ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.

PERTAMA KALINYA KE PARIS VAN JAVA

 


Pada Februari 2011, selain menjadi statistisi dengan status masih CPNS, saya juga mendapat tugas baru di Unit Pelayanan Perdagangan (UPP). Apa itu UPP? UPP adalah ‘pintu’ keluar masuknya perizinan impor dan ekspor. Semacam ‘front line’ kalau di bank. Jadi ya tugasnya memberikan pelayanan prima pada para importir dan eksportir yang hendak mengajukan izin. 

Saya diperbantukan di sana, karena menjadi bagian dari staf di direktorat yang menangani impor. Berhadapan dengan ‘customer’ yang galak sampai baik hati, saya pernah mengalaminya. Hmm, di sinilah peran sebagai ‘abdi negara’ itu akan teruji. Saya mendapat jadwal di UPP 1-2 kali dalam seminggu.

Saya bertugas di UPP dari pukul 09.00 sampai pukul 17.00 sore. Setelah itu, naik ke lantai 9 untuk melanjutkan pekerjaan lain yang telah menanti. Biasanya saya baru pulang setelah Magrib. Bahkan teman-teman yang lain banyak yang baru pulang di atas pukul 21.00. Tentu aktivitas "super sibuk" ini mematahkan persepsi bahwa PNS itu bisanya hanya duduk santai baca koran atau main Zuma. Mungkin itu hanya segelintir oknum tak amanah dan tak bertanggung jawab.

Jumat malam, 4 Februari 2011 setelah tugas di kantor selesai, saya dan beberapa kawan tim UPP bersiap untuk berangkat ke Bandung dengan menggunakan mobil APV hitam. Kami berencana refreshing sejenak untuk menghilangkan penat setelah berjibaku dengan layanan ekspor-impor yang tiada habisnya.

Jakarta malam itu cukup macet tapi saya begitu menikmati perjalanan sambil mendengarkan murottal dan nasyid-nasyid dari HP saya. Rombongan sempat berhenti di rest area tol Cikampek untuk isi bensin dan ke toilet.

Sabtu pukul 02.00 dini hari sampai jugalah kami di bungalo dan restoran “Kampoeng Strawberry” di daerah Ciwidey, Bandung Selatan. Suasana dingin menusuk kulit. Kami menginap di sana. Untuk menepis dingin yang makin menjadi, kami sempat memasak mi rebus. Bungalonya sangat nyaman. Desain interiornya juga sangat menarik. Berlantai kayu dan berdinding batu bata.

Pukul 04.30 kami bangun, kemudian salat Subuh berjamaah. Pagi harinya, kami keluar di sekitar bungalo. Masya Allah.. pemandangannya begitu indah. Gunung yang berkabut diadu dengan hawa dingin dan udara yang menyegarkan. Bersama Agnes, Mbak Sulis, dan Nita, saya jalan-jalan pagi dan akhirnya menemukan warung di pinggir jalan. Saya memesan segelas energen vanilla hangat dan makan satu buah gorengan. Di depan warung itu ternyata kebun strawberry. Berjejerlah puluhan buah strawberry yang siap dipetik. Pengunjung bisa memetik dan membayar strawberry yang telah dipetik tersebut.

Setelah sarapan, mandi, dan packing, kami menuju mobil kemudian melanjutkan perjalanan menuju kawah putih. Sampai di sana, hujan turun cukup deras. Kami pun menunggu di mobil. Setelah cuaca cukup mendukung, akhirnya kami keluar mobil dan mendekati kawah yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha itu. Akhirnya kami bisa berfoto ria di Kawah Putih meski waktu itu angin bertiup cukup kencang dan hujan kembali turun.

Kawah putih dianggap memiliki air berwarna putih padahal sebenarnya warna putih itu berasal dari pantulan tanah di dasar kawah yang bercampur dengan unsur tanah lainnya. Suasana di sekitar kawah putih menurut saya cukup 'spooky' karena selain ada uap putih dari kawah yang mengandung belerang itu, juga dikelilingi ranting-ranting pohon yang menghitam dan tak berdaun.

Setelah dari kawah putih, perjalanan berlanjut ke Situ Patengan atau Situ Patenggang. Di tengah danau Situ Patenggang ini ada sebuah pulau kecil bernama Pulau Asmara atau Pulau Sasuka yang konon merupakan tempat bertemunya Ki Santang dan Dewi Rengganis.

Sekitar danau banyak terdapat perahu kecil yang bersandar. Sebenarnya kami bisa naik perahu menuju pulau, akan tetapi karena terbatasnya waktu, kami hanya makan sate ayam di dekat danau kemudian salat berjamaah. Banyak penjual oleh-oleh di sekitar danau, tak hanya souvenir tapi juga buah strawberry. Oh iya, Situ Patenggang ini dikelilingi kebun teh juga, jadi suasananya sangat asri dan sejuk.


Situ Patenggang, sumber: dictio.co

Sekarang di sana telah dibangun Kapal Pinisi raksasa dengan 4 balkon yang cocok dipakai untuk berswafoto. Lokasinya sangat instagramable karena berlatar Situ Patenggang dan Gunung Patuha yang indah.

Setelah dari Situ Patenggang, rombongan bergerak menuju pusat kota Bandung hingga sampai juga di daerah Dago. Saya jadi teringat kisah Ajuj yang rela jualan pecel lele di Jalan Dago, sembari mencari Kinanthi (kisah dalam novel “Galaksi kinanthi” karya Tasaro Gk). Kami mampir di Kartika Sari untuk jajan brownies panggangnya yang terkenal legit. Setelah itu lanjut ke Heritage Factory Outlet dan mencari oleh-oleh di daerah Dago.

Sebelum kembali ke Jakarta, kami mengisi amunisi dulu di Cafe de Winkel yang berlokasi di Tamansari. Saya menikmati nasi goreng dan secangkir lemon tea hangat di senja itu. Setelah Magrib, kami baru pulang ke Jakarta.

Refreshing singkat namun mengasyikkan ini tentu membawa banyak manfaat bagi kami, khususnya saya pribadi. Selain melahirkan syukur dan tafakur dengan menikmati keindahan alam ciptaan-Nya, juga membangun kedekatan di internal tim UPP sehingga bisa semakin kompak ketika kembali pada rutinitas kerja di kantor.

Saya sangat menyukai kota Bandung dan sekitarnya, bahkan tak menyangka ketika empat bulan setelah kunjungan pertama itu, Allah memberi saya kesempatan tinggal selama 2 tahun untuk menimba ilmu di kota Paris Van Java.

26 comments:

  1. Walaupun dengan aktifitas yang super sibuk, dan ketika pekerjaan selesai mbk tika masih inget refreshing hhe. tapi menurutku refreshing itu penting untuk meningkatkan mood kerja.

    BalasHapus
  2. Waaah asyik banget, Kak. Terakhir ke Bandung tahun 2016 hiks.. udah lama banget. Pengen main2 ke sana lagi.

    BalasHapus
  3. Emang yang namanya liburan setelah penat kerjaan itu terbaik banget apalagi kalo pergi sama orang-orang yang senasib jadi makin terasa kebersamaannya.

    Sayang sekarang sedang pandemi, meskipun banyak yang sudah bepergian jauh dan ramai saya jujur masih agak takut karena kita tidak tau apa yang akan terjadi.

    Terima kasih share tempat-tempatnya, sepertinya bisa dicatet nih buat tujuan selanjutnya

    BalasHapus
  4. Bandung memang memberi kesan tersendiri khususnya buat yang baru pertama ke sana kak. Kotanya bersih tapi kudu irit sih hahaha.

    BalasHapus
  5. Bandung memang banyak sekali tempat menarik, masih masuk dalam list traveling saya ni, belum tau kapan terjadi, hehe

    BalasHapus
  6. Pernah ke Situ Patenggang ..... jadi kepengen lagi nih ...... tempatnya memang IG banget bikin betah berlama-lama di sini.

    BalasHapus
  7. Saya suka bandung karena cuacanya dingin, tempat wisatanya banyak, dan saya merasa kota itu "nyeni"..
    Gak pernah bosen sama Bandung :)

    Nice sharing!

    BalasHapus
  8. wah seru banget ya ternyata hehe
    jadi pengen kesana nih

    BalasHapus
  9. Waw, keren banget view pemandangannya kak... Semoga aku bisa segera menyusul ke sana juga. Aamiin.

    BalasHapus
  10. Huaaa jadi pengen ke sana. Paris van Java bakal jadi list trip aku selanjutnya nih.

    BalasHapus
  11. Jadi kangen bermain ke bandung 😌 terakhir kesana udh cukup lama thn 2015 ini skrng gk pernan lg soalnya tempat tinggal skrng udh di sumut 🙄🙄

    BalasHapus
  12. Asik banget liburan kakkk...jadi pengen jugaa

    BalasHapus
  13. Gak pernah bosen untuk baca blog kakak ini. Tulisannya ringan dan seperti membawa saya juga merasakan tempat wisata di sana

    BalasHapus
  14. kayaknya ini ke arah pangalengan ya. dlu pernah acara kantor dsana. seru banget. adem. tapi jauh.

    BalasHapus
  15. Situ Patenggang, tempat nostalgia zaman SMA haha. Travelling dari Sekolah waktu itu, kalau gak salah dalam rangka acara perpisahan atau kenaikan kelas gitu hehe. Dari situ nyebrang ke Batu Cinta dan tulis nama orang yang kita suka. Katanya sih biar jodoh hehe.

    BalasHapus
  16. wah langsung dihabisin tuh destinasi wisata Kota Bandung :D

    dari ciwidey ke dago, tapi rasanya puas ya?

    BalasHapus
  17. Mantap nih jalan-jalannya, belum pernah kesana, semoga suatu saat bisa berkunjung juga kesini.

    BalasHapus
  18. Bandung menjadi kota yang selalu membuatku ingin kembali kesana. Banyak destinasinya juga yang ingin aku kunjungi.

    BalasHapus
  19. Bandung menjadi kota yang selalu membuatku ingin kembali kesana. Banyak destinasinya juga yang ingin aku kunjungi.

    BalasHapus
  20. kereeen, jadi pengen ke tempat-tempat begini :) ini bisa di budetin berapa mba kalau jalan-jalan begini hehehe

    BalasHapus
  21. Alhamdulillah kerja bonus jalan-jalan refreshing jadi bisa nambah kompak dengan team tapi hati senang bisa merasakan kesegaran Jawa Barat yang khas.

    BalasHapus
  22. Bandung tuh emang menyenangkan sekali. Berkah mba setelah 4 bulan kunjungan pertama bisa tinggal dua tahun. Duh jadi kangen tinggal di Bandung

    BalasHapus
  23. Mbakkk dirimu kok keren sih. Ditengah kesibukan sebagai abdi negara masih bisa nulis. Jualan duh keren pokoknya.

    Btw, bandung adalah kota yg selalu ingin aku kunjungi

    BalasHapus
  24. Wah kak Ticko masih ingat aja memori 19 tahun silam, Masya Allah :D

    Btw di tahun itu kak Ticko udah jadi PNS yah? Salfok euy hihi.

    Bandung emang punya pesona sendiri ya apalagi bagian Kabupaten nya.

    BalasHapus
  25. Udah lama banget ga ke Situ Patenggang, sekarang makin cakep ya. Duh jadi kangen pengen ke Bandung.

    BalasHapus
  26. Refreshing sejenak untuk menghilangkan penat ya mba. Memang perlu sekali-kali kita menyegarkan pikiran biar selalu happy ��

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna