ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.

NHW #1 ADAB MENUNTUT ILMU




NHW#1_Etika Suryandari_IIP Depok 


Setelah mengikuti pertemuan perdana dan diskusi pada Matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) Depok yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2017 kemarin, saatnya mengerjakan Nice Home Work (NHW). 


Dalam materi "ADAB MENUNTUT ILMU" tersebut, NHW-nya adalah sebagai berikut:
1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini
2. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut.
3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?
4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.

***
Bismillahirrahmanirrahiim...

Sebelum menuliskan NHW, saya akan memulai dengan firman Allah SWT dalam QS. Ar-Ra’d : 11, yang artinya :

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

Semoga keikutsertaan saya di IIP ini tercatat sebagai ikhtiar saya untuk berubah menjadi lebih baik. Yap, inilah jawaban saya atas pertanyaan dalam NHW#1 di atas:

1.  Jurusan Ilmu yang Ingin Ditekuni di Universitas Kehidupan
Jurusan ilmu yang ingin saya tekuni di universitas kehidupan ini adalah ilmu pengembangan diri (self development).

Pengembangan diri merupakan segala kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan identitas diri, mengembangkan bakat dan potensi, membangun sumber daya manusia dan memfasilitasi kinerja, meningkatkan kualitas hidup dan memberikan kontribusi dalam mewujudkan impian dan cita-cita (Aubrey, 2010).

2. Beberapa Alasan Terkuat
Ilmu pengembangan diri sangat penting untuk dimiliki karena kita -seorang muslimah- memiliki beberapa peran dalam kehidupan, yakni sebagai hamba Allah, sebagai seorang putri atau anak bagi orang tua kita, sebagai seorang istri, sebagai seorang ibu, dan sebagai bagian dari anggota masyarakat.
Beberapa manfaat ilmu pengembangan diri, antara lain:
a.  Kita bisa mengenal diri kita dengan baik
b. Setelah mengenal diri sendiri dengan baik, kita akan bisa mengetahui potensi yang dimiliki.
c.  Ketika sudah mengetahui potensi yang dimiliki, kita akan bisa mewujudkan cita-cita dan mengoptimalkan peran dalam berbagai aspek kehidupan.
d. Dengan peran-peran tersebut, kita bisa berkontribusi lebih banyak bagi orang lain (menjadi sebaik-baik manusia).

3. Strategi Menuntut Ilmu yang Akan Direncanakan
Dalam menuntut ilmu tentang pengembangan diri, saya memiliki formula “SUPER”. Formula “SUPER” ini ada kepanjangannya. Yuk dibedah! J

[S]iapkan Diri dengan Optimal
Dalam mempersiapkan diri, hal pertama yang senantiasa harus dilakukan adalah terus menjaga dan memperbarui kelurusan niat hanya untuk mendapatkan ridho Allah SWT. 

Setelah niat, hal kedua adalah tekad untuk menjaga komitmen, semangat, dan istiqomah. Kemudian hal yang ketiga adalah siap untuk membuka diri, maksudnya menjadi ‘gelas kosong’ (siap menerima ilmu, masukan/saran, bahkan kritik).

[U]kur Potensi dan Memanfaatkannya
Setelah melalui 30 tahun perjalanan hidup di dunia ini (hehe, ketahuan deh umurnya), saya menyimpulkan bahwa potensi dan passion saya ada di 4 (empat) bidang, yaitu : statistik, bisnis, menulis, dan training. Oleh karena itu saya berusaha memanfaatkannya dengan baik.
1.  Bidang statistik, saat ini saya menjadi statistisi di Kementerian Perdagangan.
2. Bidang bisnis, saat ini saya menekuni bisnis online shop (sebagai owner “Supertwin Shop”)
3. Bidang menulis, saat ini saya menjadi pengurus Forum Lingkar Pena (FLP) Jakarta (sebuah komunitas penulis) dan telah menulis sekitar 15 buku.
4. Bidang training, saat ini saya dan suami sama-sama menekuni dunia training, baik menjadi trainer atau peserta training/seminar. Biasanya training meliputi training motivasi, training organisasi, training kepenulisan, dll.

[P]lanning Hidup dengan Baik dan Spesifik
“Gagal merencanakan, berarti merencanakan kegagalan”. Saya sangat setuju! Seperti halnya ketika kita ingin pergi ke suatu tempat, tentunya kita akan merencanakan dengan baik untuk bisa sampai ke sana. Kita harus tahu rutenya, alat transportasi apa yang akan digunakan, waktu dan jarak tempuh, dll. Begitu juga dalam perencanaan hidup.

Perencanaan hidup ada 3 hal, meliputi: Plan to Be, Plan to Have, dan Plan to Do. Yuk diintip penjelasannya.
1.  Plan to Be (Rencana Menjadi)
Sesuai dengan potensi yang saya miliki dan peran saya:
a. Sebagai hamba Allah, insya Allah saya ingin menjadi seorang hamba-Nya yang bertaqwa.
b.    Sebagai seorang anak, insya Allah saya ingin menjadi putri yang shalihah dan berbakti pada kedua orang tua.
c.  Sebagai seorang istri, insya Allah saya ingin menjadi istri shalihah yang taat pada suami.
d.   Sebagai seorang (calon) ibu, insya Allah saya ingin menjadi ibu profesional untuk anak-anak saya kelak.
e.  Sebagai bagian dari anggota masyarakat, insya Allah saya ingin berkontribusi aktif dalam kegiatan bermasyarakat.

