ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.

Woman Scientist Wanna Be

Memang tidak bisa dipungkiri ketika sejarah dunia mencatat bahwa jumlah ilmuwan wanita di dunia jauh di bawah ilmuwan pria, terutama dalam segi kepopulerannya untuk diakui sebagai ilmuwan yang berpengaruh dalam kehidupan manusia. Meskipun ilmu tidak pernah memilih jenis kelamin, akan tetapi faktanya masih didominasi kaum adam.

Beberapa studi telah sering diutarakan bahwa sebenarnya kecerdasan otak wanita tidak kalah dari pria, bahkan cenderung lebih tinggi. Namun, kenyataan bahwa wanita lebih emosional dibanding pria yang berpola logis, menjadikan suatu kelemahan dan kelebihan tersendiri yang harus diatasi dahulu oleh seorang wanita sebelum mengambil keputusan dan berkarya.


Oleh karena itu, kita sebagai calon-calon ilmuwan harus dapat mengembangkan potensi dan karakter untuk menjadi sebuah kelebihan yang memacu semangat kita dalam meraih cita-cita.
Berikut beberapa hal yang sebenarnya menjadi potensi kita, namun terkadang belum digunakan secara maksimal, di antaranya:
a. RAJIN
Kata ini sangat identik dengan wanita, dengan sifat rajin yang dalam artian menjalankan sesuatu dengan runtut, sesuai prosedur, dan kontinu.
b. DRAMATISASIBiasanya tanpa sadar kita sering melakukannya dalam menghadapi persoalan. Jika hal ini diderivasikan menjadi sikap yang sungguh-sungguh, tidak setengah-setengah atau totalitas dalam menjalankan kewajiban, tentu akan sangat berguna.
c. EMOSIONAL
Dalam menghadapi persoalan, tak jarang wanita masih mengikutkan emosi, seperti perasaan suka tidak, layak tidak, dll. Hal ini dapat dijadikan suatu dasar agar dalam mengambil keputusan harus penuh perhitungan dan melalui pola pikir yang cerdas.
d. SULIT MELUPAKAN HAL-HAL YANG TELAH LALUBahkan terkadang hal yang sepele saja di masa lalu dapat mempengaruhi kehidupan yang sedang dijalani. Hal ini dapat menjadi berguna jika dapat mendasari sikap selalu mengevaluasi diri, menelaah kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi dan bertekad tidak mengulanginya.


Demikian, secara garis besar sikap yang pada umumnya melekat pada diri wanita namun belum dapat dimaksimalkan menjadi sebuah kelebihan. Dengan pengembangan sikap-sikap tersebut diharapkan mampu mewujudkan sebuah jiwa ilmiah untuk bekal menjadi seorang ilmuwan wanita yang hebat.


(Artikel ini pernah diterbitkan di majalah dinding Kabinet MIPA Bersatu BEM FMIPA UNS, tulisan Kadeputi Keilmiahannya..hihihi)

(Tulisan ini diposting pada bulan April 2009 di blog sebelumnya)
Aisya Avicenna

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna