ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.
Tampilkan postingan dengan label MotivaTrip. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MotivaTrip. Tampilkan semua postingan

MELIHAT LAHAT [4]: SI PAHIT LIDAH SEBAGAI ICON BARU DI PUSAT KOTA LAHAT, BAGAIMANA SEJARAHNYA?

 


Setelah beberapa tahun  icon di jantung kota Lahat berupa jam gadang, akhirnya pada akhir 2023, berganti dengan patung Serunting Sakti atau biasa dikenal dengan "Si Pahit Lidah". Patung yang berdiri di Jalan Mayor Ruslan kota Lahat itu, tampak sedang membawa golok dan berdiri di atas sebongkah batu. Mengapa tokoh ini menjadi icon baru di kota Lahat? Ternyata ada sejarahnya. Saya tulis kembali dari hasil membaca dari berbagai sumber referensi. 

BERPACU DENGAN SANG WAKTU




Hawan-kawan, pernah nggak  harus naik kendaraan semisal pesawat atau kereta, tapi karena suatu hal jadi mepet datang ke bandara atau stasiunnya? Panik banget dan takut ketinggalan pesawat atau kereta tersebut. benar-benar harus berpacu dengan waktu agar tetap tepat sampai di lokasi. Saya pernah waktu pergi ke Surabaya, 14 tahun silam.

MEMBACA DI KOPAJA

 


"Allah selalu menyajikan skenario yang bisa kita lakoni karena skenario-Nya pasti disesuaikan dengan kemampuan hamba-Nya. Dalam kisah yang satu ini, tentunya Allah Maha Tahu kalau aku mampu menjalaninya. So, tak perlu ragu lagi. Allah-lah pembuat skenario terbaik. Saatnya merangkai kisah ini dengan indah. Keep optimist!!"

(Kopaja 502, 16:43, Etika Aisya Avicenna)

PAKAI NMAX HASIL NABUNG UANG 20 RIBUAN UNTUK TOURING KE PAGAR ALAM


Salah satu kunci dalam menabung adalah disiplin. Kunci lainnya adalah bisa menahan diri dari aneka goda keinginan. Itulah salah satu penyemangat saya saat mulai rutin menabung Rp 20.000,00 sejak 2018. Banyak impian yang terwujud dari menabung uang berwarna hijau itu. Mulai dari renovasi rumah, sampai beli motor Yamaha Nmax. Suami juga saya ajak untuk berkomitmen ketika mendapatkan uang Rp 20.000,00 harus ditabung.

PETUALANGAN MENAWAN DI KOTA IMPIAN

 


Saat mentari mulai menyapa dan perut sudah terisi dengan sebungkus nasi uduk, pukul 06.15 di Sabtu, 20 Februari 2010 itu saya keluar kos. Dengan mengenakan tas punggung kesayangan, saya menuju jalan Otista dan naik angkot biru nomor 44 menuju Stasiun Tebet. Insya Allah hari itu saya hendak berpetualang ke kota impian, Bogor.

MELIHAT LAHAT [3]: LIMA POTENSI WISATA DI KABUPATEN LAHAT

 


Assalamu’alaikum Sahabat, kembali lagi saya ingin bercerita tentang Kabupaten Lahat. Meski baru 1 tahun resmi tinggal di Lahat, sebenarnya banyak hal yang masih membuat saya pribadi penasaran dengan keunikan dari Kabupaten ini. Memang sih semua tempat unik belum saya jelajah. 

INDAHNYA DEBUR PANTAI DI KAUR

                      


   

Ramadan pertama setelah menikah, saya diajak suami ke rumah neneknya di Kabupaten Kaur. Pada 18 Agustus 2012 saya bersama keluarga suami dari Lahat mengendarai mobil menuju kabupaten di bagian selatan Provinsi Bengkulu tersebut.

PERTAMA KALI KE LUAR NEGERI


Selalu ada hal istimewa pada tiap pengalaman pertama. Seperti halnya saat saya pertama kali ke luar negeri. Alhamdulillah, akhirnya salah satu impian saya kembali terwujud dengan cara-Nya yang tak terduga.

MENEPI DI LOSARI


Pada November 2014, saya mendapat tugas survei ke Makassar. Kunjungan kedua ini bersama seorang rekan untuk berburu data di Kawasan Industri Makassar yang berlokasi di daerah Maros.

Setelah turun di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar yang juga berlokasi di daerah Maros, kami langsung pesan taksi untuk menuju lokasi perusahaan yang kami survei.

Ternyata alamat yang kami cari cukup sulit ditemukan. Setelah pakai acara nyasar dan bertanya ke beberapa orang yang ditemui, akhirnya sampai juga ke lokasi tujuan.

Hari itu kami berkunjung ke dua perusahaan, yakni importir bahan baku plastik. Misi pertama ini berjalan lancar. Kami pun mendapatkan data yang diinginkan. Namun, ada kejadian lucu waktu berkunjung ke lokasi kedua, yakni pelaku usaha hampir tidak mau menemui kita. Mereka merasa ketakutan karena ada sidak dari kami. Akhirnya setelah melakukan lobi, kami diterima meskipun saat tanya jawab ada beberapa respon yang menimbulkan kecurigaan dari kami.

Biasanya tiap kunjungan kami juga diperbolehkan melihat langsung proses produksi. Akan tetapi, di perusahaan ini kami tidak diberikan izin dan kami memilih untuk langsung pergi. Hasil survei di perusahaan ini tentu menjadi catatan tersendiri bagi kami.

Sore hari, kami baru check in di hotel yang berlokasi di seberang Pantai Losari. Setelah bersih-bersih, jelang Magrib kami keluar hotel. Kami berniat salat di Masjid Amirul Mukminin yang lebih dikenal dengan masjid terapung. Konon masjid yang dibangun pada 2009 ini merupakan masjid terapung pertama di Indonesia.

Di dalam masjid terapung


Kami berjalan kaki menuju masjid yang berlokasi di ujung pantai. Tak lupa kami juga berfoto di tulisan "LOSARI" yang ada di tepi pantai.

Rona jingga menghias cantik di langit saat kami sampai di Masjid Amirul Mukminin. Bangunan masjidnya sangat unik dan cantik. Saat masuk ke dalam ternyata ada 5 pilar atau tiang penyangga yang konon menjadi simbol salat wajib 5 waktu yang harus selalu ditegakkan. Interior masjid juga sangat indah, rasanya sangat betah berlama-lama di dalam masjid.

Setelah salat, kami lanjut mencari makan. Di sepanjang pinggir pantai banyak yang berjualan camilan. Salah satu camilan khas Makassar yang dijual adalah pisang epe. Pisang epe merupakan pisang bakar yang dijepit kemudian disajikan dengan beberapa toping sesuai selera. Pisang yang digunakan adalah pisang raja yang rasanya manis. Pisang epe cocok dinikmati selagi hangat. Apalagi saat menikmatinya sambil minum sarabba. Sarabba adalah wedang jahe khas Makassar. Rasanya segar dan mengenakkan tenggorokan.

Setelah beli camilan, kami makan coto makassar di sebuah warung. Untuk hidangan penutup, tentu saya memilih es pisang ijo. Sebenarnya ada es palubutung juga, tapi saya memilih pisang ijo. Saat mencicip coto makassar, tidak memakai nasi tapi bisa ditambahkan buras atau ketupatnya Makassar.

Pagi harinya sebelum check out dan kembali ke Jakarta, kami ke daerah Somba Opu dengan naik becak. Banyak toko oleh-oleh dan toko emas juga di sana. Oleh-oleh khas Makassar yang saya beli adalah kacang disko, kacang atom, kain sarung tenun khas Bugis, minyak tawon, minyak kayu putih, dan kopi toraja.

Sebelum ke bandara, kami juga mampir ke Otak-Otak Ibu Elly, camilan khas Makassar yang sangat saya suka juga. Alhamdulillah petualangan di Makassar sangat seru. Sampai jumpa lagi di motivatrip selanjutnya.

20 JAM DI KOTA BATAM



 "Tik, besok kamu dan Anggi ikut saya ke Batam ya!" perintah dari Pak Arman pagi itu cukup mengagetkan.

"Jangan lupa siapkan bahan dan surat tugas untuk besok, ini undangannya," kata beliau lagi.

Saya baca lembar disposisi yang terlampir di undangan tersebut. Ternyata besok Pak Arman didaulat direktur untuk menggantikan sebagai narasumber acara sosialisasi.

TERWUJUDNYA IMPIAN KE-71


Sejak kuliah S1 tahun 2005 lalu, saya mempunyai sebuah catatan-catatan impian yang kemudian saya salin ke dalam sebuah buku (dream book). Lalu pada tahun 2009, saat mengikuti seminar kewirausahaan dengan mentor Bapak Heppy Trenggono di Universitas Diponegoro Semarang, kami ditantang membuat "Dream Board". Impian-impian yang dituliskan harus divisualisasikan dalam bentuk gambar kemudian ditempel di selembar kertas besar. 

BERAWAL DARI PASPOR



Saya sangat terinspirasi dari firman Allah dalam QS Al-Mulk ayat 15 yang artinya, "Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan."

23 JAM DI SEMARANG

 

Alhamdulillah, sangat bersyukur meski dadakan akhirnya bisa memberikan kejutan untuk Ibuk di Semarang. Dalam waktu yang sangat mepet karena akhir pekan ini insya Allah akan berangkat, jadi mengikhtiarkan waktu yang ada untuk bersua Ibuk tercinta. 

PERTAMA KALINYA KE PARIS VAN JAVA

 


Pada Februari 2011, selain menjadi statistisi dengan status masih CPNS, saya juga mendapat tugas baru di Unit Pelayanan Perdagangan (UPP). Apa itu UPP? UPP adalah ‘pintu’ keluar masuknya perizinan impor dan ekspor. Semacam ‘front line’ kalau di bank. Jadi ya tugasnya memberikan pelayanan prima pada para importir dan eksportir yang hendak mengajukan izin. 

CERITA DARI SAMOSIR

 


Pada 21 Mei 2015, untuk kedua kalinya saya dinas ke Medan. Selain untuk survei di Kawasan Industri Medan, saya dan tim juga ditugaskan untuk survei ke Pematang Siantar. Alhamdulillah, setelah survei selesai, dari Pematang Siantar kami melanjutkan perjalanan ke Parapat pada 22 Mei 2015 untuk mengunjungi salah satu wisata alam di negeri tercinta ini, Danau Toba.

PON XX DI PAPUA SEBAGAI PONDASI KEMAJUAN INDONESIA

 



Jarak ribuan kilometer dapat dicapai jika dimulai dari ayunan langkah pertama.

 

Bisa keliling Indonesia adalah salah satu impian besar dalam hidup saya. Alhamdulillah saat ini saya sudah menjelajah di 25 provinsi Indonesia. Tinggal 9 provinsi lagi. Pulau besar di Indonesia yang terakhir saya kunjungi adalah Papua. Saya pertama kali menjejakkan kaki di pulau berbentuk laiknya seekor burung itu pada 14 Maret 2018. Waktu itu saya dan rekan-rekan menjadi panitia acara rapat koordinasi yang digelar di Jayapura.

Pertama kali datang di Papua saya sangat bahagia karena akhirnya bisa menjejak di 5 pulau besar Indonesia. Tak menyangka juga bisa bercengkerama langsung dengan penduduk asli Papua yang terkenal ramah dan murah senyum. Saya juga sempat berkunjung ke Pasar Mama-Mama Papua. Saya melihat sendiri betapa hasil pertanian di Papua sangat potensial. Aneka sayuran di sana sangat besar.

Saat ke Jayapura dan Merauke (Sumber : dok. pribadi)


Kedua kalinya ke Papua yakni pada 13 September 2018 saat bertugas ke Merauke. Waktu itu menghabiskan hampir 12 jam perjalanan hingga akhirnya mendarat di ujung timur Indonesia. Saat di Merauke, saya juga menyempatkan berkunjung ke Musamus atau rumah semut yang menjadi salah satu icon di sana.




Papua adalah pulau terbesar kedua di Indonesia yang memiliki 2 (dua) provinsi, yakni Papua dan Papua Barat. Ketimpangan barat dan timur masih menjadi isu penting sampai saat ini. Untuk mewujudkan kemajuan di Papua yang tentu akan berdampak pada terwujudnya Indonesia yang lebih maju, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Saya singkat dengan PONDEMI. Penjelasannya sebagai berikut.

P = [P]emerataan pembangunan

Saat ini sudah ditetapkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Adanya Inpres ini tentu menjadi salah satu tolok ukur bahwa Pemerintah kian serius untuk melakukan pemerataan pembangunan di Indonesia. Dengan adanya peraturan ini, diharapkan Papua kian maju dan tidak ada lagi ketimpangan di Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur.

O = [O]ptimalisasi potensi Papua

Papua memang pantas menyandang sebutan “Mutiara dari Timur” karena memiliki potensi yang luar biasa. Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah serta budaya yang unik dan beragam menjadi kekayaan tersendiri untuk Bumi Cenderawasih.  Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua juga sangat potensial serta bisa mennjadi aset berharga untuk Indonesia.

Potensi SDA baik di sektor pertanian, perkebunan, maupun pertambangan di Papua harus bisa diolah dan dimanfaatkan dengan baik untuk menciptakan kemakmuran rakyatnya.

Potensi wisata Provinsi Papua juga sangat banyak. Sebut saja ada Lembah Baliem, Gunung Carstensz (Puncak Jaya), Danau Emfote, Danau Sentani, Teluk Cenderawasih, Taman Nasional Wasur, Taman 1000 Masamus, Jembatan Youtefa, Monumen Kapsul Waktu, Stadion Lukas Enembe, Bukit Jokowi, dan lainnya. Selain itu ada potensi di bidang budaya yakni berupa pakaian adat, kerajinan tangan ciri khas Papua seperti tas noken, koteka, lukisan kulit katu, dan kain tenun, serta kuliner khas Papua yang mencerminkan kearifan lokal setempat.

N = [N]aikkan pendapatan daerah Papua

Besarnya potensi yang dimiliki Papua tentu bisa menjadi sumber pendapatan daerah yang sangat besar. Masih banyak potensi di Papua yang belum diolah dan dioptimalkan.  SDA yang melimpah memang belum menjamin daerah tersebut memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar juga. Biasanya daerah memiliki kendala terkait fasilitas/sarana pendukung yang belum memadai, sistem informasi pengelolaan pajak yang manual, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas. Kendala-kendala tersebut masih jamak terjadi di Papua.

D = [D]ukung keterlibatan putra daerah Papua

Penduduk Papua dikenal ramah dan memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi. Saat saya ke sana pun kami disambut dengan hangat. Saat ini kita banyak menemukan putra daerah Papua yang mampu mengukir prestasi baik di kancah nasional maupun internasional. Prestasi itu tak hanya dalam bidang akademik, tapi juga olahraga, seni, dan budaya. Sebut saja pemain sepak bola nasional yakni Boaz Solossa, lalu Nowela Mikhelia yang pernah memenangkan ajang pencarian bakat dalam bidang menyanyi, serta Jacklien Ibo seorang atlet basket asal Papua yang kaya prestasi. Putra daerah Papua harus didukung dan difasilitasi untuk terus mendulang prestasi yang membanggakan. Kemajuan Indonesia juga bertumpu pada mereka.

E = [E]fektivitas kinerja dan efisiensi anggaran

Efektivitas kinerja dan efisiensi anggaran khususnya untuk pemerintah daerah Provinsi Papua harus terus diupayakan. Hal ini tentu untuk menunjang optimalisasi pembangunan daerah.

M = [M]enguatkan persatuan di bawah payung NKRI

Isu perpecahan yang beberapa kali terjadi di tanah Papua harus menjadi perhatian serius Pemerintah Pusat dan Daerah. Rasa persatuan dan kesatuan harus terus dipupuk. Hal ini tentu sangat berkaitan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketimpangan Indonesia bagian barat dan timur.

I = [I]ntegrasi semua stakeholder dan pihak terkait

Dalam upaya mewujudkan Indonesia Maju, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, perlu peran serta semua stakeholder dan pihak terkait. Upaya koordinasi dan kolaborasi harus terus digalakkan agar kemajuan Papua dapat segera diwujudkan.


Upaya "PONDEMI" untuk Memajukan Papua

Jika upaya "PONDEMI" di atas dapat direalisasikan  dengan baik, tentu mentari harapan baru dari timur akan semakin bersinar terang. Papua akan semakin jaya dan Indonesia pun kian maju.


PON (Pekan Olahraga Nasional) merupakan ajang pesta olahraga nasional yang dilaksanakan empat tahun sekali dan diikuti oleh atlet terpilih dari seluruh provinsi di Indonesia. PON bertujuan untuk mempererat persatuan, mengobarkan semangat perjuangan, serta membangun karakter bangsa Indonesia melalui olahraga.

PON pertama kali diadakan di Solo, Jawa Tengah pada 1948. Lalu setiap empat tahun sekali PON diselenggarakan di berbagai daerah Indonesia yang lain seperti Jakarta, Medan, Palembang, Surabaya, dan lainnya. PON terakhir kali diselenggarakan pada tahun 2016 lalu di Bandung, Jawa Barat. Sebenarnya PON XX akan digelar pada 2020, akan tetapi pandemi terjadi di Indonesia sehingga pelaksanaanya harus diundur dan direncanakan  pada 2-15 Oktober 2021.


Dukung PON XX Papua 2021
(Sumber: https://www.facebook.com/ponxx2020papua/)


Penyelenggaraan PON XX di Papua menjadi angin segar untuk mendorong kemajuan Papua serta bisa menjadi peluang bagi masyarakat Papua untuk meningkatkan kesejahteraannya. Ya, mentari harapan baru dari timur kian bersinar terang lewat event luar biasa ini. Tentu PON XX di Papua ini juga akan membawa dampak bagi kemajuan Indonesia. Meskipun pandemi ini mungkin membuat dampak itu tidak begitu dirasakan, namun tetap memberi perubahan setidaknya pada pihak yang berkaitan langsung dengan PON XX seperti pembangunan infrastruktur atau fasilitas pendukung PON XX.

PON XX rencananya akan digelar di 4 (empat) kabupaten/kota yang menjadi tuan rumah, di antaranya Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Ada 37 cabang olahraga PON XX Papua yang akan dipertandingkan, yakni: aerosport (dirgantara), akuatik, anggar, angkat berat, atletik, baseball, bermotor, biliard, bola basket, bola tangan, bola voli, bulu tangkis, catur, cricket, dayung, gulat, hockey, judo, karate, kempo, layar, menembak, muaythai, panahan, panjat tebing, pencak silat, rugby, selam, senam, sepak bola, sepak takraw, sepatu roda, taekwondo, tarung drajat, tenis, tinju, dan wushu.

Dari 37 cabang olahraga di atas dibagi lagi dalam empat klaster pertandingan dan cabang olahraga yang digelar saat PON XX Papua 2021:

a. Kota Jayapura, 14 cabang, 22 disiplin: voli indoor, voli pantai, base ball (penyisihan), softball (putra), tenis, bulu tangkis, tinju, sepak bola, binaraga, angkat besi, angkat berat, sepatu roda, karate, taekwondo, renang perairan terbuka, selam, canoeing, rowing, TBR (traditional boat race), paralayang, layar, dan sepak takraw.

b. Kabupaten Jayapura, 15 cabang, 21 disiplin: senam artistik, senam ritmik, senam aerobik, loncat indah, polo air, renang, renang artistik, selam kolam, menembak, hoki lapangan, hoki luar, kriket, sepak bola putra, softball putri, baseball (penyisihan/final), panahan, sepak takraw, kempo, muaythai, rugby 7’s, pencak silat, dan gantole.

c. Kabupaten Mimika, 9 cabang, 12 disiplin: atletik, basket 5×5, basket 3×3, biliar, panjat tebing, futsal, bola tangan, judo, tarung derajat, aeromodelling, terjun payung, dan terbang layang.

d.Kabupaten Merauke, 6 cabang, 7 disiplin: sepak bola putri, gulat, wushu, road race, motor cross, anggar, dan catur.

Stadion Lukas Enembe menjadi lokasi utama penyelenggaraan PON XX Papua mulai dari acara pembukaan pada 2 Oktober 2021, pelaksanaan event, sampai penutupan pada 15 Oktober 2021. Stadion yang megah dan artistik ini selesai dibangun 23 Oktober 2020 dan kini menjadi salah satu ikon infrastruktur baru dan modern yang ada di Provinsi Papua. Tentu masyarakat Papua dan kita semua bangga akan adanya stadion megah dan bertaraf internasional di kawasan timur Indonesia.

 



Pada PON XX di Papua ini juga mengangkat tagline Torang Bisa (Kami bisa)”. Tagline ini bermakna penyemangat khas Papua untuk mengobarkan semangat kepada para atlet yang akan bertarung pada PON XX.

Dua maskot PON XX adalah Kangpho dan Drawa. Kangpho atau kanguru pohon, selama ini memang populer sebagai satwa khas Australia, ternyata hidup di Papua juga. Kangpho merupakan jenis kanguru pohon dan satu di antaranya yang sangat terkenal adalah kanguru pohon mantel emas atau memiliki nama latin Dendrolagus Pulcherrimus.

Kanguru ini merupakan mamalia yang memiliki kantung di perutnya. Hewan langka ini memakan buah dan biji-bijian. Dijuluki mantel emas karena bagian pipi, leher, dan kakinya dihiasi warna kuning keemasan.

Pemerintah Provinsi Papua juga memperkenalkan Drawa atau Burung Cenderawasih dalam peluncuran maskot PON XX di Jayapura. Cenderawasih dalam bahasa ilmiahnya Paradisaea Raggiana merupakan jenis burung kisau berukuran sedang dengan panjang sekitar 34 cm. Drawa adalah burung yang memiliki hiasan didominasi warna merah, jingga, serta campuran antara merah dan jingga pada bagian perutnya. Sementara bulu bagian dada berwarna cokelat tua. Lalu pada ekornya terdapat dua buah tali yang panjang berwarna hitam.   


Kangpho dan Drawa sebagai Maskot PON XX di Papua


Kangpho dan Drawa mengenakan ikat kepala khas Papua yang berbentuk rumbai dan kerucut menyerupai gambaran pegunungan tengah Papua yang dikelilingi oleh gunung. Selain itu mereka juga mengenakan rumbai dari kulit kayu atau akar pohon untuk menutupi bagian pinggang ke bawah yang juga dilengkapi dengan hiasan ukiran khas Papua pada pinggangnya. Rumbai pada pinggang Kangpho dan Drawa tersebut biasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua.

Terpilihnya dua fauna langka khas Papua ini sebagai maskot PON XX tentu membawa pesan untuk terus menjaga kelestariannya agar tidak punah.

Sebagai salah satu upaya untuk menyambut PON XX Papua, panitia juga mengadakan tujuh program seru bernama PONDEMI. Program yang diambil dari kata PON dan Pandemi ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya generasi muda untuk membangkitkan semangat, pulih bersama dari pandemi COVID-19, dan tetap antusias memeriahkan PON XX Papua 2021 dari rumah. Dengan tagline Bergerak Bersama, panitia menggelar tujuh program dari PONDEMI ini, antara lain:

1. Kompetisi Blogger (kompetisi menulis artikel blog dengan tema “Mentari  Harapan Baru dari Timur”);

2. Virtual Run (kompetisi berlari virtual);

3. Virtual Ride (kompetisi bersepeda virtual);

4. Kelas Inspirasi (webinar seru tentang industri kreatif yang bekerja sama dengan KEMENKOMINFO);

5. Kolaborasi Anak Negeri (kolaborasi menarik dari produk brand Papua dengan brand Nasional);

6. PONDEMI Stand Up Comedy (kompetisi stand up seru tentang PON XX); dan

7.  Torang Show (talkshow virtual dengan perwakilan atlet dari 34 Provinsi yang akan bertanding di PON XX Papua 2021).

Wah seru semuanya ya! Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang program ini, dapat mengunjungi website PONDEMI

Semangat dan harapan harus tetap bersinar walaupun masih berada pada masa pandemi. Semoga pandemi segera berakhir dan akan kian banyak prestasi  yang dapat diukir.




PON XX Papua tinggal menghitung hari. Pelaksanaan PON XX di Papua ini tentu menjadi pondasi penting untuk kemajuan Indonesia. Dalam bidang olahraga, diharapkan Papua makin gemilang dalam mencetak atlet-atlet berprestasi baik di kancah nasional maupun internasional. Kesuksesan PON XX di Papua ini membawa harapan besar untuk membuat cahaya mentari harapan baru dari timur semakin cerah.  

 

Referensi:

-   PONDEMI: https://pondemi.ponxx2020papua.com/

Website Resmi PON XX Papua: https://www.ponxx2020papua.com

 

Keterangan: Tulisan ini dibuat sebagai partisipasi dalam PONDEMI Kompetisi Blogger “Mentari Harapan Baru dari Timur”.

 

 


PERTAMA KALI NAIK PESAWAT


Jarak ribuan mil mustahil ditempuh jika tidak pernah menjejakkan langkah pertama. Begitulah hakikat sebuah perjalanan, ada langkah awal yang akhirnya diikuti langkah-langkah selanjutnya.

STASIUN GONDANGDIA

 


Sejak pindah ke Depok tahun 2016, saya resmi menjadi anggota ROKER (Rombongan Kereta). Tiap pagi saya naik KRL dari Stasiun Pondok Cina (Pocin), Depok dan turun di Stasiun Gondangdia. Stasiun Gondangdia lokasinya tidak jauh dari kantor. Saat sudah pindah ke Bogor ini, saya naik dari Stasiun Bogor dan tetap turun di Stasiun Gondangdia. 

Oh iya, ada hal yang menarik yang dari 2016 lalu tidak berubah sampai sekarang. Pemandangan yang selalu membuat saya trenyuh dan takjub, tapi melahirkan syukur dan semangat ketika akan keluar dari Stasiun Gondangdia.

Apakah gerangan?
Mereka adalah para pejuang keluarga. Seorang bapak penjual koran yang tuna netra dan seorang bapak penjual pisang yang kakinya cacat yang berjualan dekat gerbang pintu keluar bagian utara di stasiun Gondangdia. Saya sering bertransaksi dengan kedua bapak ini. Saya kagum dengan bapak penjual koran. Beliau selalu tepat memberikan nama koran yang saya beli padahal ada setumpuk koran beda nama yang dia bawa. Saya juga salut dengan bapak penjual pisang. Meski hanya bertopang pada satu kaki dan kadang di bantu kruk dari kayu, tapi beliau selalu bersemangat menawarkan barang dagangannya. Saya banyak belajar dari mereka yang mungkin secara lahiriah dipandang tak sempurna secara fisik tapi selalu semangat dalam menyempurnakan ikhtiar mencari rezeki. Terima kasih, para inspirator... Kalau sahabat -yang fisiknya lebih sempurna-, lalu merasa malas bekerja atau ada yang ogah-ogahan mencari nafkah, mungkin bisa datang ke Stasiun Gondangdia. Mengambil inspirasi sebanyak-banyaknya dari mereka. 
.

IMPIAN KE-71

 


Sejak kuliah S1 tahun 2005 lalu, saya mempunyai sebuah catatan-catatan impian yang kemudian saya salin ke dalam sebuah buku (dream book). Kemudian pada tahun 2009, saat mengikuti seminar enterpreneur dengan mentor Bapak Heppy Trenggono di UNDIP Semarang, kami ditantang membuat Dream Board. Impian-impian yang dituliskan harus divisualisasikan dalam bentuk gambar kemudian ditempel di selembar kertas besar.

Seminar itu sangat berpengaruh dalam kehidupan saya. Impian-impian yang saya tuliskan membuat hidup saya lebih bersemangat. Mereka sangat memotivasi saya.

Salah satu impian yang saya tulis adalah "Foto di Jembatan Ampera Palembang". Impian itu tertulis dalam daftar ke-71. Saya menuliskannya pada tahun 2009. Alhamdulillah, Allah mewujudkannya dengan cara tak terduga. 

Tanggal 20 November 2011 saya dan saudari kembar saya diundang mengisi seminar nasional kemuslimahan di Universitas Andalas, Padang. Pada saat bersamaan saya launching buku "The Secret of Shalihah". Dan waktu itu ada pesanan distributor Palembang sebanyak 40 buku. Dengan sedikit nekat, saya dan saudari kembar saya menuju Palembang dengan naik bus dari Padang padahal jaraknya sangat jauh. 

Alhamdulillah, impian ke-71 saya akhirnya terwujud. Saya bisa menjejakkan kaki di Bumi Sriwijaya, foto di Jembatan Ampera sambil menikmati sungai Musi kala senja. Bahkan sejak itu, saya jadi sering ke Palembang karena menikah dengan pemuda dari Lahat, Sumsel. Bonus dari Allah 😍. 

Nah, apa impian Sahabat yang terwujud dengan indah bahkan Allah kasih bonus lebih? Gantian cerita yok!