ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. SAHABAT, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA INI. SEMOGA BERMANFAAT DAN MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI. BAGI SAYA, MENULIS ADALAH SALAH SATU CARA MENDOKUMENTASIKAN HIDUP HINGGA KELAK SAAT DIRI INI TIADA, TAK SEKADAR MENINGGALKAN NAMA. SELAMAT MEMBACA! SALAM HANGAT, ETIKA AISYA AVICENNA.

Muslimah, Antara Siap dan Ingin Menikah

Sahabat Muslimah….

Saya menulis artikel ini bukan karena sedang mengalami dilematika masalah tersebut, tapi akhir-akhir ini memang ada beberapa akhwat dan binaan yang curhat tentang masalah ini. Wah, kayak jadi konsultan pernikahan… Meski saya memang belum berpengalaman (Insya Allah akan berpengalaman, he 3x), saya berusaha memberikan sedikit “ilmu” yang sangat terbatas untuk sekedar sharing dengan mereka. Sekedar berbagi lah…

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seorang akhwat ingin segera mengakhiri masa lajangnya (ingin segera menikah,-red) , antara lain:
1. Karena faktor usia
Banyak akhwat yang merasa gelisah karena usia yang sudah cukup untuk menikah, namun belum juga ditunjukkan siapa pendampingnya.
2. Melihat teman yang sudah menikah
Adakalanya, jika teman kita sudah menikah, mereka bercerita kepada kita, betapa indah dan menyenangkannya hidup berumah tangga, sehingga membuat kita ingin segera merasakannya.
3. Dipanas-panasiTak dipungkiri, di sebagian kalangan akhwat, salah satu topik favorit yang sering dibicarakan adalah seputar ikhwan dan nikah. Lambat laun, karena seringnya membicarakan hal itu, membuat hati sebagian akhwat kebat-kebit. Apalagi jika sudah ditambah bumbu-bumbu tertentu. Itulah sebabnya mengapa kita dilarang untuk membicarakan hal-hal yang tidak perlu, karena bisa saja membuat hati kita kotor. Sebagian lagi beralasan, mereka ingin segera menikah untuk menjaga diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Bukan alasan yang salah sebenarnya. Tapi acapkali, karena terburu-buru ingin menikah, banyak hal yang lupa dipersiapkan.

Sahabat muslimah…

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan ketika kita memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Antara lain:
1. Kesiapan Pemikiran yang mencakup :
a. Kematangan visi keislaman
Hal ini dimaksudkan, agar pasangan suami istri mempunyai frame yang sama mengenai Islam sebagai dasar rumah tangga, agar rumah tangga benar-benar bernilai ibadah, tidak hanya sebagai pemuas kebutuhan biologis saja. Dengan ajaran Islam sebagai landasan rumah tangga, diharapkan, rumah tangga tersebut dapat menjadi rumah tangga yang sakinah mawaddah warrohmah.
b. Memiliki kematangan visi kepribadianDisamping beragama secara kultural, banyak juga orang yang landasan keislamannya dibangun oleh emosi. Namun, karena tidak dilandasi oleh pengetahuan Islam yang kuat, kadang membuat sebagian orang cepat futur, bosan dan lain sebagainya. Jika hal ini terjadi dalam rumah tangga, bisa menjadi sebab timbulnya kegagalan seseorang dalam berumah tangga.

2. Kesiapan PsikologisKematangan psikologis yang dimaksud adalah kematangan atau kesiapan tertentu secara psikis, untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan dihadapi selama hidup berumah tangga. Seringkali karena secara psikologis kondisi seseorang belum siap, membuat pasangan suami istri tidak siap dengan berbagai kondisi pasca nikah.

3. Kematangan FisikAda beberapa hal yang menjadi persyaratan mutlak dalam sebuah pernikahan menurut Islam yang berkaitan dengan fisik. Antara lain :
a. Seorang laki-laki atau wanita yang akan menikah harus yakin bahwa alat-alat reproduksinya berfungsi dengan baik karena salah satu sebab perceraian yang diperbolehkan dalam Islam adalah karena alat reproduksi pasangannya tidak berfungsi dengan baik.
b. Usia
Kita juga harus menyadari, bahwa secara fisik, kita benar-benar sudah siap menikah. Itulah kenapa sebabnya seorang wanita dianjurkan untuk tidak menikah dalam usia yang masih dini. Banyak kasus yang terjadi, dimana anak-anak yangbaru keluar dari sekolah dasar (usia sekitar 12-13 tahun) langsung dinikahkan. Di Barat, ada survey yang membuktikan, bahwa orang-orang yang melakukan hubungan seksual terlalu muda, pada umumnya di atas usia tiga puluh tahunan akan mengalami hambatan-hambatan fisik. Meskipun sekali lagi, tidak ada kriteria tertentu kapan seseorang menjadi matang secara fisik. Ada kasus-kasus tertentu, seperti halnya orang-orang tua zaman dulu, banyak yang tetap sehat dan memiliki keluarga besar, meskipun menikah dalam usia yang masih sangat muda.
c. Kesehatan
Sebelum menikah, usahakan mengetahui kondisi fisik dan kesehatan calon pasangan kita. Kalau bisa, ketahui juga kesehatan keluarga calon pasangan kita itu, karena biasanya ada penyakit tertentu yang merupakan penyakit keturunan.

4. Kesiapan Finansial
Pernikahan juga merupakan kerja ekonomi, tidak hanya cukup dengan cinta. Bukan berarti seorang muslimah harus materialistis. Namun hal ekonomi /finansial kadang menjadi pemicu konflik dalam rumah tangga. Meskipun ada beberapa pasangan yang merasa cukup hanya dengan bekal cinta saja, akan lebih baik jika kita mempersiapkan finansial sejak jauh-jauh hari.


Sahabat muslimah... Jaga hati ya... jangan sampai terjebak pada zina sekecil apapun itu...apalagi sampai PACARAN. Kata orang, pacaran itu lebih banyak gak enaknya (he 3x, alhamdulillah belum pernah ngrasain pacaran sih..tar aja setelah nikah. OK Tik!).

Sahabat muslimah… Menikah adalah sebuahMitsaqan Ghalizhan, perjanjian yang sangat berat. Banyak konsekuensi yang harus dijalani suami istri dalam berumah tangga. Jangan pernah mengambil keputusan untuk menikah hanya karena ‘ingin’, sementara banyak faktor yang belum kita persiapkan. Jika sejak awal kita sudah mempersiapkan mahligai rumah tangga yang akan kita bina, niscaya kebahagiaan dunia dan akhirat akan kita rasakan. InsyaAllah. Maka, apakah sahabat sudah ingin menikah, atau benar-benar siap dengan pernikahan ??? (he 3x… Pertanyaan ini kutujukan untukku juga…).
_dari berbagai sumber_



Terinspirasi dari buku “Ya Allah, Izinkan Ia Menjadi Pendampingku”. Buku baru koleksiku… (beli di Solo Islamic Book Fair 080309). Dalam buku yang ku baca hanya dalam waktu singkat (saking penasaran + bagus juga isinya), terdapat 9 kisah inspiratif seputar pernikahan.. (mau pinjem? Boleh” aja)
Pelajaran berharga buatku dari buku tsb… Terinspirasi Q.S. AN NUR : 26 “..Laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik-baik pula”. Ayat tersebut semoga memotivasi diri ini untuk terus memperbaiki diri..menjadi seorang mujahidah sholehah…akhwat visioner‼!
ALLAHU AKBAR‼ Sekali lagi,
YAKINLAH SAUDARIKU…SEMUA KAN TEPAT PADA WAKTUNYA
… (090309_13:52)



(Tulisan ini diposting pada bulan Maret 2009 di blog sebelumnya)

Aisya Avicenna

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna