jadi ya tenang-tenang saja waktu menunggu di situ. Hehe… ternyata salah tempat. Ya sudah, akhirnya berjalan menuju halte depan kampus STIS dan alhamdulillah ada mikrolet 44 yang sudah mangkal di sana. Naik dan meluncur ke stasiun Tebet.
Sensasi Kereta Ekonomi
Sesampainya di stasiun Tebet, Aisya segera menuju loket pembelian karcis, tapi ternyata kereta AC Ekonomi tujuan Bogor baru akan berangkat pukul 08.00. Aisya memutuskan untuk naik kereta ekonomi yang akan berangkat sebentar lagi. Pukul 07.30, Aisya sudah bergelayutan di dalam kereta ekonomi yang membawanya menuju kota impiannya. Tidak dapat tempat duduk. Berdiri lah ia. Kereta ekonomi memang memberikan warna tersendiri. Beraneka “pelaku bisnis” yang menawarkan beragam barang dagangannya menjadi perhatian menarik bagi Aisya.
“Jeruk…jeruk…”, “Sapu tangan bu…”, “Tahu sumedang… masih anget… masih anget…”, “Baterei HP… baterei HP… murah… sepuluh ribu… ”, “Koran Jakarta…seribu…”, dan masih banyak lagi. Tak sedikit juga para pengemis yang dengan segala kreativitasnya meminta-minta pada para penumpang kereta. Bermacam-macam caranya. Ehm… membuat Aisya miris, seperti inilah kehidupan… masih banyak orang di sekitarnya yang hidupnya tak seberuntung dirinya. Banyak-banyak bersyukur ya!!!
Sensasi Dhuha di Masjid Raya
Sekitar pukul 08.30, sampailah ia di stasiun Bogor. CERAH SEKALI BOGOR PAGI INI!!! Keluar dari stasiun, Aisya “searching” warung makan yang bersih, rapi, dan enak… ehm, akhirnya pilihannya tertambat pada sebuah warung soto Bogor dan iapun memesan semangkuk soto daging sapi. Alhamdulillah, konser di lambungnya sudah selesai. Sembari sarapan, ia sempat SMS-an dengan salah seorang pihak yang akan ia temui pagi itu (namanya Mbak Tatiek). Mbak Tatiek bilang, beliau juga sedang dalam perjalanan menuju Masjid Raya Bogor. Setelah sarapan, Aisya naik angkot hijau nomor 03 menuju Masjid Raya Bogor. Ia memilih duduk di depan agar leluasa memandang sajian kota beriman itu di pagi hari.
Alhamdulillah, sampailah ia di Masjid Raya Bogor yang terletak di daerah Pajajaran, sebelah selatan terminal Baranangsiang, Bogor. Masuk masjid, SEPI!!! Aisya langsung menuju tempat wudhu putri. Tidak ada orang. Lantas menuju tempat sholat putri. Ada dua akhwat yang sedang menyapu. Ta’mirohnya mungkin. Aisya memandang sekeliling, subhanallah… pemandangan yang tampak dari sebelah masjid sangat luar biasa… Lukisan alam yang begitu mengagumkan. Ba’da sholat dhuha dan tilawah, Aisya menulis…
Pagi yang cerah…
Daun bambu melambai-lambai
Bergoyang seiring terpaan sang bayu
Burung-burung kecil bernyanyi menyapa pagi
Kutatap langit biru
Mega putih berjajar menarik kalbu
Ku tatap gunung itu…
Begitu kokoh… begitu agung…
Lalu kutersungkur dalam syukur…
Munajat panjang di atas sajadah hijau yang terbentang
Rabbi, indah sekali pagi ini…
Rabbi, izinkanku ungkapkan semua rasa dalam jiwa ini
Rabbi, di pintuMu aku mengetuk
Rabbi, di hadapanMu aku mengadu
Izinkanku mendekatiMu… selalu!!!
(Masjid Raya Bogor, 280210_10:10)
Ada SMS, dari Mbak Tatiek, beliau bilang hendak membeli es buah dulu. Ehm, sambil menunggu, Aisya membaca majalah Tarbawi yang dibawanya. Dalam majalah itu dikisahkan tentang beberapa anak balita yang sudah hafal AL QUR’AN, dan rahasianya adalah mereka telah dilatih untuk cinta Al Qur’an sejak dalam kandungan. Ibunyalah yang berperan besar. Ehm… jadi sangat terinspirasi dan berAZZAM untuk bisa mencetak generasi Rabbani pecinta Al Qur’an. Semuanya memang harus dipersiapkan sejak sekarang dan dimulai dari diri sendiri. Sip, insya Allah Aisya juga sedang berikhtiar mewujudkannya dengan mengikuti “kuliah khusus” tiap Sabtu pagi di salah satu “kampus” di Jakarta sebagai sarana untuk mewujudkan impiannya yang satu ini, AYO SEMANGAT!!! Mencetak hafidz + hafidzah…. ^^ dimulai dari calon UMMI-nya dulu ^^v
Sensasi Lingkaran Inspirasi
Pukul 10.15 dapat SMS dari Mbak Tatiek bahwa beliau sudah berada di teras Masjid Raya Bogor sebelah timur. Akhirnya Aisya menuju ke tempat itu, dan bertemulah ia dengan Mbak Tatiek dan beberapa rekan barunya. Bercakap-cakap sebentar sambil berkenalan dengan mereka. Setelah beberapa saat, “lingkaran inspirasi” itu dibuka oleh Bang Eko. Dan kamipun larut dalam nuansa keakraban sebuah komunitas baru yang baru saja lahir di kota BERIMAN ini. Secara special, hari ini hadirlah seorang jurnalis yang sangat inspiratif, beliau bernama Pak Iqbal. Dan di bawah asuhan beliaulah nantinya kami akan bersama-sama mengukir kata emas yang penuh motivasi dan inspirasi. Terkait komunitas ini, insya Allah akan saya ceritakan dalam tulisan yang lain. OK!
Sensasi Soto Bogor
Hujan turun tepat saat beberapa progress dan impian-impian ke depan terikrarkan dalam pertemuan perdana komunitas itu. Subhanallah… semoga sebentuk ikhtiar ini mendapat ridho dariNya dan senantiasa diberi kemudahan untuk mewujudkannya. Aamiin.. Adzan berkumandang menggema di setiap sudut Masjid Raya Bogor. Konsolidasi pun diakhiri. Setelah sholat Dhuhur, Aisya beranjak keluar masjid dan hendak mencari makan siang. Akhirnya ia memilih warung soto Bogor yang mangkal di depan masjid. Kali ini soto ayam yang dipesannya (tadi pagi kan soto sapi). Alhamdulillah… mengunyah sambil terus merenungkan inspirasi yang didapat hari ini.
Sensasi Jendela Dunia
Setelah melahap semangkuk soto ayam Bogor, Aisya menuju toko buku Gramedia yang berlokasi tepat di depan masjid raya Bogor. Buku adalah jendela dunia. Benda minimalis yang mampu membawa pembacanya hanyut dalam khazanah ilmu yang luar biasa (jika buku yang dibaca bermutu lho!!!). Aisya memilih dan memilah buku yang ia butuhkan. Dan pilihannya jatuh pada dua buah buku yang akhirnya dibelinya. Buku adalah asset berharga baginya. Salah satu impian besarnya tahun ini adalah “Koleksi buku di perpus pribadinya (Perpus AL FIRDAUS) mencapai 1000 buah buku”. Sampai detik ini koleksinya sudah mencapai 300-an lebih. Ada yang mau menambah koleksi Aisya?? Aisya akan menerima dengan senang hati. Salah satu hal yang sering dilakukan Aisya adalah saat ia berkunjung ke sebuah daerah baru (berpetualang,-red), dia selalu membeli buku.
Sensasi Coklat
Keluar dari Gramedia, sebenarnya Aisya ingin segera pulang ke Jakarta. Akan tetapi, ada ajakan dari sahabatnya untuk berdiskusi sebentar. Terpilihlah McD sebagai tempat untuk berbagi cerita. Ditemani segelas eskrim coklat. Gratis lagi!!! ^^v. Aisya bersama dua orang sahabatnya menikmati sensasi coklat di siang itu. Backsong yang terdengar di McD siang itu : “Sorry… I can't be perfect” nya Hoobastank…(kayaknya lho). Aisya merenung… Memang, tak ada manusia yang sempurna. Kesempurnaan hanyalah milik Allah. MAHA segala MAHA.
Sensasi AC Ekonomi
Setelah menikmati eskrim coklat dan sedikit berbagi cerita dengan dua orang sahabatnya yang kini beraktivitas di Bogor, Aisya naik angkot hijau 03 untuk menuju stasiun Bogor. Sesampainya di stasiun Bogor ternyata semua kereta tujuan Jakarta berhenti di stasiun Pasar Minggu. Wahhh…. Surprise!!! Ya sudahlah… Pukul 15.30 kereta AC Ekonomi yang hendak Aisya tumpangi, sampai jua di Stasiun Bogor. Alhamdulillah, dapat tempat duduk. Aisya langsung mengeluarkan majalah Tarbawi yang belum selesai dibacanya. Kereta belum mau berjalan. Berkali-kali diinformasikan bahwa semua kereta jurusan Jakarta hanya berhenti sampai stasiun Pasar Minggu karena ada sedikit trouble di Stasiun Manggarai. Waktu terus berjalan tak mau ditahan, lambat laun kereta jadi penuh sesak. Maklum, hari libur…. Aisya akhirnya berdiri dan memberikan tempat duduknya pada dua orang gadis kecil yang sangat lucu dan menggemaskan. Beberapa ibu terlihat kelelahan sambil menggendong bayinya. Sayangnya, tiga pemuda yang duduk tak jauh dari tempat Aisya berdiri tidak peka dengan kondisi di sekitarnya. Mereka tetap asyik bercerita dan bermain HP. Bikin gemes aja sih! Ga nyadar bahwa di depannya banyak yang seharusnya lebih berhak untuk duduk. Pemuda oh pemuda…
Sensasi Senja
Alhamdulillah, sekitar pukul 17.00 sampailah Aisya di Stasiun Tebet (Alhamdulillah, tidak jadi berhenti di Stasiun Pasar Minggu karena permasalahan di Stasiun Manggarai bisa diatasi). Sesampainya di OSCOM (kostnya tercinta…). Aisya mendapat SMS dari seorang sahabatnya yang pernah satu kampus dengannya meski lain jurusan. SMS itu membuatnya sedikit terkejut. Aisya mencoba mengaitkan dengan beberapa kejadian sebelumnya…. Yaa… inilah skenarioNya. Hari ini memang banyak sekali kejutan yang Aisya dapatkan…
Di senja ini…
Ya Allah…
Alangkah Maha Agung, Maha Besar, Maha Kuasa Engkau
Alangkah Maha Agung, Maha Besar, Maha Kuasa Engkau
dan alangkah lemah, kecil, kerdil, dan tidak berdayanya diri ini…
Sadarkan hamba… bahwa seluruh yang ada di alam semesta ini tercipta karena Kuasa dan KehendakMu…
Buatlah hamba selalu ridha pada semua ketentuanMu.
Sadarkan hamba… bahwa seluruh yang ada di alam semesta ini tercipta karena Kuasa dan KehendakMu…
Buatlah hamba selalu ridha pada semua ketentuanMu.
Buatlah hamba selalu berhuznudhan kepadaMu…
Agar hamba menjadikan ridhaMu sebagai satu-satunya cita-cita dan tujuan hidup.
Agar hamba menjadikan ridhaMu sebagai satu-satunya cita-cita dan tujuan hidup.
Berharap hanya kepadaMu…
Tunduk dan patuh kepada ketentuanMu
Tunduk dan patuh kepada ketentuanMu
Jakarta, 040310_00:07
Aisya Avicenna
(Tulisan
ini diposting pada bulan Maret 2010 di blog sebelumnya)
Aisya
Avicenna
Ekspedisi Aisya ke Kota Impian
Setelah
sarapan dengan nasi uduk yang dibelinya di Pasar Sawo (pagi-pagi dah ke
pasar euy…), pagi itu (Sabtu, 20 Februari 2010, pukul 06:15), Aisya
keluar kostnya. Sambil mengenakan tas punggung kesayangannya (emm, gaya
anak kuliah nih…jadi inget waktu masih jadi mahasiswa. Eh, sekarang kan
juga masih jadi mahasiswa kok! Mahasiswa di Universitas Kehidupan.
BETUL??? BETUL-lah!!! sepakat!)… emmm, lanjutkan! Aisya menuju jalan
Otista dan naik mikrolet biru nomor 44 menuju Stasiun Tebet. Mau ke mana
sih?
Kan udah ditulis… ke Kota impian…
Mau tau kota impian Aisya Avicenna???
It’s called Rainy Town…
Disebut juga KOTA BERIMAN (BERsih Indah nyaMAN)
What’s this?
BOGOR!!!
Kenapa Bogor???
Ehmm…
sebenarnya Aisya sejak SMA dulu pengin banget bisa masuk ke IPB.
Mencoba ikut PMDK, tapi belum berhasil (waktu itu sampai nangis 2 hari
gara-gara ga lolos PMDK IPB… hihi… lucu! ). Sejak itu, Aisya jadi
semakin penasaran dengan kota Bogor yang telah “menolak” kehadirannya
saat itu. Emmm… Sebenarnya ada alasan lain kenapa Bogor yang dipilih
menjadi “kota impian”, bagi yang sudah baca tulisan Aisya
sebelum-sebelumnya di BLOG, mungkin akan tahu alasan yang lainnya itu.
Tapi, mending ga usah tahu aja lah alasan yang lainnya itu apa… ^^
Di
dalam Mikrolet nomor 44 itu, Aisya mengeluarkan dua lembar kertas
berisi jadwal dan alur perjalanan kereta Jakarta-Bogor. Ehm… kayak Dora
dan petanya. Hihi… Aisya yang awalnya tadi hanya menjadi penumpang
tunggal, selang berapa lama… masuklah serombongan ibu-ibu pengajian.
Denger-denger sih ibu-ibu itu hendak mengikuti kajian akbar di dekat
stasiun. Ehm… Aisya jadi berpikir dan berkeinginan. Suatu saat nanti
pengin ngisi pengajian ibu-ibu… Menantang kali ya!!! ^^ Itu yang
terlintas di benaknya… Sampai di dekat Stasiun Tebet, Aisya sempat
mampir bertanya kepada seorang bapak penjual makanan ringan, pintu masuk
stasiun sebelah mana? Hihi, bingung juga karena memang berhentinya
mikrolet 44 masih agak jauh dari pintu masuk stasiun. Malu bertanya
sesat di stasiun dung! Akhirnya Aisya menuju loket karcis dan membeli
satu karcis kereta AC Ekonomi jurusan Bogor. Ternyata berangkatnya jam
06:50. Masih harus sabar menanti (menantikan kereta di batas waktu ^^)…
Aisya membayar karcis seharga Rp 5500 ,- itu kepada petugas loket. Baru
berapa langkah, Aisya kembali lagi ke loket itu, karena ternyata uang
kembaliannya kurang Rp 10.000,-. Wah, dikiranya mungkin bayarnya pake Rp
10.000,-. Sambil menanti kedatangan sang ular besi yang akan membawanya
menuju kota impian, Aisya SMS-an dengan Bundanya tercinta di Wonogiri.
Ehm, bunda tuh sangat tahu kalau putrinya itu memang hobby berpetualang.
Jadi, ya kemanapun akan diizinkan, asal hati-hati. Terima kasih atas
dukungan dan doanya, Bunda!!!
Akhirnya,
kereta yang dinanti tiba juga… Aisya masuk dan memilih bangku yang
masih kosong. Lapang rasanya… Keretanya juga bersih!
Bismillahi tawakaltu ‘alallah.. Laahaula walaa quwwata ilabillah…
Jess..jess..jesss…
(bunyi kereta gimana sih???). Ular besi itupun bergerak meninggalkan
Tebet menuju kota impian Aisya Avicenna, BOGOR!!!
Langsung update status di FB :
Cerah
sekali hari ni... Secerah hatiQ! ^^. Sang bagaskara jg tersenyum manis
mengiringi ular besi yg Q naiki menuju kota itu..."kulayangkn pandangQ
mlalui kc jendela. Dari t4 q brsandar seiring lantun kereta... Mmbwt
sisi hdpQ pnuh riuh dan berwarna.." ^^v
Di
dalam kereta, Aisya menyempatkan diri untuk membaca buku yang ia bawa.
Kali ini bukunya berjudul “Ya, Allah.. inilah proposal ibadahku”. Buku
yang SANGAT INSPIRATIF!!!
Aisya membaca buku sambil sesekali memandang keluar jendela… Subhanallah, cerah sekali. Awan berarak ceria… Langit berwarna jingga kemerahan… MERAH??? Hmm… selalu ada rasa tersendiri di balik warna ini. ^^v
Aisya membaca buku sambil sesekali memandang keluar jendela… Subhanallah, cerah sekali. Awan berarak ceria… Langit berwarna jingga kemerahan… MERAH??? Hmm… selalu ada rasa tersendiri di balik warna ini. ^^v
Sekitar pukul 08.30, akhirnya kedua kaki Aisya Avicenna secara resmi menginjakkan kaki di kota Bogor!!!