2.Plan to Have (Rencana Memiliki)
aSebagai hamba Allah, saya ingin memiliki akidah yang lurus, kemampuan ibadah dengan benar, dan akhlak yang baik.
b. Sebagai seorang anak, saya ingin memiliki sikap yang baik pada orang tua, berusaha untuk bisa membahagiakan kedua orang tua.
c. Sebagai seorang istri, saya ingin memiliki kemampuan mengelola rumah tangga yang baik sehingga terwujud keluarga yang sakinah, mawada warohmah.
d. Sebagai seorang (calon ibu), saya ingin memiliki ilmu parenting yang baik.
e. Sebagai bagian dari anggota masyarakat, saya ingin memiliki kemampuan berinteraksi yang baik dan peran yang aktif dalam masyarakat.

3.  Plan to Do (Rencana Melakukan)
a.  Sebagai hamba Allah, saya akan mempelajari agama dengan baik.
b.  Sebagai seorang anak, saya akan berusaha membahagiakan kedua orang tua.
c.  Sebagai seorang istri, saya akan terus membangun keharmonisan dalam rumah tangga dan terus melakukan yang terbaik untuk suami.
d. Sebagai seorang calon ibu, saya akan belajar dengan baik di Institut Ibu Profesional, dibarengi dengan membaca buku-buku parenting, dll
e.Sebagai bagian dari anggota masyarakat, saya akan aktif mengikuti kegiatan di masyarakat.

[E]nergi Dahsyat, Menemukannya dari Para Inspirator

Inspirator terbaik kita tentunya Rasulullah Saw. Setiap detik kehidupan kita, sejak membuka mata di pagi hari hingga menutup mata di malam hari, seharusnya mengikuti apa saja yang sudah dilakukan dan diajarkan Rasulullah Saw (mengikuti Sunnah).

Selain itu, dalam beberapa bidang yang saya tekuni di atas, tentunya saya juga memiliki guru atau tokoh yang sukses di bidang-bidang tersebut. Misalnya di bidang bisnis, inspirator saya adalah Bunda Khadijah; di bidang menulis, inspirator saya salah satunya adalah Bunda Helvy Tiana Rosa, Kang Abik, dll. Dengan belajar dan mengambil inspirasi dari ahlinya, tentunya kita akan bisa berusaha untuk mengikutinya.

[R]aih Prestasi Emas

Tentunya setiap kita ingin menjadi orang yang beruntung, kan? Nah, salah satu ciri orang yang beruntung adalah ketika hari ini lebih baik dari hari kemarin. Ya, karena menjadi baik saja tidak cukup, harus bisa menjadi lebih baik! Itulah prestasi emas yang sesungguhnya.

4.Perubahan Sikap dalam Mencari Ilmu
Seperti yang telah saya pelajari dalam materi pertemuan pertama Matrikulasi yakni “Adab Menuntut Ilmu”, perubahan sikap yang insya Allah akan saya lakukan dalam mencari ilmu tentang Pengembangan Diri, antara lain:

a. Adab terhadap diri sendiri
-  Niat yang lurus : selalu menjaga kelurusan niat, menuntut ilmu hanya karena Allah SWT
- Ikhtiar yang serius : selalu berusaha untuk mendapatkan ilmu yang baik, misal dengan rajin membaca buku, berdiskusi, dll
- Doa yang terbagus : selalu berdoa agar diberi kebarokahan dan kemudahan dalam memahami setiap ilmu dan mengamalkannya.
- Tawakal yang tak putus : selalu bertawakal pada Allah, bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan kita semuanya datang dari Allah.

b. Adab terhadap guru
-  Menghormati setiap guru yang menyampaikan ilmunya
-  Selalu berusaha membuka diri, menjadi gelas kosong dalam menerima ilmu
-  Menyimak dengan baik apa yang disampaikan

c. Adab terhadap sumber ilmu
-   Menjaga dan merawat buku yang dibaca
-   Mengikuti kelas online dengan disiplin
-  Tidak mudah menyebarkan berita, informasi, atau tulisan yang tidak diketahui sumbernya dan belum jelas kebenarannya.

Alhamdulillah, meski sebenarnya masih banyak yang ingin ditulis.. hehe, tapi sekian dulu tugas pertama ini. Semoga saya bisa mengamalkan apa yang sudah saya tulis dengan baik, dan semoga Allah ridho. Aamiin...

Bacaan:
1. Alquran
2. Materi Matrikulasi dan Diskusi IIP Depok tanggal 15 Mei 2017.
3. Aubrey, Bob. 2010. Managing Your Aspirations: Developing Personal Enterprise in the Global Workplace. McGraw-Hill (sumber : www.wikipedia.com)
4. Izzuddin, Solihin Abu. 2006. Zero to Hero. Yogyakarta : Pro-You Media.

Depok, 20 Mei 2017

     Salam,
     Aisya Avicenna

2 comments:

  1. Kereeen. Salam SUPER pokona mah. Ditunggu share2 super selanjutnya

    BalasHapus
  2. Kereeen. Salam SUPER pokona mah. Ditunggu share2 super selanjutnya

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna