ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

PRESS CONFERENCE FILM “SRIMULAT: HIL YANG MUSTAHAL” KOLABORASI MNC PICTURES DAN IDN PICTURES

 


Salah satu grup lawak favorit keluarga kami adalah Srimulat. Srimulat juga menjadi inspirasi almarhum Babe (panggilan saya untuk Ayah tercinta) saat beliau melawak baik di panggung hiburan kampung atau saat family time. Babe adalah sosok yang sangat humoris. Hal ini pulalah yang menular ke anak, menantu, bahkan cucunya.

POP MAMA PARENTING ACADEMY 2021




Menjadi seorang ibu adalah amanah yang luar biasa. "Surga ada di telapak kaki ibu" bukan sekadar kata mutiara semata tapi ada makna mendalam seputar peran seorang ibu yang demikian besar. 

IDN MEDIA UMUMKAN PEMENANG PAHLAWAN IDN


“Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka. Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka,” seruan Bung Tomo yang mengobarkan para pejuang ini menjadi cerita sejarah yang selalu diperingati setiap 10 November. 

SEMEN TONASA SEMANGAT MEMBANGUN NEGERI DARI DULU, HINGGA KINI, SAMPAI NANTI




Ada pelajaran di setiap perjalanan. Itulah jargon saya tiap kali melakukan suatu perjalanan, baik tugas dari kantor maupun travelling pribadi. Seperti halnya kisah perjalanan pada 9-11 Agustus 2017 saat saya dan 2 (dua) orang tim mendapatkan tugas untuk melakukan survei ke PT. Semen Tonasa yang berlokasi di Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.

FORTUNE INDONESIA: MEDIA LENGKAP SEPUTAR EKONOMI, BISNIS, DAN KEUANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

 


“Etika, kamu boleh lelah, tapi jangan pernah menyerah!”

Kalimat motivasi di atas sering saya ucapkan pada diri sendiri ketika dilanda kelelahan akibat banyaknya aktivitas yang harus dilakukan. Namun, saya berusaha menjalankan aktivitas tersebut dengan penuh semangat. 

HOALA & KOALA: LAGU ANAK INDONESIA DENGAN ANIMASI 3D

  


Du di du di dam dam du di du di dam..

Du di du di dam dam du di du di dam.

Kamu makannya apa? Tempe!

Saya juru masaknya. Oke!

Ada tempe goreng, ada ayam goreng

Semua yang digoreng (oseng, oseng, oseng)

SUKA FILM? INTIP YUK KESERUAN SUNDANCE FILM FESTIVAL: ASIA 2021 AKHIR SEPTEMBER INI!



Setiap orang pasti punya cara tersendiri untuk “me time” atau sejenak rehat dari rutinitas demi sekadar menghilangkan rasa jenuh. Nah, salah satu aktivitas “me time” yang saya suka adalah nonton film. Film yang saya tonton pun juga saya pilih-pilih ya, tidak semua genre. Saya paling suka film drama inspiratif, science fiction, travelling, dan action (meski tidak semua jenis). Namun, saya kurang suka nonton film horror atau thriller. 

MAKIN SEHAT DI MASA PANDEMI DENGAN BERTO IMUNKU

 


Tak terasa pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir 1,5 tahun lamanya. Segenap pihak tengah berjuang dan berupaya untuk menghilangkan virus tak kasat mata ini. Semua juga berupaya untuk meminimalkan dampak yang terjadi dari adanya serangan virus tersebut.

PELINDO BERSATU WUJUDKAN INDONESIA MAJU

 


Indonesia dikenal sebagai negara maritim karena luas wilayah lautannya hampir 70% dibanding luas daratan. Sebagai negara kepulauan yang potensial, sekitar 90% perdagangan global diangkut melalui laut, di mana 40% di antaranya melewati perairan Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa posisi Indonesia sangat strategis dalam peta perdagangan dunia.

KIAN ROMANTIS DENGAN CASABLANCA HALAL MIST

 


Pernikahan yang berhasil bukanlah bab menemukan pasangan yang ideal dan sempurna. Juga bukan tentang bagaimana bisa selalu rukun tanpa konflik di sepanjang kehidupan berumah tangga. Pada kenyataannya, tidak ada manusia sempurna di zaman kita hidup sekarang ini.

(Ustaz Cahyadi Takariawan)


PON XX DI PAPUA SEBAGAI PONDASI KEMAJUAN INDONESIA

 



Jarak ribuan kilometer dapat dicapai jika dimulai dari ayunan langkah pertama.

 

Bisa keliling Indonesia adalah salah satu impian besar dalam hidup saya. Alhamdulillah saat ini saya sudah menjelajah di 25 provinsi Indonesia. Tinggal 9 provinsi lagi. Pulau besar di Indonesia yang terakhir saya kunjungi adalah Papua. Saya pertama kali menjejakkan kaki di pulau berbentuk laiknya seekor burung itu pada 14 Maret 2018. Waktu itu saya dan rekan-rekan menjadi panitia acara rapat koordinasi yang digelar di Jayapura.

Pertama kali datang di Papua saya sangat bahagia karena akhirnya bisa menjejak di 5 pulau besar Indonesia. Tak menyangka juga bisa bercengkerama langsung dengan penduduk asli Papua yang terkenal ramah dan murah senyum. Saya juga sempat berkunjung ke Pasar Mama-Mama Papua. Saya melihat sendiri betapa hasil pertanian di Papua sangat potensial. Aneka sayuran di sana sangat besar.

Saat ke Jayapura dan Merauke (Sumber : dok. pribadi)


Kedua kalinya ke Papua yakni pada 13 September 2018 saat bertugas ke Merauke. Waktu itu menghabiskan hampir 12 jam perjalanan hingga akhirnya mendarat di ujung timur Indonesia. Saat di Merauke, saya juga menyempatkan berkunjung ke Musamus atau rumah semut yang menjadi salah satu icon di sana.




Papua adalah pulau terbesar kedua di Indonesia yang memiliki 2 (dua) provinsi, yakni Papua dan Papua Barat. Ketimpangan barat dan timur masih menjadi isu penting sampai saat ini. Untuk mewujudkan kemajuan di Papua yang tentu akan berdampak pada terwujudnya Indonesia yang lebih maju, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Saya singkat dengan PONDEMI. Penjelasannya sebagai berikut.

P = [P]emerataan pembangunan

Saat ini sudah ditetapkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Adanya Inpres ini tentu menjadi salah satu tolok ukur bahwa Pemerintah kian serius untuk melakukan pemerataan pembangunan di Indonesia. Dengan adanya peraturan ini, diharapkan Papua kian maju dan tidak ada lagi ketimpangan di Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur.

O = [O]ptimalisasi potensi Papua

Papua memang pantas menyandang sebutan “Mutiara dari Timur” karena memiliki potensi yang luar biasa. Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah serta budaya yang unik dan beragam menjadi kekayaan tersendiri untuk Bumi Cenderawasih.  Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua juga sangat potensial serta bisa mennjadi aset berharga untuk Indonesia.

Potensi SDA baik di sektor pertanian, perkebunan, maupun pertambangan di Papua harus bisa diolah dan dimanfaatkan dengan baik untuk menciptakan kemakmuran rakyatnya.

Potensi wisata Provinsi Papua juga sangat banyak. Sebut saja ada Lembah Baliem, Gunung Carstensz (Puncak Jaya), Danau Emfote, Danau Sentani, Teluk Cenderawasih, Taman Nasional Wasur, Taman 1000 Masamus, Jembatan Youtefa, Monumen Kapsul Waktu, Stadion Lukas Enembe, Bukit Jokowi, dan lainnya. Selain itu ada potensi di bidang budaya yakni berupa pakaian adat, kerajinan tangan ciri khas Papua seperti tas noken, koteka, lukisan kulit katu, dan kain tenun, serta kuliner khas Papua yang mencerminkan kearifan lokal setempat.

N = [N]aikkan pendapatan daerah Papua

Besarnya potensi yang dimiliki Papua tentu bisa menjadi sumber pendapatan daerah yang sangat besar. Masih banyak potensi di Papua yang belum diolah dan dioptimalkan.  SDA yang melimpah memang belum menjamin daerah tersebut memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar juga. Biasanya daerah memiliki kendala terkait fasilitas/sarana pendukung yang belum memadai, sistem informasi pengelolaan pajak yang manual, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas. Kendala-kendala tersebut masih jamak terjadi di Papua.

D = [D]ukung keterlibatan putra daerah Papua

Penduduk Papua dikenal ramah dan memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi. Saat saya ke sana pun kami disambut dengan hangat. Saat ini kita banyak menemukan putra daerah Papua yang mampu mengukir prestasi baik di kancah nasional maupun internasional. Prestasi itu tak hanya dalam bidang akademik, tapi juga olahraga, seni, dan budaya. Sebut saja pemain sepak bola nasional yakni Boaz Solossa, lalu Nowela Mikhelia yang pernah memenangkan ajang pencarian bakat dalam bidang menyanyi, serta Jacklien Ibo seorang atlet basket asal Papua yang kaya prestasi. Putra daerah Papua harus didukung dan difasilitasi untuk terus mendulang prestasi yang membanggakan. Kemajuan Indonesia juga bertumpu pada mereka.

E = [E]fektivitas kinerja dan efisiensi anggaran

Efektivitas kinerja dan efisiensi anggaran khususnya untuk pemerintah daerah Provinsi Papua harus terus diupayakan. Hal ini tentu untuk menunjang optimalisasi pembangunan daerah.

M = [M]enguatkan persatuan di bawah payung NKRI

Isu perpecahan yang beberapa kali terjadi di tanah Papua harus menjadi perhatian serius Pemerintah Pusat dan Daerah. Rasa persatuan dan kesatuan harus terus dipupuk. Hal ini tentu sangat berkaitan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketimpangan Indonesia bagian barat dan timur.

I = [I]ntegrasi semua stakeholder dan pihak terkait

Dalam upaya mewujudkan Indonesia Maju, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, perlu peran serta semua stakeholder dan pihak terkait. Upaya koordinasi dan kolaborasi harus terus digalakkan agar kemajuan Papua dapat segera diwujudkan.


Upaya "PONDEMI" untuk Memajukan Papua

Jika upaya "PONDEMI" di atas dapat direalisasikan  dengan baik, tentu mentari harapan baru dari timur akan semakin bersinar terang. Papua akan semakin jaya dan Indonesia pun kian maju.


PON (Pekan Olahraga Nasional) merupakan ajang pesta olahraga nasional yang dilaksanakan empat tahun sekali dan diikuti oleh atlet terpilih dari seluruh provinsi di Indonesia. PON bertujuan untuk mempererat persatuan, mengobarkan semangat perjuangan, serta membangun karakter bangsa Indonesia melalui olahraga.

PON pertama kali diadakan di Solo, Jawa Tengah pada 1948. Lalu setiap empat tahun sekali PON diselenggarakan di berbagai daerah Indonesia yang lain seperti Jakarta, Medan, Palembang, Surabaya, dan lainnya. PON terakhir kali diselenggarakan pada tahun 2016 lalu di Bandung, Jawa Barat. Sebenarnya PON XX akan digelar pada 2020, akan tetapi pandemi terjadi di Indonesia sehingga pelaksanaanya harus diundur dan direncanakan  pada 2-15 Oktober 2021.


Dukung PON XX Papua 2021
(Sumber: https://www.facebook.com/ponxx2020papua/)


Penyelenggaraan PON XX di Papua menjadi angin segar untuk mendorong kemajuan Papua serta bisa menjadi peluang bagi masyarakat Papua untuk meningkatkan kesejahteraannya. Ya, mentari harapan baru dari timur kian bersinar terang lewat event luar biasa ini. Tentu PON XX di Papua ini juga akan membawa dampak bagi kemajuan Indonesia. Meskipun pandemi ini mungkin membuat dampak itu tidak begitu dirasakan, namun tetap memberi perubahan setidaknya pada pihak yang berkaitan langsung dengan PON XX seperti pembangunan infrastruktur atau fasilitas pendukung PON XX.

PON XX rencananya akan digelar di 4 (empat) kabupaten/kota yang menjadi tuan rumah, di antaranya Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Ada 37 cabang olahraga PON XX Papua yang akan dipertandingkan, yakni: aerosport (dirgantara), akuatik, anggar, angkat berat, atletik, baseball, bermotor, biliard, bola basket, bola tangan, bola voli, bulu tangkis, catur, cricket, dayung, gulat, hockey, judo, karate, kempo, layar, menembak, muaythai, panahan, panjat tebing, pencak silat, rugby, selam, senam, sepak bola, sepak takraw, sepatu roda, taekwondo, tarung drajat, tenis, tinju, dan wushu.

Dari 37 cabang olahraga di atas dibagi lagi dalam empat klaster pertandingan dan cabang olahraga yang digelar saat PON XX Papua 2021:

a. Kota Jayapura, 14 cabang, 22 disiplin: voli indoor, voli pantai, base ball (penyisihan), softball (putra), tenis, bulu tangkis, tinju, sepak bola, binaraga, angkat besi, angkat berat, sepatu roda, karate, taekwondo, renang perairan terbuka, selam, canoeing, rowing, TBR (traditional boat race), paralayang, layar, dan sepak takraw.

b. Kabupaten Jayapura, 15 cabang, 21 disiplin: senam artistik, senam ritmik, senam aerobik, loncat indah, polo air, renang, renang artistik, selam kolam, menembak, hoki lapangan, hoki luar, kriket, sepak bola putra, softball putri, baseball (penyisihan/final), panahan, sepak takraw, kempo, muaythai, rugby 7’s, pencak silat, dan gantole.

c. Kabupaten Mimika, 9 cabang, 12 disiplin: atletik, basket 5×5, basket 3×3, biliar, panjat tebing, futsal, bola tangan, judo, tarung derajat, aeromodelling, terjun payung, dan terbang layang.

d.Kabupaten Merauke, 6 cabang, 7 disiplin: sepak bola putri, gulat, wushu, road race, motor cross, anggar, dan catur.

Stadion Lukas Enembe menjadi lokasi utama penyelenggaraan PON XX Papua mulai dari acara pembukaan pada 2 Oktober 2021, pelaksanaan event, sampai penutupan pada 15 Oktober 2021. Stadion yang megah dan artistik ini selesai dibangun 23 Oktober 2020 dan kini menjadi salah satu ikon infrastruktur baru dan modern yang ada di Provinsi Papua. Tentu masyarakat Papua dan kita semua bangga akan adanya stadion megah dan bertaraf internasional di kawasan timur Indonesia.

 



Pada PON XX di Papua ini juga mengangkat tagline Torang Bisa (Kami bisa)”. Tagline ini bermakna penyemangat khas Papua untuk mengobarkan semangat kepada para atlet yang akan bertarung pada PON XX.

Dua maskot PON XX adalah Kangpho dan Drawa. Kangpho atau kanguru pohon, selama ini memang populer sebagai satwa khas Australia, ternyata hidup di Papua juga. Kangpho merupakan jenis kanguru pohon dan satu di antaranya yang sangat terkenal adalah kanguru pohon mantel emas atau memiliki nama latin Dendrolagus Pulcherrimus.

Kanguru ini merupakan mamalia yang memiliki kantung di perutnya. Hewan langka ini memakan buah dan biji-bijian. Dijuluki mantel emas karena bagian pipi, leher, dan kakinya dihiasi warna kuning keemasan.

Pemerintah Provinsi Papua juga memperkenalkan Drawa atau Burung Cenderawasih dalam peluncuran maskot PON XX di Jayapura. Cenderawasih dalam bahasa ilmiahnya Paradisaea Raggiana merupakan jenis burung kisau berukuran sedang dengan panjang sekitar 34 cm. Drawa adalah burung yang memiliki hiasan didominasi warna merah, jingga, serta campuran antara merah dan jingga pada bagian perutnya. Sementara bulu bagian dada berwarna cokelat tua. Lalu pada ekornya terdapat dua buah tali yang panjang berwarna hitam.   


Kangpho dan Drawa sebagai Maskot PON XX di Papua


Kangpho dan Drawa mengenakan ikat kepala khas Papua yang berbentuk rumbai dan kerucut menyerupai gambaran pegunungan tengah Papua yang dikelilingi oleh gunung. Selain itu mereka juga mengenakan rumbai dari kulit kayu atau akar pohon untuk menutupi bagian pinggang ke bawah yang juga dilengkapi dengan hiasan ukiran khas Papua pada pinggangnya. Rumbai pada pinggang Kangpho dan Drawa tersebut biasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua.

Terpilihnya dua fauna langka khas Papua ini sebagai maskot PON XX tentu membawa pesan untuk terus menjaga kelestariannya agar tidak punah.

Sebagai salah satu upaya untuk menyambut PON XX Papua, panitia juga mengadakan tujuh program seru bernama PONDEMI. Program yang diambil dari kata PON dan Pandemi ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya generasi muda untuk membangkitkan semangat, pulih bersama dari pandemi COVID-19, dan tetap antusias memeriahkan PON XX Papua 2021 dari rumah. Dengan tagline Bergerak Bersama, panitia menggelar tujuh program dari PONDEMI ini, antara lain:

1. Kompetisi Blogger (kompetisi menulis artikel blog dengan tema “Mentari  Harapan Baru dari Timur”);

2. Virtual Run (kompetisi berlari virtual);

3. Virtual Ride (kompetisi bersepeda virtual);

4. Kelas Inspirasi (webinar seru tentang industri kreatif yang bekerja sama dengan KEMENKOMINFO);

5. Kolaborasi Anak Negeri (kolaborasi menarik dari produk brand Papua dengan brand Nasional);

6. PONDEMI Stand Up Comedy (kompetisi stand up seru tentang PON XX); dan

7.  Torang Show (talkshow virtual dengan perwakilan atlet dari 34 Provinsi yang akan bertanding di PON XX Papua 2021).

Wah seru semuanya ya! Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang program ini, dapat mengunjungi website PONDEMI

Semangat dan harapan harus tetap bersinar walaupun masih berada pada masa pandemi. Semoga pandemi segera berakhir dan akan kian banyak prestasi  yang dapat diukir.




PON XX Papua tinggal menghitung hari. Pelaksanaan PON XX di Papua ini tentu menjadi pondasi penting untuk kemajuan Indonesia. Dalam bidang olahraga, diharapkan Papua makin gemilang dalam mencetak atlet-atlet berprestasi baik di kancah nasional maupun internasional. Kesuksesan PON XX di Papua ini membawa harapan besar untuk membuat cahaya mentari harapan baru dari timur semakin cerah.  

 

Referensi:

-   PONDEMI: https://pondemi.ponxx2020papua.com/

Website Resmi PON XX Papua: https://www.ponxx2020papua.com

 

Keterangan: Tulisan ini dibuat sebagai partisipasi dalam PONDEMI Kompetisi Blogger “Mentari Harapan Baru dari Timur”.

 

 


ASUS VIVOBOOK 15 A516 MEMBUAT WORK FROM HOME (WFH) SEMAKIN ASYIK

 

Menaklukkan ribuan manusia mungkin disebut pemenang, tapi bisa menaklukkan diri sendiri disebut penakluk yang brilian (Ir. Soekarno).


Kita tidak pernah menyangka bahwa Virus Corona atau Covid-19 akan hadir di negeri ini dan membuat kehidupan kita banyak berubah. Seperti kata Bung Karno di atas, perubahan drastis pada masa pandemi ini menantang kita untuk bisa menaklukkan diri sendiri. Kita harus siap dan mampu beradaptasi dalam menghadapi kondisi seperti saat ini.

TUJUH LANGKAH CERDAS SAAT BELANJA ONLINE

  
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memaparkan hasil survei berjudul "Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017". Hasil survei tersebut memaparkan bahwa pengguna internet di Indonesia meningkat menjadi 143,26 juta jiwa atau setara 54,7 persen dari total penduduk Indonesia. Luar biasa ya! 

PENTINGKAH RESOLUSI TAHUNAN?



"Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati supaya mentaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran."
(QS. Al-‘Ashr : 1-3)

NHW #1 ADAB MENUNTUT ILMU




NHW#1_Etika Suryandari_IIP Depok 


Setelah mengikuti pertemuan perdana dan diskusi pada Matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) Depok yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2017 kemarin, saatnya mengerjakan Nice Home Work (NHW). 

Tergelincir

Sang surya masih malu-malu tersenyum menyapa pagi di sebuah desa yang terletak di kota Brebes.
 ”Pak, Alhamdulillah, Tum masuk jurusan Biologi UGM.”
 ”Alhamdulillah, selamat ya Nduk! Tapi kok wajahmu seperti itu? Seharusnya kamu senang dong. Kamu sudah lulus dan sudah diterima. Memang kenapa lagi?”
 ”Berarti Tum akan jauh sama Bapak dan Ibu?”
”Nduk, kan sudah kita sepakati bersama. Jangan menyesal! Kamu harus percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik kepada hamba-Nya. Mungkin Allah punya rencana untuk kamu di sana. Kamu harus yakin itu Nduk! Ayo mana anak Bapak yang pantang menyerah?”
Akhirnya, Tumini berangkat ke Jogja.
Saat Orientasi Mahasiswa Baru, dia bertemu Rossy. 
“Kenalin, gue Rossy dari Jakarta. Elo?” 
”Ehm.. Aku Tumini dari Brebes” 
”Tumini? Eh, lo mau ga jadi temen gue?”
 ”Wah, mau...”
 ”Sip, tapi aku panggil kamu Mini aja ya biar gaul gitu lho!” saran Rossy.
 ”Ehm.. Mini? Bagus juga! Okelah..” 
Sewaktu mereka asyik berbincang-bincang, datanglah seorang gadis berjilbab rapi yang ternyata bernama Dara. Tumini juga berkenalan dengannya. 
Saat Dara berlalu, Rossy kembali berujar. “Gimana kalau besok kita shopping aja sekalian beli perlengkapan kuliah!” 
“Shopping? Hmm.. ehh.. oke deh!” kata Tumini. 
Keesokan harinya mereka shopping. Tanpa kenal waktu, sampai-sampai shalatpun terlewatkan. Tumini pun terdesak dan memakai uang yang diberikan Bapaknya sebagai jatah biaya hidupnya sebulan. Mereka jadi kecanduan shopping. Tumini berubah menjadi gadis yang boros dan sering meninggalkan sholat. Tumini yang dulunya lugu dan pendiam mulai berubah seiring dengan pergaulannya bersama Rossy. Ia suka hura-hura dan sering berbohong pada orang tuanya. Dia selalu meminta uang dengan alasan untuk kuliah, beli buku, dan lain-lain. Padahal uang kirimannya digunakan untuk belanja, nonton, dan hura-hura. Hingga suatu ketika datanglah sepucuk surat dari Ibu. Dengan penuh semangat Tumini membuka surat itu. Namun, ekspresinya berubah seketika. 

Assalamu’alaykum. Wr.Wb... Tum, bapakmu sakit. Sekarang sedang opname di Rumah Sakit. Maaf, Bapak Ibu tidak bisa mengirim uang bulan ini. Tolong uangnya dihemat ya. Doakan Bapak cepat sembuh. Wassalamu’alaykum. Wr.Wb... Ibu 
Tangis Tumini pecah. Tak kuasa ia menahan air matanya. Uangnya habis. Padahal belum bayar biaya kuliah. Tuminipun mencari pinjaman pada Rossy. Akan tetapi, Rossy menolak saat dimintai tolong. Hati Tumini semakin terpukul. Ia mencari tempat untuk menenangkan diri. Ia teringat akan orang tuanya di desa yang susah payah memberi dukungan kepadanya. Tapi kepercayaan itu disalahgunakan. 
Dara memergoki Tumini yang sedang sedih di pojok ruangan. “Mini, aku perhatikan dari tadi kok kamu aneh. Kenapa? Kok menangis? Cerita saja Tumini! Apa gunanya ada teman kalau kamu tidak bisa berbagi dengannya.”
 ”Rossy jahat Ra. Dia ada kalau senang saja, ketika aku sedih dan membutuhkannya, dia malah meninggalkanku. Aku menyesal sudah terpengaruh. Sekarang aku kena batunya.” 
Akhirnya Tumini menceritakan semua kejadian kepada Dara. ”Ya sudah, sekarang begini saja. Aku punya simpanan, nanti pakai uangku dulu saja.”
 ”Makasih ya, kamu sudah menemani dan sudah memberi solusi untuk masalahku ini.”
 ”Iya, sama-sama. Itulah gunanya teman. Ya sudah, baiknya sekarang ikut aku kajian kemuslimahan di masjid yuk biar kamu lebih tenang,” ajak Dara. Tumini pun mengiringi langkah Dara menuju masjid kampus.



Tulisan ini diposting pada bulan Mei 2012 di blog sebelumnya.
 

Daftar Tulisan