Alhamdulillah…terwujud
lagi impiannya… Impian yang duluuu hanya tertulis di “DREAM BOOK”.
Sekarang bisa dicoret dengan tinta MERAH sambil tersenyum cerah…
Keluar
dari stasiun Bogor, Aisya langsung disambut oleh puluhan tukang ojek
dan tukang becak, tapi maaf Pak… Aisya naik angkot 03 aja…
Aisya
memilih duduk di samping sopir angkot 03. Bisa sambil tanya-tanya, gitu
pikirnya. Dan biar tidak tersesat… Emm, Bogor cerah sekali pagi ini…
Aisya jadi sangat leluasa melihat kanan kiri. Sempat lewat Kebun Raya
Bogor dan tampaklah puluhan kijang dengan berbagai aktivitasnya. Ada
yang sedang tiduran, lari-larian, ngemil, jalan-jalan, macem-macem lah!
Memandang ke kiri, Aisya melihat taman Kencana yang kelihatan asri,
Aisya senyum-senyum sendiri saat melihat sepasang suami istri yang
sedang jalan-jalan di taman…istrinya sedang hamil… ehmm.. (muka pengin :
mode on ^^). Dah cukup senyum-senyumnya!!!
Turunlah
Aisya di jalan masuk menuju Universitas Pakuan. Aisya ganti naik angkot
06 dan turun di depan kampus itu. Alhamdulillah, sampai di tujuan.
Aisya masuk dan langsung mendekati seorang bapak, bertanya… di manakah
letak aula Fakultas Ekonomi??? Akhirnya sang bapak memberikan petunjuk
dan Aisya meneruskan perjalanan mengikuti petunjuk Bapak itu. Tapi…
ternyata belum ketemu juga. Akhirnya bertanya dan bertanya lagi sampai
akhirnya ketemu juga auditorium D3 FE UNIPAK. Langsung registrasi..
berhubung acara belum dimulai, Aisya menuju masjid kampus yang bernama
Masjid Al Kautsar. Sholat
Dhuha dan tilawah di sana. Setelah jam 09:15, Aisya kembali menuju
tempat acara. Di taman dekat auditorium, Aisya melihat sesosok akhwat
sedang membaca Majalah Khalifah… Aisya mendekatinya dan berkenalanlah
mereka… Ehm, ternyata sama-sama dari Jakarta dan seumuran. Klop deh!
Dapat saudari baru… ^^. Setelah cukup puas berkenalannya, kami berdua
masuk. Sebelum sampai auditorium, sempat bertemu dengan salah seorang
sahabat lama yang dah setahun ini tidak bertemu… dan hari ini bertemu
kembali dalam kondisi yang sama-sama sudah “berbeda” (namanya sengaja
disembunyikan, Aisya memang hobby bikin penasaran pembaca). SURPRISE
SEKALI!!! (bukan “SUPER SEKALI” lho, klo yang ini mah slogannya Mario
Teguh!)
Aisya memilih duduk di deretan depan, sekali lagi… posisi menentukan prestasi! Biar fokus, pikirnya…
Ada
3 pembicara yang dihadirkan dalam acara dahsyat pagi itu. Materi yang
disampaikan juga sangat inspiratif. INSPIRACTION!!! Inspirasi untuk
BERAKSI!!! Seperti biasa, rugi rasanya kalau tidak menemukan jawaban
atas pertanyaan yang menari-menari di relung hati (hayah..), maksudnya …
sayang sekali melewatkan moment ini, karena narasumbernya juga luar
biasa… makanya, dengan berani.. (harus dong…kan pakai MERAH!), Aisya
menjadi penanya pertama…Ada 3 pertanyaan yang ia tanyakan. Dan akhirnya
ia menemukan jawaban atas pertanyaannya, meski sebenarnya ia belum puas
akan jawaban tersebut. Harus mencari lagi!!! Di akhir acara, terpilihlah
3 penanya terbaik dari 9 peserta yang bertanya, dan alhamdulillah…
Aisya menjadi salah satunya… dapat oleh-oleh sebuah buku… ^^v.
Langsung update status :
Dapat "surprise" di bogor... Subhanallah walhamdulillah... ^^v single adventure yg dahsyat! Misi brhasil...!!! Malah "skali mrengkuh dayung, dua tiga pulau trlampaui".
Setelah
acara selesai, Aisya sempat berdiskusi dengan sahabat lamanya tadi…
Tidak menyangka juga bisa bertemu di situ. Ternyata sahabatnya itu
merupakan salah satu penggagas acara dahsyat hari itu. Salut deh! Kami
sharing sebentar. Pesan sahabatnya… amanah Aisya sekarang merupakan
“sebentuk pengabdian”, jadi ya… nikmati saja prosesnya!!! SIP…!!!
Setelah
itu, kami menuju masjid Al Kautsar untuk sholat Dhuhur… dan akhirnya
setelah selesai sholat, kami berpisah untuk melanjutkan perjalanan
masing-masing. Aisya keluar dari Universitas Pakuan dan langsung naik
angkot 06. Mendung bergelayut menghiasi langit kota Bogor. Hujan mulai
turun. Sampai di dekat Gramedia, Aisya turun dan berganti angkot 03
menuju stasiun Bogor. Hujan semakin deras. Jadi benar-benar merasakan
bahwa Bogor memang KOTA HUJAN. ^^
Update status FB lagi…
Alhamdulillah, 1 impian trwjud lg. Pulang dr bogor bw oleh" bnyk bgt => semangat, motivasi, inspirasi, bahagia, optimisme emm.. Pokoknya bnyk! Bogor ujan.. Tp rasa"nya seperti ujan salju brtabur sakura. Hehe ^^v.
Sampai
di pemberhentian 03, hujan masih mengguyur deras… kalau mau ke Stasiun
Bogor, masih harus berjalan kaki… akhirnya naik becak karena jalanan
digenangi air setinggi mata kaki… sampai jugalah di stasiun, beli tiket
AC ekonomi… Karena masih lama (masih 1 jam lagi), Aisya memutuskan untuk
makan siang…
Setelah
makan siang, Aisya memasuki stasiun dan duduk di dekat seorang ibu
(lebih tepatnya nenek). Aisya mengajak ibu itu ngobrol dan ternyata
beliau juga akan turun di Stasiun Tebet.
Kereta
datang, kamipun naik. Duduk bersebelahan dan melanjutkan cerita. Dalam
perjalanan pulang ini, Aisya kembali merenungi ekspedisi ke kota
impiannya hari ini… Insya Allah, banyak hikmah dan inspirasi yang ia
dapatkan… emm… malah dapat rangkaian kata inspiratif… di update lagi… ^^
Allah yg memisahkan, Allah jualah yg mempertemukan kembali. Allah yg menjauhkan. Allah pulalah yg mendekatkan kembali... Emm, ukhuwah tu mmg penuh warna krn skenarioNya lah yg membwtnya dmikian...jika doa" yg mengikatnya, maka ukhuwah itu akn snantiasa brwrna indah walau trpish jarak&waktu.
Pukul
16:30, sampailah Aisya di Stasiun Tebet. Langsung naik mikrolet 44
lagi, eh… pakai acara nyasar dulu waktu turun dari 44… Wahhh, harus
segera hafal dengan rute mikrolet nih! ^^
LUCU!!!!!
Alhamdulillah,
atas bantuan adik-adik SMA, Aisya berhasil menemukan jalan yang benar.
Hehe… dan akhirnya sampailah ia di kostnya tercinta…
HARI INI SANGAT LUAR BIASA!!!
Full InspirACTION!!!
Jakarta, 210210_03:11
Aisya Avicenna
Saat cuaca cerah… awan berwarna putih
Saat cuaca mendung… awan menjadi berwarna hitam
Itulah yang dinamakan sebentuk cinta..
(sebuah inspirasi yang didapat dari salah seorang pembicara)
Terima kasih Ya Allah….
Atas CINTA-MU pada hambaMu ini…
Atas CINTA-MU yang telah menskenariokan hari yang LUAR BIASA!!!
(Tulisan
ini diposting pada bulan Februari 2010 di blog sebelumnya)
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Daftar Tulisan
Motivasi
(343)
Coretan
(233)
Dunia Muslimah
(140)
Puisi
(114)
RomantiCouple
(82)
Artikel
(76)
Kepenulisan
(49)
Tips
(46)
FLP
(41)
Mutiara Kata
(41)
TraveLova
(35)
Catatan Mamiko
(25)
Dunia Parenting
(23)
Cerpen
(20)
Inspirasi Bisnis
(19)
Resensi Buku
(17)
Buku Aisya Avicenna
(13)
Dunia Anak
(13)
Flash Fiction
(9)
Resensi Film
(8)
Cerbung
(5)